Legong Lanang Nandira Jaya Pangus 2021 Pementasan Virtual PPMI Bali bekerjasama dg Balerung Peliatan

Tari Legong Lanang Nandira “Jaya Pangus” diciptakan dalam rangka mengingat / mengenang kembali awal mula tari legong, dimana para penarinya dibawakan oleh para laki - laki seperti contoh pada peran condong yang dibawakan oleh I Wayan Rindi dari Denpasar serta penari laki lainya yaitu Ida Bagus Boda juga dari Denpasar, dan hal ini dapat dilihat pada tari legong Nar Nir yang dalam perkembangannya sudah semakin langka ditarikan oleh laki - laki.
Tari Legong Lanang Jaya Pangus diciptakan pada tahun 2014 oleh Anak Agung Oka Dalem bersama kakaknya yaitu Anak Agung Gde Bagus Mandera Erawan dan pertama kali ditarikan di Sanggar Balerung Stage Peliatan dalam rangka pengembangan kreativitas dalam berkesenian serta dengan tujuan ingin kembali mengingatkan atau menggugah para pencinta tari legong agar tidak membatasi dengan gender saja, karena tari legong merupakan salah satu tarian dasar yang harus dikuasai oleh para penari baik dari segi tandang, tangkis, tangkep serta tetuek agar tetap ajeg lestari dan berkembang.
Tari Legong Lanang Nandira Jaya Pangus menceritakan tentang Kejayaan dan kehancuran Kerajaan Jaya Pangus memerintah pada tahun caka 1103 - 1191 atau 1181 - 1269 masehi, Jaya Pangus mempunyai dua istri yaitu:
- Paduka Bhatari Sri Parameswari (Dewi Danu)
- Paduka Sri Mahadewi Cacangkaja Cihna (kang Ci wi)
Perkawinannya dengan Dewi Danu melahirkan putra dengan nama “Mayadenawa yang bertahta di kerajaan Bedahulu”.
Pementasan Tari Legong Jaya Pangus dibawakan oleh para penari laki -laki dimana tari legong yang dibawakan oleh laki - laki bisa dilihat dalam pementasan Tari Legong “Nar Nir” yang kini sudah hampir tidak bisa dilihat lagi. Tari Legong Jaya Pangus dibagi menjadi beberapa pembabakan seperti : Pepeson, pengawak, pengipuk, pengecet, pesiat, pekaad yang didalamnya diawali dan diselingi pengrangrang. Pemeran / penokohan Tari Legong Jaya Pangus antara lain:
- Condong yang dibawakan oleh 1 orang sebagai Emban / pembantu.
- Legong sebagai pemeran Jaya Pangus dan Kang Ciwi
- Legong 1 orang sebagai Dewi Danu.
- Satu orang sebagai tokoh Mayadenawa yang dibawakan oleh penari Condong.
Dalam pementasan ini akan menceritakan kemarahan daripada Dewi Danu setelah mengetahui bahwa Jaya Pangus mempunyai seorang istri yang bernama Kang Ci Wi dimana sebelumnya mengaku masih perjaka (belum mempunyai istri). Dengan penuh amarah ahkirnya Dewi Danu mengadu kepada ayahnya sehingga Jaya Pangus dikutuk menjadi Barong Landung yang akan menjaga setiap perempatan Agung.
Koreografer : Anak Agung Gede Oka Dalem
: Anak Agung Gede Bagus Mandera Erawan
Penata Tabuh : I Wayan Darya, SSn
Iringan : Seka Gong Genta Bhuana Sari Peliatan
Penari : Ade Kamandanu (Condong)
Anak Agung Gde Iswara (Legong / Jaya Pangus)
I Made Mertayasa (Legong / Kang Cing We)
Dw Nyoman Irawan (Legong / Dewi Danu)