Fyi: budaya batak paling dijiwai : 1. Pendidikan no 1, semiskin apapun rela bekerja keras supaya anak2nya sekolah sampai perguruan. Filosofi batak adalah Anakkhonki do hamoraon di au (anakku adalah kekayaanku). Pride bagi orang batak 2. Kekerabatan kuat bgt, entah itu satu marga, satu kampung. (Dalihan na tolu) 3. Kekeluargaan juga kuat, satu saudara sukses akan membawa/membantu saudara2 lainnya. 4. Suka bernyanyi, pandai main alat musik. 5. Tradisi mandok hata dari kecil mungkin pemicu org batak pinter bicara. 6. Bicara tegas, saklak, berani, keras, percaya diri jd plus minus bagi org yg g paham pasti tdk suka. 7. Orang batak jika dikampung nya susah berkembang tp diperantauan dicampak kemana pun tetap hidup😂 makanya banyak yg merantau. 8. Tradisi, adat istiadat wajib ada pd semua aspek kehidupan batak, mis: kelahiran, pernikahan, kematian, masuki rumah, sakit, terima sidi, merantau, sampe suami istri mau pisah2an, dll jg ada adatnya. 9. Patrilineal, berpengaruh juga dlm hak waris, kepemilikan marga dan peran dalam acara adat. Laki2 bertanggungjwb besar menjaga nama marga dan melestarikan tradisi.
@enisapamajuhi4563Ай бұрын
Hebat mark walaupun anak muda jakarta tp masih keep tradisi batak hari minggu hrs ke gereja dulu. Dan ketemu org batak nyapa. Luar biasa walaupun udh populer tetap jaga kebatakannya👍👏
@megaratih6591Ай бұрын
Mark itu pinter, kalau menjelaskan runtut dan detail❤
@handayani290Ай бұрын
Iya ngomongnya tertata, public speakingnya keren
@gracesinaga5710Ай бұрын
Anak ITB wehh
@magdalenairiani8240Ай бұрын
Terimakasih superyouth sudah undang novia dan mark
@martinarasi3989Ай бұрын
Keren Tama n Novia Semoga next ada duet mereka
@AndrianusNababanАй бұрын
Mereka sudah luar biasa dan layak banget Batak... tapi ada satu yg harus say pas khan dari pernyataan mark,novia,,😂 Pariban itu klau untuk Mark Laki-laki ialah boru tulang/nantulang, dan untuk Novia perempuan dari anak Amang boru dan namboru.
@amaliacitra286Ай бұрын
ada Mark Natama, idol favoritku ❤
@prettythingsaboutyouАй бұрын
Lucu deh 😂. Thks Superyouth sudah undang mereka. Ada sesi nyanyi rohani duet ga?
@SuperyouthIDАй бұрын
huhu sayangnya engga ada. soalnya sekarang ini sangat rawan kena Copywrite apalagi menyanyi😭
@handayani290Ай бұрын
Aku nonton utk kesekian kalinya, terpesona dengerin Tama ngomong.
@marlithagita3013Ай бұрын
paling suka kalau denger Tama ngobrol, bagus❤
@aritonangrusmia3340Ай бұрын
Keren...anak muda yg berkualitas❤
@AndrianusNababanАй бұрын
Ketika aku nonton Podcast mereka saya lihat ada kecocokan, mudah2han Mereka berdua berjodoh..
@lisbethsianturi1993Ай бұрын
Benar tuh...
@dewipermatasari7005Ай бұрын
Ga sabar, part 2 nya kapan ya ?
@clare1533Ай бұрын
seru banget ceritain tntg kebiasaan org Batak. btw Mark guanteng bnget skrg 😊❤
@ManiurBakaraАй бұрын
Yuhuu
@andrimunthe3233Ай бұрын
keren nopiak dan markkk
@markthebeatАй бұрын
Ramaikan halak hita!
@roliqnahum3567Ай бұрын
Kembali ke org tua, gmn cara mendidik anak"nya, apakah dia memperkenalkan kebudayaannya, sukunya, bahasanya, adatnya. Kebanyakan org tua kalau sdh tinggal dikota, diluar kampung" batak lupa mengajarkan anaknya akan asal"nya.
@jeverr.tungaa4662Ай бұрын
Thank you super youth tetap semangat di dalam Tuhan. Team Superbook dan super youth semangat terus melayani Tuhan, bersaksii....Memberitakan Injil/memberitakan kabar baik sebelum dunia ini diselesaikan Tuhan karena itulah tugas kita orang percaya:-) 😇🔥🙏
@ratuarwinaАй бұрын
Kok ga ada nyanyi lagu rohani barengan ?
@Anonnymos-NHАй бұрын
Memang benar, waktu indonesian idol kami keluarga selalu vouth org batak tapi klu pesertanya banyak org batak bingung
@NiaRahmawati894Ай бұрын
Please part 2 nya dong segera diupload
@herisatriasahputragurusingaАй бұрын
Tanah Karo dalam Pengertian sebenarnya bukan hanya mencakup orang Karo yang berdiam di daerah Kabupaten Karo saja. Melainkan mencakup kepada orang-orang Karo yang sudah lama berdiam atau menetap di daerah-daerah garis besar Karo, jauh sebelum kolonial Belanda menjajah wilayah asli suku Karo seperti kabupaten Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Dairi, Aceh Tenggara, Kotamadya Binjai dan ibu kota Medan. Seluruh perpaduan suku Karo diikatkan oleh suatu dialek (bahasa) yang dapat dimengerti dimulai dari daerah Langkat, Deli Serdang, dataran tinggi Karo sampai ke Tanah Alas. Banyak bukti yang menjelaskan bahwa kehidupan masyarakat Karo dipengaruhi oleh ideologi, kepercayaan dan praktek yang lazim dilakukan oleh bangsa India atau Hindu. Pengamatan penting mengenai agama asli Karo yang dinamakan " Kniteken Sipemena" mendeskripsikan bahwa agama tersebut tidak diekspresikan dengan cara sistematis. Tidak ada kitab suci dan tidak ada ajaran teologis yang sistematis bahkan tidak ada dogma di dalamnya. Begitu pula akan musik dan tarian tradisional Karo yang memiliki dimensi, makna religius, artistik, budaya dan hiburan tersendiri. Cerita dan pantun Karo, Seni Ukir dan pakaian Karo, seluruhnya ini telah kami rangkum dengan cermat dan padat dalam buku ini. Sangat bermartabat apabila khazanah lokal lebih dikenal lagi, digali, diteliti, dikaji dan dipublikasikan. Jika tidak harta budaya itu akan tetap tersembunyi dan terpendam. Untuk Bumi Turang, Tanah Karo Simalem... Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn LOGIKA dan fakta 🙏
@sahatsihite7232Ай бұрын
Nov, bukan benteng y tapi banteng. Lirik lagu anak Medan. “Kambing di kampung sendiri tapi banteng d perantau-an” Horasss halak Batak!!
@siskamadona8955Ай бұрын
Emng gitu,Krn berhubung Parna adlh marga terbanyak.emng GK Blh menikah se marga nya,Krn mm ku br Parna jd beliau suka ajarin.
@ismailturnip4067Ай бұрын
Dan cuma parna yg sampi saat ni trguh dlm prinsip..
@PoltakTambunan-y2zАй бұрын
Cewek batak yg ingin jadi ratu didalam rumah tangganya harus terlebih dahulu buat suami jadi raja, tidak ada ratu kalau raja pun blm ada ❤
@2DjitujiАй бұрын
Novia trims nasehatnya...tp lbh belajar bahasa batak dan indonesia itu agar afdol huruf hidup dibiasain...a.i.u.e.o tuh penting
@bertonsimanjuntak5587Ай бұрын
bah Tiga Dolok nya bah mantap
@erniadelina7081Ай бұрын
enak tuh, ikan tombur.
@ricohutapea9714Ай бұрын
Mark cocok tuh sama Novi, hajar Lae 😅
@antosagala4402Ай бұрын
Kalau tentang jodoh TK semua Batak memaksa sama suku, ada sebagian berprinsip siapapun jodoh TK masalah,asal jgn nyesal dikemudian hari
@siskamadona8955Ай бұрын
Inti ny mart, asal usul marga mu it dr sana.sekali pun kam lahir dn tgl ibukota. Perna dngr Bonapasogit Gk?
@lypinskyluckyАй бұрын
Untuk pertanyaan ini (menit 26:25) Apa panggilan istri adik yang cowok? Jawaban yg benar harusnya mark panggil istri dari adiknya itu “anggi boru” Sama novia arti paribannya salah, (menit 28 : 21) harusnya boleh sama anak laki lakinya dari namboru
@regiositumeang2370Ай бұрын
Horas ito boru Naipospos
@manrisitanggang3597Ай бұрын
🤣🤣🤣 menyala parna ku 🔥🔥🔥
@安妮-m3zАй бұрын
Beda bangat di Jepang saa di Indonesia, klw di Jepang sepanjang wawancara ga blh angkat kaki maupun di transportation seperti di Bus dan kereta dianggap tidak sopan dan sombong , klw di Indonesia attitudenya tanpa di sadari sangat buruk .
@herisatriasahputragurusingaАй бұрын
SUKU KARO bukan Batak Karo hanya SUKU KARO 👍 Medan berawal dari sebuah kampung bernama kampung Medan Putri yang didirikan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590. Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datok Pulo Brayan. Nama Medan sendiri konon berasal dari kata Madaan berarti menjadi sehat atau lebih baik. Ini sejalan dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib yang memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional Karo pada masanya. Dia banyak menyembukan penyakit yang diderita penduduk. Dari kenyataan itulah yang kemudian menjadi sebutan bagi Kota Medan, yang kita kenal sampai sekarang. Dari hasil riset yang telah dilakukan, banyak masyarakat kota Medan yang tidak mengetahui tentang sejarah Guru Patimpus pendiri kota Medan. Berdasarkan kutipan dari buku Jejak Medan Tempoe Doeloe, Medan kini merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai ibu kota Sumatera Utara, kota ini sedang memacu diri menjadi metropolitan dan megapolitan. Pada tahun 1950 Medan sudah ada. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 diresmikan oleh Guru Patimpus dari kampung Medan Putri menjadi sebuah cikal bakal kota. Maka dari itu pemerintah daerah kota Medan menyepakati kalau kota Medan berdiri pada tahun 1590. Sebagaimana yang ditulis oleh zaenuddin HM, dalam bukunya “Asal-Usul Kota- Kota di Indonesia Tempo Doeloe”, Medan berawal dari sebuah kampung bernama kampung Medan Purti yang didirikan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590. . Guru patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datok Pulo Brayan. Nama Medan sendiri konon berasal dari kata Madaan berarti menjadi sehat atau lebih baik. Ini sejalan dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib yang memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional Karo pada masanya. Dia banyak menyembukan penyakit yang diderita penduduk. Dari kenyataan itulah yang kemudian menjadi sebutan bagi Kota Medan, yang kita kenal sampai sekarang. Demikian pula di dalam tulisan Tengku Azwansyah A. Teruna dalam bukunya Sultan Makmoen Al-Rasyid dan Berdirinya Pemerintahaan Kota Medan serta Istana Maimoon, menyatakan ada seorang bernama Guru Patimpus. Dia memeluk agama islam atas pengaruh seorang ulama yang disebut Datuk Kota Bangun terjadi sekitar 1590 M. Datuk ini adalah Imam Siddik bin Abdullah yang makamnya, terletak di Kelumpang Deli. Pada batu nisannya tertulis : meninggal 23 Syaban 993 H atau 27 Juni 1590 M. Makam itu terletak di kampung Medan, Ini memberikan alasan bahwa Guru Patimpus berguru Agama dahulunya pada Datuk kota Bangun, tidak lain adalah Imam Siddik sendiri. Pada masa itu Guru Patimpus sudah membuat kampung Medan setelah menikah dengan anak raja Pulo Brayan. Patung Guru Patmpus dengan uraian sebagai berikut : 1. Tongkat - Denotasi : Tongkat pada karakter Guru Patimpus terbuat dari kayu yang bagian ujugnya terdapat seperti rambut atau bulu yang di ikat. - Konotasi : Tongkat digunakan untuk sebagai senjata pertahanan saat mengembara dan untuk berburu. Tongkat masih banyak digunakan masyarakat zaman dulu dan pada suku-suku pedalaman. - Mitos : Tongkat di percaya memiliki kemampuan mistik yang digunakan masyarakat zaman dulu untuk bertarung, bertahan dari musuh, dan mengobati orang. Tongkat disimbolkan seperti orang yang memiliki kedudukan dan kekuasaan. 2.Sorban - Denotasi : Sorban sebuah penutup kepala yang terbuat dari kain yang dililitkan dengan rapi. Digunakan untuk pelindung kepala. - Konotasi : Sorban dilambangkan sebagai ciri khas masyarakat zaman dulu yang sering digunakan oleh pengembara begitu juga gambaran masyarakat karo di zaman dulu banyak menggunakan sorban. -Mitos : Kebanyakan orang yang memakai sorban dipercaya bukan orang biasa, melainkan orang yang memiliki ilmu yang tinggi atau sakti. Seperti Tabib, atau Syekh pada zaman dulu. 110. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 3. Baju - Denotasi : Baju digunakan pada karakter guru patimpus sebagai penutup tubuh untuk menjaga suhu untuk kehangatan tubuh dan juga menutupi bagian sensitif pada tubuh. - Konotatif : Baju yang terdapat pada karakter guru patimpus menggambarkan ciri khas masyarakat zaman dulu yang menggunakan baju terusan seperti yang tidak bermotif. - Mitos : Baju terusan dipercaya banyak digunakan oleh pengembara orang sakti atau memiliki ilmu tinggi seperti syekh dan tabib. 4. Selendang Kain - Denotasi : selendang kain yang terdapat dari karakter Guru Patimpus digunakan untuk mengikat dan sebagai kantongan untuk membawa perbekalan saat mengembara. - Konotasi : Selendang kain menggambarkan ciri khas masyrakat karo di zaman dulu. Karena banyak masyrakat di zaman dulu selalu membawa kain yang di selempangkan dibahu dan dipakai sehari-hari. - Mitos : kain selempangan dipercaya digunakan pengembara sebagai alat untuk menyerang yang memiliki kemampuan mistik yang sering kita lihat seperti di film-film kolosal. 5. Gelang - Denotasi : Gelang sebuah pernak-pernik yang unik digunakan untuk hiasan pada tangan maupun kaki. - Konotasi : Gelang pada karakter Guru Patimpus melambangkan kebudayaan masyarakat dizaman dulu dengan mengumpulkan batu-batuan unik lalu dijadikan gelang dan syekh menggunakannya juga untuk berdzikir. - Mitos : Gelang yang terbuat dari berbagai jenis batu-batuan dipercaya masyarakat sebagai jimat atau penangkal. 6. Warna - Merah : Denotasi : Warna merah melambangkan tanda berhenti, larangan, atau bahaya. Konotasi : Warna merah melambangkan semangat, keberanian. Mitos : Warna merah bagi masyarakat karo mempercayai warna merah memiliki makna, kekuatan dan keberianian. - Coklat : Denotasi : Warna coklat melambangkan minimalis Konotasi : Warna coklat melambangkan kesederhanaan. Mitos : Warna coklat bagi masyarakat karo mempercayai warna coklat itu sebagai simbol Hafiz kehidupan sama seperti bumi kita yang memberi kita kehidupan. - Hitam : Denotasi : Warna hitam Sebuah warna dasar yang gelap Konotasi : Warna hitam memiliki arti kegelapan Mitos : Warna hitam di yakini masyarakat karo melambangkan jiwa kepemimpinan. 5 Datuk Kuta Bangun terkenal sakti berasal dari daerah Jawa yang berdiam di Kuta Bangun. Pada illustrasi Datuk Kuta Bangun digambarkan menggunakan baju tangan panjang dan celana panjang lalu pada bagian kepala terdapat belangkon yang merupakan ciri khas dari Suku Jawa sehingga masih terdapat unsur kebudayaannya. 6 Pengiring Guru Patimpus atau pengawalnya yang menemani perjalanan Guru Patimpus yang menemui Datuk Kota bangun. Pada illustrasi pengiring Guru Patimpus digambarkan seperti masyarakat karo pada zaman dulu, yang menggunakan selmpangan kain dan penutup kepala atau sorban. 7 Raja Pulo Brayan seorang raja didaerah Pulo Brayan. ilustrasi pada penggambaran karakter Raja Pulo Brayan dengan menggunakan baju dengan ciri khas melayu dan dengan penutup kepala seperti kopiah. 8 Putri Raja Pulo Brayan Adalah istri dari Guru Patimpus ilustrasi pada penggambaran karakter Putri Raja Pulo Brayan menggunakan baju terusan panjang agar terlihat tertutup dan seperti masyarakat dulu. Guru Patimpus adalah putra karo yang berasal dari Desa Aji Jahe ingin mengunjungi orang sakti yang berada di Datuk kota Bangun ingin mengadu ilmu tetapi Guru Patimpus mengaku kalah dan memutuskan masuk Islam. Lalu berguru dengan Datuk kota Bangun dan mendirikan beberapa daerah dan mengembara ke Pulo Brayan dan menikahi anak dari raja Pulo Brayan dan membuka kampung di Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
@afriskaambarita8250Ай бұрын
Kede itu warung, bisa jual apa aja. lapo itu menjual makanan khas Batak.
@Butet1826 күн бұрын
OMA DO UMA untuk panggilan IBU yg melahirkan kita
@ismailturnip4067Ай бұрын
Tombur bukan pake kacang...ikannya jg bukan digoreng tppi di panggang
@rodiyaharmadiana1057Ай бұрын
Singkat, padat, tauco😂😂😂
@jonathanmanurung7151Ай бұрын
Kalo dimedan Lapo itU lebih ketempat jualan tuak
@sehatisihotang2177Ай бұрын
kalau di batak toba, boru itu jadi seksi repot atau parhobas, boru bukan berarti perempuan kalau diadat batak toba. laki2 atau suami dari anak perempuan di sebut boru. jadi itu sedikit yang saya tahu.
@ismailturnip4067Ай бұрын
Dan meski dia laki laki klo di pesta itu perannya boru maka dia pasti marhobas melyani
@poltiksyahmawinpurba92204 күн бұрын
Mirip Tobanisasi dan Pembatakan oleh Zending RMG pada HKBP 1942 Distrik Simalungun,kemudian pada 1952 dari status distrik Simalungun menjadi Sinode HKBP Simalungun yg Praesesnya juga pindahan dari GBKP Moderamen Pdt.Muylwijk, menyadari Simalungun bukan satu asal usul dgn Batak Toba,maka oada 1963 Gereja Simalungun menghapus nama batak secara permanen menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) hingga skrg. GBKP juga berhak menghapus nama Batak dari nama GBKP kembali menjadi GKP seperti pimpinan dirobah oleh Muylwijk zaman kelam pembatakan gereja non batak
@Anonnymos-NHАй бұрын
T kasih superyouth. Tolong undang dong violetha sianturi yang luar bisa
@tiyatiya3663Ай бұрын
Kak buatin lyodra dan samuel cipta dong, kalau sam ama ziva lagi min plisssss 😢
@NaldiSitumeangАй бұрын
Satu marga ama novi akunya😊
@herisatriasahputragurusingaАй бұрын
KARO BUKAN BATAK hanya SUKU KARO.Fakta GBKP pertama: Gereja Batak Karo Protestan (disingkat GBKP) adalah sebuah kelompok gereja Protestan di Indonesia yang berdiri di Tanah Karo, Sumatera Utara dan melayani masyarakat Karo. GBKP adalah gereja Kristen Protestan yang beraliran Calvinis. Dimana, dulu pada awalnya sudah ada Gereja Karo, gedungnya dibangun di Buluhawar, kalau tidak salah gedung gereja tersebut dibangun tahun 1889. Pada waktu itu namanya adalah Karosche Kerk, atau belakangan ditulis dengan Gereja Karo Protestan ataupun Karosche Protestantse Kerk, walaupun nama aslinya sebenarnya adalah Karosche Kerk (Gereja Karo). Tahun 1941, maka digantilah nama gereja tersebut menjadi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), dan pada tahun 1943 GBKP menyatakan diri independen (njayo) dari organisasi zending. Berdasarkan analisa para ahli, waktu itu ada upaya mengaitkan antara gereja ini dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), karena saat itu (tahun 1941), Belanda sudah dikuasai oleh Jerman di Perang Dunia II. Adanya campur tangan HKBP di peralihan nama itu terlihat dalam posisi ketua Moderamen GBKP yang pertama pada Sidang Sinode yang pertama di Sibolangit tahun 1941 yang dijabat oleh Pdt. J. van Muylwijk. Seperti diketahui van Muylwijk, sebelumnya bekerja di HKBPS (Simalungun) dan kalau tidak salah merupakan ketua klasis HKBP Simalungun pada waktu itu. Meski van Muylwijk berasal dari Belanda, sebenarnya dia bekerja untuk Reinisch Mission Geselsalf (RMG) atau organisasi misi Jerman dan bukan untuk Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) yang merupakan organisasi zending Belanda yang mendirikan Karosche Kerk di Buluhawar. Pastinya mengapa diubah namanya menjadi GBKP dan mengapa ditambahkan Bataknya di tahun 1941 tersebut, maka untuk lebih jelasnya silahkan ditanyakan kepada yang berkompeten mewakili gereja itu. Tulisan ini hanya menghadirkan analisas berdasarkan data-data yang terkuak ke publik. Dari analisa para ahli, bahwa besar dugaan perubahan nama Gereja Karo (GK) menjadi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) disebabkan karena ada campur tangan HKBP setelah Belanda dikuasai Jerman di Perang Dunia II. Demikianlah sekilas sejarah penamaan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) pada tahun 1941, dimana pada awalnya Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) yang merupakan organisasi zending Belanda menamakan gereja ini dengan nama Karosche Kerk (Gereja Karo). bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏 KARO BUKAN BATAK hanya SUKU KARO.fakta GBKP kedua: Karo Kerk (bahasa Indonesia: Gereja Karo) adalah sebutan bagi gereja pertama yang berdiri untuk melayani masyarakat Batak Karo. Pertama kali berdiri di Buluh Awar. Bangunan pertamanya juga berdiri di Buluh Awar, di tahbiskan pada tanggal 24 Desember 1899 oleh Meint Joustra, seorang guru injil berkebangsaan Belanda yang dikirim oleh Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) untuk misi Pekabaran Injil bagi masyarakat Batak Karo. Dikatakan "sebutan" bagi gereja untuk melayani masyarakat Batak Karo, karena pada saat pertama kali penginjilan dilakukan bagi masyarakat Batak Karo yang dipelopori oleh NZG dari tahun 1890 hingga tahun 1941, tidak ada sebuah sinode atau denominasi gereja yang didirikan. Tetapi semua pelayanan yang dinaungi oleh NZG tersebut dinamai dengan Karo Kerk atau Karo Zending. Akibat kekalahan Belanda terhadap Jerman pada tahun 1941 di Perang Dunia, semua aset-aset tanah jajahan Belanda diambil alih oleh Jerman, tak terkecuali lahan zending garapan NZG (lembaga misionaris Belanda) yang kemudian beralih kepada Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) (lembaga misionaris Jerman). Kontroversi Banyak kalangan yang menterjemahkan secara liar Karo Kerk ke dalam berbagai nama. Misalkan menjadi Gereja Kristen Karo, Gereja Protestan Karo, Gereja Kristen Protestan Karo, Gereja Batak Karo Protestan, dsb. Padahal, secara harafiah, Karo Kerk cukup diterjemahkan dengan Gereja Karo. Ada lagi yang beranggapan kalau GBKP adalah gereja Karo Pertama yang dulu pertama berdiri di Buluhawar, sehingga terjadi salah tafsir dan perubahan dari yang harusnya Peringeten sehna Berita Simeriah man Kalak Karo atau dalam Bahasa Indonesia-nya "Peringatan Pekabaran Injil bagi Suku Karo" menjadi "Peringatan berdirinya GBKP" atau "ulangtahun GBKP", ini jelas keliru! Sebab 14 April 1890 itu hari dimana Pdt. H. C. Krujt dan Nicolas Pontoh utusan dari Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) (Lembaga Zending Belanda) untuk pertamakalinya menginjakkan kaki di Buluhawar (lokasi penginjilan pertama bagi Suku Karo) dan 24 Desember 1899 bangunan gereja pertama ditahbiskan oleh Pdt. Meint Joustra di Buluhawar. Sedangkan GBKP baru muncul pada tahun 1941. Jadi, peringatan 1890 lebih tepat adalah sebagai Peringatan Pekabaran Injil Bagi Suku KARO .Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
@pahalagultom1809Ай бұрын
Cocok bah hamu ?
@pawangsun28 күн бұрын
ADAT BTAK SKU BTAK PLING BGUS N BENAR D INDONESIA INI,
@santi_andrayaniАй бұрын
saragih memang batak ??
@roivanhs3906Ай бұрын
Novia dgn anak Namborunya. Mark dgn boru Tulangnya. Itu yg pariban.
@herisatriasahputragurusingaАй бұрын
KARO BUKAN BATAK hanya SUKU KARO 👍 Nama Batak sebagai identitas etnik ternyata tidak berasal dari orang Batak sendiri, tapi diciptakan atau dikonstruksi para musafir barat. Hal ini kemudian dikukuhkan misionaris Jerman yang datang ke tanah Batak sejak tahun 1860-an. Simpulan ini dikemukakan sejarahwan Unversitas Negeri Medan (Unimed) Ichwan Azhari yang baru usai melakukan penelitian di Jerman. Di Jerman, sejarahwan bergelar doktor ini memeriksa arsip-arsip yang ada di Wuppertal, Jerman. Dalam sumber-sumber lisan dan tertulis, terutama di dalam pustaha, atau tulisan tangan asli Batak, tidak ditemukan kata Batak untuk menyebut diri sebagai orang atau etnik Batak. Jadi dengan demikian nama Batak tidak asli berasal dari dalam kebudayaan Batak, tetapi diciptakan dan diberikan dari luar. "Kata Batak awalnya diambil para musafir yang menjelajah ke wilayah Pulau Sumatera dari para penduduk pesisir untuk menyebut kelompok etnik yang berada di pegunungan dengan nama bata. Tapi nama yang diberikan penduduk pesisir ini berkonotasi negatif bahkan cenderung menghina untuk menyebut penduduk pegunungan itu sebagai kurang beradab, liar, dan tinggal di hutan," kata Ichwan Azhari di Medan, Minggu (14/11/2010). Dalam penelitiannya yang dimulai sejak September lalu, selain memeriksa arsip-arsip di Jerman, Ichwan juga melengkapi datanya dengan mendatangi KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde atau the Royal Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies) di Belanda. Dia juga mewawancari sejumlah pakar ahli Batak di Belanda dan Jerman seperti Johan Angerler dan Lothar Schreiner. Hasilnya, pada sumber-sumber manuskrip Melayu klasik yang ditelusurinya, seperti manuskrip abad 17 koleksi Leiden, memang ditemukan kata Batak di kalangan orang Melayu di Malaysia, tetapi sebagai label untuk penduduk yang tinggal di rimba pedalaman semenanjung Malaka. Dalam manuskrip itu, saat Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, Puteri Gunung Ledang yang sangat dihina dan direndahkan oleh teks ini, melarikan diri ke hulu sungai dan dalam teks itu disebut, "... masuk ke dalam hutan rimba yang amat besar hampir dengan negeri Batak. Maka diambil oleh segala menteri Batak itu, dirajakannya Puteri Gunung Ledang itu dalam negeri Batak itu." Tidak hanya di Malaysia, di Filipina juga penduduk pesisir menyebut penduduk pedalaman dengan streotip atau label negatif sebagai Batak. Untuk itu menurut Ichwan, cukup punya alasan dan tidak mengherankan kalau peneliti Batak terkenal asal Belanda bernama Van der Tuuk pernah risau dan mengingatkan para misionaris Jerman agar tidak menggunakan nama Batak untuk nama etnik karena imej negatif yang terkandung pada kata itu. "Di Malaysia dan Filipina penduduk yang diberi label Batak tidak mau menggunakan label merendahkan itu menjadi nama etnik mereka. Di Sumatera Utara label itu terus dipakai karena peran misionaris Jerman dan pemerintah kolonial Belanda yang memberi konstruksi dan makna baru atas kata itu," katanya. Disebutkan Ichwan, para misionaris itu sendiri awalnya ragu-ragu menggunakan kata Batak sebagai nama etnik, karena kata Batak tidak dikenal oleh orang Batak itu sendiri ketika para misionaris datang dan melakukan penelitian awal. Para misionaris awalnya menggunakan kata bata sebagai satu kesatuan dengan lander, jadi bata lander yang berarti tanah Batak, merupakan suatu nama yang lebih menunjuk ke kawasan geografis dan bukan kawasan budaya atau suku. Di arsip misionaris yang menyimpan sekitar 100 ribu dokumen berisi informasi penting berkaitan dengan aktivitas dan pemikiran di tanah Batak sejak pertengahan abad ke-19 itu, Ichwan menemukan dan meneliti puluhan peta, baik peta bata lander yang dibuat peneliti Jerman Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, maupun peta-peta lain sebelum dan setelah peta Junghuhn dibuat. "Peta-peta itu memperlihatkan adanya kebingungan para musafir barat dan misionaris Jerman untuk meletakkan dan mengkonstruksi secara pas sebuah kata Batak dari luar untuk diberikan kepada nama satu kelompok etnik yang heterogen yang sesungguhnya tidak mengenal kata ini dalam warisan sejarahnya," tukas Ichwan. Dalam peta-peta kuno itu, kata bata lander hanya digunakan sebagai judul peta tapi di dalamnya hanya nampak lebih besar dari judulnya nama-nama seperti Toba, Silindung, Rajah, Pac Pac, Karo, dan tidak ada nama batak sama sekali. Dalam salah satu peta kata Batak di dalam peta digunakan sebagai pembatas kawasan Aceh dengan Minangkabau. Kebingungan para misionaris Jerman untuk mengkonstruksi kata Batak sebagai nama suku juga nampak dari satu temuan Ichwan terhadap peta misionaris Jerman sendiri yang sama sekali tidak menggunakan judul bata lander sebagai judul peta dan membuang semua kata Batak yang ada dalam edisi penerbitan peta itu di dalam laporan tahunan misionaris. Padahal sebelumnya mereka telah menggunakan kata Batak itu. Kata Batak yang semula nama ejekan negatif penduduk pesisir kepada penduduk pedalaman, kemudian menjadi nama kawasan geografis penduduk dataran tinggi Sumatera Utara yang heterogen dan memiliki nama-namanya sendiri pada awal abad 20, bergeser menjadi nama etnik dan sebagai nama identitas yang terus mengalami perubahan. "Setelah misionaris Jerman berhasil menggunakan nama Batak sebagai nama etnik, pihak pemerintah Belanda juga menggunakan konsep Jerman itu dalam pengembangan dan perluasan basis-basis kolonialisme mereka. Nama Batak juga digunakan sebagai nama etnik para elit yang bermukim di Tapanuli Selatan yang beragama Islam," tukasnya. Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
@kemalgultom8184Ай бұрын
Adat Istiadat Nya Lah,
@moysessimamora2070Ай бұрын
Host ny sp ea
@maritolimbong-mm5oiАй бұрын
mark kalau ga mau lagi hp nya sini aku tampung 😂😂
@noviamonicamanurung5950Ай бұрын
Cocok banget mereka, langsung jadikan aja 😂😂😂
@clare1533Ай бұрын
novia uda punya pacarr😂
@diropal839Ай бұрын
benteng atau banteng ga si mksd si novia ini awalnyaaa..
@channeldavidtvАй бұрын
Banteng kali dek bukan benteng 😂
@gurubiologi123Ай бұрын
Noviaaa
@tomasbarus998Ай бұрын
Lebih jelas nya adalah batak Toba.
@ismailturnip4067Ай бұрын
Lapo itu t4 minum tuak
@2DjitujiАй бұрын
Kalo berpodcas biasain kata2 jelas terarah...logis.kayak pengacara itu batak banget penekanan hrs kuat itu di huruf hidup.jgn terpengaruh gaya anak muda...novia sdh good jgn malu
@HOSINGJAYAАй бұрын
Medan itu mamak bkn mama, mandok hata mengucapka kata, marhobas itu melayani, bnyk yg ga sesuai makna dan artinya dlm halkebatakan dr dua org ini, tlng klw mau undang org yg benar2 paham
@ismailturnip4067Ай бұрын
Mgkin skrg si novi malu bilang mamak...agak dikerenkan mama lah katany