Menguji Ujian Nasional (FULL VERSION) | Mata Najwa

Tiga siswa SMA mencurahkan perasaannya mengenai Ujian Nasional. Agar lulus, ada yang mengikuti pelbagai les. Ada juga yang resah sebab sekolahnya bakal bikin tes uji coba saban pekan.
Yang stres karena ujian nasional juga tidak sedikit. Lantas, bagaimana tanggapan mereka terhadap rencana Mendikbud Nadiem Makarim menghapus ujian tersebut?
"Kalau SMK ada tambahan tentang kejuruan, saya belajar hanya mengulang materi dari kelas 1 hingga kelas 2. Kita seminggu ada 2 hingga 3 kali praktik," kata Aprindajugoja Nur Utomo, siswa SMKN 1 Kab. Tangerang. Sementara Josefine Kawilarang, siswi SMA Regina Pacis Solo, mengungkapkan, "Lebih stresnya ini sebenarnya buat standar sekolah ini bagus apa enggak, bukan untuk kelulusan siswa. Stresnya UN kalau dari guru bilang nilainya harus bagus, jadi stres.”
(Narasi)
#UjianNasional #MataNajwa #Narasitv
Tonton juga Mata Najwa eps. [Menguji Ujian Nasional] dan episode lainnya di www.narasi.tv atau klik link bit.ly/2EArEOQ
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.
Tonton konten video-video lainnya di www.narasi.tv
Follow:
/ narasi.tv
/ narasi.tv
/ narasitv
Konten video dan KZbin Channel ini adalah bagian dari Narasi.

[@NarasiNewsroom]

Tonton juga Mata Najwa eps. [Menguji Ujian Nasional] dan episode lainnya di www.narasi.tv atau klik link bit.ly/2EDKzIC

[@Hobifidhi]

intinya maunya siswa ini “kita hanya butuh belajar yang menyenangkan, bukan meresahkan”

[@lirikbagus6495]

Jadi inget wali kelas dulu, "kamu belajar matematika buat apa? Kalau soal ngitung, ada alat yg memudahkan itu. Dari sisi efesiensi manusia kalah jauh. Yang harus dipahami, kenapa kamu perlu belajar matematika dan bagaimana mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari sebagai solusi dalam dinamika kehidupan, pengelolaan uang misalnya" Guru itu lebih ngerti, serahin aja udah.

[@ulumfirdaus3972]

persis ! sy lulusan SMA th 2014 (IPS), guru matematika sy juga secara garis besar ngomong gitu, selama ini kita hanya dijejali rumus dan soal, tanpa tahu rumus yang kita pelajari itu akan berguna kapan? dan di mana? sehingga ketika masuk kuliah ada shock culture dan sudah sering terjadi

[@angelikapasaribu2452]

pemikiran aku banget,kenapa kita belajar matematika yg jarng diaplikasikan ke kehidupan sehari hari

[@muhammadnasrullah3440]

@@angelikapasaribu2452 gua malah berpikir kenapa smua murid" sekolah dipaksa utk memahami smua pelajaran bukan utk kedepannya bagi mereka yg ingin dipilih Bisa dibilang terlalu memaksa

[@dsptrp]

Ekspresinya Sophie tiap kali pak Sudewo komen udh kyk eneg banget. 😂

[@putrakalbar1727]

UN hanya menguntungkan pelajar kota dan golongan elite😇😇😇

[@angang9895]

Suruh pak dewo ini ngrjain soal UN, kalo lulus saya yakin apa yang diomomngin nya benar, kalo gak lulus mending brhnti jadi politis..

[@tihajarramli3889]

Up👍👍👍

[@juliantimustika9368]

"Ketika murid dapat mengaitkan isi mata pelajaran akademik seperti matematika,ilmu pengetahuan alam,atau sejarah dengan pengalaman mereka sendiri,mereka menemukan makna,dan makna memberikan mereka alasan untuk belajar" (Elaine B.Johnson,Ph.D) Saya guru matematika di Salah satu SMP di Bandarlampung.Sangat memahami bahwa menghadirkan kebermaknaan saat belajar matematika adalah keharusan bagi seorang guru. Tujuan tertinggi belajar matematika adalah bukanlah sekedar kemampuan berhitung dan mengerjakan soal,tapi lebih dari itu...yaitu BERNALAR. Untuk itu,pada tataran idealis,guru berkewajiban merancang pembelajaran yang bisa menumbuhkan kemampuan bernalar,berpikir kritis&kreatif,serta kemampuan memecahkan masalah. Namun,realitanya,,topik pembelajaran matematika sekolah di Indonesia masih terlalu padat yang orientasinya lbh cenderung pada penghapalan algoritma semata. Hal ini,membuat kami guru lebih memilih menyelesaikan target penyampaian materi ketimbang kebermaknaan materi. Semoga ini tersampaikan kepada pembuat kebijakan dan penyusun kurikulum di Indonesia. Salam Pendidikan.

[@prayogigustianto7218]

Berfikir kritis, berfikir kreatif, kreatif dlm berbicara dan berpendapat adalah hal yg dibutuhkan sejak SD dimana mental tsb akan menciptakan mental siswa untuk maju dan belajar sendiri, selalu bertanya, selalu berkembang, dengan hal tsb logika bisa ditingkatkan dan di bangun, orang2 hebat selalu memiliki pemikiran yg kritis dan kreatif, dan hebat dlm berbicara dan berhadapan di panggung masyarakat

[@hanazakirayt2496]

Anak muda zaman sekarang mah hebat2. Udah berani bicara kebenaran diatas kesalahan. Dan berani bertanggung jawab, bahkan berani gotong royong untuk kemajuan bangsa. Salut

[@aoka97]

pak sudewo cara pikir nya gaya politisi... pendidikan berkembang sesuai dgn jamannya... biarlah anak muda spt mas mentri ( Nadiem ) yg mengani pendidikan. saya setuju adaya perubahan di pendidikan dasar - SD - SMP

[@linawatylim]

Kasiannya, sebagian dr kita adalah juga hasil dr pendidikan lama, membuat kita "terkontaminasi" dan tidak bisa mengerti apa yg berniat dicapai. Dalam bahasa sederhana, UN mau dihapus adalah untuk membuat UN tidak menjadi "tujuan" belajar. Penggantinya adalah untuk membuat akumulasi setiap hari sebagai UN. Jangan khawatir anak akan malas, karena setiap hari nggak ngapa2in, portfolio akan kosong, tanpa pencapaian yg berarti. Tujuan pendidikan adalah bukan menstandarisasi anak, tidak benar itu. Intinya adalah menyiapkan anak Indonesia untuk berkarya di masa mendatang sesuai minat dan bakatnya. Tidak ada salahnya kalau semua anak lulus kalau sekolah menilai anak ini layak untuk melanjutkan. Setiap anak itu berbeda, jangan menilai gajah bodoh karena tidak bisa terbang, jangan menilai burung bodoh karena tidak bisa berenang. Tidak ada juga satu binatang yg bisa terbang dan berenang dan lari. Tidak ada standarisasi, karena kita semua berbeda. Pendidikan adalah proses persiapan, bukan penilaian (judgement).

[@gusmakmun6154]

Linawaty Lim subhanallah

[@khairulazmi9694]

Linawaty Lim Setuju☝️

[@adeputrirf]

Pak Sadewo tlg pulang ajalah🙏

[@SamuelChen23]

Sadewo ini, berpikir tentang manusia millenial dengan cara berpikir kolonial. Karena cara berpikir ini lah manusia manusia Indonesia ga pernah bisa maju. SDM Indonesia susah bersaing di dalam dunia kerja. Hasilnya ya politikus seperti sadewo ini, yg cara pikir nya susah berubah. Di masa depan bukan butuh keseragaman dan standarisasi Bosque, tapi siapa yg kreatif dan berkarakter baik lah yang akan berhasil.

[@linawatylim]

Samuel Chen Iya, saya setuju. Keknya semua orang di panel ngerti kecuali Pak Sadewo.

[@downjoan313]

pak dewo menilai dari sisi uang mulu buka dari mutu

[@imtihanatq]

Setuju, sepakat. Kalimat padat yang merangkum apa yg terjadi dari pada pembuat kebijakan di pendidikan Indonesia :( pembuat kebijakan aja pesimis dan buruk sangka terhadap anak Indonesia yang dikira malas.

[@qoryauliaalmadina6047]

greget bgt tuch lht org "Sadewo", masa y g ngrti sich udh d jelasin smpe pnjg lebr gtu..🤦

[@hendrawijaya4902]

Karena orang-orang sperti itulah yang menghambat kemajuan pendidikan di Indonesia.

[@Hobifidhi]

menurut pengalaman saya, saya baru mengalami belajar yang benar benar belajar saat saya kuliah, karna belajarnya enak, main nalar, konsep, praktik, bahkan materi yang saya tidak bisa saat sd-smp-sma saya baru nyambung saat kuliah, karna jelas konsepnya, asal usulnya

[@dionisiuskevinsinaga1155]

Kuliah dimana kak

[@Hobifidhi]

saya kuliah di its

[@yuanaxell2038]

Karna masih kecil sukanya bermain, atau keluyuran aja. Coba sekarang masih begitu, paling jd calon pengangguran.

[@mhanalbimawi5099]

Wacana penghapusan UN sebenarnya sudah lama dibicarakan namun baru lewat pak Nadim ini UN dihapus, bagi saya UN adalah pemborosan dana dan peneror mental siswa.

[@iqbalsidik8749]

Sedih ya nonton kaya gini, secara ga langsung mereka semua berdebat, kita yang menonton sebagai siswa SD SMP SMA adalah objek dari yang mereka omongkan, seperti jadi objek yang diteliti, dicoba coba, mereka pemancing, mereka alat pancing, dan kita sebagai umpannya, dimakan mangsa atau tidaknya mereka yang menentukan, padahal mendapatkan pendidikan adalah hak kewajiban setiap manusia 😭 masa depan para siswa ada ditangan mereka semua (para petinggi), but sukses atau tidak suksesnya itu ada di tangan individu masing masing, semoga pendidikan indonesia segera membaik dan menemukan titik tengah

[@meri11167]

Iqbal Sidik tuh sudah ada perwakilan adek di sana yg ngomong. Kakak dari sma internasional, sma lokal, dan smk. Dan mereka secara tegas mensuarakan bahwa UN bikin stresss

[@iqbalsidik8749]

Meriana Ag ya i know, aku nonton dari awal sampai akhir ko, this my feel aja, ketika nonton ini merasa sedih aja sama sistem pembelajaran di Indonesia

[@wonderfulcats905]

Yg tabah ya nak 😂😂 jd kelinci percobaan 😂😂

[@iqbalsidik8749]

Wonderful Cats untung skrg lagi nyusun skripsi :v wkwkw

[@panggilsayamawar4146]

Siswa mestinya di bimbing dimana passion nya masing2 tapi bukan untuk di tuntut oleh sebuah angka semata Mari...kita ciptakan generasi yg ahli di bidang nya masing2 Ingat...kita tidak sama Kita mempunyai kelebihan dan kekurangan masing2

[@takeozz]

Pak Dirjen... Sebenarnya banyak lho soal UN yg sdh pakai nalar. Takutnya malah diganti semua soal penalaran malah banyak yg ga lulus. Sekarang gini deh pak....tentukan dulu capaian pembelajaran siswa SD, SMP, SMA/SMK tuh sampai level mana. Klo perlu CPnya di downgrade juga nggak papa. Sehingga memang materi untuk anak2 itu porsi nalarnya bisa ditambah dibanding porsi hafalannya. Lha kalo CP n Materinya ttp sama kayak yg sekarang....ya mau UN ada atau nggak ada beda, ya sama aja. Gimana ga menghapal itu anak SMA IPA klo soalnya ttg reaksi kimia yg mestinya bisa dipelajari di kuliah bagi yg berminat. Tujuannya belajar dg menyenangkan.... Tujuannya belajar tanpa membebani.... Tapi ingat fase perkembangan anak ya pak.... ada fase bermain, fase bermain peran, dan fase menjalankan tanggungjawab dan menerima konsekuensi. Jangan cuman pikir membebani or tidak membebani, menyenangkan or tidak menyenangkan. Jangan cuma melahirkan generasi yg sampai tua pun fase bermainnya dan mencari kesenangannya blm selesai Akhir kata....Ya sudah lah pak, terserah bapak aja..... Kita rakyat mah ikut pemerintah.

[@arifbachrulu.7200]

Ini baru komen terbaik menurutku.. Hehe

[@pugarseptiag3604]

Setuju banget Dan benar,,soal UN udah banyak yang pakai nalar dan emang harus d kerjakan dengan nalar, justru yang mengandalkan hapalan untuk UN itu yang nilainy jelek dan secara lebay teriak2 di sosmed kalau format UN itu hapalan semua

[@rezkiamaliarezki2549]

Pemerintah yg malas kita para pelajar yg setres, pergi pagi pulang malam tak kenal panas hujan smua di jalani habis plng sklh kembali lgi mengerjakan tugas" kita ini manusia butuh istirahat yg cukup otak pun butuh istirahat kita ini bukan robot

[@emimegawati]

Sophia gregetttt banget keliatannya wkwkkw mantafff

[@moriez1828]

jahatnya UN semua anak di tuntut mendapat nilai yang sudah di tentukan dan di pukul rata. einstein pernah berkata bahwa semua anak itu jenius tapi kalau anda nilai seekor ikan dari cara dia memanjat pohon ikan itu akan merasa bodoh seumur hidupnya.

[@meri11167]

Kalo ingin bilang standarisasi, yg paling penting itu kuncinya di penyediaan sarana dan prasana, bukan penyediaan UN. UN hanya bisa membuat mereka tahu betapa jauhnya kesenjangan kualitas menghafal dan akses info yg mereka miliki tapi tidak memberikan solusi apapun. Tapi pengadaan fasilitas dan prasarana yg terstandarisasi, bisa. Sarana di sini, diutamakan sarana fasilitas dan kemudian sdm. Jadi setelah fasilitas rata, gurunya dilatih, diuji. Kalo lulus, kasih bonus. Terus baru ajarin murid2nya. Berantas itu yg korup2 uang fasilitas untuk sekolah di dikbud.

[@fathimahazz3207]

"Berarti ditahun depan asaisemennya sudah berubah Tidak ada yang bodoh dan tidak ada yang pintar karna saya juga tidak pintar matematika" -mba Najwa Pintar tidaknya kita bukan dilihat dari cara kita menghitung tapi bagaimana cara kita untuk berfikir kritis

[@fazliramadhan4886]

bahaya drimana nya seharusnya semuanya itu sesuai kemampuan siswa dan yg tau itu hanya guru krna dia yg mengajar klo pemerintah dia gak ngajar apakah dia tau siswa di sklh itu kemanpuannya gmn gatau kan berbeda beda kmu hanya perlu keadilan seharusnya di sesuaikan misalnya yg jagonya ipa dikumpulin semuanya trus di buat ujian nah yg jagonya keterampilan yauda di kumpulin yg jgo keterampilan trus di buat ujian nah yg begitu juga yg jagonya di agama hafalan semuanya di kumpulin masing" itu baru adil klo misalnya ya un itukan pelajaran umum ya nah klo ada siswa yg jagonya di keterampilan trus dia gabisa ngerjain un trus dia ga lulus bukankah ituu merugikan dia indonesia gamaju maju krna semuanya di paksa bisa bukan atas kemauuannya coba kalau di terapkan di kemampuan masing" trus sampe kerjanya juga di tempatkan dimana kemampuannya berguna pasti indonesia bisa maju seperti negara" lainnya jepang contohnya

[@yofita_4w323]

Bapak pemerintah dan netizen yg benar klo anda tdk setuju UN di hapuskan,krn menurut anda itu"UN"penentu kualitas pendidikan,maka penuhi sarana dan prasarana sekolah pak,uang sekolah jgn kayak mau beli rumah satu unit rumah,kasihan org yg gk mampu,pak kmi ini murid bkn syarini🙄😁

[@imtihanatq]

XD

[@meri11167]

Setuju. Kalo ingin bilang standarisasi, yg paling penting itu kuncinya di penyediaan sarana dan prasana, bukan penyediaan UN. UN hanya bisa membuat mereka tahu betapa jauhnya kesenjangan kualitas menghafal dan akses info yg mereka miliki tapi tidak memberikan solusi apapun. Tapi pengadaan fasilitas dan prasarana yg terstandarisasi, selain bisa. Sarana di sini, diutamakan sarana fasilitas dan kemudian sdm. Jadi setelah fasilitas rata, gurunya diliatih, diuji. Kalo lulus, kasih bonus. Terus baru ajarin murid2nya. Berantas itu yg korup2 uang fasilitas untuk sekolah di dikbud.

[@end3908]

Lah kau aja yang malas !!! Di kasih fasilitas juga paling buat main main !!!!

[@illiyyinparadevi3327]

27.20 sesuai kebutuhan dan keinginan Saya bersekolah dimadrasah islam,saya bercadar Saya mengoreksi diri sendiri Saya menilai diri saya adalah murid paling bodoh dikelas saya ,saya ingin menjadi seorang pengusaha tapi orang tua saya memaksa saya bersekolah sekolah madrasah lebih tepatnya melarang saya sekolah di umum dan sekarang saya kelas 9 ,setelah saya lulus nanti orang tua saya ingin saya dirumah,tapi saya ingin mengejar Cita-cita saya #curhat😊

[@fatimatunnisahaneen5375]

Sangat bersyukur mempunyai mendikbud seperti Pak Nadiem. Memberikan perubahan. Yg selama ini buang2 waktu dan tenaga tp tdk ada hasil dan manfaatnya. Terpacu pd soal. Kaku.. Takutnya kya ikan yg gbsa terbang lalu menganggap dirinya bodoh..

[@yovichristy1332]

Seru perbincangannya.. Sayang, tp mengapa tidak ada guru yg diundang dan diajak berdiskusi.. 😢 #ujungtombak

[@keluargakecilkuchannel3274]

Kam perwakilannya kepala dinas..

[@yovichristy1332]

Sudah betul, sudah ada perwakilan dinas. Namun, akan lebih lengkap bila ada perwakilan guru (meskipun juga tak akan cukup mewakili seluruh suara guru di Indonesia). Bagi saya sudut pandangan guru sangat signifikan, sebagai pengeksekusi kebijakan dan ujung tombak tujuan mulia pendidikan, guru berada di garis depan, berhadapan langsung dng kurikulum dan "bergelut" bersama murid di kelas. Ada murid2 diundang, dinas, kementrian, DPR, aktifis, pengamat, sudah baik sekali. Dan setiap diskusi di meja Mata Najwa adalah momen diskusi yg sangat baik untuk kita mendengar, didengar dan melihat sebuah issue dng lebih jelas termasuk issue ini. Tapi..sekali lagi, sayang, suara guru kali ini tak terdengar. Kurang tahu mengapa, apakah sekadar terlupa atau kemungkinan ada yg ingin dijaga. Maju terus Mata Najwa! Maju terus Indonesia! 🙏

[@yovichristy1332]

Thank you anyway, masih ada VIDEO "Suara Guru" di salah satu sesi.. 😁

[@AM_1011]

Mba sofi kalo ngomong bikin orang terlihat bodoh. Disitulah kualitas pemikiran seseorang

[@yazidfauzan9611]

Apa cuma aku ya yang berasa sekolah beneran pas kelas 6,9,12 aja? :))

[@bowosusilo1309]

29:30...., "saya ngga ikut rapat....bla....bla....bla....." lhaaa......dia jd anggota dewan kemana dach? Ada rapat dgn mentri koq ngga hadir trs nyinyir sok paling tau, suruh pulang aja itu komisi dewan dari gerindra

[@shandika9706]

Buat mba sma yang pake kacamata aku mau bilang hey saranghe relate banget sama kejadianku parah makasih udh wakilin unek" para siswa

[@zz9901-]

pak sadewo ini, unfortunately, mewakili pandangan bahwa pendidikan is about competition, harus ada layer2 'kualitas', harus ada 'sekolah favorit' dan sekolah 'jelek'. sekalinya seorang anak masuk ke sekolah tertentu, maka ia mengemban label 'pandai/tak pandai' yang akan dibawa sampai ke masa depannya. harusnya, landasan filosofisnya adalah education as human rights. semua anak berhak mendapatkan pendidikan...

[@resnudhanuputra2858]

begitu juga dengan guru BK bimbingen konseling, sblm murid di konseling terlebih dahulu saya sarankan guru dulu di konseling

[@tihajarramli3889]

Up juga👍👍👍

[@ivanfauzihartanto4392]

Maksud Pak Sadewo : SMP A : Nilai tari 90 SMP B : Nilai olah raga 85 Apa berarti yang SMP A better than SMP B? belum tentu. 1. Kriteria penilaian beda 2. Objek yang di nilai juga beda Sehingga misal jalur prestasi dan yang di ambil adalah yang SMP A, maka kurang fair.

[@ivanfauzihartanto4392]

Kenapa gak menerapkan kurikulum yang di sesuaikan dengan potensi masing2 daerah?. Sedih aja rasanya orang Maluku, orang Bajo, orang Bunaken tidak mengenal Oceanografi wkwkw

[@ivanfauzihartanto4392]

Terus2 kalau alasannya Bimbel, takutnya entar yang expert tari dan kaya, mereka bisa les tari. Sedangkan yang miskin gak mampu buat les tari. Sama aja yang miskin jadi korban wkwkw

[@adeputrirf]

Mbak Sophie mau ngomong itu pak Sadewo🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

[@chelsyatessalonika5093]

Curhat nih. Kadang kisi" UN ga sama tuh sama soalnya apalagi mtk -_- gua cuma klik" 😔 kdng gua ngerasa goblok bgt jd orang

[@iandmhd]

Kembalikan ke System Catur Wulan seperti dulu, dan penentu kelulusan dari sekolah. Anak anak belajar di sekolah setempat dengan berbagai latar belakang budaya dan adat yang berbeda, yang ngerti ngurus soal mental anak anak ya guru2 setempat, bukan pemerintah.

[@angelikapasaribu2452]

gara gara tugas kesini

[@anisanursalsabilaramadani8492]

Aku sih fine fine aja sama UN Tapi guru gurunya kadang kalo ngajar tuh otakku tuh gak bisa nangkep apa yang dijelasin. Saya tau kalau cara ngajar guru beda beda. Tapi saya mohon janganlah kasih tugas yang gak kira kira. Mau ngerjain gak ngerti, pengen nanya ke ortu gak ada yang paham juga, malah dibilangin "lah kamu yang sekolah... ", nanya google kadang jawabannya ga jelas, ujung ujungnya buntu nangis sambil ngerjain tugas, di paksa paksa otaknya.

[@YuhenDri-gw5rz]

KALAU SAYA PUNYA PENDAPAT HEBATNYA NKRI INI BUBAR

[@salmasafyra15]

Aku setuju un dihapus, tapi entah kenapa aku kasihan sama Pak Sadewo diserang sama orang satu studio, 😂😂😂

[@kina-ricchi3086]

Students; They may be 20% of our population, but they're 100% our future. -Prince Ea

[@koropit6901]

Bapak ibu sekalian yang hanya tau untuk mengkritik dan menolak, sebaiknya anda berpikir lagi. Yang menjalani jenjang pendidikan adalah kami. Ada baiknya mendukung dan memberikan ide2 anda dari pada anda mengkritik suatu hal yang baru demi kemajuan Indonesia.

[@imtihanatq]

Terlalu banyak kepentingan jadi tidak bisa merangkul, dan memposisikan diri untuk berempati.

[@koropit6901]

yakisoba Kepentingan apa yang anda maksudkan? Apakah itu kepentingan bersama? Atau personal? Jikalau itu kepentingan personal berarti anda tidak bisa menjadi seorang pemimpin.

[@diansoemardi5665]

Saya warga SMA 2005 jaman syarat kelulusan nilai UN minimal tiap mapel 4,25. Bahkan ada info ada transfer nilai. Banyak tmn2 yg pinter jd ngga lulus

[@linakartina3207]

UN tidak memberi keadilan jika yang diujikan hanya beberapa mapel tertentu sementara siswa wajib menempuh mapel yang lain padahal kita semua tau bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. UN yang diujikan tidak membuktikan bahwa anak tersebut pintar atau bodoh

[@mrusyaidridho5809]

Saya mau bertanya ini pro nya mana kontra mana

[@Tanmstka]

Kata bu retno sm mba Sophia juga berpikir secara menyeluruh, holistik. Kok bapak Sadewo ini memisahkan antara UN dan cara pengajaran guru, dll. Kan semuanya saling terkait pak, untuk merubah ujian dari hafalan ke penalaran ya perlu merubah juga gaya belajar dan pengajaran guru di kelas. Kalau masih cara lama ya shock dong pak anaknya, kuis di kelas menghafal ketika ujian akhir dia harus bernalar kasiann..

[@notburgaastrivianailu9883]

This is one of touch heart video I've ever watch !😍 I am thankful. Anggap saja ini curahan hati sebagai mantan siswa: setiap siswa itu memiliki kemampuannya masing-masing hanya saja dalam usia mereka yang masih muda dan juga masih belum bisa berpikir secara merdeka (masih sangat dipengaruhi oleh sudut pandang orang-orang sekitar) mereka kesulitan untuk menemukan apa yang ada dalam diri mereka yang jika dikembangkan akan menjadi sesuatu yang besar. Bukankah menemukan dan mengembangkan bakat mereka sejak dini itu lebih baik dari pada membuang-buang waktu mereka untuk berusaha mencintai apa yang sebenarnya tidak mereka cintai dalam hal ini adalah beberapa matapelajaran yang siswa kurang mampu dalam bidang tersebut. Kesimpulannya, saya lebih setuju jika biaya yang dikeluarkan negara untuk melaksanakan UN lebih baik dipergunakan untuk memperbanyak prasarana sekolah yang bisa membantu siswa lebih cepat menemukan dirinya. 🙏

[@dedemuhaidi4482]

Inti nya pada dasarnya manusia itu tidak ada orang bodoh dan puntar , semua orang masing2 punya kemampuan, tergantung skrang bagaimna mengasah kemampuan dri masa dini, kalau UN mah tidk bisa di jadikan ukuran untuk kepintaran orang, UN harus di perbaiki

[@andhikaputra5210]

Sadewo: daya saing tingkat global?. Gw yakin rakyat Indonesia kalo ditawari kerja di Indo sama di negara maju, pasti pilih yg bagus. Kita itu negara yg tidak bisa menghargai karya bangsa kita sendiri. Pesan saya kpd adik adik yg masih di jenjang sekolah & PT, turunkan ekspektasi kalian, gausah pinter pinter lulusnya, yg penting lulus aja, krn logika dunia kerja itu tidak berbanding lurus, bahkan banyak yg terbalik. Contoh: artis berbakat vs artis settingan. Atlit berbakat vs atlit pake duit. Prestasi otak vs prestasi dompet, wkwk.

[@arifbachrulu.7200]

Intinya adalah.. Setiap presiden berganti.. Setiap menteri berganti.. Disitulah kebijakan dan metode akan berganti.. Entah baik atau buruk kebijakan yg lama pasti akan diganti.. Hehe

[@wonderfulcats905]

Gitu deh 😂

[@jonathanhendra6586]

Indonesia menghargai jasa Ki Hajar Dewantara tetapi tidak memakai cara belajar Ki Hajar Kemendikbud memakai slogan"di belakang memberi dorongan"(Tut Wuri Handayani) Tetapi aslinya "dibelakang memberi kesulitan"

[@mochamadafrizaltrifernanda9232]

Ini pada bingung ngurusin UN. Gw dibilangin "Besok UN, belajar" Bodo amat... Lulus sekolah, Kuliah, nganggur. Awokwokwok, orang Indo mah lebih menghargai nilai drpd kejujuran. Dan lebih banyak yg pengen jadi buruh drpd boss

[@Demokita]

Bagus lah klo ga ada UN jadi selama ini biasa konsentrasi untuk UN jadi beralih pada ulangan semester kaya kuliah. Tiap smester harus konsentrasi lebih bermanfaat kan.

[@shandika9706]

Nih ya gw mau cerita pas sebelum corona gw spesimis bgt ngadepin UN apalagi jadi angakatan terakhir yang ikut ujian nasional apalagi kualitas soalnya jadi makin parah HOT eh tuhan berkata lain corona datang un gak ada itu anugrah paling bahagia yg gw rasain

[@user-fl5uw5lk6j]

Tapi emang lebih hemat, enak, cepat, tepat sasaran, lebih baik membuat paper atau skripsi kecil sih lalu diuji utk menentukan kelulusan. Jd siswa fokus ujian masuk universitas. Pemerintah terlalu egois. Mahasiswa aja gak perlu UN kok. Hehehe

[@riskiaryni1197]

Tapi skripsian-,-

[@viviwicaksana533]

SADEWO ini orang apa bukan sih?!

[@yazidfauzan9611]

Jin jan jun dia

[@NadeaNabilla]

aku mencoba mengerti opini Pak Sadewo kok pusing sendiri ya

[@komangthe1413]

Jaman modern biarkn anak muda yg memulai perubahan dunia pendidikan.

[@dhimaspurnomo883]

Saya sekarang kuliah ´, 12 tahun belajar kalah sama nonton youtube edukasi, harusnya youtube dijadikan sebagai standar pendidikan #AttaHalilintarforMenDikBud

[@maydazafirah294]

Bukan kah kita sebagai generasi muda sudah waktunya memilih passion masing masing? Kami bisa memiliki daya saing tinggi di bidang passion kami, kami istimewa di bidangnya masing masing.. Mengapa semua orang harus menyamaratakan generasi muda melalui satu titik. Yang tak tentu di bidang kami masing masing

[@soearadirimovie2685]

34:34 sekarang bagaimana bisa dikasih standar kalau sekolah negeri yang ini dengan yg itu berbeda kualitas, berbeda fasilitas. Apalagi jika membicarakan sekolah swasta yang kondisinya sangat beragam dari yang memprihatinkan sampai bagus luar biasa. Yang rajin (dan mampu) bimbel tentu memiliki kemungkinan lulus lebih besar ketimbang yang tidak. Sekarang biaya bimbel rata2 berapa? Apakah semua anak mampu ikut bimbel?

[@fengkisalehtomayahu8286]

Saya sering ikut lomba matematika pas sekolah dulu, sampai sekarang gak tau rumus2 matematika dari trigonometri, limit, dsb gak tau di aplikasikan dimana dalam kehidupan sehari-hari. Setelah lulus S1 saya menyadari kekurangan pendidikan kita adalah pas SMA dulu kita dituntut untuk dapat nilai tinggi Tampa memikirkan proses yg kita alami, alhasil kebanyakan siswa kerjaannya menghafal menghafal dan menghafal.

[@adepurnomo9240]

setuju

[@septipurwanti7533]

Belajar seharusnya dapat membangun rasa "penasaran" siswa, untuk mempelajari hal2 yg siswa perlukan untuk membangun karakter, semangat kompetensi, mengasah bakat dan banyak hal lain yg diperlukan untuk anak2 di masa depan nanti. Ukuran kecerdasan sangat tdk ideal jk hanya dinilai berdasar hasil UN. Karena pelajaran disekolah yg diaplikasikan dlm kehidupan nyata hanya sepersekian. Selebihnya adalah belajar dr perjalanan hidup. Seandainya materi di sekolah bisa dibuat semenarik mungkin, siswa tentunya sangat senang dan selalu ingin tahu untuk mempelajari hal2 baru yg berguna bagi hidup mereka.

[@shaqueenaazkia1183]

Saya gak kenal UN, sayaGenerasi EBTANAS 😁

[@wandywijaya4076]

Sama 🤣🤣

[@lizarizona1640]

Tunggu2, dulu siswa2 banyak yg ga lulus itu karna cara pembuletan di kertas jawaban deh , kalo lewat bulet nya ga dihitung benar ... Makanya byk anak pinter ga lulus ... Iya ga sih??????

[@andrewdh5000]

Adik saya secara historikal rapot sepanjang smp kelas 7 hingga 9 bagus, bisa dikatakan ada peningkatan setiap semesternya, tapi menjelang h-sebulan UN hal tak terduga terjadi karena ibu kami meninggal dan adik saya sangat down yg berujung pada hasil UN yg tidak memuaskan Saya pribadi memang menyoroti aspek psikologi siswa yg dalam 1 semester tertekan karena harus konsentrasi belajar, ya karena saya sendiri pernah mellewatinya sd, smp dan sma, namun momen un sma lah yg menurut saya paling menegangkan Saya setuju dengan konsep ujian dari kementrian yg sekarang, siswa diharapkan nantinya tidak terlalu tertekan atau terbebani, semangat dan sukses

[@angelinajung2945]

INI 2 ORANG YG DITENGAH UDAH CANTIK PINTER PADA MAKAN APA SIH WOY ??! :(

[@yuzniazebro9156]

Untung gua dah lulus.. 😂.. Hapus un cuma bikin gila murid! Bayangin org 3tahun belajar ditentuin cuma 3hari.. Kalo lulus kalau kaga 😑kesian cuy waktu abis karena hafalan

[@lindabekti7305]

Aku UN dulu bingung bakal dapet soal UN antara kurtilas sama ktsp, pas sehari2 3 tahun kurtilas. Pas UN tiba2 KTSP. Lulusan 2016 jadi percobaan kurikulum wkwk. Tapi UN yangpenting itu datang kerjakan, pulang lupakan. Kuliah Negeri atau Swasta, nanti di dunia kerja yang dipertimbangin tetep gimana orangnya. Bukan lulusannya darimana. Jan setres mikir UN dek gara2 ngejar nilai. Semangat, jangan lupa piknik :))

[@panggilsayamawar4146]

Saya UN dapet contekan dari guru....pengawas UN nya tau koq tapi pura2 gk tau Mao sampe kapan kaya gini ?

[@asyariari2307]

Sadewo gulingkn aja deh kekeh dg UN jng dihapus..kita sekarang era 4.0 loh dewo

[@doddyerfandy9076]

Pendapat saya sebagai Operator Dapodik Sekolah Dasar begini aja, Pemerintah Fokus Sarana dan Prasarana Sekolah, dan Kemdikbud Fokus Guru dan Siswa.... jadi jangan menyalahkan satu sama lain.. Insyallah Sukses masalah pendidikan kedepannya..

[@sofiatulinayah5536]

Semua tergantung pandangan masing2. Kalau udah santai tmbah santai gak ada UN.

[@adhipratama5047]

itu generasi tua yang gak setuju UN dihapus kayak pak JK emang dulu waktu sekolah ngalamin UN? Boomer

[@fauzansiregar9927]

Menurut saya, bukan masalah un dihapus atau tidak, atau diganti atau tidak, namun berikan perhatian lebih berkaitan dengan regulasi yang sangat tidak relevan dan kurang selaras. 2. Prioritaskan pemimpin yg responsif. 3. Proritaskan lembaga penjamin mutu yang responsif. 4. Sosialisasi program secara mutu dan menyeluruh. 5. Utamakan kesejahteraan guru bukan hanya dari segi ekonomi. 6. Jam mengajar di sekolah diperhitungkan. 7. Prasarana dan sarana yang memadai (bukan hanya sebatas bangunan ruang kelas). 8. Bantu guru seoptimal mungkin. Jangan hanya punisment yang diberikan.

[@tokekch7791]

No one: Absolutly no one : Pak batik pink:"Saya sependapat mbak :'v "

[@johantoni3465]

Setuju banget sama pendapat pak totok beliau bilang UN akan diganti dengan assesment dimana nantinya tidak akan ada jawaban 100% bener, menurut saya assessment seperti ini akan mambuat kita berpikir lebih keras, saya di kampus paling suka sama dosen yang ngasih soal seperti ini, karena apa.. kita tidak ditutuntut untuk menghafal materi, tapi kita dituntut bagaimana kita memahahami isi materi yang telah diajarkan.. bukan menghafal.. sedangkan kita dari SD sampek SMA tidak pernah diajarkan hal seperti ini.. yang diajarkan kepada kita dari SD sampek SMA.. bagaimana kita menjawab soal itu harus sesuai dengan teks book.. bahkan harus benar sampek pada peletakan titik dan komanya...

[@keepingupwithrefakim1910]

Kalo aku sih ya solusinya adalah cut off waktu belajar disekolah hari sabtu ditiadakan sekolah. Karena, yg membuat students itu cepat bosan dan stress adalah yang setiap hari harus kesekolah started from 6 sampe sore mengalahkan orang yg kerja di kantor. Yang kita fokusnya hanya pada mata pelajaran bukan talenta dari murid itu sendiri. Maka dsri itu disekolah harus disembari dengan praktikal jadi murid murid bukan hanya dibekali dengsn teoru tapi skills dan how to apply both tools which is theory dan skill itu menjadi suatu yang practical. Jadi, perlu diciptakan satu sistem mengikuti aliran yang diminati oleh murid itu sendiri. Yg hanya tersedia hanya ada ipa dan ips. Jadi pemerintah dan sekolah harus menciptakan option yang lebih innovative. Contoh kalau muridnya lebih meminati music/arts maka harus disediakan tempat mereka supaya bakat/skills mereka tidak terbuang.

[@mn.365]

Kemerdekaan belajar itu perlu. Karena bakat setiap anak itu berbeda beda, sekolah harusnya menjadi fasilitas bagi generasi untuk bisa menemukan passion yang di miliki bukan tempat pembunuhan passion. #kemerdekaanBelajar

[@galihpratama4801]

Setuju sekolah itu mengajarkan bgmn cara nya berpikir bkn mnjawab soal

[@nadalbadi3475]

Gara2 pak sadewo diskusinya jadi sempit .... Sayang waktunya... Hiks

[@darksideracoon6977]

SMA kelas 2 penjurusan sempet terpikir, mungkin jalan terbaik adaptasi mapel itu saat 2 tahun tsb berikutnya ke jenjang yang lebih serius Perguruan tinggi kita sudah terbiasa dengan materi dan bisa secara konstan memahami

[@deddyseptiyanto6859]

Anak jadi lembek? Itu karena mereka bingung menentukan masa depan mereka karena mengandalkan nilai. Masuk kuliah, lulus bingung cari kerja apa.

[@naimahsyafa2493]

Betul sekali,,, UN gaj menjamin Masa depan cerah, toh nilai UN ku dulu tinggi juga gak ngefek sama Masa depan Saya

[@adepurnomo9240]

yang paling jd momok saya dulu adalah pelajaran matematika, dan nyatanya sekarang saya gk menggunakannya utk kehidupan sehari hari.... mentok tambah, kurang, bagi

[@aripambudi4116]

Gua adalah generasi tahun pertama, dimana menemui perubahan2 kurikulum, .di tahun pertama masuk sekolah..ngerasa jadi korban yg dikatakan pemerintah perubahan pendidikam untuk lebih baik. Tapi, gak ada...selalu saja konsep itu kembali pada kekolotan sistem pendidikan....

[@zahratukijo7284]

Gurunya yg di buat standard national terus di implementasikan sesuai keadaan sekolah

[@Andreannfz]

"Jangan serampangan, ini bukan Gojek" - Ahmad Syafii Maarif. Oke pak, biar publik dan data yang menilai

[@esthywidya90]

"Ini bukan gojek"... Ini hinaan apa pujian sih? Wakakakak

[@aguskurniawan2519]

Sebenarnya gojek sama pemerintah lebih visioner mana sih ?

[@dihondavinci5946]

Benar pendidikan kita sekarang ini membutuhkan terobosan, jika ungkapan mentri pendikbut hanya menghapuskan saja tanpa menjelasan alternatif lainnya yg lebih baik dalam meningkatkan kopetinsi siswa maka itu bukanlah termasuk terobosonan malah itu menjadi pembabatan pendidikan. Catatata: itu bapak sandewo berada di meja menguji UN mbak najwa bukanlah sebagai orang yang peduli akan pendidikan malah terlihat sekalai otak politiknya yg dari omongannya bukan fokus terhadab pendidikanya atau kontra dengan penghapusan UN. melainkan kontra dengan mentri pendikbut bukan kebijakannya.

[@aiskabilqis4901]

Mendengar pak totok adem, mendengarr pak sadewo kayak api panas di telinga...., jale nggarapo un pak...

[@ismailsebatik1352]

Mau ketawain pak sadewo tapi takut dosa

[@agiluntung1989]

salah narasumber mba nana, yg politisi gerindra kayaknya banyak nanya ke mendikbud, katanya ikut rapat kerja tapi banyak nanya sekarang... hhhmm pas rapat ngapain aja ya????

[@adeliastefanus9960]

You can obviusly tell and see.. Between open-minded + ready for new era people and close-minded + not ready for new era people 😁 IQ without EQ, SQ, Moralism, Integrity, etc will create smart people without sympathy and emphaty. These people will become smart people but very arrogant and selfish. Then, what's the point of high IQ without EQ,etc?

[@imtihanatq]

Pak Sudewo ini, dalam pemahaman ku seperti mematikan kreativitas dan potensi tiap individu dan lingkungan belajar. Pesimis dan buruk sangka terhadap generasi penerus. UN dianggap sudah baik dan sebagai ajang motivasi tapi tidak serius dalam menangani pemerataan, pemerintah pusat hanya mengandalkan kekuasaan daerah masing-masing.

[@abhistadanis863]

Pak Totok i heart you ...♥♥♥

[@erwinneo1112]

Kemampuan menghafal di ganti dengan kemampuan penalaran, pilihan ganda bukan standar penentu peningkatan penalaran anak sekolah....Tes CPNS juga sama, bahwa integritas kinerja seseorang PNS tidak ditentukan oleh pilihan ganda. Pemerintah harus tangap. 😇😇

[@yanzstudio2886]

1. Kenapa harus ujian nasional??? biar ada proyek pemerintah melipatgandakan soal ujian (lumayan fotocopy soal untung 5perak x se indonesia) 2.Ujian nasional mengetes akademik siswa dan guru??? (guru akan bantu siswa yang nilai nya anjlok untuk meluluskan dengan cara memperbaiki soal siswa yg jawabannya salah) agar nama sekolah dan guru tetap baik dimana masyarakat 3. Indonesia wajib belajar 9 tahun, penuhi kewajiban 9 tahun nya tanpa UN

[@syalalaofficial1857]

pak SADEWO di suruh ikutan UN aja biar tau rasanya jdi siswa menghadapi UN Seperti apa !

[@adamadhitya2620]

hasil yg harus terstandar melalui proses yg tidak terstandar. mengharapkan hasil berbeda trhdp sesuatu yg sama adalah gila #Einstein standard in du sekolah baru ngomong standarisasi kualitas