Рет қаралды 13,216
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Febrie Ardiansyah diduga dibuntuti oleh anggota Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88. Peristiwa tersebut terjadi ketika Febrie sedang makan malam di sebuah restoran Perancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (19/5/2024).
anggota Densus 88 yang membuntuti Febrie berjumlah dua orang. Aksi anggota Densus 88 tersebut diketahui oleh Polisi Militer (PM) yang telah ditugaskan mengawal Febrie semenjak Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut kasus korupsi timah senilai Rp 271 triliun.
Awal mula Jampidsus diduga dibuntuti oleh Densus 88 berawal ketika Febrie mendatangi sebuah restoran Perancis yang sering dikunjunginya untuk makan malam. Pada saat itu, Febrie dikawal oleh satu ajudan dan motor patwal Polisi Militer yang ditugaskan untuk mengamankan Jampidsus atas bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer. Dua orang yang diduga personel Densus 88 kemudian menyusul Febrie ke restoran Perancis dengan mengenakan pakaian santai dan berjalan kaki. Salah satu dari anggota Densus 88 lalu meminta meja di lantai dua dengan alasan ingin merokok, tetapi ia selalu mengenakan masker. Anggota tersebut kemudian mengarahkan alat yang diduga perekam ke ruangan Febrie. Polisi Militer yang mengawal Febrie merasa curiga dengan gelagat anggota Densus 88 yang membawa alat diduga perekam.
Dilansir dari Kompas TV, Jumat (24/5/2024), anggota Densus 88 yang diduga membuntuti Febrie ke restoran Perancis itu adalah Bripda IM. Ketika menguntit Febrie, IM berpura-pura menjadi karyawan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan inisial HRM. Diduga IM sedang menjalankan misi "Sikat Jampidsus" yang dilakukannya bersama lima orang lain dan diduga dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian. Namun, Polisi Militer hanya mampu mengamankan satu dari dua anggota Densus 88 yang mengintai Febrie, yaitu IM.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana, mengatakan bahwa ia tidak mengerti aksi dua anggota Densus 88 yang membuntuti Febrie. Menurutnya, kondisi Febrie saat ini baik-baik saja, namun dirinya membenarkan bahwa Kejagung sedang meningkatkan pengamanan karena sedang menangani perkara besar.
Ia menambahkan, pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai dugaan anggota Densus 88 yang melakukan pengintaian terhadap Febrie.
Terkait dugaan anggota Densus 88 membuntuti Febrie, Wakil Ketua Lembaga Pengawasan, Pengawalan, dan Penegakan Hukum Indonesia Kurniawan Adi Nugroho meminta Polri untuk membuka motif pengintaian tersebut. Ia juga meminta Polri agar mengungkap pihak yang memerintahkan anggota Densus 88 untuk membuntuti Febrie.
Polisi Militer TNI memperketat penjagaan di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) usai Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah diduga dikuntit oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri. Melalui Instagram resmi @puspomtni, dijelaskan bahwa pengamanan tersebut dilakukan untuk memastikan situasi tetap kondusif usai dugaan pembuntutan tersebut.
Berdasarkan unggahan foto akun Puspom TNI, tampak personel pengamanan berjaga dengan dilengkapi mobil di sekitaran Kejagung. Dalam keterangan foto yang diunggah itu, Puspom TNI menjelaskan, alasan lain dilakukannya pengamanan, adalah kekhawatiran Kejagung atas peristiwa tersebut.
Diharapkan, pengamanan berlapis berupa patroli, pemeriksaan kendaraan, hingga pengawasan terhadap individu itu dapat mengantisipasi dan mengidentifikasi potensi ancaman selanjutnya.
#Densus88 #KejaksaanAgung #Jampidsus
Video Editor: Re
Host: Affan