Рет қаралды 73,757
Tidak pernah ada dalam benak saya untuk menjadi seorang tentara. Saya yang waktu kecil dimanja oleh mama saya, cita-cita saya juga menjadi seorang insinyur. Karena saya anak terakhir yang selalu dimanja, awalnya takut dan tidak percaya, saya bisa melewati 4 tahun saya didalam resimen Akademi Militer.
Mengikuti seleksi Akmil awalnya dengan motivasi karena gengsi dengan teman teman SMA. Tekad yang kuat karena tidak ingin dipermalukan sama teman teman, saya mempersiapkan diri dengan sungguh sungguh meskipun pada awalnya mama saya tidak setuju saya masuk Akmil.
Saya tetap ikut test bersama sama dengan beberapa orang teman satu SMA saya di SMAN 68 Jakarta. Tahap demi tahap saya lalui hingga akhirnya tinggal saya dan 1 orang teman yang lolos utk mengikuti seleksi tingkat pusat di Magelang. Saya tidak percaya dan tidak yakin kok saya bisa lolos, karena dibanding dengan teman teman saya yg lain saya merasa sayalah yang paling tidak siap. (Suatu saat setelah jadi Taruna, saya tanyakan ke orang tua saya, apakah mereka nyogok supaya saya masuk ? Jawab bapak saya : “Kalau saya tahu caranya nyogok, saya akan nyogok supaya kamu gak lulus” 😂😂)
Sampai di Pusat kami berdua mengikuti test selama kurang lebih 1 bulan di Magelang. Tiba saatnya pengumuman akhir, sebelum nya kami bersepakat bahwa apabila ada yg tidak lulus/pulang, yg lulus titip surat buat ortu di rumah.
Saat itu saya sudah sangat rindu dengan orang tua, karena saat itu, pertama kali dalam hidup saya tinggal jauh dari orang tua selama itu. Jadi yg ada dalam benak saya, saya ingin lulus, tapi ingin pulang dulu..(kalau bisa🤦♂️).
Akhirnya ternyata saya lulus dan lolos utk ikut pendidikan di Akmil, namun kawan saya tidak lulus. Saat pengumuman saya tidak diberi kesempatan utk bertemu teman saya yang tidak lulus itu, sehingga tidak jadi titip surat ke mamak.
Hati gundah gulana karena gembira bisa lolos ikut Akmil, tapi sedih gak bisa pulang dan ketemu mamak 😢
Berkat doa dan dukungan mama, bapak, abang serta kakak kakak saya, akhirnya saya bisa melewati dunia pendidikan militer yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh saya.
Apa yang saya alami dalam pendidikan, telah merubah karakter dan pribadi saya dari yg dulunya seorang anak yang manja, digembleng dan dibina menjadi seorang Prajurit yang tangguh, tegas, bertanggung jawab serta memiliki keberanian dan integritas.
Akademi Militer telah mengubah jalan hidup saya.
Tahun 1996 saya menikah dan dikaruniai 1 putri dan 2 putra. Selama perjalanan karir saya dinas di berbagai wilayah, keluarga selalu ikut pindah. Dunia militer yang sehari hari dirasakan oleh 2 orang Putra saya ternyata membuat mereka mengambil keputusan bercita cita ingin menjadi prajurit TNI juga seperti papa nya.
Sebagai orang tua saya hanya mengarahkan anak anak saya utk mendapatkan apa yang mereka cita citakan. Saya latih dengan sangat keras, sebab cita cita mereka itu harus diperjuangkan, tidak bisa diraih hanya dengan usaha yang biasa biasa saja. Saya tanamkan pada mereka bahwa saya hanya membantu mereka utk menyiapkan diri, saat test nanti mereka harus berjuang sendiri.
Puji Tuhan, anak no 2 yang bernama Yosua Sitorus tahun 2019 lulus masuk pendidikan di Akmil walaupun tahun 2018 dia sempat gagal.
Saat ini anak no 3 yang bernama Yonatan Sitorus sedang mempersiapkan diri utk mengikuti seleksi AAU tahun 2021.
Kiranya Tuhan memampukan dia utk melewati test tahap demi tahap nantinya. Amiin.
#akmil1990
#akmil
#tniad
#kavaleri