Lakukan Saja Proses Sebaik Baiknya Tanpa Terlalu Mikir Hasil | Dr. Fahruddin Faiz | Ngaji Filsafat

Lakukan Saja Proses Dengan Sebaik Baiknya, Tanpa Terlalu Memikirkan Hasilnya.
Dr. Fahruddin Faiz Menjelaskan Tentang Kajian Apa Itu Filsafat Stoikisme
Ngaji Filsafat : Stoikisme
Ngaji Filsafat 147
Edisi : Pikiran-Pikiran Dasar Filsafat/Yunani Kuno
Bersama : Dr. Fahruddin Faiz, M. Ag
Bertempat Di Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta
Rabu, 15 Maret 2017
Video Ini Sudah Mendapatkan Izin Resmi Dari MJS Channel Untuk Mengolah Audio Nya Untuk Kepentingan Channel Kami.
Kunjungi Channel Resmi MJS Channel Dan Website Resmi Nya.
Sumber Channel Resmi : MJS Channel
Link Channel : / mjschannelhttps:
Website Resmi : mjscolombo.com
#fahrudinfaiz #filsafat #nasihathidup #kuncisukses #falsafahhidup #falsafah #ngajifilsafat #kuncihidupbahagia #kuncisukses #fahrudinfaizterbaru #fahruddinfaiz #filsafathidup #ngajifilsafatterbaru #NgajiFilsafat
#FahrudinFaiz
#KebijaksanaanHidup
#FilsafatBermakna
#PemikiranFilsafat
#EtikaHidup
#KebahagiaanSejati
#BelajarFilsafat
#PencerahanDiri
#MaknaKehidupan

[@sehatlahirbatin6892]

Alhamdulillah

[@saptoutomo1311]

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ Wahai saudaraku jangan merasa bahwa agama Islam adalah agama yang paling benar, tetapi cukup meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang membawa kebenaran, jika kita sudah merasa paling benar itu artinya kita menyalahkan orang lain, betapa sombongnya kita sebagai manusia, yang paling benar bukanlah dari pikiran manusia, karena kebenaran yang hakiki hanyalah milik Allah. Dan jangan pernah mengharapkan atau menunggu syafaat Rasulullah Muhammad SAW, karena syafaat Rasulullah itu bukan di tunggu, ketahuilah wahai saudaraku syafaat telah di berikan oleh beliau melalu ajaran yang di sebut dengan nama Islam. Dan Islam iyalah mereka yang berserah diri kepada Allah, dan Rasullullah Muhammad SAW mengajarkan agar kita hanya mengharapkan pertolongan dari Allah bukan kepada makhluk nya apalagi utusannya, Lalu bagaimana cara mendapatkan syafaat nabi Muhammad yaitu dengan cara mengamalkan ajaran Rasulullah, petunjuknya yang jelas ada di Al-Qur'an, Dan jika engkau ingi memahami Al Qur'an dengan baik maka bersuci lah, yang di maksud bersuci bukan hanya dengan berwudhu tetapi bersihkan dulu hatimu dari prasangka-prasangka buruk, pandang lah Kalam Allah dengan positif, dan jangan menambahkan kalimat yang tidak tertulis di dalamnya dengan mengartikannya dan di buat tanda kurung dengan maksud menjelas kan namun ketahuilah itu bisa menyesatkan mu. Dan anggaplah perkataan yang tertulis dalam Al Qur'an bukan hanya pesan untuk Rasullullah tetapi pesan yang tujukan di tujukan kepada mu. Jangan pernah mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang paling sempurna, makhluk yang paling mulia, makhluk yang paling suci sehingga engkau meng agung-agungkan secara berlebihan, jika engkau mengagungkan beliau dengan berlebihan itu sama saja engkau merendah kan Allah, hanya Allah lah yang berhak engkau agungkan, karena Allah lah yang maha agung, maha besar dan maha tinggi. Jika engkau menyatakan nabi Muhammad SAW lebih mulia, itu sama saja menganggap Allah tidak dapat menciptakan makhluk yang lebih mulia dari dirinya, pengetahuan kita pandangan kita itu terbatas dan kita tidak tahu seperti makhluk-makhluk Allah yang ada di seluruh bumi ini, Allah lah yang maha mengetahui, Allah lah yang maha menciptakan, Allah yang maha menentukan. Wahai saudaraku, di sini aku hanya mengingatkan agar kita umat Islam jangan terpengaruh oleh Dajjal, yang seakan iya membawakan surga bagimu namun sesungguhnya itu adalah neraka bagimu, jangan sampai mata kita tertutup sebelah sehingga berpandangan sombong dan merasa paling benar, buka lah mata kita karena Allah lah yang paling benar bukan makhluknya atau pun utusannya. Jika engkau sudah membuka kedua mata mu, maka Engkau akan melihat orang-orang yang di dahinya tertulis kata KA-FA-RA, itulah para Dajjal, Rasullullah pun berkata " Dajjal itu dari umatku", lihat lah kasus yang saat ini bergulir, mengenai nasab habaib, engkau akan melihat siapa Dajjal itu. Aku bukan lah siapa-siapa dan aku bukan lah apa-apa, aku hanyalah hamba Allah yang selalu menjalan perintah nya, untuk mengingatkan saudara-saudara ku, dan tidak ada tujuan dan niat apa pun karena aku harapkan adalah Rahmat dan ridho Allah SWT. Semoga Allah membimbing kita kejalan yang benar, jika kita salah akui saja kesalahan kita kepada Allah, dan memohon ampun lah hanya kepadanya, sebelum ketentuannya untuk memanggil kita ke hadapannya.

[@indrasp91]

Perkataan mu itu menjatuhkan nilai agama.Allah telah berfirman agama yg diridhoi nya itu hanyalah islam.diantara byk agama yg mengajar kebaikan itulah yg paling diridhoi allah mengajak kpd kebenaran.Dijaman sebelum nabi saw diajarkan klo bertemu mengucapkan salam/syalom itu kebaikan tetapi nabi menyempurkan dengan asslamualaikum warohmatullah wabarokatuh semoga keselamatan,rahmat serta keberkahan utk mu itulah kebenaran.klo kamu mengucapkan salam/syalom itu tidak lagi benar karena sudah disempurnakan nabi saw.coba kamu ketemu muslim terus bilang salam.salam apa nya cobaaaa? sama juga seperti sholat sudah disempurnakan bacaan dan gerakannya dlm syariat yg dibawa nabi saw.

[@saptoutomo1311]

Mohon maaf wahai saudaraku, mungkin dirimu belum memahami apa yang aku sampaikan, dan ketahuilah bahwa aku tidak ingin menjatuhkan nilai-nilai agama mana pun. Aku memiliki pandangan yang berbeda, bagiku Allah meridhoi seluruh agama yang ada di muka bumi ini, jika Allah tidak meridhoi nya tidak akan ada agama-agama lain di bumi ini. Setiap orang memiliki cangkir yang di pergunakan mengambil air untuk minum, apakah hanya cangkirmu yang layak untuk di pergunakan mengambil air??, dan yang lain tidak boleh, sedangkan semua cangkir itu pemberian dari Allah SWT, sang maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana Wahai saudaraku, saat ini engkau dapat berkata demikian,karena dirimu dilahirkan sebagai seorang muslim, bagaiman jika dirimu dilahirkan dengan keyakinan yang berbeda dengan keyakinan mu saat ini??, apakah dirimu tidak memiliki hak yang sama dengan yang lain??, sedangkan kelahiran mu adalah ketentuan yang hakiki dari nya. Wahai saudaraku Allah maha kuasa, maha adil, dan maha bijaksana, dalam melihat segala sesuatu jangan hanya dari sudut pandang mu saja, tetapi cobalah melihat dari beberapa sisi. Selayaknya engkau melihat sebuah cangkir ketika dirimu di hadapan cangkir itu dan gagang cangkir itu ada di sebelah kananmu, tetapi berbeda dengan orang yang ada di depan mu karena baginya gagang Cakir itu ada di sebelah kirinya, berbeda pula dengan orang yang ada di sebelah kananmu, karena gagang cangkir itu ada di depannya, dan berbeda pula dengan orang yang ada di sebelah kananmu, baginya gagang cangkir itu berada di depan namun membelakangi dirinya. Aku hanya sekedar menyampaikan, tidak untuk mengajak siapa pun, jika dirimu tidak berkenan abaikan saja, setiap manusia memiliki keyakinan masing-masing, dan keyakinan setiap manusia berdasarkan hati bukan paksaan, tidak ada yang dapat mengetahui tentang siapa yang layak ataupun tidak layak berada di sisi Allah, hanya Allah yang maha mengetahui segala sesuatu, dan hanya Allah yang maha menentukan segalanya. Terima kasih