Teruskan pak memberi pemahaman, agar bangsa ini tdk makin tergerus.
@ajikurap3 ай бұрын
Bangsa ini tdk habis dirongrong oleh anak bangsanya sendiri, cepat atau lambat tinggal nunggu waktu. Krn bangsa ini berkhianat terhadap nilai2nya sendiri, nilai2 nenek moyang jauh lebih tinggi/mulia. Malah sibuk nyari nilai lain, apalg nilai itu dpn dng belakang nantinya bisa berbeda, yg depan dikemas dng kamuflase.
@sanhendrix503Ай бұрын
bapak hasan saya kristen tapi senang lihat konten bapak yg membangun untuk bangsa kita agar lebih toleran...terima kasih pak hasan
@sunardichanel31052 жыл бұрын
kaderusasi zaman dulu baru sebatas kampus2 sekarang sudah merambah sekolah.
@pratamaadi17102 жыл бұрын
Menarik kang Hasan.. ;)
@sitikhodijahlubis13922 жыл бұрын
Wah, nggak nyangka trnyt Ismail Yusanto alumni LDK. Btw, saya alumni KAMMI, Kang. Dan sempat punya posisi strategis di KAMDA. Dulu kami didoktrinnya "LDK itu ibu kandung KAMMI" dan teman2 LDK di kampus jg meyakini begitu. Nggak taunya, ada sejarah berbau oportunistik di situ. Wkwkwk. Jadi, Kang Hasan kenal scr pribadi nggak dgn Fahri Hamzah?
@ath3i572 жыл бұрын
Mantab, next bahas PK pak,
@Iloveforest93Ай бұрын
Paling bagus negara sekuler, agama urusan masing2, capek ribut masalah agama mulu
@Takyah83024 ай бұрын
Saksi hidup ini nyata n benar...bhw HTI adlh kaum radikal...krn beliau ex HTI
@burjoketan3552 жыл бұрын
Sebaiknya ngevlog gini pas di rumah saja kang... lebih santai dan bisa lebih panjang waktunya...😁
@user-yd4xs2nc6n2 жыл бұрын
apakah mungkin, kita sudah terdoktrin radikal tp tidak menyadarinya
@onisuryaman4082 жыл бұрын
Gak nyangka saya Kang Hasan. Saya pikir cuma pengikut saja, ternyata gembong juga :)
@patriciareid11592 жыл бұрын
"... bisa melihat episode sebelumnya .." bukan episode berikutnya :)
@adeputrawinata19712 жыл бұрын
Hizbut Tahrir, udah mendirikan FSLDK sendiri, namanya BKLDK
@SafCundeker2 жыл бұрын
Agama dijadikan alat untuk meraih kekuasaan politik.