Saya pernah ziarah ke makam Basah Sentot di Bengkulu, dan Rangga Prawirodirjo III di Gunung Bancak - Gorang gareng
@suyatnosuyatno23994 жыл бұрын
Saya asli desa ngujung kecamatan maospati magetan..bangga dengan ker.maospati..
@abdulmanan3052 жыл бұрын
Terimakasih untuk pengetahuan generasi muda generasi penerus bangsa dalam hal sejarah kerajaan yang ada di pulau Jawa karena bangsa yang besar tidak akan melupakan sejarah bangsanya
@arifinwanz67744 жыл бұрын
Dulu saya bersekolah di Sekolah Dasar yg letaknya di samping Pendopo Kawedanan Maospati. Saya dan teman2 sering main di pendopo, lalu bermain ke belakang dibawah pohon beringin dan bergelayutan dgn akar2 pohon beringin yg menggantung. Kami sangat familiar dgn Kantor Kawedanan Maospati karena kebetulan salah satu teman kami orang tuanya bekerja dan bertempattinggal di Pendopo Kawedanan Maospati. Disamping sekolah kami dulu ada KUA Maospati, lalu disampingnya lagi ada penjara dan kandang anjing jaman Belanda. Di sekitar situ memang banyak bangunan2 lama, sehingga daerah situ terkenal cukup angker.
@endahb41512 жыл бұрын
Sekolahmu sd Garuda
@lintang5channel949 Жыл бұрын
SDN Maospati 3 atau garuda
@novianti-mp3sl5 ай бұрын
Sekarang.. ada bakso yg ramee di bawah beringin
@yunii8107Ай бұрын
Bakso pak Aji
@DUTAFILMKEDIRI Жыл бұрын
Matur nuwun pencerahnnya pak totok
@ajiasa17384 жыл бұрын
Nguri nguri tinggakan sejarah ...lestarikan p boz sbgai cagar budaya tuk anak cucu besuuuk
@hankartataruna2671 Жыл бұрын
Bukan Bupati Karisidenan, tapi yang tepat Bupati Wedana,, Bupati yg membawahi 15 Bupati diwilayah Brang Wetan, atau Mancanegara Timur,, kalau jaman sekarang itu seperti Gubernur Kalau ada yg salah mohon maaf itu sebatas yg saya ketahui
@putrolawu13582 жыл бұрын
Desa ngujung...sering lewat pendopo kalau muter2 main sepeda...yang ujung2nya mandi di sendang Kamal.
@tanganterampil54332 жыл бұрын
Anak komplek.. bangga jd orang maospati.. deket situ enak bakso aji..nya
@herupramono8560 Жыл бұрын
Magetan punya beberapa pahlawan : R. Rangga Prawirodirjo III, Basah Sentot Prawirodirjo, Gubernur Suryo, dokter Sardjito
@assikin4013 жыл бұрын
Setiap hari saya jualan cimol di depan kraton.,SD garuda.,mudah2han sing jajan cimolku rezekine lancar terus Aamiin.
@imandimedjo1905 Жыл бұрын
Ronggo prawirodirdjo III masih cucu dari kyai tumenggung drepoyudo majanjati...
@mbahgimbal22343 жыл бұрын
Salam buat dulur" Maospati dari dulur lembeyan Magetan 🙏😄
@softkawaii1274 Жыл бұрын
Asli maspati hadiiir
@arissupriyanto8372Ай бұрын
❤
@sulistyowatisulistyowati7972 Жыл бұрын
Sip pak totok
@anakfatih62203 жыл бұрын
mantep maospati mertua saya di suratmajan dukuh rt 16 jalan podang
@harumialqarni14292 жыл бұрын
Saya Jiwan Grobogan ,,,, baru kemarin lewat di keraton,,,, biar tau asal usul nya liat di KZbin
@hestiputri35004 жыл бұрын
Alhamdulillah obat kangen
@Gerry-vk6mk9 ай бұрын
Nonton pada 5 februari 2024
@sukasukaike4 ай бұрын
sekarang dikenalnya gedung Distrik maospati di depan ada SD garuda
@masaminpalu484 жыл бұрын
Saya sekolah di sd. Garuda sampe kelas 2, tahun 1972. Waktu itu kepseknya ibu Heri...
@Wibisana19222 жыл бұрын
Maospati kampung halaman ku 😁
@djokopurnomo63484 жыл бұрын
suwun pencerahannya
@ghalibnurochmansudjihadini544 жыл бұрын
Bagusnya kok masih sedikit yg komen padahal di upload januari 2020..ini Pahlawan Prawirodirjo III yg anti belanda..apa generasi muda kurang senang dengan sejarah ya...matur suwun pak Totok nara sumber...lanjut sukses selalu
@adezandria16193 жыл бұрын
Karena tidak tahu, dan kurang menyebarnya informasi lur.
@nanang3947 ай бұрын
MAOSPATI semangat enak 🤙☕🍠
@pradikaangga78723 жыл бұрын
Dapet ilmu baru.... Gw baru tau klo Sentot Alibasyah lahir di Maospati..😅
@supraptogutomogutomo87434 жыл бұрын
Kalimantan hadir...aku kelahiran maospati domisili saiki neng kalimantan.
@santoso85353 жыл бұрын
Aku baru ngerti klau itu tempat yg bersejarah,sedangkan itu dulu tempat main waktu kecilku 😭😭😭.bahkan aku pernah di gigit anjingnya krn cari layangan.kenangan yg tak telupakan
@sophiatunmaimunah68503 жыл бұрын
wong asli maospati jln lawu hadir dari samarinda
@JJM79 Жыл бұрын
Pantesan Eyang Kakung orang Magetan Petungrejo, Eyang Putri asal dari abdi dalem Keraton Yogya
@SinggihPrasetyoChannel3 жыл бұрын
Mantul maospati lurd
@nonniolos3 жыл бұрын
Saya sekolah tk bayangkara thn 1985
@budiriyanto82883 жыл бұрын
Pandeyan hadir
@galihwidodo67503 жыл бұрын
mbulusari kraton barat
@adwihantoro2 жыл бұрын
Johannes Willem Daendels itu siapa nggih?
@darunijakim08774 жыл бұрын
Saya asli bogor dan tinggal dekat istana bogor
@ikasitirahayu72704 жыл бұрын
Lagi ngerty nek enek keraton ne
@RendiKukiloRamadhani4 жыл бұрын
Hla iki lak daerahku🤩
@thomasbss2953 жыл бұрын
2021
@thomasbss2953 жыл бұрын
Menit 4:14 & menit 5:43
@thomasbss2953 жыл бұрын
Pemberontakan Raden Ronggo Prawiradirja - III ( Kanjen Raden Adipati Harya Ronggo Prawirodirjo - III ) ~ Pemberontakan Raden Ronggo Prawiradirdja - III merupakan peristiwa pertempuran yang terjadi antara tanggal 20 November hingga 17 Desember 1810 antara pasukan yang dipimpin Raden Ronggo Prawirodirjo - III melawan tentara Belanda dibawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Daendels . Pemberontakan berlangsung singkat dan dapat segera dipadamkan oleh Daendels dengan bantuan pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat . Sultan Hamengkubuwana - II tidak dapat berbuat banyak selain berpura - pura mendukung Belanda akibat tuduhan yang diarahkan Sunan Pakubuwana - IV kepadanya . ~ Latar belakang ~ Perubahan pendudukan VOC ke Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada tanggal 1 Januari 1800 membawa banyak perubahan terhadap hubungan politik dengan keraton - keraton di Jawa . Gubernur Jenderal Daendels menunjukkan kekuatan militer Belanda untuk menekan pihak keraton yang dibalas Sultan Hamengkubuwana II dengan mengadakan parade militer besar - besaran di Yogyakarta . Raden Ronggo selaku delegasi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tidak mengacuhkan manuver militer yang ditunjukkan oleh Daendels , sebaliknya delegasi dari Keraton Surakarta Hadiningrat memberikan sambutan yang hangat . Daendels memaksakan dilakukan perubahan tata upacara penerimaan Gubernur Jenderal Belanda di keraton yang dianggap merendahkan sultan Yogyakarta . Hal tersebut menyebabkan pihak keraton terbagi menjadi dua bagian , yaitu kelompok yang anti-Belanda ( Tumenggung Sumodiningrat dan Raden Ronggo ) dan kelompok yang pro-Belanda ( Patih Danurejo II dan putera mahkota ) . Belanda juga memaksa keraton untuk memberikan akses hutan jati di mancanegara ( wilayah sebelah Timur Yogyakarta ) kepada mereka . Wilayah - wilayah yang dimaksud meliputi wilayah Padangan dan Panolan , termasuk wilayah Madiun yang dikuasai Raden Ronggo . Juga terdapat beberapa perjanjian yang dipaksakan untuk ditandangani oleh kedua keraton , antara lain kesepakatan hukum dan ketertiban serta pekerjaan serikat buruh panggul . Pada saat itu , Daendels tengah membangun jalan Anyer - Panarukan dan proyek pertahanan terhadap serangan Inggris yang membutuhkan dana materi serta manusia yang sangat banyak . Pada akhir tahun 1808 , Raden Ronggo dengan sengaja memotong jalan kereta deputi Daendels , yaitu Van Braam , sehingga membuatnya dibenci oleh pihak Belanda dan dianggap sebagai musuh pemerintahan . Semenjak saat itu , nama Raden Ronggo sering disebut - sebut menjadi dalang berbagai tindakan perampokan dan pembunuhan . Setelah pulih dari duka akibat kematian istrinya pada bulan November 1809 , Raden Ronggo kembali dituduh terlibat dalam suatu penyerangan pada tanggal 31 Januari 1810 . Pakubuwana IV yang memiliki dendam pribadi kepada Raden Ronggo mengirim surat kepada Belanda agar Raden Ronggo menerima hukuman , tetapi Hamengkubuwana II berusaha melindungi menantunya itu . Raden Ronggo kemudian pulang ke Madiun pada bulan Oktober 1810 dan memperkuat tembok kediamannya di Maospati dengan bambu runcing dan meriam . Pada tanggal 10 - 13 November 1810 , Daendels mengutus Van Braam untuk menyampaikan empat tuntutan kepada Sultan Hamengkubuwana - II . Keempat tuntutan tersebut meliputi penegasan pelaksanaan tata upacara baru yang dipaksakan oleh Daendels untuk dilakukan di keraton , mengangkat kembali Patih Danurejo 2 yang pro-Belanda , memecat Raden Tumenggung Notodiningrat yang dianggap membahayakan Belanda , dan memanggil Raden Ronggo ke Bogor untuk memohon ampunan kepada Gubernur Jenderal . Dalam hal ini , Ratu Kencana Wulan , permaisuri Hamengkubuwana II , dituduh bersekongkol dengan Raden Ronggo karena ikut membiayai persiapan pasukan Raden Ronggo . Perintah pemanggilan selanjutnya dipindahkan ke Batavia karena Daendels memutuskan untuk menghukum mati Raden Ronggo . ~ Jalan peperangan ~ Pada tanggal 20 November 1810 , Raden Ronggo diikuti 300 orang tentara berangkat ke Madiun sebagai tanda dimulainya perlawanan terhadap Belanda , yaitu dengan menolak perintah menghadap Daendels di Batavia . Sebelumnya , ia telah menulis surat kepada Tumenggung Notodiningrat dan Sumodiningrat bahwa dirinya akan pergi berperang melawan Belanda serta untuk menyampaikan kepada Sultan bahwa dirinya tidak bermaksud mungkar terhadap Keraton Dalem ( Sultan ) . Ia memperoleh dukungan dan simpati dari berbagai penguasa di Jawa Tengah bagian Selatan , termasuk Pangeran Notokusuma dan Notodiningrat , Bupati Padangan - yaitu Mas Tumenggung Sumonegoro , dan Bupati Panolan - yaitu Raden Tumenggung Notowijoyo III , ayah mertua Pangeran Diponegoro . Belanda kemudian memaksa Sultan Hamengkubuwana - II menyerahkan Pangeran Notokusuma dan Notodiningrat ke Semarang sebagai jaminan untuk menangkap Raden Ronggo . Sultan Hamengkubuwana - II sendiri mengerahkan pasukan sebanyak 1000 orang infanteri dan 12 kavaleri dibawah pimpinan Tumenggung Purwodipuro untuk memburu Raden Ronggo , meskipun pada kenyataannya Purwodipuro hampir tidak melakukan usaha apa - apa dalam tugasnya itu . Sultan juga memerintahkan Raden Ronggo untuk dibunuh di tempat jika berhasil ditangkap . *** Perintah tersebut disebabkan sultan mengingat janji Sultan Mangkubumi , ayah Sultan Hamengkubuwana II , kepada kakek Raden Ronggo sekaligus panglima perangnya , yaitu Ronggo Wirosentiko , bahwa ia tidak akan menyakiti atau menghukum mati keturunan panglimanya jika melakukan pelanggaran . Oleh sebab itu , Sultan tidak ingin Raden Ronggo akan ditangkap hidup - hidup dan dibawa ke Yogyakarta . Dibalik semua itu , Sultan Hamengkubuwana - II bersama Pakubuwana IV telah merancang pemberontakan melawan Daendels jika serangan Raden Ronggo di pesisir berjalan sukses . Selama perjalanan dari Yogyakarta ( 20 November ) hingga tiba di Maospati ( 28 November ) , pasukan Belanda terus mengejar Raden Ronggo . Sehari sebelumnya , pasukan Raden Ronggo bertempur habis - habisan di Magetan . Ia berusaha mencari dukungan dari para bupati mancanegara , tetapi hanya Bupati Padangan yang merespon . Daendels mengirim pasukan ke Semarang pada tanggal 2 Desember 1820 untuk segera meredam pemberontakan Raden Ronggo . Setelah tiga ekspedisi penangkapan gagal , Patih Danurejo II menyusun siasat untuk menjatuhkan Raden Ronggo sehingga akhirnya pada tanggal 7 Desember , Pangeran Dipokusumo ( saudara Pangeran Diponegoro ) diutus menjadi panglima perang . Pada hari itu , istana Maospati berhasil direbut tanpa perlawanan , tetapi Raden Ronggo telah memindahkan pusat pertahanannya ke Wonosari . Raden Ronggo memindahkan pasukannya yang tersisa sekitar 100 orang ke Kertosono pada tanggal 10 Desember . Hari berikutnya , istana Wonosari berhasil diduduki dan sebagian keluarga Raden Ronggo ( ibu , adik , dan anak ) tertangkap dan diserahkan ke Yogyakarta . Pada tanggal 13 Desember , Pangeran Dipokusumo memerintahkan pengejaran ke Kertosono . Pada tanggal 15 Desember 1810 , Raden Ronggo menemui Kapiten Tionghoa di Lasem dan Rembang untuk membantunya dalam pemberontakan , tetapi dukungan yang diharapkan tidak pernah diperoleh . Masyarakat Tionghoa yang sama nantinya akan membantu pangeran Diponegoro dalam perang Diponegoro . Akhirnya pada tanggal 17 Desember terjadi pertempuran akhir di Kertosono , di tepi Bengawan Solo . Para Bupati tidak ada yang berani melawan Raden Ronggo kecuali Pangeran Dipokusumo . Raden Ronggo mengalami pergolakan batin karena orang yang ia hadapi adalah keturunan Sultan Yogyakarta ( cucu Hamengkubuwana - II dari putera mahkota ) . Pada saat ia ditanya apa yang menjadi tujuannya , Raden Ronggo menjawab bahwa dirinya tidak bermaksud menyusahkan orang Jawa melainkan menghabisi siapapun yang menjadi beban bagi orang Jawa dan Tionghoa di mancanegara . Dalam pertempuran pura - pura tersebut , Raden Ronggo memilih untuk ditusuk menggunakan tombaknya sendiri oleh Pangeran Dipokusumo . ~ Hasil akhir ~ Jenasah Raden Ronggo tiba di Yogyakarta pada tanggal 21 Desember 1810 . Sultan memerintahkan agar jenasahkanya digantung di alun - alun Utara tempat biasanya jasad pelaku kejahatan dipertontonkan kepada publik . Keesokan harinya , jenasah Raden Ronggo dimakamkan di pemakaman pemberontak Banyu Sumurup . Pada tahun 1957 , Sultan Hamengkubuwana IX menitahkan untuk memakamkan kembali Raden Ronggo di pemakaman Giripurno , di samping makam permaisurinya , yaitu Gusti Bendoro Raden Ayu Madoeretno . Sultan juga menetapkan Raden Ronggo sebagai pejuang perintis melawan Belanda . Setelah peristiwa pemberontakan berakhir , Daendels datang ke Yogyakarta pada tanggal 31 Desember 1810 untuk menurunkan Hamengkubuwana - II dan mengangkat putera mahkota menjadi Hamengkubuwana - III . Sultan Hamengkubuwana II yang selanjutnya disebut Sultan Sepuh tidak lagi memiliki kekuasaan sampai Belanda menyerah kepada Inggris ( 18 September 1811 ) sehingga ia dapat kembali menjadi Sultan ( 23 September 1811 ) . *** Setelah kembali berkuasa , Sultan Sepuh melakukan pembersihan terhadap pejabat - pejabat istana yang pro-Belanda , termasuk membunuh Patih Danurejo II yang merupakan menantunya sendiri . Kedua menantunya yang lain adalah Raden Ronggo dan Tumenggung Sumodiningrat . Pangeran Notokusuma dan Notodiningrat dikembalikan ke Yogyakarta pada tanggal 16 Desember 1811 .
@thomasksatriagurkha73 жыл бұрын
Sejarah NKRI
@thomasksatriagurkha73 жыл бұрын
Di Desa Purwodadi , Kecamatan Barat , Magetan ada petilasan ' Kabupten Poerwodadi ' / Situs cagar budaya ' Kadipaten Poerwodadi '