Рет қаралды 2,793
Biasanya, jika bicara pakaian selalu arahnya adalah fashion dan mode. Hal berbeda muncul saat perayaan Hari Kebaya Nasional, narasi yang dikembangkan justru bicara tentang identitas bangsa. Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa Kebaya bukan sekadar fesyen. Lebih dari itu merupakan identitas bangsa Indonesia yang mewarnai setiap perjuangan perempuan di masa lalu.
Narasi identitas yang dilekatkan pada kebaya pakaian perempuan sungguh menarik untuk dibincangkan, karena didalamnya ada nilai yang lahir dari pandangan dan keyakinan pemakainya, serta seperangkat aturannya, sebuah peradaban. Bagi umat Islam, pembahasan tentang masalah pakaian perempuan bukan hal baru. Bahkan pakaian muslimah (Jilbab dan kerudung) telah menjadi wajah peradaban Islam yang tinggi dan mulia , saat Islam diterapkan dalam kehidupan di masa Rasulullah Saw dan masa kekhilafahan.
Keberhasilan Islam dalam mewujudkan peradaban yang mulia layak menjadi cermin untuk melihat noda peradaban sekuler saat ini. Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa di masyarakat sekuler yang gemerlap dengan balutan kecanggihan teknologi, terekspos juga keruntuhan moralitas dan kerendahan prilaku manusia atas nama kebebasan. Pakaian perempuan telah mengambil peran besar dalam memunculkan isu-isu moral dan prilaku rendah semisal pelecehan, dan kekerasan seksual. Di sisi lain, industri fashion dan mode terus mengambil keuntungan dari meng kapitalisasi isu pakaian perempuan dan mengeksploitasi tubuh perempuan.
Bagaimana konsep pakaian dalam Islam mampu memberi jawaban akan masalah identitas perempuan? Dan bagaimana konsep pakaian dalam Islam mampu membangun identitas dan peradaban yang tinggi dan mulia?
Ikuti diskusi hangatnya pada program Live Muslimah on Room dengan tema: "Islam, Pakaian, dan Identitas Peradaban".
Bersama narasumber terpercaya:
Fatma Sunardi
Ratu Erma Rachmayanti
Yuli Kusumadewi
Sabtu, 3 Agustus 2024
Pukul 09.00 WIB
Hanya di Channel KZbin Muslimah Media Hub