Рет қаралды 90,419
Didampingi oleh Pak Deni Nuryandain, Corporate Communication Solusi Bangun Indonesia (SBI), dan Esa Alvarez, railfan dari Kota Cilacap, saya melanjutkan penelusuran dari lokasi lokomotif BB 305 01 hingga ke bekas stasiun untuk aktivitas memuat semen yang sekarang kondisinya masih relatif utuh namun sudah terbengkalai (abandoned). Lokasi inilah dulunya merupakan pusat aktivitas Stasiun Karangtalun lama sebelum dipindah ke Stasiun Karangtalun yang sekarang.
Stasiun Karangtalun (KUN) atau Stasiun Karangtalun Lama adalah stasiun kereta api barang nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Karangtalun, Cilacap Utara, Cilacap. Stasiun ini berada di dalam pabrik semen PT Semen Nusantara, sehingga otomatis stasiun ini tidak melayani penumpang dan hanya kereta angkutan semen. Stasiun yang terletak pada ketinggian +6,5 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto.
Stasiun ini dibuka bersamaan dibukanya pabrik semen PT Semen Nusantara di Cilacap pada tahun 1977 dengan target produksi saat itu 600,000 ton pertahun bersamaan dengan dibukanya percabangan dari Stasiun Gumilir ke stasiun ini.
Stasiun ini pada awal berdirinya memiliki delapan jalur dengan menggunakan rel R25 bekas milik Staatsspoorwegen, sehingga hanya lokomotif tipe kecil seperti D300/301, BB200/201 milik PJKA dan BB305 buatan Nippon Sharyo milik PT Semen Nusantara saja yang dapat memasuki stasiun ini. Karena dibangun pabrik baru yang lebih besar, dibangunlah Stasiun Karangtalun Baru disebelah tenggara stasiun ini pada tahun antara 1998-1999 untuk menggantikan peran stasiun ini.
Stasiun ini baru ditutup pada tahun 2006 bersamaan dengan ditutupnya pabrik PT Semen Nusantara Plant 1. Praktis fungsi stasiun ini digantikan oleh Stasiun Karangtalun Baru. Didalam stasiun ini masih terdapat bangkai satu lokomotif BB305 milik Semen Nusantara yang menjadi saksi bisu adanya stasiun ini. Untuk saat ini, bangunan stasiun belum terkonfirmasi masih berdiri atau tidak mengingat stasiun berada di dalam area pabrik. Tetapi untuk rumah sinyal serta wesel yang berada di area stasiun masih terlihat. Sisa rel yang berada di dalam pabrik sudah dicabut dan saat ini digunakan sebagai pembatas jalan pada area parkir truk pengangkut semen di Jalan Nusantara. (Wikipedia).