Pendidikan adalah eskalatir untuk generasi penerus bangsa dan pemerintah harus turun tangan untuk pendidikan indonisia menuju generasi yang beriman ,bertajwa, dan bermoral
@Zaurah783 күн бұрын
Mampukah kita melewati tantangan zaman di eragloballisasi dan perkembangan zaman internasional
@rajaja19323 күн бұрын
Kalau menuju generasi emas, pemerintah harus tegas masalah pendidikan, yaitu, kalau ada anak usia di bawah di 17 tahun tidak sekolah, pihak2 terkait harus mencari sebab dan musabab dia tidak sekolah, kalau salah ( kelalaian ) dari orang tua, maka orang tua nya di proses HUKUM ( di penjara ) menimal selama dua Minggu kurungan.
@syamsuddinpasya11673 күн бұрын
Mentri apa ini katanya gaji guru naik digembar-gemborkan ternyata nga ada terus libur sebulan selama Ramadhan ternyata sama aja libur th lalu Mentri lawakkkk 😂😂
@maharijal53382 күн бұрын
Menteri itu pembantu presiden, apa kata presiden yah gitu.
@FajarSumirat-jj1oq3 күн бұрын
"Poor Economics: A Radical Rethinking of the Way to Fight Global Poverty" adalah buku non-fiksi yang ditulis oleh Abhijit Banerjee dan Esther Duflo, diterbitkan pada tahun 2011. Buku ini menyajikan pendekatan berbasis bukti untuk memahami dan mengatasi kemiskinan global, dengan menggunakan uji coba terkontrol acak (RCT) untuk mengevaluasi efektivitas berbagai intervensi. Penulis mengeksplorasi keputusan sehari-hari yang dihadapi oleh individu miskin dalam hal pendidikan, kesehatan, tabungan, dan kewirausahaan, serta bagaimana kebijakan dapat dirancang untuk lebih efektif memenuhi kebutuhan mereka. "Poor Economics" telah diakui secara luas dan memenangkan penghargaan Financial Times dan Goldman Sachs Business Book of the Year pada tahun 2011.
Mentri pendidikan terburuk sepanjang sejarah pendidikan Indonesia. Bagi yang bukan guru sepertinya mbah mentri banyak kerja tapi bagi guru mbah mentri hanya ngeprank dan mengganti nama dan istilah saja, belum kerja sama sekali
@dedygladys30772 күн бұрын
kebanyakan koar2 dulu, dulu koar2 gaji guru naik semua media pada hebohh, ehhh endingnya ya pada bae..lanjutt tentang libur ramadhan, gembor2 trss tapii ahhhh yo podo ae mbah2😂
@erwinardiyansyah9988Күн бұрын
Setiap tahun pasti gaduh gara" masuk sekolah baru.. Mencerminkan sistem pendidikan nasional masih lemah. dan amburadul. Gimana bisa cetak generasi emas..kalau sistem pendidikan nasional amburadul dan lemah
@2fillah403 күн бұрын
Penjelasan pk mentri berbelit² dan rancu. Panjang lebar bahas sistem zonasi dan keunggulannya, disisi yg sama membahas peluang dikembalikannya sistem rayonisasi, sama² melihat jarak dan wilayah tapi jelas beda antara zonasi dan rayonisasi. Klo zonasi hanya melihat jarak dari rumah sedangkan rayonisasi masih melihat nilai. sedangkan pk mentri juga membahas ketimpangan antara sekolah Alit dan sekolah Elit karna efek pengelompokan nilai. Rayonisasi lebih kearah melihat nilai tinggi, sedangkan faktanya banyak sekolah yg karna ingin akreditasi skolah bagus - pd akhirnya "obral" nilai besar supaya murid²nya dpt skolah unggulan, bukankah mengembalikan rayonisasi akan berdampak terhadap pengelompokan kasta² sekolah!? Yg dpt dipelajari hari ini : jangan jadi orang miskin jika ingin anak² sekolah disekolah bagus, karna faktanya teori² kesetaraan cuma pemanis di bibir😢
@2fillah403 күн бұрын
Dan faktanya ; kebanyakan anak orang kaya itu cerdas² karna mampu belajar dibimbel² terkenal yg "hanya" kalangan elit saja yg mampu mendaftarlan anak²nya ke bimbel tsb, sedangkan anak orang miskin...bisa belajar di les rumahan yg muridnya seabrek abrek aj udah mending daripd tdk sama sekali, tapi ya jelas beda kualitas dan pembelajarannya.
@panduputra1773 күн бұрын
ya terus bagaimana?
@2fillah403 күн бұрын
@@panduputra177 menurut pendapat gue, setiap sistem pasti masih ada celah kecurangan..sistem apapun itu. Cuma klo gue lihat zonasi masih lebih baik dibandingkan rayonisasi, meskipun scara fakta anak² gue gk masuk zonasi klo mau daftar si sma terdekat. berkaitan dg kelemahan zonasi kemaren² yg disalahgunakan walimurid untuk menitipkan anaknya di KK orang lain yg dekat dg skolahan, itu masih bisa di carikan solusi pencegahannya, bisa dg membatasi /bikin aturan ketat berkaitan kasus penitipan anak ke KK orang lain sbg contoh ; nama wali/ ortu di KK harus sama dg nama wali/ ortu di ijazah sebelum²nya, begitupun alamat murid, klopun pindah...harus dg keterangan lain yg masuk akal dan bisa dibuktikan dg dokumen lain perihal perpindahan tsb. Atau bisa dg aturan ketat lainnya yg bisa di usulkan scara teknis. Sedangkan rayonisasi yg lebih menekankan pd nilai...SULIT untuk diantisipasi karna ini hak mutlak skolah untuk memberikan nilai tinggi pd muridnya, sedangkan sistem pemeringkatan posisi pendaftaran skolah akan bekerja sesuai settingannya. Dan fakta yg tdk boleh disepelekan adalah sistem rayonisasi ini lebih mencemaskan kualitas pendidikan jangka panjang karna yg bermain hanya pihak skolah dan scara control masyarakat akan sulit dilakukan.
@taatpribadi1122 күн бұрын
Susah skli utk menuju emas klo negeri ini msh dikuasai mafia berkepentingan dan maling koruptor buktinya para para maling koruptor hukumannya sgt dan sangat ringan skli dan laut NKRI sja dikapling2 dijadikan hak milik pribadi olh bos oligarki kawannya raja Jawa ditmbh lengkap dgn sertifikat HGB dan SHMnya Sdngkan rakyat jelata yg di tekan utk taat hukum cmn di jatah bansos. Pancasila cmn pajangan saja bwt mrk. 😄😄
@benakku3 күн бұрын
Tetap gak jelas gen emas tujuan kemana. Bikin generasi anak2 kuasai semua sumber daya alam negara, bukan cuma utk elit dan oligarki . Itu baru generasi emas, semua rakyat dpt "emas" adil dan merata . Tak perlu bersaing dg asing krn ini tanah dan air sendiri. Jgn kampung sendiri dimakan org asing. Kl sekedar pintar cerdas udh byk atau jd pekerja pabrik ?
@tatangsukanta83693 күн бұрын
Mendidik anak menuju generasi bayar hutang oke.
@mahdiansyah23303 күн бұрын
Mundur aja ,,,
@rojaliprsi89913 күн бұрын
Mendidik Anak menuju generasi, Bangsa indonesia , yang lebih cerdas ,untuk menyongsong masa depan Bangsa. Tidak mungkin terlaksana bukan generasi bangsa,tapi generasi emas, ,tidak ada generasi emas ,,yg ada generasi bangsa.