Рет қаралды 14,021
Guruh Soekarno Putera,putera bungsu pasangan Proklamator RI Ir Soekarno dan Fatmawati mewarisi darah seni yang dititiskan sang ayah.Dengan sebuah lagu yang bertutur tentang romansa,Guruh sekaligus menebalkan makna betapa pentingnya sebuah kemerdekaan bagi negara yang terjajah Belanda hingga 350 tahun.
Rasa minder yang menggumpal pun tercecer dimana-mana bahkan untuk urusan kasmaran.Bahkan kalau mau jujur, feodalisme dalam nafas baru saat ini masih bisa kita lihat dengan kasat mata.
Guruh pun menulis lagu “Nostalgia Hotel Des Indes” yang mengambil setting pada zaman Belanda.Berlangsung di Hotel Des Indes,tempat kaum feodal dan priyayi berdansa dansi menebar keriaan.
Hotel Des Indes itu dulu lokasinya adalah di pusat perkantoran Duta Merlin di kawasan Hayam Wuruk Jakarta.
Seorang pelajar terpaksa harus menutup hasrat asmaranya yang bergelora terhadap puteri resident yang berhasil menaklukkan hatinya.Sang pelajar minder,dia hanya seorang pribumi yang tentunya hanya dipandang sebelah mata,dibanding kaum kulit putih yang mekatari ruang ballroom Hotel Des Indes.
Dia hanya bisa memendam dalam hati seraya bergumam :”Kapankah Ost Indie djadi merdeka ?” dilatari gemerincing bunyi piano honky dan musik swing big band ala Glenn Miller.
Ini nukilan lirik lagu “Nostalgia Hotel Des Indes” karya Guruh Soekarno Putera yang pertamakali ditampilkan di depan khalayak pada tanggal 6 dan 7 Januari 1979 di Balai Sidang Senayan Jakarta dalam “Pergelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putera I bersama Swara Maharddhika” .Djajoesman Junus dan berlatar paduan vokal Trio Bebek menyenandungkan lagu monumental ini.
Sumber :
dennysakrie63....