Mengapa & Untuk Apa Ada Kelompok Kontrol dlm Riset Eksperimen?

Apa gunanya kelompok kontrol dalam penelitian eksperimen? Kan lebih simpel kalau kita melakukan penelitian eksperimen tanpa kelompok kontrol tersebut? Itulah beberapa pertanyaan yg sering diajukan oleh mahasiswa dan peneliti pemula.
Video ini menjelaskan fungsi kelompok kontrol dan resiko yang bisa terjadi jika penelitian ekseperimen dilakukan tanopa kelompok kontrol.
Video lengkap mengenai bagaimana melakukan analisis data dalam penelitian eksperimen menggunakan desain prates-posttest dengan kelompok kontrol, dapat disimak pada vidio berikut.
• Analisis Data Peneliti...
• Uji t Test Menggunakan...

[@NadinAria]

Izin bertanya pak penelitian eksperimen saya terkait pengaruh 1. kalau kelas eksperimen pakai model Pbl berorientasi stem sehingga menjadi pbl+stem satu kesatuan, lalu kelas kontrol apakah pakai model yg sama yakni pbl atau pakai model konvensional yg lainnya pak? 2. Jika kontrol pakai pbl (model yg sama dgn eksperimen), apakah penelitian termasuk quasi eksperimen, nonequivalent pretest-posttest control group? Jika kelas kontrol pakai model konvensional bukan pbl apakah penelitian msh masuk akal karena perlakuan modelnya di 2 kelas memang beda meski ada penyebutan kelas kontrol dan disebut kuasi eksperimen? 3. Uji statistiknya: uji normalitas, uji homogenitas, uji independen t-test bukan ya pak? Perlu gain score dan effect size tidak pak? Terima kasih

[@fitrirahmawati6832]

Bapak izin bertanya pak, judul saya "efektivitas pemberian peregangan (stretching) terhadap keluhan MSDs pada pekerja pangkas rambut kecamatan X Kota Jambi. Dengan populasi 61 pak. Saya kan menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen yang dimana ada kelompok eksperimen (diberi peregangan) dan kontrol (tidak diberi peregangan / perlakuan) nya pak. Saya izin bertanya mengenai ini pak" bagaimana cara saya menentukan jumlah sampelnya pak"? Apakah seluruh/semua populasi bisa digunakan untuk sampel saya pak?, Mohon bantuanya pak, terimakasih pak🙏

[@syifaai7024]

Terimakasih pak ilmunya sangat bermanfaat 🙏🏿 Izin bertanya bapak, apakah bisa apabila pada desain quasi eksperimental dilakukan post test only? Dan bagaimana cara memisahkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen? Mohon bantuannya 🙏🏿 Terimakasih

[@niksonsimatupang7099]

Terima kasih pak... Izin bertanya, klu kls eksperimen kn di beri perlakuan, nah untuk kls eksperimen gmn pak???siapa yg mengajar d kls tersebut??? Apakah si peneliti jg yg mengajar, tp dgn metode lain dr kls eksperimen, misal kls kontrol metode A, kls eksperimen metode B, atau guru yg biasany ngjr d kls tersebut pak, tp peneliti cm memberi pre test dan post tes d kls kontrol?? Terima kasih pak...

[@rosdianafitri1407]

Terima kasih pak atas ilmunya, izin bertanya judul skripsi saya pengaruh cbt dalam mereduksi perilaku bulliying, kira2 untuk mencari pengaruhnya pake pretest postest one group atau pretest postest control group pak, semoga di jawab terima kasih.

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

Model eksperimen one group pretes-postes atau control group pretes-postest tidak tergantung pd judul, tapi pada kondisi lapangan dan kesanggupan peneliti. Jika kondisi memungkinkan (memadai jumlah subjek yg bisa diteliti), maka baiknya gunakan kelompok kontrol sebab desain ini lebih kuat. Model one group itu msh dlm taraf pra-eksperimen, belum eksperimen. Perhatikan penjelasan dlm video tsb.

[@ernad_wi425]

Terima kasih atas ilmunya pak. Sangat membantu. Izin bertanya kalau boleh tahu apa nama buku referensi atau bacaan yang biasa bapak gunakan tentang metlit? Terima kasih sebelumnya

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

Banyak.

[@putriatika6970]

Bapak mohon izin bertanya, untuk kelas kontrol itu wajib peneliti sendiri yang mengajar atau bisa diserahkan pada guru kelas yang biasa mengajar?

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

Untuk kelas kontrol memang dilaksanakan dg pembelajaran konvensional oleh guru.

[@putriatika6970]

Terima kasih pak🙏 Mohon izin bertanya kembali, jika uji coba soal tes hanya 25 siswa apakah boleh?

[@saffitrianiTV]

Izin bertanya pak, jika dalam penelitian eksperimen di gunakan 2 kelompok yaitu eksperimen dan kontrol..setelah selesai pengukuran dan di dapatkan hasilnya. Apakah peneliti dapat melakukan treatment kepada kelompok kontrol namun hasilnya itu sdh tdk kita masukkan di hasil penelitian kita? Atau kelompok kontrolnya itu dibiarkan saja seteleh selesai penelitian

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

Untuk kebutuhan penelitian, setelah pengukuran postes maka pekerjaan penelitian telah selesai, sisa mengolah data. Namun untuk etika dan moralitas peneliti, maka peneliti hrs berbuat adil. Peneliti sebaiknya memberikan pula intervensi kpd kontrol sebagaimana diberikan kpd klp eksperimen, agar mereka juga bisa mendapatkan manfaat dr intervensi tsb

[@saffitrianiTV]

@@abdullahpandang-ruangbelajar baik pak, terima kasih banyak pak ilmunya. Izin bertanya lagi pak pengambilan sampel di desain quasi/semu itu kan tdk dilakukan secara random..maka teknik pemilihan sampel yg digunakan itu apa pak..probability sampel atau menggubakan non probability sampling?

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

@@saffitrianiTV boleh saja pakai random kelas, memilih secara random kelas yg akan menjadi kelompok eksperimen dan kelas yg alan menjadi klp kontrol.

[@saridevi8407]

Selamat malam bapak Terima kasih untuk video ini pak. hanya saja saya izin untuk bertanya lagi pak Terkait pemilihan sampel pak, jika pengelompokan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dilakukan hanya dengan pemilihan kelas saja bagaimana pak ? Dengan perbandingan kelas kontrol ditetapkan dari jumlah siswa terbanyak dengan nilai yang lebih baik. jika harus memilih siswa untuk kelas kontrol dan eksperimen peneliti belum mengenal karakter setiap siswa dengan baik pak

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

Jika subjek untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tdk bisa dirandom, maka gunakan desain pretest-postest nonequivalen control group saja. Itu biasa dlm bidang pendidikan.

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

Jika subjek untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tdk bisa dirandom, maka gunakan desain pretest-postest nonequivalen control group saja. Itu biasa dlm bidang pendidikan.

[@saridevi8407]

Terima kasih pak

[@saridevi8407]

@@abdullahpandang-ruangbelajar selamat malam bapak. Disini saya melakukan penelitian eksperimen dengan dua kelas, kelas eksperimen dan kontrol. Dalam penelitian ini saya mencari pengaruh terhadap hasil belajar dengan model PBL. Yang ingin saya tanyakan pak, apakah uji koefisien korelasi dan uji homogenitas harus dilakukan pak...? Terima kasih pak

[@abdullahpandang-ruangbelajar]

@@saridevi8407 uji koefisien korelasi tdk perlu dilakukan. Uji homogenitas perlu sebab itu salah syarat u penggunaan statistik parametrik seperti t test.