Рет қаралды 13,805
Lintas Bulu Baria - Moncong Lompobattang (Part 2)
• Lintas Bulu Baria - Mo...
Gunung Terindah di Pulau Sulawesi (Part 3)
• Lintas Bulu Baria - Mo...
INFORMASI PENDAKIAN LINTAS ALAM 5 :
Pendakian : Bulu Baria - Moncong Lompobattang - Bawakaraeng
Jalur via : Dusun Manimbahoi, Parigi.
Jumlah Peserta : 26 Orang .
Letak : Kec. Parigi, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.
Jumlah Pos : 10 Pos (Bulu Baria) 10 Pos (Bawakaraeng)
Waktu : 11 -14 Maret 2021.
Max Altitude : 2,830 Mdpl.
Total Altitude : - Meters
Total Distance : 34,4 Km
Durasi Pendakian : 4 Hari.
Link Maps Pendakian (View Ranger):
(On Progres)
-
Divideo kali ini bukan lagi membahas tentang pendaki wajib tau atau review peralatan pendakian, apalagi membuat konten ngibul horror yang narasumbernya paranoid tidak jelas, Perjalanan kali ini beda dari pada biasanya yang mendaki gunung dan langsung turun, melainkan pendakian lintas 3 puncak (Bulu Baria - Moncong Lompobattang - Bulu Bawakaraeng) yang menjadi ikon gunung disulawesi selatan.
Ohh iya, sedikit tips untuk teman-teman yang mau melakukan perjalanan keluar kota dengan pesawat terbang, teman-teman bisa membuat check up antigen di Bandar udara setempat dengan harga Rp.95.000,- khusus untuk meskapai penerbangan lion air dan sebaiknya di buat H-1, biar tidak tergesa-gesa dan panic.
Untuk list peralatan yang tidak bisa di bawa saat penerbangan, teman-teman chek di link video Pendaki dan Ultralight yang berada kolom deskripsi. Setelah tiba di Makassar, saya langsung menuju kediaman Bang Dios di Sudiang yang menjadi Mabes FPPAI Sulsel. Sembari beristirahat sambil mempersiapkan logistic perjalanan.
-
Setelah selesai packing dan menunggu jemputan, kami langsung menuju Desa Terakhir untuk memulai perjalanan, disana sudah ada rombongan lain lintas 5 yang sudah lama menunggu. Untuk meminimalisir hal yang tidak di inginkan, Bang Dios memberikan breafing singkat tentang medan dan pendakian.
-
Setelah melewati pintu rimba, medan yang kami lalui landai dan bersahabat, hanya saja yang menjadi masalah adalah lumpur sehabis hujan yang memperberat sepatu kami dan cukup licin untuk mengurangi keseimbangan kami. Eits untung saja saya membawa dua trekking pole yang berfungsi menjaga keseimbangan saat trekking tapi tidak untuk scrambing.
-
Medan menuju pos 1 dan 2 cukup landai dengan lumpur yang masih cukup tebal dan terasa berat dikaki, jadi teringat Gunung Kerinci di Jambi lalu, suatu saat saya akan kembali lagi kesana sembari menikati teh asli kayu aro di desa kersik tuo.
-
Beberapa saat kami mulai terbiasa dengan medan yang landai dan licin, pola langkah kami atur sedemikian rupa agar konsisten dan cepat sampai di pos 2, tempat istirahat makan sore kami. Site camp di Pos 2 berupa padang rumput gajah dengan beberapa pohon pinus, asik juga kalau main bushcraft disini yah?.
Setelah tiba langsung saja kami membuka bekal dan di santap bersama, itu salah satu keseruan mendaki bersama team yang tidak bisa dibeli dengan apapun.
-
Jalur menuju Pos 3 dan 4 mulai meransang otot kaki agar mulai serius. Dengan kemiringan 20-30 derajat masih cukup aman kami lalui, dan hal yang mulai menghilang yaitu lumpur mesrah yang sebelumnya kami temui di pos 1 dan 2.
-
Kami langsung saja bergegas menuju pos 5 sebelum hari menggelap dan kami tersesat seperti sebelumnya karena jarak pandang yang terbatas untuk memantau string yang terpasang di lapangan.
Seperti dugaan, Malam pun datang setelah kami tiba di Pos 5. Kami beristirahat sejanak mengumpulkan tenaga agar bisa melesat menuju camp site pos 8, beberapa kali hujan dan gerimis ditambah Disorientasi karena jarak pandang terbatas. Tapi sya tidak sempat merekamnya, karena tidak mem bawa Gopro saat perjalanan kali ini.
Setibanya di Camp Site Pos 8, ternyata sudah ada rombongan Pallung dan teman-teman dari Makasar Ultralight Backpacking yang sudah sampai terlebih dahulu. Langsung saja saya bersama teman-teman yang lain mencari lokasi camp favorit agar bisa membuat makan malam dan bobo cantik. Maaf tidak ada kata puitis malam ini, karena tubuh terlalu capek dan mersembunyi ke dalam sleeping bag. Biar saja terang datang.
-
Music :
Climbing - Reed Mathis
Love Aside - Patrick Patrikios
Play-Doh meets Dora - Carmen María and Edu Espinal
Find Your Way Beat - Nana Kwabena
Highway One - Steve Adams
Temukan Kami di
Instagram / israelputra
Twitter / israelirmanto
Facebook / irmantoisrael
#PendakiWajibTau #AngkasaDanHutan #PendakiIndonesia #PendakiSulawesi #PendakiManado