Secara sistem regulasi, ijazah S2 Bu Galih saat ini memang blm bisa digunakan, tetapi ilmu & mindset Bu Galih saat S2 itu sangat bermanfaat utk murid-murid & masyarakat Indonesia
@denyhams3 ай бұрын
gua setuju dengan mba Galih dan om jerome 1. kesejahteraan Guru 2. Fasilitas Sekolah harus baik 3. Kualitas Guru
@lukenfamuzi71553 ай бұрын
Di jkt sudah sejahtera bung guru SD itu,ada tkd,certifikasi,uang transport..tapi no 2 dan 3 tdk mengikuti...itu aja yg harus di benahi
@Romsin_3 ай бұрын
@@lukenfamuzi7155 guru di jakarta doang kan yg sejahtera dan dapet ini itu, cobak daerah lain, wiiihh mantab kawaaann, uang transport gak dapet, uang makan gada, tamsil sering gak utuh dapetnya, kadang telat cairnya, sertifikasi cair selalu dimintain 'uang bensin' sama pihak tertentu, klo liat ksejahteraan guru jangan dari kota besar, cobak tengok ke mayoritasnya, guru di kota besar itu minoritas, sdangkan guru di daerah kota2 kecil itu mayoritas di indonesia, ttep perlu dibenahi kesejahteraan guru, ttep 3 hal tadi penting smua, guru sejahtera? dongeng darimana lagi ini
@maisarahhusaini54633 ай бұрын
Dan persaingan bebas profesi guru, ga harus FKIP asal kompeten.. kyk kata jerome guru d sekolah x lulusan NUS, NTU, dll
@emilholic3 ай бұрын
masih banyak guru di kabupaten yang hanya mengejar setifikasi dan p3k ngajar asal-asalan
@jesslimitededition46872 ай бұрын
ak setuju kesejahteraan guru tapi aku ingin juga yang sejahtera adalah guru-guru yg profesional. Bukan guru-guru yg sekedar textbook doang. tapi yg bs ngajar.
@pranayan953 ай бұрын
membahas menit 32:00 sampai sekian Istri pernah jadi guru SD swasta dg gaji dibawah UMR tapi karena kecintaannya terhadap anak2 SD ini seringkali membuat project yang bahkan sampai mengeluarkan biaya sendiri, but here is the miracle setelah naik kelas dan lulus murid2 ini masih ingat dg apa yang dia ajarkan dan orang tuanya pun terkadang masih suka memberi kabar karena si anak di rumah jadi mau belajar, menurut sama orang tua dan good attitude yang mereka dapatkan dari sekolah masih membekas. sekarang setelah ikut saya merantau mengajar di TK dg dedikasi dan pengorbanan biaya sendiri untuk project2 kecil dari gaji yang bahkan di angka 1jt pun tidak ada dia jadikan anak2 ini memiliki value yang lebih setelah pulang dari TK, apa yang aku pelajari dari istriku ini adalah "kecintaannya dan dedikasinya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas".
@DyAss-x9h3 ай бұрын
Salam buat istri nya kakk, sehat dan sukses selalu🍀
@sipiltektur3 ай бұрын
gw kalau jadi istri lu terus lu punya finansial yg cukup, pasti gw kerjain. Yakali hidup selalu tentang uang, bayangkan bahagia yang ia dapatkan di otaknya, dopamin yg muncul saat tahu bahwa anak2 TK yg dia ajari value terdampak sampai ke rumahnya. Proud banget pasti
@koroart023 ай бұрын
Terima kasih kaak, sudah berusaha keras demi anak anak bangsa 🩷🥹 semua balasan terbaik datang dari Tuhan melalui makhluknya.
@legioparati27113 ай бұрын
Lalu kenapa? Apakah hal tersebut bisa memasukkan dia ke surga? Ingat, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang mempelajari AGAMA, bukan berpendidikan tinggi...
@koroart023 ай бұрын
@@legioparati2711 iya, insyaallah bisa menjadi salah satu sebab masuknya beliau ke surga. Sebab Memudahkan anak" menggapai ilmu 😊
@febyprecisely3 ай бұрын
Hai jer, gue adalah guru yg sudah mengabdi 10 tahun. Kita butuh guru2 seperti bu Galih yg paham bahwa sekolah tidak melulu tentang nilai namun menumbuhjan kesadaran akan belajar. Apa yg bu galih bilang exactly represent how I feel as a teacher
@liang92563 ай бұрын
Galih Sulistyaningra seorang lulusan Master Educational Planning, University College London rela meninggalkan gelar S2 luar negerinya untuk menjadi guru di sebuah sekolah dasar negeri di Indonesia. kalimat ini menurut gua agak keliru, kenapa? kalimat "rela" itu seolah-olah guru itu hanya pekerjaan yang rendah, padahal guru itu adalah pekerjaan yang mulia sekali. Orang baca kalimat diatas jadi terdoktrin kalau jadi guru itu ga harus S2. Kalimatnya lebih bagus seperti ini "Galih Sulistyaningra seorang lulusan S2 Majoring Master Educational Planning, University College London kembali ke Indonesia untuk menjadi guru di sebuah sekolah dasar negeri". Jadi orang-orang liat guru itu pasti berkualitas semua.
@zalfazahira16233 ай бұрын
mari berpikir realistis layaknya diskusi panjang ini yang harusnya udah kamu tonton
@LLLLlll__00003 ай бұрын
Persepsi negatif. Konteksnya mereka positif, gak ada yg menggunakan persepsi negatif di konten ini. Coba prasangka prasangkanya buang
@enengwiliyanti74433 ай бұрын
Menurutku judul nya pas karena kan dalam obrolan disebutkan kalau ka galih daftar ke sekolah mengajar itu pakai ijazah S1 dan ijazah S2 nya direlakan ga kepakai gitu
@ismipurisa3 ай бұрын
@@LLLLlll__0000Maaf kak, tapi di ig nya sendiri kak galih menyetujui pendapat ini, kok. Bahwa pertanyaan "ko mau jadi guru SD? Atau lulusan luar negeri kok jadi guru SD?" itu terkesan merendahkan profesi guru.
@LLLLlll__00003 ай бұрын
@@ismipurisa gak tahu tapi menurutku kata 'rela' justru konotasinya positif
@widyanuriansyah92933 ай бұрын
salute banget waktu Bu Galih bilang "Sacrifice" gelar S2 nya agar bisa menjadi guru SD Negeri 💯💯
@islamsamodraa3 ай бұрын
Menit 34 ya
@aguspujianto44953 ай бұрын
orang2 kayak gini nih yang harus jadi tim tenaga ahli di kementerian
@alanggadwika69362 ай бұрын
Gak setuju. Yang kaya gini tetep jadi guru SD, biar semakin banyak yang termotivasi untuk jadi guru SD.
@santisimnida3 ай бұрын
Please mbaknya diajak gabung Malaka Project, suka banget sama cara berpikir & kemampuan berbicaranya. 🙏
@sadhanandilaou71923 ай бұрын
setuju, kak galih ni jauh lebih berguna daripada coki 😂
@esadarmayasa30213 ай бұрын
@@sadhanandilaou7192 ada yang lebih gak berguna lagi bang wkwkwk namanua sadhanandilaou
@sivcsolid18623 ай бұрын
Lu emang ada gunanya?😅@@sadhanandilaou7192
@sivcsolid18623 ай бұрын
Jangan sembarang cap orang ga guna tanpa berkaca sama diri sendiri.
@sadhanandilaou71923 ай бұрын
@@sivcsolid1862 siap, maaf bang 🙏🏻
@alfin..3 ай бұрын
Bisa ga si Malaka podcast sama mba Galih dibikin berepisode-episode. Seneng banget dengernya, ngalir dan banyak isinya daging Wagyu A5 semua kayanya 😂
@Anonymousalivee993 ай бұрын
Bilang aja dia cantik,, naif kli lu tong2 ww
@ZikriAnsori3 ай бұрын
@@Anonymousalivee99 Dunia tuh ga item ama putih doang bapak yang terhormat
@iitkass3 ай бұрын
@@Anonymousalivee99 apa sih wibu
@julianatitik56393 ай бұрын
Dua kakak ini ...hebattttt
@idkdontaskme03 ай бұрын
@@Anonymousalivee99 pemain bokep juga cantik cantik, ngapain susah susah minta dibikinin konten berepisode-episode cuma karena cantik kocak
@funfact_idn3 ай бұрын
Itulah bedanya antara "bekerja menjadi guru" dan "berprofesi menjadi guru".
@motherfox92163 ай бұрын
Idiot smw ini krn uang... Gibran aj bsa ke amrik beli roti 400 rb ironi bget
@ahsanirudibianti88023 ай бұрын
Klo blm banyak tanggungan masih bisa mikir idealis, tapi klo punya anak pasti mikir lagi klo mau tinggal di pedalaman dan jadi guru minimal mikir punya pendapatan lain termasuk ngonten
@litlepeople863 ай бұрын
Bukan masalah tanggungan tapi gaji yang terlalu kecil@@ahsanirudibianti8802
@lodokali3 ай бұрын
@@ahsanirudibianti8802 perut lapar tidak kenal idealisme
@wrnrau3 ай бұрын
@@ahsanirudibianti8802setuju, ngerasain ngajar di daerah 3T apalagi kl ga ikhlas dan banyak sabarnya gabakal bertahan
@Gabriel-w7x6c3 ай бұрын
Aku salah satu "mantan guru SD" yg menyerah stlah 2thn ngajar. Selain ga sanggup sama gajinya yg bercanda bgt, sistem di dalamnya pun ga kalah bercanda. Ga perlu jauh2 sistem pusat deh, sistem kerja di internal sekolah aja bikin stress terlebih untuk "guru junior". That's why aku milih SELESAI. Setelah itu aku mutusin kerja di perusahaan swasta yg gajinya meskipun masih di putaran UMR, tapi jelas jauh lebih worthy drpd gaji guru yg kudapat saat itu. Skrg karna aku tau sekolah sebercanda itu, aku memilih fokus menjadi "tutor privat" anakku. Aku ga muluk2 nuntut sekolah anakku harus berkualitas blablabla. Yg penting dia bersosialisasi di sekolah formal, untuk memahamkan materi dan membentuk karakter anak aku bisa bantu lakukan dari rumah. Karna sampe saat ini aku masih belum bisa menambatkan harapanku terhadap kualitas pendidikan anakku dari sekolah formal. Andaikan kualitas semua guru seperti dua orang cerdas di video ini, bayangin sebagus apa kualitas SDM yg akan mereka lahirkan....
@mujibfatkur92283 ай бұрын
keran kak
@salmareview3 ай бұрын
Kakak jadi tutor privat anaknya dalam bidang apa kak? Keren kak 👍
@kaf___3 ай бұрын
paham kak, peluk jauh... harga guru rendah sekali di wakanda ini. saya juga masih galau smpai kapan harus jadi guru, krn antara hati dan logika untuk hidup sering bertolak belakang..
@Gabriel-w7x6c3 ай бұрын
@@salmareview semua kak, terutama bahasa inggris sama matematika. Bahkan bahasa arab sama hafalan juzz amma juga. Klo ada materi yg aku ga terlalu nguasain aku belajar dulu sampe nemu teknik terbaik untuk disampaikan dan didiskusikan sama anakku. Jadi kami ya partner belajar bareng aja gitu hehehe
@Gabriel-w7x6c3 ай бұрын
@@kaf___ kalo hati kakak masih berat untuk ninggalin anak2, itu artinya jiwa kakak bener2 guru seutuhnya kak. Panggilan hati ga semua orang mampu menjalani kak. Semoga kedepannya kesejahteraan guru bisa jauh lbih baik ya kak. Kita doa sama2...
@zaidanakmal82963 ай бұрын
INI BUKAN PODCAST TP BERDISKUSI, KEREN MALAKAA!!!!!!, menurutku penting sih mencari seorang moderator yang paham betul dengan bidangnya, jadi topik yang mereka bicarakan antara moderator dengan narasumber akan klop dan daging smua isinya, keren dah pokonya mas jerome sm mba galih, sukses selalu malaka!!!!
@rifalarf3 ай бұрын
Izin koreksi, podcast sendiri adalah program yang tersedia dalam format digital bisa berupa audio atau video. Diskusi adalah kegiatan bertuka pikiran. Jadi bukan suatu pembandingan yang tepat
@zaidanakmal82963 ай бұрын
@@rifalarf thankss info bg, tp maksut saya kebanyakan podcast sekarang cuma sekedar kaya tanya wawancara tanya jawab doang
@Koala_Studio143 ай бұрын
@@zaidanakmal8296Izin menjawab,tapi podcast itu sendiri memang artinya wawancara,percakapan,ceramah dll.Ini saya kutip dari google "Podcast adalah program audio yang bisa diunduh atau didengarkan secara streaming. Podcast bisa berisi wawancara, percakapan, ceramah, atau narasi cerita. ",Jadi memang lumrahnya podcast itu isinya ketidakjelasaan soalnya memang ditujukan percakapan sehari-hari,plus kalau video podcast yang pembahasannya nggak jelas ,tapi banyak yang nonton yang patut dipertanyakan masyarakatnya sihh,semoga bermanfaat😅
@umyrumagiar60183 ай бұрын
"Guru kalo masih mikir besok makan apa, gimana dia mau mikir ngajar dengan baik" 💯,, jika kesejahteraan guru di perhatikan oleh pembuat kebijakan tentu mau tidak mau akan mendorong guru berkompeten yg tentu berdampak pada pengajaran yg berkualitas, tentu juga harus ada kolaborasi antara guru dg orang tua.. Pentingnya pemerataan pendidikan yg berkualitas & didukung oleh semua pihak..
@firdausfirstlg3 ай бұрын
Semoga di undang lagi buk galihnya, masih penasaran sama isi kepalanya, saya sebagai guru yang ngajar di pedalaman, bahwa masalah dalam di dunia pendidikan itu masalah yang sangat komplek, terutama yang di pelosok2, akses ke sekolah sulit, sosial budaya juga belum menekankan bahwa sekolah itu penting, belum lagi masalah kesejahteraan, kebijakan dari pemerintah, belum lagi orientasi guru mengajar hanya melaksanakan tugas, kebanyakan siswa di kelas itu selalu takut salah jdi ketika diminta mengutarakan pendapat mereka takut, krna dari pendidikan sebelumnya salah itu harus di hukum bahkan terjadi dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, belum lagi masalah pendanaan pendukung pendidikan yang di korupsi, belum lagi korupsi yang terjadi dunia pendidikan. Sangat komplek, Di sisi lain guru ngak akan bisa fokus mengajar kalo perutnya dan keluarga dalam keadaan lapar, bahkan ada yang harus berpisah dengan keluarganya untuk mengajar di tempat yang jauh, jadi otak itu terbagi2 fokusnya antara kita mau memberi yang terbaik pada saat mengajar, tapi disisi lain kepikiran kalo susu anak itu sedang habis.
@sinammanis-013 ай бұрын
Terima kasih kepada Bu Galih dan Kak Jerome atas diskusi menarik yang menemani saya mengevaluasi dan memberikan penilaian hasil karya siswa. Saya sebagai seorang yang lahir di salah satu kota besar di Pulau Jawa yang kemudian memutuskan untuk menjadi Guru SD di salah satu desa (butuh menempuh 95km untuk ke kota kecil) di Kalimantan, saya rasa saya dapat memahami perasaan Bu Galih saat mendapatkan banyak pertanyaan tentang keputusan menjadi Guru SD. Bahkan, dosen (ketika saya kuliah) dan hampir semua teman dekat saya mengira saya mengikuti suatu program pengabdian saat mereka tau lokasi saya sekarang. Menurut saya, terlalu jauh jika kita membandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, Kak Jer. Berbekal pengalaman terjun ke beberapa sekolah dasar sejak saya masih kuliah sampai saat ini saya mengajar, ketimpangan antar sekolah jelas adanya. Akar permasalahan pendidikan cukup luas dan mendalam, Kak. Kesadaran siswa terhadap belajar masih kurang, minimnya akses ke sekolah (contoh di sekolah saya: siswa tidak masuk ketika hujan karena akses jalan rusak dan tidak ada transportasi), lingkungan keluarga, sosial dan budaya yang kurang mendukung (contoh: orang tua menganggap sekolah sebagai tempat "penitipan" anak, minimnya fasilitas anak di rumah seperti tidak ada listrik dan air bersih), sarana dan prasarana sekolah yang minim, orientasi guru dalam mendidik, beban administratif guru, kesejahteraan guru, kualitas guru (sebagai long-life learner, sudah seharusnya guru selalu belajar banyak hal baru, terlebih teknologi. Pada kenyataannya, banyak guru yang malas dan terpaksa dalam belajar), tidak adanya guru BK, sekolah tidak menyediakan pendidikan inklusi, dana BOS yang perlu diperhatikan masuk dan keluarnya, serta masih banyak permasalahan lainnya yang perlu dibenahi secara bersama. Akar permasalahan pendidikan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Perlu keterlibatan semua pihak di dalamnya. Semoga semua pihak yang terlibat lebih membuka mata karena pendidikan bukan tentang satu atau dua orang, tetapi tentang satu bangsa. Salam, Seorang Guru SD yang bercita-cita ingin melanjutkan pendidikannya lagi. Pukul 03.45 WITA saya meninggalkan jejak komentar karena listrik padam dan saya belum bisa melanjutkan memberikan penilaian dan evaluasi siswa. Cukup sedih saat "semangat" saya diuji dengan minimnya fasilitas yang ada di tempat saya. Tapi, tak apa. Saya jadi bisa merasakan apa yang siswa rasakan. Menjadi guru adalah pilihan, bukan? Dan saya memilih itu.
@kerasakti25623 ай бұрын
semangat kak. semoga selalu dalam keberlimpahan rizki, sllu sehat dan berkah
@ilmasafitrizunnuraini11443 ай бұрын
Ada tuh film Thailand tentang guru di pedalaman yg sekolah nya mengapung ... Semoga Rizqi anda para guru berlimpah ruah 🤲🤲smangat para guru pedalaman 🎉🎉🎉
@zubaidahzubaidah81212 ай бұрын
Wahh keren kak 👍🏼
@youdontknow-whoisme3 ай бұрын
Bu galih kayaknya cocok banget bikin podcast sendiri. Soalnya omongannya bener" gampang dipahami banget. Mohon next malaka project buat pertimbangkan bu galih aktif disini ❤
@jatmikaaji76433 ай бұрын
Setelah mendengar kedua penjabaran antara Jerome dan kak Galih saya lebih suka jawaban kak Galih, kak Galih kelihatan lebih cerdas karena tidak melihat suatu persoalan dari menara gading (Jerome selalu banding-bandingin dengan pengalamannya di luar negeri) sedangkan kak Galih berangkat dari realitas pendidikan yang ada di Indonesia terus dia jabarin, kerennya lagi solusi solusi yang dimunculin kak Galih sangat aplikatif ketimbang Jerome Polin. Itulah kenapa kak Galih value nya lebih tinggi. Dari percakapan ini membuktikan kalo kecerdasan juga datang berasal dari pengalaman yang kaya seperti kak Galih.
@5luthfikasalsabila9753 ай бұрын
Terimakasih Jerome dan bu Galih, kenalkan saya guru SMP.. Bnyak banget PR nya ketika mereka dasar nya aja belum tahu bahkan.. Dan apapun yg diobrolkan tadi mengenai kebijakan dan lainnya semoga bisa di dengar terutama orang tua yang masih menganggap sekolah itu bisa mengembalikan cucian kotor jadi bersih.. Semangat para pengajar❤
@h6_10_sayurahmaindrianirah43 ай бұрын
Jerome di menit 23:06, sampai suatu saat ga ada guru yg bisa engade suasana belajar di kelas jadi menyenangkan, menurut aku masih perlu UN" Jer tapi gaji guru ga semenyenangkan itu buat jadi motivasi kita ngajar lebih baik. Emang kyknya profesi guru nih panggilan jiwa. Yg ikhlas dan tabah doang bisa jadi guru di Indonesia Sisanya minggat 😭😞
@vikki31913 ай бұрын
"Fungsi pendidikan adalah untuk mengajarkan seseorang untuk berpikir secara intensif dan berpikir kritis. Kecerdasan plus karakter - itulah tujuan dari pendidikan yang sebenarnya.” -Martin Luther King Jr. terima kasih malaka projek & Jerimo yang sdh menghadirkan narasumber yang luar biasa Ibu Galih. Salam pejuang pendidikan, GOD BLESS.
@chijeeeeuubbang3 ай бұрын
salut bgt sama orang orang yang peduli sama pendidikan, semangat terus buat Bu Galih sama kak Jerome
@salimvanjava3 ай бұрын
Naah, kaya bu Galih ini dia realistis, menyentuh dan merasakan langsung jadi guru langsung, tau permasalahan dan ribetnya birokrasi jadi kalo mau bikin kebijakan sudah tau mana rencananya dan target apa yang dicapai. Beda dengan dengan influencer atau artis lulusan luar negeri yg gak pernah merasakan langsung merintis dari bawah lalu ujug2 cita2 pengen jadi menteri pendidikan dan mau bikin kebijakan bla bla bla tanpa merasakan langsung jadi guru, itu kya menggampangkan masalah.
@DewiEkawati-qu9vd3 ай бұрын
semoga bnyak guru2 yg terinspirasi oleh bu galih dan one day semoga bu galih bs jdi pembuat kebijakan pendidikan di Indonesia
@yohaku40713 ай бұрын
Sumpah, kita butuh banget guru² SD Negeri yg spt ini, setidaknya 1 orang per sekolah.
@aguspujianto44953 ай бұрын
guru SD anak ku ada yg model kyk gini ngajarnya, interaktif, udah seneng, eh dipindah ke sekolah lain gurunya.. akhirnya mode default lagi
@sas75593 ай бұрын
Kalau cuma satu guru kayak gini di satu sekolah, kasian sih gurunya. Tantangannya bukan cuma mengajar dan mendidik siswa, tapi juga sistem dan budaya yg udah ada di sekolah dan dinas pendidikan. Tantangan ini jauh lebih berat 😅
@mualifre22873 ай бұрын
@@sas7559 karena kalo mau dibuat Satu sekolah gurunya kayak kak Galih semua atau semua guru di Indonesia seperti kak Galih justru malah lebih susah untuk terealisasi.
@sas75593 ай бұрын
@@mualifre2287 ya ngga gitu juga. Bisa ditugaskan bbrp guru di satu sekolah. Biar dia ga sendirian ngelawan sistem.
@kaf___3 ай бұрын
Jerome and Bu Galih, saya netesin air mata banget waktu kaliam bahas performa yang diharapkan dari seorang guru dan kesejahteraan yang ditawarkan. I'm feeling that! Gak terasa udah 10 tahun aku menjadi seorang guru, both for formal and informal institutions, I've been thinking to give up, I've been thinking, what's so worthy about being a teacher? Low payment is the basic guarantee... Mempertanyakan, sampai kapan aku jadi guru, kalau keuangan stagnan sedangkan kebutuhan meningkat dari segi harga deh minimalnya. Mempertanyakan, apa yang bisa kulakukan selain menjadi guru untuk mencari nafkah. Apa memang betul ya mengajar itu tidak bisa menjadi pekerjaan tunggal untuk menopang kehidupan sampai kapan pun? Apa memang being a teacher has no value in society? Kalau ngajar aras-arasen (in a demotivated way), aku merasa guilty, tidak puas, kesel, bukan thd murid-muridku, tapi atas eksistensiku di dunia ini dan for my own mental well-being. Tapi, juga, ketika aku puas sudah melakukan yang terbaik di kelas, rasa puas itu gak lama, setelah sadar kalau gajiku cuman sekian. Dengan pengalaman yang bertahun-tahun ini, dengan kemampuanku menghadapi murid dan tackle with lesson delivery yang aku rasa telah meningkat by experience, aku dihargai tidak beda dengan newbie teacher, yang bahkan, ada yang jurusannya tidak in line dengan mapel yg diajarnya. So I conclude, aku akan terus stagnan secara ekonomi or even downgraded kalau harga-harga kebutuhan akan istiqomah naik harga, tapi gaji tidak demikian. Sampai kapan akan guru-guru harus terjejal nasihat, "Jadi guru harus ikhlas, tidak boleh perhitungan." ? Kalau begitu, apakah jadi pengusaha, engineer, dsb ga perlu perlu banget untuk mampu "ikhlas" dan boleh banget perhitungan? Sekian isi hati seorang guru yang ingin menyerah menjadi guru setelah 10 tahun terjun di dunia pendidikan. ****** Oh I've got questions for us to reflect on, To improve our teaching competency, apa memang harus S2? 1. Apakah lulusan S2 akan jauh lebih bernilai dibanding seorang teacher dengan bertahun-tahun experience di dunia nyata pendidikan? 2. Apakah lulusan S2 akan jauh lebih bernilai dibanding seorang teacher yang memperkaya kompetensinya lewat pelatihan-pelatihan lembaga swasta? 3. Jika iya, apa gelar memang lebih dihargai daripada pengalaman?
@catsme3 ай бұрын
Sy cb jawab. Jawabannya tergantung. Tergantung dimana kamu kerja. sy S2 guru profesional buka kursus online sdri. Murid LBH mementingkan hasil dr ngajarku,S2 aku bonus. Tapi KL kamu dosen S2 kamu itu wajib banget.
@bangipul27793 ай бұрын
"Pendidikan Kaum Tertindas" (Paulo Freire) 🔥🔥🔥 literatur yg wajib dibaca oleh setiap pengajar dimanapun
@alfatsadia25613 ай бұрын
"Ketika obrolan bisa menarik orang yang mendengarkan ingin masuk kedalam topik pembicaraan." 👍 (Konten=💯)
@samueltatsu3 ай бұрын
Great content! Isi obrolannya berbobot dan relevan, ngasih banyak insight juga tentang situasi pendidikan di Indonesia. Thanks team Malaka Project, Jerome dan Galih! Gw mau nambahin bbrp poin yaa, feel free to correct me if I'm wrong: 1. Betul lingkungan itu pengaruhnya gede banget sama budaya belajar siswa. Diliat dari perspektif sekolah negeri non-prestigious, banyak siswa masuk ke sana cuma sekedar memenuhi wajib belajar 9 tahun (masih ada ga sih program itu ?). Dibandingkan dengan sekolah negeri prestigious yang punya nama dan untuk masuk aja susahnya minta ampun, budaya bersaing dan striving menjadi yang terbaik sangat wajar karena udh difilter dari awal. Diliat dari perspektif sekolah swasta, biasanya ada konsep "orang tua udah bayar mahal" jadi lebih sedikit ada yang bolos, belajar asal"an, dsb karena ya kalo mereka ga naik kelas kan ortu bayar lagi jadi ada pressure buat ortunya juga supaya bekerja sama dlm pendidikan anak. 2. Di Indonesia masih lumayan kentel konsep "Status over Skill" atau "Connection over Competence". Jadi lulus dari sekolah itu bawa bekal pengetahuan atau kemampuan apa, lulus dengan cara yang kaya gimana, itu semua dianggep gapenting, yang penting nama sekolahnya karena itu yang ngasih status dan koneksi di dunia kerja nanti. Ntah lulus modal nyontek atau joki toh banyak institusi pendidikan yang tutup sebelah mata juga dan pas lamaran kerja juga ga ditanya. 3. Banyak yang ngira (kaya yang dibilang Galih di video) tugasnya guru atau institusi pendidikan itu cuma transfer ilmu. Jadi kalo gedenya nanti mau jadi artis/influencer ngapain cape" belajar matematika. Padahal konsep edukasi harusnya ga sebatas knowledge tapi juga skill dan attitude atau karakter dan kompetensi. Drilling itu bukan cuma soal menghapal atau cepet"an ngerjain soal sebanyak"nya tapi ngelatih ketekunan, pantang menyerah, konsentrasi. Matematika itu bukan cuma soal itung"an tapi gimana menganalisa pattern yang terjadi di skala kecil supaya bisa diterapin di skala besar, belajar berlogika dan gimana bisa approach masalah secara sistematis buat dapetin solusinya. Itu semua pembelajaran karakter yang berguna mau apapun bidang pekerjaan nanti, tapi sayangnya banyak proses itu di-skip gitu aja entah dengan nyontek atau shortcut lainnya. Akhirnya lahirlah generasi orang" yang punya sertifikasi tanpa kompetensi, punya status tanpa karakter. 4. "It takes a village to raise a child", kutipan yang bagus dan sangat real. Keberhasilan seorang anak melewati fase pembelajaran itu gabungan usaha dari si anak itu sendiri, orang tua dan keluarga, guru dan institusi pendidikan, lingkungan pergaulan dan dlm skala yang lebih besar ya negara. Kalo negara membatasi ruang gerak guru ntah dengan kebijakan yang ngasal+labil, kesejahteraan profesi yang ga terjamin, sulit untuk guru bisa berperan optimal. Orang tua kan (seharusnya) ingin yang terbaik buat anaknya ya, tapi kalo kenyataan dlm masyarakat yang dialami ortu tuh banyak terjadi sikut sana sini, praktik kecurangan di mana", peraturan dianggep remeh dan dimanipulasi, ya ortu juga akan mempersiapkan anaknya untuk dunia yg seperti itu. Kasarnya ya ngapain mendidik anak jadi orang yang berkarakter baik, rajin belajar dan taat aturan kalo pengalaman mereka bilang itu bakal bikin anaknya ditindas dan dieksploitasi setelah dewasa nanti. Yang punya kesadaran betapa pentingnya pendidikan itu rata" yg gw temuin adalah mereka yg prnah nyicip atau seenggaknya tau situasi pendidikan dan dunia profesional di negara maju ky apa. Di video ini banyak dibahas tentang mengubah metode belajar mengajar, peran orang tua, kesejahteraan guru dan lain". Tapi begitu ada satu singgungan tentang korupsi dana pendidikan, respon Jerome dan Galih keliatan kaya 'yah udah game over kalo itu mah'. Berat emang perjuangannya ngelakuin perubahan" mikro di saat makronya masih sabotase mulu kerjaannya. Semangat buat para guru dan pejuang pendidikan lainnya di Indonesia!
@kerasakti25623 ай бұрын
lumayan juga pemikirannya
@danielchristian45013 ай бұрын
Bagus banget cara penyampaian Bu Galih. Runut dan jelas banget poinnya kayak lagi baca tulisan ilmiah. Sukses terus Malaka dan Bu Guru.
@dewisukowati51523 ай бұрын
Terima kasih banyak Bu Galih sudah menyuarakan isi hati para guru, selain itu izin menambahkan. Guru juga terbebani dengan administratif dan tugas lainnya seperti pengelolaan dana BOS, dll. Dan juga sepakat bahwasannya orang tua dan masyarakat memiliki peran penting selain sekolah untuk menyukseakan pendidikan, sehingga perlu kesadaran untuk bisa bergerak bersama
@isnaininurwahyuni10242 ай бұрын
Sungguh mulia Galih. Gk semua serba uang. Tp membuat murid pintar2. Itulah tujuan hidup yg terus menuai pahala.
@ulis16793 ай бұрын
Keren Mba Galih , apa yg keluar dr mulutnya tertata rapi, semuanya daging , aura cerdasnya brutal 😭
@custistana8173 ай бұрын
Semoga kita punya menteri pendidikan yg mencintai pendidikan, mencintai anak-anak Indonesia...bukan cuma mencintai cuan 😢
@hasnelchaniago63153 ай бұрын
MasyaaAllah.... tabarakallah....guru seperti inilah yg dibutuhkan anak2 Indonesia. Sangat bermanfaat ❤❤❤
@PiterWijaya_10062 ай бұрын
Kesimpulan: 1. Pentingnya pendidikan usia dini. 2. Pelibatan orang tua untuk mendidik. 3. Peningkatan Kesejajaran guru. 4. Peningkatan Kualitas guru. 5. Peningkatan fasilitas belajar. 6. Anggaran pendidikan jangan dikorupsi. Semoga diskusi pendidik pendidik muda cerdas dan sangat passion di bidangnya dilihat dan didengar pemerintah Pak Prabowo - Mas Gibran serta dilanjutkan olah para pembuat kebijakan publik khususnya di dunia pendidikan. Semoga bangsa ini semakin maju dan sukses menuju Indonesia emas 2045. 🙏❤️😇
@moniquehenriette5853Ай бұрын
no 6 menarik krn dr 20% dana pendidikan, sek 660 trilyun, ternyata hanya 87 trilyun yg dibwh kendali mendikbud, nadiem. sisanya lari kemana2, termasuk jd dana desa yg tdk ada hub dg pendidikan... jd kalau mau fair jd tdk fair kalau ada yg menyalahkan nadiem utk amburadulnya pendidikan ...
@EdiSimanjuntak-y4n29 күн бұрын
No.1 Pendidikan anak di rumah / keluarga, jgn ambigu. Anak dididik disekolah tidak buang sampah sembarangan... eeh emak-nya buah sampah ke kali/sungai.
@ezragracelanaulisimanjunta35913 ай бұрын
Menjadi guru itu tidak gampang apalagi pendidikan di Indo permasalahannya memang sangat kompleks, mulai dari guru itu sendiri, pemerintah dan lingkungan. Jadi guru itu benar2 panggilan tersendiri, dan itu bukan hal yang mudah untuk dijalani apalagi dalam waktu yang lama. Sistem kita belum sampai seperti Jepang yang bisa ambil sertif guru sebagai second option. So sebelum masuk ke jurusan keguruan find your purpose why you must to be teacher, setidaknya guru itu sendiri punya komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tau dan siap dengan segala konsekuensi.
@devaananda13043 ай бұрын
Keren banget Indonesia butuh orang² seperti kalian dan menciptakan SDM yang baik
@Kaito01763 ай бұрын
Sayang nya sangat sedikit orang seperti ini Di tingkat smp aja yang mau bener bener belajar itu dikit banget. Kek nya itupun di kelas cuma gw yang mau niat Belajar😢
@firmansinaga55333 ай бұрын
Jangan nunggu doang duduk liat berharap orang lain. jadilah salah satu pionir juga
@SirilusantoАй бұрын
Kerenn bangettt nih...salah satu hal yg penting yaitu seorang guru yang mempersiapkan materi sebelum dirinya mengajar (mempunyai hati yg mau melayani). Tapi hal ini masih sulit diimplementasikan apalagi di daerah pelosok. Seorang guru disibukkan dengan pekerjaan lainnya u/ menambah income keluarganya. Tapi dgn menaikkan gaji guru secara merata di seluruh negeri hal ini juga bukan kebijakan yg tepat. Semoga aja di tahun 2030-an nasib guru dapat lebih sejahtera dan kompetensinya mumpuni karena udah diisi oleh guru-guru Milenial dan Gen-Z yang notabenenya memiliki pemikiran yang kritis dan prihatin dengan kondisi pendidikan sebelumnya sehingga mereka memiliki keinginan u/ merubah itu.
@jovan00063 ай бұрын
Lebih baik memperhatikan mereka berpikir terhadap pendidikan dasar, dari pada ngeliat para elite yg menghina bahwa sekolah itu ngak penting miris sangat lah mreka puny otak tuk ngejajah negri ini 🤦♂️
@rafidasalma68303 ай бұрын
Sekarang, kita sama-sama semakin tahu penyebab degradasi pendidikan Indonesia. So, kita semua (dari semua lini) sama-sama punya peran penting untuk memajukan pendidikan, tidak hanya “guru” yang memiliki tugas tersebut. Ini masalah yang serius dan melalui mindset yang dimiliki Kak Galih, kita (khususnya guru) bisa mengambil hikmah untuk tidak sekadar mengajar sesuai jam kerja, tetapi juga perlu mengambil peran untuk memberikan bimbingan intensif untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih.
@bolowartoyo888922 күн бұрын
Salut sama anak muda kayak Galih. Inspiratif . Cerdas. Pandangannya tentang pendidikan dasar patut diacungi jempol
@Matasi223 ай бұрын
Galih guru yg memiliki visi harusnya menjadi tandem pemerintah untuk bersama sharing hal yg positif.
@nurkomaria12203 ай бұрын
Setuju sekali, saya sebagai guru SD juga sangat butuh orang yg dapat bersuara seperti ka Galih yang terjun mengajar langsung di sekolah dasar khususnya sekolah negeri. Banyak sekali perbaikan yg harus dibuat untuk kemajuan pendidikan di negeri kita ini. Please pemerintah lebih peduli tentang pendidikan khususnya apa yg sdh dibahas sm ka Galih dan ka Jerome di podcast ini 😢
@maximillianusforrest3 ай бұрын
Kebanyakan orangtua merasa terbebani kalo dilibatkan pada pendidikan anak, masih merasa sudah bayar biaya pendidikan, kok dilempar ke orangtua lagi. Untuk yang sekolah negeri terutama mayoritas anak bandel, terlihat kalo orangtuanya sangat masa bodo dengan pendidikan anaknya.
@YaNi-k2l3 ай бұрын
Ini yang cocok mah jadi menteri pendidikan. Berasal dari pendidik, tau betul kondisi di sekolah, kondisi kelas, kondisi siswa
@wahjoye3 ай бұрын
Jerome level up banget lah jadi host. sering sering podcast pendidikan begini calon mentri pendidikan
@fiskanuraidahanifah17953 ай бұрын
Anak saya juga S2 psychologi tp mengajar anak2 TK ...anak saya menikmati pekerjaanya walau gajinya dibawah Rp 500.000...saya sebagai ortunya selalu mendoakan agar ilmu yg di ajarkanya berkah.Untuk saat ini sudah banyak di kotaku yg guru2 nya tersebut mengajar tingkat dasar yg S2 ...bravo guru
@kangmviwgurumindalatrang3 ай бұрын
ngejar penghasilan tetap (uang aman) itu idaman hampir semua orang. cuman penghasilan/uang bisa selesai(rusak) contohnya klo boss kita bangkrut, krismon, perang, bencana, kerjaan kita diambil orang, dsb dsb. beruntung lah mereka yang ngejar fashion (apa yg dijiwai); itu tidak akan pernah rusak atau diambil musuh/orang lain
@DWIJANARKO3 ай бұрын
obrolan yg cukup insightful.saya tinggal di kampung yang dimana jadi Guru SD masih sangat dihormati.Guru SD bukan cuma sekedar jadi guru di sekolah,tapi banyak yang jadi tokoh untuk masyarakt setempat,meski tidak punya jabatan. Dan yang menarik,beberapa temen SMA saya,yang bisa dibilang pinter,banyak yang ambil PGSD juga.namun rata2 ketika bekerja sebagai Guru SD,tertampar realita karena perbedaan akses,terutama rata2 Guru baru ditempatkan di daerah pelosok. Tetap semangat kak Galih dan jerome untuk mengejar cita-citanya. butuh jalan panjang untuk mengubah pendidikan Indonesia. Semoga banyak menginspirasi orang-orang lain yg punya cita2 yg sama
@ariefardyansyah20183 ай бұрын
Bukan mengorbankan s2 nya, tapi memang guru2 sekolah dasar dan menengah harus diisi oleh orang2 terbaik dgn jenjang pendidikan tertinggi ❤ jangan pesimis.
@043_masyithazahroyana23 ай бұрын
Senenggg banget akhirnya ada Bu Galihh❤, dulu cuma nonton short video beliau yang nungguin anak didiknya membaca, dan akhirnya bisa juga dirayakan oleh seluruh kelas. Maasya Allah sekaliii sama pengorbanan beliau buat negeri ini. Semoga sehat2 dan lancar urusannya Bu Galih :' Sering sering kak undang beliauu, pengen banget tahu cara ngajar anak2 dengan baik, khususnya bagi ibu, kakak dan lingkungan keluarga buat ngedukung anak belakar❤ makasiii
@deathberriru3 ай бұрын
29:35 salah satu privilege aku masa SMA adalah khusus pelajaran ekonomi, ketika masuk gurunya cuma bawa buku absen, buka topik diskusi sesuai materi hari itu & tunjuk2 murid di kelas buat ditanyain satu2 pendapatnya 😂 ulangannya pun disuruh bikin essay satu kertas folio full, bebas berpendapat apa aja. tapi kadang jd ketinggalan materi sih jadinya cuma seru aja 😂 kita jg secara ga langsung jd termotivasi belajar karena selain takut tiba2 ditanyain, ada bnyk pendapat yg muncul jg. al fatihah buat beliau 🙏
@ndaa.as233 ай бұрын
Rekrutmen guru diperketat dan kesejahteraannya ditingkatkan, itu sih salah satu caranya..selain sarana prasarana, keterlibatan orag tua, masyarakat dll.
@caritahu24073 ай бұрын
Konten ini daging semua,, sangat mewakili semua pemikiran saya yang pernah jadi guru honor selama 7 tahun
@fikriamn829Ай бұрын
Kak galih keren bgt, dia tau permasalahannya apa di dunia pendidikan ini, dan memberikan solusinya benr2 bukan cuma melihat dari satu sisi yang simple, tapi bener2 menyeluruh….
@choirinnisarahmadani94013 ай бұрын
Jerome kalau mau jadi menteri jadi guru dulu. Minimal seperti Bu Galih. She knows exactly how pendidikan Indonesia is. Ternyatanya udah banyak yaa bu yaa 😂.
@diahamalyaputri2243 ай бұрын
Bu Galih, saya PGSD juga. Saya akui ibu sangat kompeten dalam dunia pendidikan
@rumimedia.3 ай бұрын
Harus jadi staf ahli di kemenerian pendidikan. Keren banget pemikirannya, personalitynya. Jangan dlu jadi menteri pendidikan kak jerome, kak galih aja...😂
@HeriUtomo57582 ай бұрын
jerome lebih cocok jadi pebisnis daripada pejabat
@NitraYulius3 ай бұрын
Memang baiknya gitu..yg briliant2 ngajar di SD. Bangun basic konsep di anak2 SD.
@Quithaha-16153 ай бұрын
Waaahhh kereeennn....Bu Galih dan mas Jerome saya sangat tertarik podcast ini. Inilah pendidik yg tulus & ikhlas yg sedang dicari di Indonesia. Saya adalah mantan guru SD & TK. Saya berhenti menjadi guru karena saat ini tengah kuliah S3 di Salah satu universitas negeri di Malaysia. Motivasiku sekolah terus sangat simple yaitu ingin mencari pengalaman, ilmu untuk bisa menciptakan pembelajaran yg menyenangkan di sekolah. Jadi punya cita2 biar Anak Indonesia bisa datang sekolah dengan perassan happy & semangat mencari ilmu bukan sekolah karena terpaksa dipaksa orang tua.
@pasagistudio3 ай бұрын
Andaikan semua guru di SD Negeri seperti Anda.
@incawati14883 ай бұрын
Aku ingin suatu hari mba Galih jd menteri pendidikan suatu hari nanti.
@ArisKusuma-x2u2 ай бұрын
Anak" muda yg luar biasa cerdas , punya wawasan & visi membangun pendidikan. Galih ...anda sudah sangat layak terlibat di lingkungan pembuat kebijakan. Jeremi..teruskan rcnamu buat bimbel matematika. Keliatan banget passionmu di math. Berikan pemahaman konsep math yg baik buat anak" di bimbelmu nanti. 😊
@isnamld123 ай бұрын
Thanks kak galih dan jerome.. Pembahasannya menarik dan mudah dipahami. Saya sebagai seorang guru sekolah dasar terwakilkan dengan podcast ini. Semoga keresahan kita bersama didengar dan menemukan titik keluar sehingga terbentuk generasi unggul penerus bangsa.. Aamiin
@wijayantisarosa87723 ай бұрын
Jerome Polin, Galih adalah generasi muda yang mempunyai cita-cita mulia supaya bangsa indonesia ini maju. Terus lah berdedikasi di bidang pendidikan ini Galih dan juga Jerome Polin.... Saya doakan semoga mereka bisa menjadi change maker....
@KucingKecil933 ай бұрын
thanks guru smp ku yg ngajarin mat selalu ajarin dan latih rumus dasar yg panjang bgt, setelah pd biasa, dy baru ngajarin rumus singkatnya yg tinggal di hapal, jadi ngerti kenapa itu kebentuk. kebalikan bgt guru smk ku yg lgsg kasih rumus, saat ku kritisi kenapa rumsnya gitu dpt dr mana, gurunya malahh ngomel dan dikatain sok pinter, bnyk tny, hapalin aja.
@bl_int3 ай бұрын
Mbak Galih perlu sering-sering podcast di Malaka ini
@asriwidowati33303 ай бұрын
syukaaaa bangeeet sama opini2 dari kedua orang keren ini. Thanks, sangat membuka mata saya sebagai pendidik!
@AkhmadDayaEndraMustikaadem3 ай бұрын
Wah, relate banget ini kontennya dengan keresahan beberapa hari yang lalu setelah ngobrol tentang pendidikan sama istri. Kok kayaknya Malaka Project ini seperti datang dan memberikan "jawaban" / "idea" saat keresahan saya sedang dalam puncaknya. Terima Kasih Malaka Project.
@zuwyou3 ай бұрын
merinding banget nontonya kk nya keren bangett! banyak perjuangan, kebaikan, kerelaan didalam hidup kk nya salut bangett. memotivasi aku yang masih sma ini biar trs rajin belajar
@1KelasPertama3 ай бұрын
12:55 sekapat banget sih, tujuan belajar jangan dibatasi sama hasilnya nanti, tapi butuh belajar biar jadi orang yang lebih baik... sepakat kak Galih ❤❤❤❤
@zavierfayza92533 ай бұрын
Makaka hrs ada di Brokrasi utk benahi Indonesia Lebih baik. It's awesome
@ragnarokmobile12263 ай бұрын
Awalnya semua gitu, tp pada akhirnya semua kebawa arus...
@kanzakmalabdullah3 ай бұрын
1. Kita ini belajar bukan hanya untuk mendapatkan nilainya/hasil akhirnya tapi kita belajar untuk mengetahui seberapa penting suatu ilmu/pelajaran itu dalam kehidupan sehari-hari 2. Puncak tertinggi dalam memahami suatu ilmu/pelajaran adalah mengajarinya kepada orang lain 3. Mulailah belajar dengan pertanyaan dan harus selalu penasaran terhadap ilmu/pelajaran baru Alhamdulillah, di atas adalah 3 poin utama yang saya dapatkan dalam video ini, semoga 3 poin penting ini dapat membantu penonton memahami isi dari video ini... semoga 3 poin berikut dapat bermanfaat bagi yang membaca dan kalau di rasa ada yang kurang/salah silahkan di lengkapi sesuai pemahaman masing-masing
@nadiaqatrunnada633 ай бұрын
Kak,aku mungkin belum yang merasakan lama banget jadi guru. Karna,aku masuk dunia pendidikan baru 3th, dan dari yang aku rasakan menjadi guru adalah begitu beratnya beban yang diberikan kepada pendidik tanpa dukungan dari pihak yang lainnya. Aku merasakan banget beda hasil dari anak yang mendapatkan dukungan belajar dari rumah dan anak yang hanya dipasrahkan untuk dibina di sekolah. Padahal pendidikan itu keberlanjutan yang gak bisa cuma 1 kali selesai tapi harus bisa berlanjut dan diterapkan di kehidupan sehari-hari agar menjadi sebuah pembiasaan baik dalam diri.. itu yang gk mudah seperti kita sudah usahakan bina disekolah namun dirumah tidak dilanjutkan, pendidikan disekolah akan terasa sia-sia.. lalu pandangan orang tua yang masih memandang anak yang pintar adalah yang bisa begini-begini, tanpa melihat bahwa cerdas itu bisa cerdas yang lain dan hal tersebut yang perlu untuk dikembangkan dan menjadi bekal dia diesok hari... Aku merasakan banget kak, aku akan lebih respect ke anak yang mampu menghargai orang lain dan mau belajar daripada anak pintar yang seenaknya sendiri hanya karna aku pintar.. Maka aku bisa proses atau tegur anak yang bersikap seperti itu.. Bahwa kamu gak bisa seperti itu... Hal-hal seperti itu yang perlu dirubah, tentang pandangan dari definisi pintar itu sendiri ... Karna,kalau dari masyarakat masih berpandangan bahwa anak yang cerdas itu yang bisa mtk.. Maka orang yang memiliki kecerdasan di bidang lain akan terlihat rendah dan remeh padahal itu sama hebatnya bahkan misal contohnya hanya sebatas dia bertanggung jawab atas barang yang dia punya,merapikan barangnya itu sudah hebat luar biasa.. Dan itu perlu kerjasama yang kuat antara sekolah,guru dan lingkungan.. Semoga kita semua dapat membentuk lingkungan yang bisa menjadi ladang untuk anak bisa belajar dan menerapkan ilmu yang dia telah dapatkan... Dan aku pernah sedih banget, karna pernah dengar pandangan.. Kaya ngapain se jadi guru, jadi guru lo gak ngapa2in, cuman gitu aja. Gajine aja cuman segitu, mending jadi itu... Kadang pengen bilang, woy kamu bisa ini dan itu juga ada andil guru yang ngajarin kamu..😢 Terus kadang juga,jadi guru juga serba salah, ketika akan mendisiplinkan siswa,terkadang kita akan benbenturan dengan berbagai kebimbangan yang ada.. Kita harus bagaimana,banyak pertimbangan dan kehati-hatian agar tidak saling menyakiti dan saling berbenturan.. Lihat berbagai hal yang terjadi, bagaimana siswa memperlakukan gurunya, bagaimana wali murid memperlakukan gurunya, saat terbentur dengan kesalahan siswa. Ketika ad salah,semua salah diguru.jika dimasyarakat masih memandang rendah seorang guru maka bagaimana ia bisa dihargai dan dihormati dalam membimbing siswa.. Semua butuh dukungan dari rumah dan lingkungan,tidak bisa hanya di sekolah.dengan pandangan saya sudah bayar guru untuk didik anak saya.ya ini salah guru gk bisa didik. Gk bisa seperti itu... Lalu beban administrasi yang luar biasa yang diserahkan kepada guru, aku selalu berharap administrasi ini bisa dibuat jauh lebih mudah dan ringkas dan harusnya itu bisa, karna, aku lihat memang bisa dibuat jauh lebih mudah. sehingga waktu yang dimiliki oleh guru tak hanya habis untuk menyelesaikan ini dan bisa fokus mengajar dan mendampingi proses belajar anak didik kita ... Semangat guru Indonesia, kalian hebat luar biasa💜
@montir752 ай бұрын
Tingkat SD harus lebih banyak ditanamkan pelajaran perilaku,etika,empati..seperti rela antri,disiplin,kejujuran disiplin waktu,buang sampah tertib,peduli lingkungan,menghargai teman/orang lain,hidup sesuai kebutuhan/kesederhanaan, kesetaraan,toleransi dll..selain mata pelajaran dasar
@tami207252 ай бұрын
Yaaa Allooooh aku ga akan cemas dgn masa depan negaraku, bila pemuda anak-anak bangsaku seperti dua pemuda ini. Semoga ada banyak pemuda seperti kalian. Thanks God, they've born in my nation😢❤
@alanggadwika69362 ай бұрын
5:07 Saya merinding mendengar ini karena betapa sedikit orang yang memiliki pemikiran seperti ini menjadi populer. Tetaplah menjadi guru yang menginspirasi Ibu Guru Galih. Ada guru-guru lain seperti Ibu Guru Galih bahkan di pelosok Indonesia tapi tidak banyak. Semoga apa yang sudah Ibu Guru kerjakan akan menambah jumlah guru-guru yang ingin melakukan yang sama. Kita buat perubahan dari akar rumput.
@lewinasilaban_3 ай бұрын
Dua orang hebat di bidang pendidikan yang akan jadi jembatan pendidikan di negera kita akan jadi lebih baik di masa depan❤✨🙌
@trifakusuma3 ай бұрын
Sangat terharu nonton video ini.. Relate sekali dengan kondisi pendidikan saat ini.. Banyak PR untuk Indonesia. Semoga kita semua menjadi seseorang yang bisa membangun pendidikan lebih baik..
@normalman14452 ай бұрын
Takjub sama cara penyampaian dan menjelaskan Mba Galih. Jelas dan enak buat didengarkan. Mudah-mudahan harapan dan mimpinya bisa terwujud aamiin
@sugengpracoyo120823 күн бұрын
Keren . Cantik , pinter & berdidikasi . Semoga menjadi contoh generasi muda .
@yoenitaoctavia2933 ай бұрын
Luar biasa pemikiran kedua anak bangsa ini. Sayang saya sudah di masa pensiun, sudah tidak bisa lagi terlibat langsung di dunia pendidikan. Semoga kalian bisa membawa pendidikan di Indonesia jauh lebih baik lagi di masa yad.❤❤
@RahmahIlham-c3y3 ай бұрын
masalah pendidikan di negeri ini memang kompleks banget, kalau diuraikan satu-persatu keknya gak kelar-kelar. memang perlu keterlibatan berbagai pihak untuk membantu generasi penerus negeri ini agar bisa kian membaik :(
@lisnahati262 ай бұрын
Cuma bisa nangis aja berasa tertampar sama semua pembahasannya ❤ suka banget pdhl ngeliat murid bisa ada peningkatan kearah lebih baik, suka banget ngajar, tp tertampar kenyataan kebutuhan dan bahkan untuk kebutuhan pendidikan anak sendiri yang dari ekonomi kita aja sedih
@ZulkarnainSjachroem-n1f3 ай бұрын
Salut!!! Baru kali ini aku bisa menikmati deep talk bidang pendidikan. Pengen komen, tapi hemat ku siapapun di manapun segala lapisan masyarakat, ayo take action nya. Demi perubahan ke arah yang lebih baik dari generasi kita. Thanks to konten kretor tim, kalian luar biasa 🙏 Host and Guest Star nya juga, buat ku..... kalian layak sbg contoh figur idola Indonesia di bidang pendidikan 👍🙏
@bayuajipangestu82663 ай бұрын
Guru gw pernah bilang: "Mengajar dan Mendidik itu berbeda"
@Petra-zp2xl3 ай бұрын
Berbedanya mengajar dan mendidik dimana?
@funzee223 ай бұрын
Mengajar mungkin hanya sekedar memberikan ilmu saja, namun mendidik lebih dari hal itu (mengajarkan sikap, adab, sopan santun, dll) Menurutku begitu.
@bayuajipangestu82663 ай бұрын
@@Petra-zp2xl Simple nya Mengajar hanya menyampaikan informasi/pengetahuan,sedangkan mendidik Menanamkan nilai nilai karakter diri seseorang -mengajar : memberikan wawasan/kecerdasan -mendidik : Membentuk jiwa seseorang (bijak) (Pendapat Orang mungkin Berbeda Beda).
@kamusaua6673 ай бұрын
Mengajar, tinggal terangkan materi, mengajar, lebih sulit lagi, karena punya tanggung jawab untuk membuat murid memahami pelajaran.
@nurulhasan39533 ай бұрын
Semua podcast yg undang Kak Galih akan saya tonton. Idolakuu. Sy juga ingin menjadi seorang guru dan upgrade ilmu dgn belajar ke luar negeri. Aaamiin. Guru adalah profesi bukan main-main, jd dipersiapkan dgn betul-betul.
@marojahansijabat3 ай бұрын
Paulo Freire, Satu tokoh dari Liberation Theology. Tokoh pendidikan bagi semua. Terima kasih Galih Sulistyaningra dan Bang Jerome Polin Sijabat
@theasriandafamily64493 ай бұрын
Jerr, kalau terus ngomongin "sampai siap" itu gak pernah bakalan siap loh. Lagian, kalau di daerah itu standarnya bukan UN, tapi anak-anak bisa mau dengan senang datang ke sekolah. Masih banyak anak di Indonesia ini putus sekolah karena harus kerja. Kalau Jerome mikirnya standar sekolah menurun, berarti lingkungan yang dia lihat masih untuk anak-anak menengah ke atas, tidak sampai terlihat anak-anak di kelas bawah.
@choirinnisarahmadani94013 ай бұрын
Betul 😂
@vinadevine15333 ай бұрын
Keresahanku tersampaikan oleh mereka semuanya. Penting meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. Agar guru tidak menjadi pilihan terakhir dibandingkan menjadi pengangguran.
@noerfaizah97753 ай бұрын
Semoga banyak guru2 Indonesia memiliki pola pikir n misi seperti mb Galih dan Jerome. Dan harus ada edukasi pada ortu2 di SDN Indonesia yang diberikan secara intens agar para ortu2 juga faham pola belajar dirumah. Dengan Ortu dan Guru yg bisa saling melengkapi maka kemampuan siswa lebih baik lagi.
@julyanatambunan78513 ай бұрын
Keren bgt pembicaraannya....menggugah saya untuk memperbaiki diri❤
@tatangsukanta83693 ай бұрын
Itulah kenyataan pendidikan di Indonesia, coba ka Jerome ngajar anak yg Dislikesia dikita banyak anak punya penyakit Dislikesia, tapi dipaksakan masuk sekolah formal.
@satuanaksatukurikulumАй бұрын
keren. kalian anak2 muda yang sudah perhatian dunia pendidikan
@rouju3 ай бұрын
Hebat. Salut. Semoga berkah
@andruryvanoabrir29553 ай бұрын
Ini mah tamunya jadi MC, jadiin partner Jerome aja bisa gak. SDM begini perlu di spotlight 😊
@szeyynorte2 ай бұрын
makasih ka galih dan bg jer, gua yg baru masuk kuliah prody pgsd jadi bisa belajar, dan antusias untuk menerapkan pembelajaran yg seru dan menghibur di kelas, saat ini sambil belajar gua cuma bisa berharap, yg di atasnya punya pola pikir kaya bg jerome sama ka galih
@Mulianto1225 күн бұрын
Ketemu konten ini langsung like koment dan subscribe.. ini chanel pasti berkwalitas dan bermanfaat .
@merdiemahendra25733 ай бұрын
Ini pembicaraan keren, Galih banyak membuka pikiran Jerome mengenai kenyataan di lapangan.
@sebuahcerita1043 ай бұрын
Plis rutinin podcast kayak gini yg membahas pemikiran kritis tentang kemajuan hidup manusia
@wahyupontianak2942 ай бұрын
Tes awal berarti assesmen diagnostik,, keren kak gali untuk menentukan gaya belajar dan menerapkan diferensiasi nya 👏🥰