Рет қаралды 185,074
JAKARTA, KOMPAS.TV - Seperti publik tahu, sejumlah kerabat pejabat negara ikut maju di pilkada serentak.
Mulai putra dan menantu presiden, putri wakil presiden, keponakan Menhan, sampai dengan putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, menjelaskan istilah kerabat pejabat disematkan ketika masih dalam proses pemilihan, namun ketika kerabat pejabat tersebut berhasil menang, maka terbentuklah sebuah dinasti politik.
"Kalau sekarang benar mereka nanti disahkan KPU sebagai pemenang, maka udah masuk kategori dinasti itu. Karena ada saudara, dua bersaudara minimal memegang jabatan pada saat yang hampir bersamaan atau berturut-turut," ujar Djayadi kepada KompasTV, Kamis (10/12/2020).
Di sisi lain, dari hasil quick count sudah terlihat jika putra dan menantu Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, unggul di Pilkada Surakarta dan Medan.
"Kan menurut hasil beberapa quick count, Bobby di Medan dan Gibran di Solo itu diperkirakan akan menjadi wali kota. Itu berarti sudah terbentuk dinasti baru di Indonesia yaitu dinasti Pak Jokowi. Secara definisi ilmu politik, itu masuk dinasti politik," lanjutnya.
Tapi yang menjadi pertanyaan, meski mereka berasal dari lingkungan penguasa, seberapa besar potensi kemenangan mereka?
Simak pembahasannya bersama Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dan juga Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan.