Sejarah memang banyak versinya dan banyak kepentingan yang bermain di atasnya... Di dalam bahasa Sunda " tidak ada yang namanya Sri " sebagai awalan nama yang biasanya sebagai sebutan.. itu mindset Jawa yang dipaksakan... Abaikan segala benda yang ada di museum ini hanya saja narasi di video ini berupa pembelokan sejarah... Atau minimal tidak lengkap... Sebaiknya ketika mengungkap segala hal yang berkaitan dengan Prabu Siliwangi dan kerajaan Sunda Galuh itu disebutkan juga latar belakangnya.. dari tokoh Prabu Siliwangi itu sendiri... Prabu Siliwangi adalah raja yang ke-14 diantara raja-raja yang pernah memerintah di federasi Sunda Galuh... Sedangkan raja terakhir di kerajaan Sunda Galuh Pajajaran yaitu Pangeran kujang cakrabirawa.... Sudah galau adalah federasi kekerabatan ukuran masa itu yang membawahi 22 kerajaan termasuk Pajajaran di dalamnya... Semua kerajaannya di awal penyambutannya dengan menggunakan nama Sunda Galuh.. seperti Sunda Galuh Pajajaran Sunda Galuh Pataruman dll... Ingat aku sekalian jauh sebelum VOC terbentuk yaitu tahun 1290 an orang-orang Yahudi dari kadipaten Holland di negeri Belanda sudah berdatangan ke nusantara... Tujuan aslinya adalah mencari tempat untuk dijadikan koloni diperuntukkan untuk menampung semua bangsa Yahudi di seluruh dunia... Yang mana pada saat itu kadipaten Holland di negeri Belanda sedang dijajah oleh bangsa Romawi... Pada saat itu kerajaan Sunda Galuh sedang dipimpin oleh Prabu Lingga Buana yang merupakan raja federasi Sunda Galuh yang ke-19.. pihak Sunda Galuh menolak dengan tegas atas keinginan orang-orang Yahudi dari kabupaten Holland itu yang disebut orang-orang hollander... Mereka mempererat gajah Mada dan terus memprovokasi nya agar gajah Mada melakukan kudeta terhadap kekuasaan yang sah yaitu raja Hayam Wuruk di Kerajaan Majapahit... Di bawah provokasi dan kekuatan pengaruh sihir Yahudi gajah Mada dikendalikan dan masuk ke dalam jebakan politik mereka... Dan gajah Mada sendiri bukanlah orang Jawa melainkan anak tiri raja pertama Kerajaan Majapahit.. dan pihak Kerajaan Majapahit sendiri adalah family keluarga besar kerajaan Sunda Galuh... Raja kerajaan Majapahit yang pertama dari istrinya yang kedua yaitu dari Dompu Bima di Pulau Sumbawa adalah seorang janda berputra 1 putranya itulah gajah Mada... Dibawa ke Kerajaan Majapahit tumbuh dewasa dan meniti karir... Kemudian gajah Mada merekrut orang-orang dari daerah yang sekarang menjadi daerah Provinsi NTB dan NTT.. untuk dijadikan pasukan bentukan gajah Mada.. sebagai langkah persiapan untuk melakukan kudeta terhadap raja Hayam Wuruk... Maka terkumpul lah 3500 orang yang kemudian digabung dengan orang-orang Hollandder... Ketika itu Prabu Hayam Wuruk meminang Diah Pitaloka cucu Prabu Lingga Buana... Putri Raja Sunda Galuh Pananjung Pangandaran Ciamis... Dari istrinya yang kedua Prabu linggabuana kode 3 orang putra yang kesemuanya menjadi raja bagian dari kerajaan federasi Sunda Galuh.. Pangeran Gagak Sejajar raja di kerajaan Sunda Galuh Pananjung , yang tidak lain adalah ayahandanya Putri Dyah Pitaloka , Pangeran Gagak Setra raja di kerajaan Sunda Galuh Pataruman Ciamis , Pangeran Gagak Ngampar raja di kerajaan Sunda Galuh Daya Luhur sekitar Cilacap sekarang .. adat pada saat itu menghendaki pernikahan dilangsungkan di kediaman mempelai pria.. maka berangkatlah rombongan pengantar calon pengantin wanita yang terdiri dari 368 orang dan seorang juru tulis kerajaan Sunda Galuh untuk mencatat semua kejadian penting .. yang mana di dalam rombongan itu sendiri diikuti yoga oleh para utusan dari kerajaan bawahan Sunda Galuh lainnya... Dan bergerak menuju pusat kekuasaan Kerajaan Majapahit yaitu di NGAWI , bukan di Trowulan , bohong itu... Di sinilah strategi licik dijalankan oleh orang-orang Yahudi... Di tengah perjalanan rombongan itu disergap oleh pasukan bentukan gajah Mada yang benar-benar dipersiapkan untuk berperang ... Prabu linggabuana meminta kepada Patih gajah Mada untuk tidak meneruskan niatnya.. gajah Mada mengajukan syarat yaitu agar Prabu linggabuana menanggalkan semua kesaktiannya dan itu disetujui... Asalkan pihak gajah Mada tidak mengganggu rombongan yang orang yang mau ngebesan.. tetapi gajah Mada yang sudah terbuai oleh janji-janji manis Yahudi tentang kekuasaan.. tetap melakukan kejahatan yaitu membantai rombongan pengantar calon pengantin.. itulah yang disebut PERISTIWA PENGKHIANATAN GAJAH MADA DI BUBAT 17 OKTOBER 1432... Bisa dibayangkan orang yang mau ikut menyaksikan acara pernikahan yang diikuti oleh para ibu-ibu dan anak-anak di bantai oleh pasukan yang benar-benar dipersiapkan untuk berperang... Dalam peristiwa itu yang selamat 61 orang kebanyakan raja-raja dari kerajaan bawahan Sunda Galuh... Prabu Lingga Buana , Pangeran Langlangbuana ( putra mahkota) dan anggota keluarga lainnya jenazahnya dikubur dengan cara ditumpuk di dalam satu lubang... Korban lainnya dibuang ke kali cijolang di perbatasan Provinsi Jabar - Jateng sekarang.. juga ke kali Serayu... Sebagian lain hilang tidak diketahui... Korban terakhir yaitu Putri Lingga Buana perutnya ditusuk oleh tombak gajah Mada tombaknya hingga hari ini dirawat oleh pewaris kerajaan Sunda Galuh... Dan jenazahnya dibuang ke kali cijolang yang bermuara ke laut selatan... Tahun 1435 gelombang besar pasukan bentukan gajah Mada dan orang-orang Belanda melakukan penyerbuan dan pembumihangusan atas kerajaan-kerajaan di bawah kerajaan Sunda Galuh.. ketika pasukan bergerak menuju pusat kekuasaan federasi Sunda Galuh yaitu di Sukasari Ciamis .. rombongan dihadang oleh pasukan gabungan Sunda Galuh yang dipimpin oleh Pangeran Sabakingkin (sebelum mendirikan kasultanan Banten) .. di dalam silsilah keluarga besar kerajaan Sunda Galuh posisi Prabu Hayam Wuruk terhadap Pangeran Sabakingking itu keponakan terhadap paman... Pada akhirnya Pangeran Sabakingking berhadapan dengan Patih gajah Mada dan menyarankan agar gajah Mada menghentikan pertempuran itu.. tetapi gajah Mada tetap dengan tekadnya maka terjadilah perang tanding yang berakhir dengan terbunuhnya PATIH GAJAH MADA DENGAN KEPALA TERPUTUS DARI BADAN... Melihat Pucuk pimpinan mereka terbunuh maka pasukan upacara kacir dan banyak sekali yang terbunuh... Prabu Hayam Wuruk yang berupaya memisahkan peperangan karena beliau dinasehati oleh para penasehat di kerajaan Majapahit bahwa semuanya itu terjadi adalah karena gajah Mada yang dikendalikan oleh orang-orang Yahudi.. dan memanfaatkan ambisi politik gajah Mada yang ingin menjadi raja.. Prabu Hayam Wuruk terbunuh dengan cara di bokong ditembak dari belakang oleh orang-orang hollander... Kuburan Prabu Hayam Wuruk dan Patih gajah Mada dirawat oleh pewaris kerajaan Sunda Galuh karena mereka masih family dari keluarga besar Sunda Galuh walupun gajah Mada adalah saudara tiri dan pernah berkhianat.... Peristiwa itulah yang disebut PERANG SHANDU SUKAN.... Baik pada peristiwa pembantaian dibubat maupun perang sandhu sukan MAJAPAHIT TIDAK TERLIBAT... Jadi harus dibedakan antara Majapahit dan gajah Mada beserta pasukan bentukan gajah Mada dan orang-orang hollander... Dari sini terlihat bahwasanya keberadaan Prabu linggabuana , Patih gajah Mada , Prabu Hayam Wuruk.. adalah mereka yang harus disingkirkan untuk tidak merintangi agenda politik mereka yang sebenarnya... Itulah peristiwa politik di masa lalu yang berdampak pada masa berikutnya hingga hari ini... Di tahun berikutnya pasukan pilihan dari kerajaan Sunda Galuh berjumlah 700 orang yang disebut laskar apabila dipimpin oleh Pangeran Sabakingkin bergerak menuju daerah yang sekarang disebut Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mencari sisa-sisa pasukan gajah Mada dan orang-orang Holander yang bersembunyi dan bertahan di basis-basis pertahanan di daerah itu.. dalam hitungan jam mereka terbunuh dengan kondisi rata-rata KEPALA TERPUTUS DARI BADAN POLRES HAMBATAN SENJATA PUSAKA KERAJAAN SUNDA GALUH YAITU KADEK BRAJAMUSTI... Di dalam prasasti HORREN diceritakan bahwasanya kedatangan pasukan Sunda itu seperti burung turun dari ketinggian , dan datang di malam hari... Sehingga masyarakat saat itu menyebutnya pasukan siluman , pasukan setan dan lain-lain sebutan.. yang tujuannya adalah mencari sisa-sisa pasukan gajah Mada dan orang-orang hollander , bukan mencari pasukan Majapahit... Atas nasehat dan saran para sesepuh di kerajaan Sunda Galuh , Tahun 1469 kerajaan Sunda Galuh dipindahkan ke Anggana Kutai lama Kalimantan Timur .. yang berpindah adalah istri ketiga Prabu Lingga Buana dan kedua orang putranya yaitu RADEN AJI WALANG SUNGSANG dan RADEN AJI WALANG KAREBET.. keturunan dari inilah yang kemudian menikah dengan keturunan penguasa Dayak setempat dan melahirkan Kerajaan Kutai Kartanegara.. adapun kekuasaan di Ciamis dilanjutkan oleh pihak pewaris perempuan yaitu di KAWALI hingga hari ini di rawat oleh pewaris nya... Berlalu dari peristiwa-peristiwa itu maka lahirlah sejarah palsu rekayasa sejarawan kolonial Yahudi Belanda yang kerjasama dengan pribumi yang mencari keuntungan atau diuntungkan dengan strategi politik saat itu... Lahir bola kerajaan-kerajaan fiktif sebagai rekayasa politik Yahudi Belanda membuat negara boneka... D'almond dudukan orang-orangnya.. bisa itu keturunan campuran Yahudi dan pribumi bisa juga orang binaan mereka yang ditempatkan di sana... Diantara kerajaan-kerajaan fiktif sebagai rekayasa politik Yahudi Belanda saat itu adalah : Kerajaan pasir Luhur dan kerajaan Nusakambangan di wilayah Jawa Tengah sekarang Kerajaan Pajajaran di Bogor.. yank padahal kerajaan Sunda Galuh Padjajaran itu di Sukasari Purwakarta.. Kerajaan Sumedang Larang...