Рет қаралды 319,981
Masyarakat ibu kota Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, sekitar tahun 1925, menyaksikan iring-iringan megah menuju kawasan alun-alun. Ialah iring-iringan kendaraan seorang raja Jawa dari Kasunanan Surakarta, Sunan Pakubuwana X (bertahkta tahun 1893-1939; salah satu Pahlawan Nasional Republik Indonesia), yang datang mengunjungi kota di bagian barat Pulau Madura itu bersama permaisuri GKR. Hemas dan segenap putra-putri serta rombongannya.
Disambut oleh sekalian pejabat kabupaten maupun pejabat pemerintah kolonial, di alun-alun, Sri Sunan dan rombongannya turut serta menyaksikan perlombaan karapan sapi dan kontes sapi sonok, kontes sapi hias khas masyarakat Madura.
Dalam kunjungan itu ikut serta GRAj. Sekar Kedhaton Kustiyah (GKR. Pembayun), putri Sunan Pakubuwana X dan GKR. Hemas; yang kelak di kemudian hari, tepatnya pada tanggal 3 Desember 1945, putri tunggal Sri Sunan dengan permaisurinya itu menikah dengan Mr. RAA. H. Mohammad Sis Cakraningrat (KRMH. Cakraningrat), bupati Kabupaten Bangkalan tahun 1948-1956 yang selanjutnya di tahun 1960 menjabat sebagai sekertaris jenderal Departemen Agama Republik Indonesia hingga wafatnya (di Arab Saudi), tahun 1962.
Lokasi: Bangkalan, Hindia Belanda (Indonesia)
Direktor: TassiIo Adam
Tahun: Circa 1920-1925
*) Budaya Keraton Surakarta
• Budaya Keraton Surakarta
*) Daerah Istimewa Surakarta - Tuduhan Pro Belanda dan Kesetiaannya kepada Republik Indonesia
• Daerah Istimewa Suraka...