KUNJUNGAN SYIAH KE PP MUHAMMADIYAH, BEGINI KATA/SIKAP Buya Risman Muchtar M.Si.

  Рет қаралды 1,234

Desa Santri Muhammadiyah

Desa Santri Muhammadiyah

Күн бұрын

KUNJUNGAN SYIAH KE PP MUHAMMADIYAH, BEGINI KATA/SIKAP Buya Risman Muchtar M.Si. (Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah - Pembina Desa Santri Muhammadiyyah Rawakalong)
#desasantrimuhammadiyah #buyarisman #muhammadiyah #syiah #ahlubait

Пікірлер: 106
@ahlanismono283
@ahlanismono283 2 жыл бұрын
semoga Muhammadiyah dan seluruh organisasi Islam terjaga dari berbagai paham yang sesat lagi memyesatkan.. aamiin
@ahmadal-fattaak7433
@ahmadal-fattaak7433 2 жыл бұрын
Penjelasan yg begitu jelas dan gamblang.... Semoga buya selalu sehat dan dalan lindungan Allah..
@MRezaprima
@MRezaprima 2 жыл бұрын
Muhammadiyah dan Syi'ah Beberapa sahabat bertanya, atau mempertanyakan tentang kunjungan Rektor Al-Mustafa International University (MIU) dari Kota Qum, Republik Islam Iran beserta rombongannya di Gedung Dakwah Muhammadiyah Menteng, Kamis (16/6/2022). Saya memandangnya secara sederhana saja, bahwa hal tersebut sebagai kewajiban ikrāmu-l-dlaif (memuliakan tamu). Tak berbeda dengan audiensi tamu-tamu lainnya dari ragam latar belakang, etnis, suku, bangsa, dan bahkan agama di internal Persyarikatan, pun pula di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Dari aspek teologis, tentu Muhammadiyah sebagaimana Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidupnya, serta "Manhaj" yang dipedomaninya memiliki pokok-pokok keyakinan (i'tiqādiyah) yang tak mungkin dipertemukan, apalagi disatukan, atau disamakan dengan keyakinan Syi'ah. Saya percaya dan yakin, kerjasama tentu tidak dalam aspek ini. Kerjasama dalam persoalan kemanusiaan universal, keumatan, dan kebangsaan merupakan bagian dari ta'āwun yang harus digalakkan untuk kemaslahatan bersama, tak terkecuali di kancah global. Tak kalah pentingnya agar kita, umat Islam, tak terjebak dalam "proxy war" khususnya dalam persoalan Sunni-Syi'ah, sebagaimana dialami oleh sebagian kaum muslimin di kawasan tertentu. Kita perlu berpikir keras dan cerdas, serta merenung secara jernih dan mendalam untuk satu solusi alternatif bagi persoalan-persoalan internal umat Islam di dunia, dan tentu pula di sini: Indonesia.
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
Sebenarnya anda lebih paham dari buya rizman dlm konteks kunjungan DPP ABI ke PP MUHAMMADIYAH. Semua itu dalam rangka merajut ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah, tidak ada hubungannya dg masalah aqidah dan furu'iyah. Muhammadiyah dan Syi'ah sudah selesai dg urusan itu dan kewajiban kita sekarang adalah menjaga kerukunan dalam kemajemukan dlm bingkai PANCASILA dan NKRI. Yang Muhammadiyah silahkan berjalan dg asaz keMuhammadiyahannya, dan yg Syi'ah biarkan berjalan dg teologinya sendiri. Tidak perlu saling hujat tanpa ilmu seperti yg dilakukan oleh buya Rizman itu.
@ahmadirfan7642
@ahmadirfan7642 2 жыл бұрын
@@dzulfiqar71 yg tanpa ilmu lu tong, karena lu syiah lu ga bakal ngerti, kami menghormati para sahabat rasul, muhammadiyah tdk mencaci para sahabat kyk lu tong, syiah itu agama bisikan syaitan,
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
@@ahmadirfan7642 Cacianmu thd Syi'ah itu bukti kmu bego, sama begonya dg si razman. Ttg Sahabat,,,, Gak perlu kmu yg mencaci, tapi Allah swt sudah sering melaknat sebagian sahabat yg brengsek kpd Rasulullah. Banyak sahabat yg bego juga, banyak sahabat yg cinta dunia.
@ahmadirfan7642
@ahmadirfan7642 2 жыл бұрын
@@dzulfiqar71 sdh zinah kontark berapa kali hari ini jing,😀🤣
@ahmadirfan7642
@ahmadirfan7642 2 жыл бұрын
@@dzulfiqar71 kzbin.info/www/bejne/fmqXZZh9brRmn7s
@ahmadnaufal3159
@ahmadnaufal3159 2 жыл бұрын
Maa syaa Allah... cukup jelas buya. Terimaksih atas penjelasannya.
@hijrahbilquranchannel9231
@hijrahbilquranchannel9231 2 жыл бұрын
Masya Alloh luar biasa penjelasan nya Buya... sukses slalu
@mobilenugroholaison5713
@mobilenugroholaison5713 2 жыл бұрын
sambungan::: Sikap Dengan Sahabat Bagi Ahli Sunnah bahwa seluruh sahabat nabi adalah udul. Apapan yang diungkapkan oleh sahabat, benar adanya dan dapat djadikan sebagai hujah. Ahli sunnah juga sangat menghormati dan menjunjung tinggi sahabat nabi. Ini berbeda dengan syiah yang berpendapat bahwa sahabat tidak udul dananggapan bahwa tidak semua perkataan sahabat bisa diterima. Bahkan sebagian sahabatpun tidak luput dari kritik. Lebih parahnya, mereka bukan sekadar menolak sebagian pendapat sahabat, namun juga mencaci maki sahabat dengan bahasa yang sangat tidak etis. Ali Jumah menyebutkan bahwa beliau mempunyai kitab Biharul Anwar karya al Majlisi, salah seorag ulama besar Syiah. Buku ini terdiri dari 110 jilid. 5 jilid dari buku tersebut, yaitu dari jilid 29-34 berisikan tentang umpatan para sahabat. Menurutnya, bahasa yang dipakai orang Syiah sangat menjijikan dan tidak layak untuk dibaca. Bahkan beliau sendiri merasa menyesal, mengapa harus baca buku tersebut. Menurutnya, umpatan Syiah terhadap para sahabat ini menjadi salah satu sumber konfik umat Islam. Berbagai perang sektarian yang terjadi di beberapa wilayah Islam, di antaranya karena sikap Syiah ini. Oleh karenanya, beliau menghimbau kepada marja Syiah untuk berhenti mengumpat sahabat. BagiAhlu Sunnah, mengumpat sahabat adalah perbuatan dosa besar yang sangat tidak layak untuk dilakukan. Imamah Syiah dari semua aliran menganggap bahwa Ali menjadi orang yang paling berhak untuk menjadi khilafah. Banyak hadis nabi yang menurut syiah dianggap sebagai wasiat Nabi bahwa sepeninggal beliau, yang akan menjadi khalifah adalah Ali. Di antaranya adalah hadis berikut: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لعلي أنت مني بمنزلة هارون من موسى إلا أنك لست نبيا إنه لا ينبغي أن أذهب إلا وأنت خليفتي في كل مؤمن من بعدي Rasulullah SAW bersabda kepada Ali “KedudukanMu di sisiKu sama seperti kedudukan Harun di sisi Musa hanya saja Engkau bukan seorang Nabi. Sesungguhnya tidak sepatutnya Aku pergi kecuali Engkau sebagai KhalifahKu untuk setiap mukmin setelahKu. Tentu ini berbea dengan paham ahli sunnah yang menganggap bahwa terkait Imamah ini, rasulullah saw tidak pernah memberikan wasiat kepada siapapun. Oleh karenanya, pasca wafatnya rasulullah saw, para sahabat berkumpul dan bermusyawarah untuk menentukan pemimpin Umat Islam. Waktu itu disepakati bahwa Abu Bakar sebagai khalifah pertama. Ishmatul Imam Syiah Itsaasyariyah mengakui adanya 12 imam, bermula dari Ali bin Abi Thalib, hasan bin ali, husain bin ali, ali bin husain, Muhammad al baqir, jakfar shadiq, musa kazhim, Ali Ridha, Muhammad al-Jawwad, al-Hadi, Hasan Ayskari, dan terakhir adalah Mahdi. Menurut mereka, Imam mahdi ini menghilang dan kelak akan datang di akhir zaman. Tentu ini berbeda dengan akidah ahli sunnah yang menganggap bawah para imam syiah itu tidak maksum, mereka adalah para ulama mujtahidun, yang masih ada kemungkinan salah. Dalam ceramahnya tersebut, Ali Jumah mengatakan bahwa Al-Azhar menolak penyebaran Syiah di kalangan muslim Sunni. Sikap arogan Syiah ini akan bermasalah dan cukup berbahaya. Al-Azhar selalu berupaya untuk membentengi akidah Ahli Sunnah dari gempuran Syiah. Ali Jumah juga menyatakan bahwa Azhar tidak masalah ada taqribul madzhab antara Sunnah dengan Syiah. Namun Syiah harus menyamakan persepsinya seperti ahli sunnah. Selama mereka masih mencaci sahabat dan menganggap Quran tidak sempurna, maka akan sulit pendekatan Suni-Syiah terwujud. Justru yang akan muncul adalah konflik sektarian. Bagi Ali Jumah, Sahli Sunnah tidak mempunyai persoalan sama sekali. Namun yang jadi persoalan dan sumber konflik itu sesungguhnya adalah Syiah. Jika syiah dibiarkan berkembang di kalangan sunni, dikhawatirkan akan semakin memicu konflik berdarah antar umat Islam. Wallahu a’lam ================
@ahmadirfai3150
@ahmadirfai3150 2 жыл бұрын
Sebagian besar muhammadiyah dan nu adalah suni walau sedikit muhamadiyah cenderung ke wahabi dan nu ke syiah...
@arodzirachmat1416
@arodzirachmat1416 2 ай бұрын
Adakah muslim yang berani mengatakan bahwa Syiah itu kafir ?
@mobilenugroholaison5713
@mobilenugroholaison5713 2 жыл бұрын
sambungan..... ----- Syeikh Qaradhawi menceritakan pengalaman bahwa taqrib di dunia Islam hanya menguntungkan pihak Syiah, yang mendukung pernyataan Grand Syeikh Al-Azhar saat ini Prof. Ahmad Al-Thayyib; “Pada tahun 60-an yang lampau, Syeikh Mahmud Syaltut sebagai Grand Syeikh Al-Azhar telah mengeluarkan sebuah fatwa yang membolehkan beribadah dengan memakai madzhab Ja’fari. Dengan alasan di dalam pembahasan fikihnya lebih mendekati kepada Madzhab Ahlu Sunnah, kecuali ada perbedaan sedikit saja yang tidak menjadi alasan untuk melarang beribadah dengan memakai madzhab Ja’fari secara keseluruhan, seperti dalam hal shalat, puasa, zakat, haji dan muamalah. Akan tetapi fatwa ini tidak pernah dibukukan dalam Himpunan Fatwa Syaltut. Fatwa Syaikh Syaltut ini sebagaimana yang disebutkan tidak merambah ke permasalahan akidah dan ushuluddin (pokok-pokok agama Islam) yang di dalamnya mengandung perbedaan yang sangat jelas antara Ahlu Sunnah dengan Syi’ah. Contohnya dalam hal imamah, 12 imam Syi’ah, kemaksuman imam, pengetahuan mereka terhadap hal gaib dan kedudukan mereka yang tidak ada yang bisa mencapainya walaupun oleh malaikat yang sangat dekat (dengan Allah SWT) dan tidak juga oleh nabi yang diutus. Mereka beranggapan bahwa masalah ini adalah masalah penting yang termasuk masalah ushuluddin. Tidak sah iman dan Islam seseorang kecuali dengan mengimani masalah ini. Orang yang menolaknya dianggap kafir, akan kekal di neraka. Juga contoh lainnya yaitu akidah orang-orang Syi’ah terhadap para sahabat dan hal-hal lainnya yang mereka anggap sebagai pokok-pokok agama mereka. Di samping itu, kami belum pernah menemukan ada orang Syi’ah yang membalas kebaikan dengan kebaikan atau ada yang menjawab salam dengan jawaban yang lebih baik atau dengan salam serupa. Sebab tidak ada dari para ulama senior Syi’ah yang selevel dengan Syaikh Syaltut di kalangan Ahlu Sunnah, baik yang berada di Qum maupun di Najaf yang mengeluarkan fatwa bagi para pengikutnya bahwa boleh beribadah dengan menggunakan madzhab Ahlu Sunnah, meskipun mereka itu (Ahlus Sunnah) tidak perlu hal ini.” Syeikh Qardhawi dalam fatwanya juga meluruskan makna ‘Taqrib’ agar tidak menjadi bias dan kamuflase terhadap upaya penyebaran ajaran Syiah; “Seluruh peserta muktamar taqrib madzhab dan putusannya mengatakan bahwa pendekatan itu (terjadi) antar madzhab di dalam Islam. Menurut saya bahwa maksud dari ungkapan ini tidak pas. Karena kalimat madzhab telah menjadi istilah yang mapan bagi madzhab fikih Sunni yang empat yang sudah dikenal, yaitu Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyyah dan Hanbaliyah. Kemudian ditambah dengan madzhab Zhahiriyah juga Zaidiyyah, Ja’fariyyah dan Ibadhiyyah. Adapun perbedaan di antara madzhab-madzhab ini hanya berkisar di dalam masalah furu’ dan amaliah yang tidak sampai menyentuh permasalahan akidah, pokok-pokok keimanan dan ushuluddin (pokok-pokok agama). Maka perbedaan dalam masalah furu, fikih atau ibadah adalah bukan faktor yang berpengaruh di dalam hubungan antara Sunni dan Syi’ah. Sangat penting digarisbawahi bahwa perbedaan antara Sunni dan Syi’ah adalah perbedaan di dalam masalah akidah seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya di dalam masalah pendekatan madzhab. Perbedaan dalam akidah inilah yang telah menjadi penyebab tumbuhnya berbagai macam golongan, seperti Mu’tazilah, Jabariyyah, Murji`ah, Syi’ah, Khawarij, Asy’ariyyah, Maturidiyyah, Salafiyyah dan lain-lainnya. Oleh karena itu, jika memungkinkan, aktifitas ‘Taqrib’ lebih tepat disebut sebagai pendekatan antar golongan/firqah (akidah) dan bukan pendekatan antar madzhab (fikih). Karena fikih tidak memerlukan pendekatan. Pun jika kita permudah istilah dengan menyatakan madzhab-madzhab, maka yang kita maksudkan disini adalah madzhab-madzhab akidah dan bukan mazhab-mazhab fikih.” Lebih jauh al-Qardhawi dalam fatwanya itu, mengungkapkan perbedaan mendasar dalam hal pokok antara Sunni dan Syiah yang tak bisa disatukan. “Contoh perbedaan di dalam masalah akidah, yaitu khususnya di dalam masalah imamah. Karena mereka (orang-orang Syi’ah) berkeyakinan bahwa imamah adalah pokok akidah mereka dan termasuk ke dalam rukun akidah mereka. Sedangkan kita (Ahlu Sunnah) menganggapnya hanya sebagai furu’ (cabang) saja dan bukan ushul; atau termasuk amaliyah dan bukan sebagai akidah. Akan tetapi imamah di dalam ajaran Syi’ah merupakan pokok ajaran mereka. Karena pokok ajaran mereka bersandar kepada: Al-Washiyah (wasiat politik kepada Ali), Al-Imamah (kepemimpinan Ali dan keturunannya), Al-Ghaibah (masa menghilangnya imam ke-12) dan Ar-Roj’ah (kembalinya Al-Mahdi ke dunia sebelum kiamat untuk menumpas musuh-musuh imam Ahlul Bait). Ajaran Syi’ah menyebutkan masalah imamah dengan sangat tegas. Mereka mengatakan barangsiapa yang tidak beriman kepada imamah ini, maka tidak dianggap sebagai orang yang beriman. Mereka juga mengatakan bahwa imamah ini berasal dari Rasulullah SAW, yang dimulai dari Ali RA kemudian dikuti oleh sebelas imam setelah Ali RA. Di dalam kitab Ushul Al-Kafi dari Abi Ja’far (Al-Baqir) bahwasanya dia telah berkata, “Islam itu dibangun di atas 5 dasar: Shalat, zakat, puasa, haji dan wilayah (kekuasaan). Tidak ada rukun yang lebih ditekankan kecuali rukun al-wilayah ini. Akan tetapi manusia hanya mengambil empat perkara dan mereka meninggalkan rukun ini, yaitu al-wilayah.” (Ushul Al-Kafi, jilid 2 hal. 18). Dari Zurarah dari Abu Ja’far dia berkata, ”Islam itu dibangun di atas lima perkara: Shalat, zakat, haji, puasa dan al-wilayah.” Zurarah berkata: Aku bertanya kepadanya: ”Manakah di antara semua itu yang paling utama?” Abu Ja’far menjawab, ”Al-wilayah lebih utama, karena al-wilayah adalah kunci dari semua rukun itu.” (Ushul Al-Kafi, jilid 2 hal. 18). Al-Kulaini meriwayatkan dengan sanadnya dari Ash-Shadiq (AS) bahwasanya beliau bersabda, ”Dasar Islam itu ada tiga: Shalat, zakat dan al-wilayah. Tidak sah salah satu dari ketiga rukun ini kecuali dengan menyertakan dua rukun lainnya.” (Ushul Al-Kafi, jilid 2 hal. 18). Di dalam masalah al-wilayah tidak ada rukhshah (keringanan). Dari Abu Abdullah dia berkata, ”Sesungguhnya Allah telah mewajibkan lima perkara kepada umat Nabi Muhammad SAW: Shalat, zakat, puasa, haji dan wilayah (pemerintahan) kami. Allah telah memberikan keringanan di dalam rukun yang empat. Akan tetapi Allah tidak memberikan keringanan kepada seorang muslim pun di dalam hal meninggalkan wilayah (pemerintahan) kami. Tidak, demi Allah. Sesungguhnya tidak ada keringanan di dalam masalah al-wilayah.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, ”Islam dibangun atas: Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa di bulan ramadhan, melaksanakan ibadah haji ke baitullah dan wilayah (pemerintahan) Ali bin Abi Thalib.” (Ushul Al-Kafi, jilid 2 hal. 21). Bahkan pada kenyataannya mereka (orang-orang Syi’ah) tidak hanya berpegang kepada masalah al-wilayah (pemerintahan Ali) saja. Justru mereka melampauinya sampai ke taraf uluhiyah (ketuhanan). Akhirnya mereka menganggap Ahlu Sunnah bukanlah orang-orang yang beriman kepada Tuhan yang diimani oleh Syi’ah. Inilah salah satu titik perbedaan yang paling mendasar. Ni’matullah Al-Jazairi (wafat 1212 H) misalkan di dalam kitab Al-Anwar An-Nu’maniyyah menulis tentang Ahlu Sunnah wal Jama’ah, ”Sesungguhnya kami tidak bisa bertemu dengan mereka (Ahlu Sunnah) di dalam satu tuhan dan tidak dalam satu nabi dan satu imam. Hal ini dikarenakan mereka (Ahlu Sunnah) berkata, ”Sesungguhnya Rabb mereka adalah yang Muhammad sebagai nabi-Nya dan Abu Bakar sebagai khalifahnya. Akan tetapi kami tidak mengatakan dengan tuhan ini dan tidak juga dengan nabi itu. Akan tetapi kami mengatakan, ”Sesungguhnya tuhan yang khalifahnya (yang benar: Khalifah nabinya) adalah Abu Bakar adalah bukan tuhan kami dan nabi itu juga bukan nabi kami.” (Al-Anwar An-Nu’maniyah jilid 2 hal. 279, cetakan Yayasan Al-A’lami Beirut Libanon).” Demikian uraian yang dapat penulis ketengahkan kepada pembaca sekalian mengenai sikap institusi ilmiah terbesar Sunni yaitu Al-Azhar Al-Syarif melalui berbagai pernyataan dan pemikiran fatwa para tokoh kuncinya yaitu Prof. Dr. Ahmad Al-Thayyib dan Prof. Dr. Yusuf Al-Qaradhawi. Pandangan kedua tokoh Muslim terkemuka itu sangat patut dipertimbangkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Daerah, tokoh-tokoh cendekiawan serta Ormas-ormas Islam di Indonesia, bahkan oleh jajaran Pemerintah Republik Indonesia untuk menyikapi perkembangan Syiah dan infiltrasinya melalui jalur pendidikan dan beasiswa serta penerbitan yang menyerang ajaran Sunni di Indonesia, agar kehidupan keagamaan berlangsung harmonis demi kokohnya NKRI yang islami dan didukung seluruh elemen umat Islam.* Komisi Pengkajian MUI dan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Rep: Admin Hidcom Editor: Cholis Akbar
@abumujahid03
@abumujahid03 2 жыл бұрын
Syi'ah bukan Islam, Syi'ah sesat dan menyesatkan ,jangan kasih tempat di Muhammadiyah
@danangj14
@danangj14 2 жыл бұрын
Bukannya Syiah itu masih Islam ustad?
@ahmadirfan7642
@ahmadirfan7642 2 жыл бұрын
@@danangj14 syiah bukan islam, mereka tdk mengakui al quran yg saat ini, alquran mereka ditangan imam mahdi, jadi mereka bertaqiyah utk segala hal,
@rizahandayani7776
@rizahandayani7776 2 жыл бұрын
sejauh ini si ustad paham saya itu silaturahmi. tidak ada yg bertolak belakang, ada istilahnya, tamu itu adalah raja. nunwalkolami wamayasturun wasalamualaikum wr wb.
@asephidayat2626
@asephidayat2626 2 жыл бұрын
Jadi ingat dulu Ttg Iranian Corner di Kampus2 Muhammadiyah..apakah Muhammadiyah bakal masuk angin lagi. Belajarlah dari pengalaman. Janganlah Muhammadiyah menjadi pembuka jalan bagi Misi mereka Syiah.
@zainalarifinadnan9359
@zainalarifinadnan9359 2 жыл бұрын
: insya' Allah gerakan Muhammadiyah tetap lurus , faham kelompok yang dimurkai Allah dan kelompok yang sesat dari tuntunan Allah ... barakumullahu lakum jami'an .
@ahmadirfan7642
@ahmadirfan7642 2 жыл бұрын
Syiah telah berhasil bekerjasama dgn ASWAJA dalam memfitnah salafi dgn wahabi kini mereka mencoba mendekati muhammadiyah , tapi rupanya hasilnya zonk,
@MuhammadArifin-nr7of
@MuhammadArifin-nr7of 2 жыл бұрын
Kalau kita paham tentang tindak tanduk syiah sudah pasti kita tidak mau bermanis manis dengan mereka kecuali mereka (syiah) mau meninggalkan pemahamannya...karena syiah itu bukan golongan islam akan tetapi syiah itu adalah sekte yg menyimpang..
@sarwoman1579
@sarwoman1579 2 жыл бұрын
Kalau mesjid muhammadiyah di pakai untuk dai Syiah tidak apa apa ya, 🤔🤔. Apalagi kalau Syiah di awal da wah mengajarkan sesuai tuntunan Alquran dan hadits, kalau masyarakat udah ke enakan kemudian jika sedikit demi sedikit ..mengiring opini untuk menjelekkan sahabat Rasulullah ,, itu bagaimana antisipasi organisasi Muhammadiyah 🤔🤔🤔🤔.
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
Yang pasti kunjungan kelompok Syi'ah ke Muhammadiyah itu dlm konteks Silaturrahim dan menjaga rajutan persaudaraan sebagai sesama Muslim dan satu bangsa. Syi'ah tidak butuh pengakuan Muhammadiyah dan tidak butuh pengikut seperti Buya ini.
@abumujahid03
@abumujahid03 2 жыл бұрын
Syi'ah bukan Islam Syi'ah sesat dan menyesatkan Jangan kasih ruang di persyarikatan
@noviantisyarif6998
@noviantisyarif6998 2 жыл бұрын
Syiah bukan Islam Om, beda jauh apa yg dijabarkan Buya itu sdh jelas dan benar siapa itu syiah jgn mengaku2 islam, sementara syahadat saja sdh beda
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
@@noviantisyarif6998 Iya betul,,, Syi'ah memang bukan Islam, Sunni juga bukan Islam tapi salah satu madzhab yg ada dalam Islam. Syi'ah justru madzhab terbesar ke 2 setelah Ahlu Sunnah. Makanya di Universitas Al Azhar Kairo, madzhab Syi'ah juga jadi mata pelajaran. Syi'ah juga Tuhannya Allah swt,,, Nabinya adalah Muhammad bin Abdullah, Kitab sucinya adalah Al Qur'an,, Shalatnya menghadap ke Qiblat (Ka'bah),,,, Berhaji ke Mekkah dan Madinah,,, Puasanya di bulan Ramadhan,,, Terus sesatnya dimana??? Sesatnya adalah di pemikiran orang2 yg gak punya ilmu. Klo Sunni dan Syi'ah ada perbedaan, itu hanya di penafsiran saja
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
@@abumujahid03 Iya betul,,, Syi'ah memang bukan Islam, Sunni juga bukan Islam tapi salah satu madzhab yg ada dalam Islam. Syi'ah justru madzhab terbesar ke 2 setelah Ahlu Sunnah. Makanya di Universitas Al Azhar Kairo, madzhab Syi'ah juga jadi mata pelajaran. Syi'ah juga Tuhannya Allah swt,,, Nabinya adalah Muhammad bin Abdullah, Kitab sucinya adalah Al Qur'an,, Shalatnya menghadap ke Qiblat (Ka'bah),,,, Berhaji ke Mekkah dan Madinah,,, Puasanya di bulan Ramadhan,,, Terus sesatnya dimana??? Sesatnya adalah di pemikiran orang2 yg gak punya ilmu. Klo Sunni dan Syi'ah ada perbedaan, itu hanya di penafsiran saja
@andirja88
@andirja88 2 жыл бұрын
@@dzulfiqar71 ajaran Syiah berbeda dengan Islam dimadinah Mekkah.... Seperti mencela para sahabat, Aisyah & perbedaan lain.... Al-Qur'an juga berbeda.... Cb ulama Syiah hafalan Alquran Madinah
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
Klo saya jadi warga Muhammadiyah, pasti malu klo punya ulama seperti ini. Apa iya Muhammadiyah organisasi Islam terbesar kedua setelah NU tapi punya tokoh/ulama seperti ini?? Bicara Syi'ah berbusa-busa tapi salah. Astaghfirullah....
@achmadgufron1263
@achmadgufron1263 2 жыл бұрын
Intinya keterangan buya ini justru pemecah belah ukhuwah yg sdh di rajut ketua PP Muhammadiyah
@fisiosigit9438
@fisiosigit9438 2 жыл бұрын
Emang syiah itu gmn mas aslinya?
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
@@fisiosigit9438 Yang pasti Syiah diakui sebagai madzhab terbesar ke 2 setelah Sunni. Persamaannya dg Sunni lebih besar daripada perbedaannya. Tuhannya juga Allah swt, Nabinya juga Muhammad bin Abdullah,,, Kitab Sucinya juga Al Qur'an,,, Shalat menghadap kiblat (Ka'bah),,, Puasa di bulan Ramadhan,,, Berhaji ke Baitullah Mekkah dan Madinah,,,, Lalu dimana sesatnya???? Klo ada perbedaan,, itu hanya di penafsiran.
@fisiosigit9438
@fisiosigit9438 2 жыл бұрын
@@dzulfiqar71 kalau yg tentang tidak mengakui 4 sahabat nabi kecuali nabi apakah benar?
@mobilenugroholaison5713
@mobilenugroholaison5713 2 жыл бұрын
Dari penjelasan di atas, tampak bahwa Syiah memiliki ragam yang berbeda-beda dan tidak hanya satu jenis. Berkaitan dengan Syiah ini, dalam pandangan Muhamamdiyah, ada beberapa kriteria yang menjadi tolok ukur suatu paham telah keluar dari koridor Islam atau belum. Tolok ukur tersebut adalah: pertama, Muhammadiyah meyakini bahwa hanya Nabi Muhammad yang memiliki predikat maksum; kedua, Muhammadiyah meyakini bahwa Nabi Muhammad tidak menunjuk siapa pun pengganti beliau sebagai Khalifah. Kekhalifahan setelah beliau diserahkan kepada musyawarah umat, sehingga kekhalifahan Abu Bakar, ‘Umar bin Khaththab, ‘Utsman bin ‘Affan, dan ‘Ali bin Abi Thalib adalah sah; ketiga, Muhammadiyah menghormati Sahabat Ali bin Abi Thalib sebagaimana Sahabat-sahabat Nabi yang lain, tetapi Muhammadiyah tidak mengkultuskan salah satu atau lebih dari Sahabat; keempat, Muhammadiyah menerima al-Sunnah al-Maqbulah sebagai salah satu sumber ajaran Islam, selain al-Qur’an, dan tidak terbatas pada hadis-hadis yang melalui jalur Ahlul Bait. Dengan demikian dapat dipahami bahwa apabila ada orang atau kelompok yang tidak sesuai dengan tolok ukur di atas, maka orang atau kelompok itu telah berbeda dan tidak sesuai dengan ajaran Islam yang dipahami oleh Muhammadiyah. Kutipan dari suaramuhammadiyah.id/2021/10/15/pandangan-muhammadiyah-tentang-syiah-hti-dan-tarekat-shiddiqiyyah/amp/
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
Buya Rizman ini bukan mewakili Ormas Muhammadiyah, dia hanya oknum yg gak punya keilmuan utk membahas Syi'ah. Bahkan dia cenderung bersikap sbg Antek Zionis dan Wahabi yg ingin memecah belah NKRI. Berbusa-busa ngomongin Syi'ah tapi salah. Si Rizman ini mainnya hanya di tepian sungai, kurang literatur.
@atm-abutaqimayestino
@atm-abutaqimayestino 2 жыл бұрын
OKNUM? BELIAU PIMPINAN MAJELIS TABLIGH PUSAT MUHAMMADIYAH DAN MASIH BANYAK LAGI ANDA SIAPA?
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
@@atm-abutaqimayestino Iya,,, sayangnya berseberangan dg PP Muhammadiyah. Tidak heran klo sekarang ini Muhammadiyah sudah disusupi oleh agen2 Wahabi semacam buya Rizman, yg miskin ilmu tapi berisik. Saya saja dengar videonya malu,,, berbusa2 tapi salah.
@atm-abutaqimayestino
@atm-abutaqimayestino 2 жыл бұрын
@@dzulfiqar71 😄😆 Supaya anda tidak mengigau lagi, INI STANDAR ASLI AJARAN MUHAMMADIYAH DARI DOKUMEN ASLI MUHAMMADIYAH: 🌍 *MUHAMMADIYAH PUN SAMPAI DIKATAI SEBAGAI 'WAHABI' DAN "KADRUN" OLEH MEREKA*❗ Dulu, bahkan SEJAK AWAL, organisasi massa Islaam Ahlus Sunnah was Salafiyyaah yang tertua (aktif sejak 1330 Hijriyah atau 1912 Masehi) dan terbesar, serta terkaya di Indonesia, yang masih resmi ada, yakni MUHAMMADIYAH, dimaki sebagai: Wahabi. Padahal ini istilah hasil rekayasa musuh Islaam, dan tidak benar dalam Sejarah, Aqidah, Tata Bahasa Arab. Juga dikatai "Kadrun", di masa Muhammadiyah di Masyumi (bersama Al Irsyad, Persis, dkk.). Menentang Nas-A-Kom (Nasionalisme - Agama - Komunisme) koalisi PNI, NU, dan PKI. Bahkan K. H. Ahmad Dahlan (keturunan sah Maulana Malik Ibrahim, Wali Songo yang paling tua, dan beliau bergelar bangsawan Keraton Yogya Hadiningrat) pendiri Muhammadiyah pun dikatai sebagai "Kyai Palsu", "Kafir", hingga Mushollah (Langgar Kidul) beliau di Yogyakarta dibakar mereka. Dan beliau - bersama Nyai Walidah istri beliau dan K. H. Muhammad Suja' sahabat beliau - diserang hendak dibunuh di Banyuwangi oleh 'kaum Islam Jawa Tradisional (Abangan, Kejawen)'. Karena dianggap 'lain'. Karena K. H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah menentang Takhayyyul, Bid'ah, Churofat. Sesuai Al Qur'aan, As Sunnah, was Salafiyyaah. Bersemboyan "Anti TBC (Anti Takhayyul, Bid'ah, Churofat)". Juga karena Muhammadiyah mengikuti ajaran bersanad lurus sejak: Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab at Tamimi (*), syaikh Muhammad Rosyid Ridho, syaikh Muhammad 'Abduh, syaikh Jamaluddin Al Afghani, syaikh 'Ibnul Qoyyim, syaikh 'Ibnu Taimiyyah, Imaam Madzhab Yang Empat (Abu Hanifah (Hanafi), Malik, Syafi'i dan Ahmad bin Hanbal (Hanbali)), dan sampai ke 3 generasi Salafush Sholih - Sahabat Nabi, Tabi'iin, dan Tabi'ut Tabi'iin - yang dijamin ALLAAH sebagai yang terbaik sampai Rosuululloh shollollohu 'alaihi wa sallam. Kitab Al Mannar yang banyak juga dipakai di Muhammadiyah (selain Ibnu Katsir, dll.) jelas memuat ajaran mereka. Tanpa kecuali. Keterangan: (*) Karena ini, Muhammadiyah juga dimaki sebagai 'Wahabi'. Padahal ini hanya istilah fitnah. Tidak benar dalam Tata Bahasa juga Aqidah dan Sejarah, oleh Inggris, Sufi, Syi'ah, dan Komunis di Indonesia di masa NASAKOM (PNI, NU, PKI) versus MASYUMI (Muhammadiyah, Al Irsyad, Persis, dkk.) 🔹Lihat Sejarah Muhammadiyah: muhammadiyah.or.id/sejarah-singkat-muhammadiyah/ 🔹Muhammadiyah adalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Was Salafiyyaah pwmu.co/40369/11/03/muhammadiyah-itu-golongan-ahlus-sunnah-salafiyyah/ www.google.com/amp/s/pwmu.co/17744/11/06/yunahar-ilyas-muhammadiyah-adalah-ahlussunnah-wal-jamaah/amp/ www.google.com/amp/s/sangpencerah.id/2013/12/pandangan-prof-dr-yunahar-ilyas-tentang/%3famp 🔹Muhammadiyah tidak bermadzhab karena berperbandingan Madzhab. Berusaha merujuk ke generasi Salafush Sholih: muhammadiyah.or.id/mengapa-muhammadiyah-tidak-bermadzhab/ ibtimes.id/mengapa-muhammadiyah-tidak-bermadzhab/ www.umm.ac.id/id/muhammadiyah/10838.html tabligh.id/agama-islam-yang-dianut-oleh-muhammadiyah-berbeda-dengan-agama-islam-yang-dianut-oleh-ummat-islam-umum/ Prinsip tidak bermadzhab Muhammadiyah ini sama dengan prinsip banyak Ormas, lembaga, masyarakat Islam lain. Salah satunya, Persis atau Persatuan Islam (1923). www.sigabah.com/beta/tidak-bermadzhab-sebagai-madzhab-persis/ 🔹Salah satu dasar Aqidah Ahlus Sunnah Was Salafiyyaah yang dianut Muhammadiyah: Allaah istiwa' fi 'Arsy muhammadiyah.or.id/benarkah-allah-ada-di-atas-arsy/ fatwatarjih.or.id/apakah-allah-bersemayam-di-atas-arsy/ 🔹Tauhid Asma Wa Sifat Ala Keputusan Muktamar Ke-18 sesuai 'Aqidah Ahlus Sunnah Was Salafiyyaah tabligh.id/tauhid-asma-wa-sifat-ala-keputusan-muktamar-ke-18/ 🔹️Muhammadiyah tidak ber'aqidah Asy'ariyyaah tabligh.id/tauhid-asma-wa-sifat-ala-keputusan-muktamar-ke-18/ 🔹Muhammadiyah Anti Bid'ah tabligh.id/sikap-muhammadiyah-kepada-pelaku-bidah/ 🔹 Muhammadiyah Tidak Bertarekat Sufi/Tasawuf suaramuhammadiyah.id/2019/12/20/mengapa-muhammadiyah-tidak-bertarekat/ 🔹 Muhammadiyah tidak memperingati kematian orang di hari-hari tertentu macam yang populer disebut sebagai 'Tahlilan'. fatwatarjih.or.id/tahlilan-dalam-pandangan-muhammadiyah/ Dan sebagainya.
@atm-abutaqimayestino
@atm-abutaqimayestino 2 жыл бұрын
@@dzulfiqar71 ITU SEMUA DARI PP MUHAMMADIYAH DAN DOKUMEN MUHAMMADIYAH SEJAK 1912 😄😁😆😆😆😆😆😆😆
@dzulfiqar71
@dzulfiqar71 2 жыл бұрын
@@atm-abutaqimayestino Saya paham bhw Muhammadiyah ini bukanlah Wahabi secara teologi. Muhammadiyah yg didirikan oleh KH Ahmad Dahlan adalah kelompok reformis yg ajarannya lebih dekat kepada Ulama pembaharu di awal abad 19. Anda mesti belajar ttg tahapan masuknya Islam ke Nusantara. KH Ahmad Dahlan yg sempat kecewa dg berkembangnya Islam abangan di selatan pulau Jawa dan kelompok Santri di pesisir utara, lalu beliau berkelana ke Mesir dan bertemulah Beliau dgn Syaikh Muhammad Abduh dan Sayyid Jamaluddin Al Afghani yg kala itu diklaim sbg Ulama Pembaharu. Jadi Muhammadiyah memang secara Qanun asasi bukanlah Wahabi yg mengambil ajaran dari Abdullah bin Wahhab atau ibnu Taimiyah. Cuma sekarang ini Muhammadiyah sudah disusupi oleh orang2 Radikal Wahabi yg justru menyimpang dari asaz Muhammadiyah, contohnya si buya rizman ini. Buktinya,,, Ulama dan Pentolan Muhammadiyah well come thd kedatangan Dpp ABI, koq yg gak punya ilmu pada berisik.
Umi Waheeda & Hb. Hasan Ayatullah Keliling Pondok #2
6:55
Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
Рет қаралды 24 М.
pumpkins #shorts
00:39
Mr DegrEE
Рет қаралды 115 МЛН
This mother's baby is too unreliable.
00:13
FUNNY XIAOTING 666
Рет қаралды 39 МЛН
НАШЛА ДЕНЬГИ🙀@VERONIKAborsch
00:38
МишАня
Рет қаралды 2,6 МЛН
Это было очень близко...
00:10
Аришнев
Рет қаралды 4,1 МЛН
AWALNYA RAGU!! TERNYATA INI SOLUSI LUNAS UTANG MILIARAN YANG SAYA CARI!
11:38
LUNAS hUTANG MILIARAN
Рет қаралды 57 М.
pumpkins #shorts
00:39
Mr DegrEE
Рет қаралды 115 МЛН