Mata-Mata Top AS: Perang di Ukraina Tidak Akan Berakhir dalam Waktu Dekat | KONTAN News

KONTAN - www.kontan.co.id/
Pada Kamis (2/5/2024), pejabat tinggi intelijen AS mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin melihat perkembangan domestik dan internasional cenderung menguntungkan rusia.
Menurutnya,Putin kemungkinan besar akan melanjutkan taktik agresif di Ukraina.
Namun, lanjutnya, perang tersebut sepertinya tidak akan segera berakhir dalam waktu dekat.
Mengutip Reuters, hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Intelijen Nasional Avril Haines kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.
Dia bilang, Rusia telah mengintensifkan serangan terhadap infrastruktur Ukraina.
Tujuannya untuk menghambat kemampuan Kyiv dalam memindahkan senjata dan pasukan, memperlambat produksi pertahanan dan memaksanya untuk mempertimbangkan negosiasi.
Haines menambahkan, “Taktik agresif ini kemungkinan akan terus berlanjut dan perang sepertinya tidak akan berakhir dalam waktu dekat.”
Haines juga membahas mengenai isu China, yang dianggap oleh Amerika Serikat sebagai saingan global utamanya.
Haines mengatakan Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin utamanya memperkirakan akan terjadi ketidakstabilan di masa depan dalam hubungan dengan Washington.
Namun, lanjutnya, mereka akan berusaha untuk memproyeksikan stabilitas dalam hubungan tersebut karena prioritas utama mereka adalah mengatasi perekonomian China yang sedang bermasalah.
Seperti yang diketahui, China sedang bergulat dengan perlambatan perekonomian, termasuk lemahnya permintaan domestik, tingginya pengangguran kaum muda, dan krisis properti.
Beijing telah meningkatkan investasi infrastruktur dan beralih ke investasi di sektor manufaktur berteknologi tinggi.
Namun beberapa ekonom memperingatkan hal ini dapat memperburuk ketidakseimbangan dalam jangka panjang.
#kontantv #kontannews #kontan #amerika #rusia #ukraina #perang
_____________________
Instagram: / kontannews
Facebook: / kontannews
Twitter: / kontannews

[@hengkiwinata4249]

Kasihan anak2 muda ukraine mati karena melayani aki2 & nenek2 di washington & brussel

[@kabarbaik3215]

SUMBER INFORMASI DARI BARAT PERLU DI CERMATI.

[@gagangigingogon]

Ukraina saat ini sedang kolaps/runtuh

[@ericfir8651]

ukraine udah kehabisan tentara, selanjutnya yang dipaksa perang ibu2 dan bapak2 serta anak sekolah

[@regarr8765]

Sebelum Ukraina jatuh total ke tangan org Russia perang tidak akan berhenti..URAAAAAA

[@nyomansunia6838]

Ialah...tergantung amrik nato.

[@arieintha9782]

Mata mata Nasuha mungkin…..,!!?

[@sutarmanyohanes967]

PERANG DICIPTAKAN OLEH NEGARA2 BESAR SEBAGAI IKLAN ALAT2 PERANG. PERANG HANYA MENGHASILKAN PENDERITAAN. COBA PIKIR, SEANDAINYA BEAYA PERANG ITU DIGUNAKAN UNTUK INVESTASI DAN PEMBANGUNAN, PULUHAN JUTA ORANG AKAN TERHINDAR DARI KEMISKINAN DAN PENDERITAAN.

[@annisaauliabilqis3639]

fnyebab ferang ukaina adalh amerika yng sllu ikut serta negara" lain

[@hendrapurnomo3061]

Mata2 AS salah perhitungan menghancurkan harapan damai rakyat ukraina

[@jokoariska9638]

makin lama perang makin untung Amerika penjualan senjata laku keras peralatan perang kuno sampai mutahir laku keras. Rusia ikut untung bisa menguasai wilayah strategis dan kaya hasil bumi. Yang sangat dirugikan rakyat Ukrania. Setiap hari hidup dalam ketakutan dlm teror perang , semua ini terjadi karena ZELENSKY. Ingin menjadi negara NATO yang mengancam Rusia. Tapi itulah perang taknlepas dari kematisn ribusn prajurit dsn rakyat semua demi nafsu dan ambisi Sang PEMIMPIN NEGARA

[@vox6584]

US akan kolap karena inflasi dan juga negara Amerika Selatan dan bekas negara Amerika Selatan sedang merencanakan aksinya terhadap Amerika.

[@banuiswana2910]

USA adalah negara perbankan. Dengan adanya perang maka bank sentral punya alasan untuk "printing money". Dollar digunakan sebagai alat standar ganda. Maka.....butuh dunia yang ketergantungan dollar. Namun.....permainan "printing money" AS sudah semakin sempit. Padahal syarat mutlak untuk bank sentralnya "nyetak dollar" apabila di "bakar" untuk tujuan negara lain. Klo untuk beaya dalam negeri "printing money" tidak berlaku karena pasti inflasi tinggi terjadi. Dampak "printing money" yang dilempar dalam bentuk "bantuan-bantuan ke negara sekutu", berdampak pada inflasi negara-negara yang masih menggantungkan perdagannya dengan nilai tukar dollar. BRICS sudah paham taktik negara perbankan AS ini, maka negara-negara yang tergabung dalam BRICS mulai mengurangi bahkan stop melakukan perdagangan dengan mata uang dollar. Ini membuat langkah AS untuk "mbakar dollar" juga mengalami kendala. Akhirnya jor-joran ngasih dollar ke sekutunya baik di Asia (Korsel, dan Taiwan), Timur Tengah (Israel) dan Eropa Timur (Ukraina), namun di setting dalam bentuk "pinjaman lunak", agar tidak menimbulkan hyperinflation. Gerak langkah AS sudah mudah dibaca di saat tersudut secara eskalasi politik internasional....

[@andisadono3767]

Amerika sendiri RUSAK INTERNAL 😂😂😂😂

[@zakariaabdullah2284]

Hanya satu kata. Jatuhkn nuklir kepada satu negara saja anda tau itu negara mana?

[@heriheri8176]

Amerika serikat😂😂😂

[@rahmadalfi4462]

Rusia sulit menguasai ukraina krn tdk bs menguasai ruang udara ukraina.

[@dzahin-ic3ek]

Perang berakhir jika populasi Ukraina habis .

[@user-kd7hq2yi6l]

Penjajah hrs di bantai

[@AstarAstr]

Sdh berapa thn rusia berperang tpi blom jga menang, penjajah negara orng tkkn menang

[@jubaedahedi493]

Israel jg sm ya,ayoo ngeles