KOPI ASIAAAANG… Legendaris di Pontianak!

#kopi #kuliner #pontianak

[@BaraIbanezofficial]

Channel Pak SANDIUNO Tv adalah channel yg terbaik ❤️❤️aku juga pengen bahagiain orang tua dari KZbin, bismillah semoga aku bisa sukses ❤️❤️ AMIN 🙏🙏🙏

[@fahmisaja3490]

Jln2 k pontianak sdh berlayar dari grontalo kopi pontianak asyiikk jg yaaa

[@RahmansFamilyChannel]

Asiappp selamat datang di kota kelahiran kami pontianak josskeun

[@arribeda515]

Sehat slalu pak mentri idola. Selamat datang di pontianak tercinta

[@fahmisaja3490]

D kalbar byk warung kopi tempatnya bgs2 byk pengunjung siapa az boleh mampir minum thu asyiknya d kalbar pontianak ya tp tetap byrlah nmnya az org dagang ya tp buat acara kluarga asyik jln2 sore mnm kopi d jln gjh mada jln hijas dll byk tempat mnm kopi d pontianak

[@srihariyantispd49]

I always watch the video. Coffee Asiiiiiaaanggggg

[@mioselalu142]

Salam fans berat ytube anak depok Sehat selalu bang uno doa terbaik membawa indonesia jdi lebih baik RI1

[@derbychannel4066]

t4 sye ngopi tiap hari ini Pakk.. buda' Pontianak

[@renokinasih5824]

Semoga tetap bersinar...pak sandi tetap berguna unt Indonesia Hebat Bermartabat...❤

[@sammrf]

Awak Datang Kamek Sambot..... Terima kasih atas kunjungannya Pak Sandi. 😎 Salam Sehat, Salam Khatulistiwa dari Budak Pontianak Kalimantan Barat 😎

[@muhammaddarwisnunukan7821]

Halo pontianak salam hangat dari nunukan kaltara

[@malamustaan8781]

MasyaAllah tidak pernah ketemu langsung, tapi bahagia bukan main liat pak sandiaga uno, sehat selalu y pak

[@TonaBronjong]

Umkm pengerajin Bronjong motor plastik gunung kidul slalu hadir pak sandi

[@Video88]

mantap bang , ngopi2

[@musyafir86]

Bapak sandiaga uno number one , semoga sehat selalu bapak sandiaga.. Aamiiin..

[@wahidchannel0021]

Mantap kopinya bang sandi ... semangat terus untuk mengunjungi dan mengangkat pariwisata lokal ke taraf internasional 💪💪

[@kanjengasnan6686]

Kirim dong ke Kalideres saya kangen banget sama kopi Pontianak Kalbar

[@tarangservis]

Sehat selalu Pak

[@BetiVamosh]

mantafff tuhh... kopi starb××× mah lewat ^^

[@fardhananakistimewa9529]

Bismillah sehat selalu pak

[@Poke-lg4fz]

Mantap

[@jemijonathan8121]

luarbiasa mas sandi merakyat neh dukung UKM mantap

[@imrankstudio1685]

Sehat dan semangat pak sandiaga uno. Inspirasi kita semua.

[@wahyufebrianto412]

Wah, tempat tongkrongan saya dulu ini pak 😁

[@hackiemyusrie2281]

Jadi kangen balik Pontianak, kangen calon istri

[@sumarjiechai9848]

Pak Sandi, sehat selalu Pak

[@salaminsanak]

Hdir pak sandi Memang sedap ni minum kopi

[@boyonn1639]

👍👍👍😊😊😊💪💪💪👏👏👏

[@azkabakery7248]

Sehat selalu mas sandiaga uno ppp❤❤❤

[@dcookdoor4624]

Sehat selalu pak Sandiaga uno

[@kulibangunan9119]

ikuuutt doonk...👍👍

[@srirachmawati1030]

Harusnya sekalian Mampir Ke Nasi Goreng Iin Pontianak Chief. Nasi Goreng terenak se Indonesia Raya 🏆🇲🇨

[@apsphynx]

Nasi goreng Adella jln.karet lebih nikmat dari pada iin, iin menang populer aja karna bnyk di review

[@SamsungM-oo8zp]

Halal enggak ?

[@indrachannel5281]

Wow ada pak sandi ke kopi legendaris pontianak

[@OceanTypes-uz6ur]

Tomohon, Rote Island vs Patty, Banjarmasin and me, Coffee;Carlos oven fitting forest escort examination...mmmh tasty? Or sweet.

[@HarajukuBag.]

Itu si om nya ga di baju apa ga dingin tah 😂😂

[@yasahartono5149]

Pak Asiang emg udh gitu ciri khasnya wkwk Buka dari jam 4 subuh, biasanya pak asiang sekitar jam 10 pagi udh pulang, kerjaan dilanjutin sama anak buahnya

[@firdauskoilamongan4810]

alhamdulillah bisa mengangkat umkm pak..

[@rizkyakhmad4537]

Next presiden RI

[@vriskadewi]

Wahhh koq gak ketemu sama bapakkeee ya, pdhl nya waktu nya deket2 kitaaa... kzbin.info/www/bejne/kKiTdIt4mNR6f9k deket bgttt pdhl tuhhhh harinyaaa... huuhuhuhu... Nyeseeeellll

[@tuantakur6251]

Kopi rasa ketek😆

[@djaenalirfanto1204]

Kopi aming pak. Bukan asiang

[@nurul24689]

BREAKING NEWS Pidato Xie Jin Ping Dalam Rangka Memperingati 8 tahun tragedi pembunuhan terhadap Jokowi sekeluarga pada tahun 2014 Dengan Nama Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Kepada Warga Kerajaan Centra Buwono yang sedang menderita, tersiksa nan merana dimanapun berada baik di negeri Setan Gentayangan ataupun negeri Jahannam Saya mulai ‘pidato’ ini dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Tuhan dan Maha Raja Kerajaan Centra Buwono yang Maha Esa, Alhamdu lillahi Robbi Al Al-Amin. Atas berkat dan karunia yang diberikan, saya bisa memberi ‘tanggapan’ terhadap tragedi pembunuhan yang menimpa Jokowi pada tanggal 16 Februari 2014 silam. Dan tidak lupa saya juga menghaturkan sembah, sungkem dan bakti kepada Paduka Yang Mulia Sinuwun Gusti Prabu Alloh Putero SWT yang berkenan hadir dalam forum Jahannam ini. Semoga sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Baginda Gusti Kanjeng Rosul Alloh Muhammad Syahrul Munir SAW beserta seluruh anggota dinasti Kerajaan Centra Buwono. Saya meminta kepada warga Centra Buwono agar bersedia memperhatikan sejenak kehadiran para tokoh yang berdiri di belakang. Hadir Tuhan Berhala warga Ukraina Bapak Volodymyr Zelensky, Tuhan Berhala warga Amerika Bapak Joe Biden, Tuhan Berhala warga Inggris Ibu Elizabeth. Hadir pula trio Bapak Berhala warga Nusantara, Tuhan Berhala Latta Bapak SBY, Tuhan Berhala Uzza Bapak Prabowo dan terakhir Tuhan Berhala Mannah Bapak Jokowi yang akan saya bahas dalam pidato ini Sangat tepat rasanya bila saya sebagai Tuhan Berhala warga China memberi tanggapan atas tragedi kematian yang menimpa Jokowi karena kami memiliki kesamaan status sebagai Tuhan Berhala. Dalam kesempatan ini meski mungkin sangat terlambat , ada baiknya bila saya mengucapkan ikut berbela suka atas kematian Jokowi si anak sapi pra pilpres 2014 silam. Saya sangat senang nan bahagia ketika mendengar kabar bahwa Jokowi telah binasa. Ada beberapa alasan mengapa saya merespon dengan suka cita tanpa duka. Pertama, Saya mendapat hukuman pidana mati pada tahun 2008 silam karena berbuat makar kepada Sinuwun Gusti Prabu. Maka wajar bila Jokowi yang melakukan kejahatan makar juga mendapat hukuman pidana mati. Terus terang, saya mengagumi Sinuwun Gusti Prabu , bisa dibilang penggemar fanatik. Paduka yang Mulia sangat teguh menjalankan hukum selaras prinsip keadilan tanpa membedakan ras, suku, bangsa atau agama yang dianut. Saya tidak mengenal Jokowi secara pribadi namun saya mengetahui karakteristik khas figur yang layak menjadi Tuhan Berhala, pasca kematiannya. Setiap kandidat Tuhan Berhala memiliki karakteristik tertentu. Antara lain, terbiasa memandang diri sangat berlebihan, merasa yang paling hebat. Sementara orang lain dianggap rendah dan hina, tidak perlu diperhatikan. Ambisi pribadi menjadi tujuan utama yang harus diraih dengan segala cara, kepedulian terhadap nasib dan penderitaan warga hanya sebatas pencitraan. Jiwa dan hatinya mati, senantiasa menutup mata, telinga dan mulut terhadap nilai kebenaran serta keadilan. Kedua, Andai Jokowi masih hidup, niscaya warga Nusantara akan terus dikibulin tanpa pernah mengetahui kebusukan hatinya. Saya dan Jokowi memang sama sama penganut ideologi komunisme. Hanya saja saya bukan orang yang bermental pengecut, berani mengakui secara terbuka perihal status saya sebagai Pemimpin komunis China. Sementara Jokowi bisa dibilang sangat pengecut, senantiasa menyangkal statusnya sebagai pemimpin Partai Komunis Indonesia. Jokowi sangat takut bila publik mengetahui fakta tersebut. Saya tidak bisa membayangkan dampak buruk yang akan diterima warga Nusantara andai Jokowi masih hidup dan terpilih sebagai Presiden RI dalam pilpres 2014 ataupun pilpres 2018. Untungnya Jokowi keburu binasa dan kalah dalam kedua kontestasi politik tersebut. Sinuwun Gusti Prabu sebagai pemenang pilpres dengan perolehan suara jauh melampaui perkiraan berbagai fihak. Pemimpin pengecut tidak mungkin bisa dipercaya, senantiasa berbohong untuk menutupi kesalahan yang dilakukan dalam mengelola negara. Bisa jadi dia akan menuduh pihak lain yang tidak bersalah sebagai kambing hitam. Seharusnya warga Nusantara mensyukuri kematian Jokowi 8 tahun silam, tewas terbunuh sebagai korban kebijakan gnoside Pemerintah Centra Buwono. Sangat aneh bila warga justru bersikap sebaliknya menyesali kematian Jokowi dan menyalahkan Sinuwun Gusti Prabu sebagai pengambil kebijakan. Kebijakan gnoside memang sangat menyakitkan terutama bagi korban. Namun bila kebijakan tersebut merupakan jalan tunggal yang harus ditempuh, mengapa tidak boleh dijalankan demi keselamatan warga di masa depan. Dahulu ketika Sinuwun Gusti Prabu menginvasi China, saya juga bersikap seperti Jokowi, melakukan penentangan habis habisan. Ketika itu saya mengira bahwa Paduka Yang Mulia adalah pemimpin ambisius, menghalalkan segala cara untuk menganeksasi China. Hanya saja setelah ditempa beragam musibah di Jahannam, saya mulai menyadari kesalahan masa silam. Andai bisa kembali ke China niscaya saya akan menjadi pendukung setia Pemerintah Centra Buwono. Sangat disayangkan mengapa kesadaran seperti ini mulai tumbuh ketika saya telah menjadi warga Jahannam. Saya berharap bahwa warga Nusantara, China dan warga dunia bisa memetik pelajaran berharga dari tragedi kematian Saya, Jokowi, Volodymyr Zelensky, ataupun Tuhan Berhala lain di masa depan. Ketiga, Saya melihat sekilas tampang Jokowi saja sudah sangat muak, tampan kagak, jelek pasti tapi PDnya (Percaya Diri) minta ampun. Seakan akan dia yang paling tampan dan paling keren. Kata warga Nusantara , ‘muke loe jauh'. Selama masih menjadi walikota Solo, Jokowi mengandalkan politik percitraan sarat tipu muslihat ketimbang mengutamakan kejujuran dan transparansi untuk meraih simpati warga. Demokrasi memang menciptakan tradisi politik yang sangat buruk. Demokrasi mendorong setiap pemimpin atau kandidat pemimpin lebih mengandalkan ‘politik pencitraan’ ketimbang ‘kerja nyata' sebagai satu satunya cara yang dianggap paling efektif guna meraih kekuasaan. Politik pencitraan identik dengan ‘jualan tampang', hanya menjual penampilan fisik dan tidak terkait dengan integritas seorang pemimpin. Dalam politik pencitraan wajah seorang Pemimpin menjadi fokus utama sebagai senjata untuk meraih simpati warga dalam setiap propaganda dan kampanye politik. Logikanya, warga akan cenderung memilih pemimpin tampan atau good looking ketimbang pemimpin buruk rupa dan fenomena semacam itu selaras dengan logika dalam politik pencitraan. Jika yang terjadi sebaliknya, warga lebih memilih pemimpin buruk rupa seperti Jokowi niscaya ada yang salah dari kadar kewarasan warga. Apakah politik pencitraan bisa mengubah tampang ‘jelek' menjadi ‘tampan’ dalam arti yang sebenarnya, tanpa operasi wajah. Saya rasa hanya warga ‘mabok’ alias ‘halu’ yang bisa menerima Jokowi sebagai Pemimpin seperti warga Solo, warga PKI atau media massa. Saya membahas muka jelek Jokowi tidak bermaksud untuk menjelek jelekkan fisik seseorang yang merupakan karunia Tuhan sejak lahir di dunia. Saya hanya berharap bahwa warga mau berfikir secara jernih jauh dari sikap emosional dalam setiap mengambil keputusan. Warga jangan sampai terjebak dalam cinta buta, figur buruk baik dari segi integritas ataupun tampang dipuja dan dipuji seakan akan memiliki ketampanan tak tertandingi ibarat 'tai kucing rasa coklat'. Belajarlah jujur dalam memberi penilaian dan jauhi kemunafikan. ‘Ojo grusa grusu' kata orang Jawa agar tidak mudah tertipu yang hanya akan menyebabkan penyesalan di kemudian hari. Andai Jokowi memiliki integritas moral yang baik meski ‘muka’ jelek, mungkin saya masih berminat memberi sedikit apresiasi positif. Sayangnya tampangnya sudah jelek, perilakunya nyebelin pula. Inilah salah satu contoh dari kelemahan demokrasi. Politik pencitraan cenderung mengaburkan fakta. Disadari atau tidak, Media massa telah menurunkan standar definisi pria 'tampan' di Nusantara. Beda banget dengan definisi 'pria tampan’ yang masih bisa dibilang selaras dengan standar logika di era kemerdekaan NKRI. Ketika itu Soekarno terpilih sebagai 'pria tampan'. Jika warga tidak menyukai kesan pribadi saya tentang Jokowi, boleh boleh saja. Saya hanya mengungkapkan pandangan pribadi sebagai sesama Tuhan Berhala. Cukup sekian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi warga Nusantara serta semua warga Centra Buwono. Dan saya meminta maaf kepada Paduka Yang Mulia Sinuwun Gusti Prabu sekiranya apa yang saya sampaikan ini kurang berkenan di hati. Xie Jin Ping, Tuhan Berhala warga China