Menjadi Buddhist - Perlukan Pindah Agama || Bhante Uttamo

Namo Buddhaya.
Dhamma On KZbin adalah satu Channel KZbin bernuansa Ajaran Buddha.
Mari dukung kami untuk membangun channel ini dengan cara subscribe, like, berikan komentar dan share sebanyak-banyaknya, agar lebih banyak orang yang mendapat manfaat dari channel ini.
Terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan.
Sabbe satta bhavantu sukkhitatta
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
======================================
Melalui media KZbin Sharing Dhamma On KZbin membagikan berbagai video ini agar tetap dapat melaksanakan dhamma, mendengarkan dan juga dapat memahami dhamma di rumah.
Jika Anda subscribe & tekan lonceng, berarti Anda membantu menyebar Dhamma dan melestarikan Buddhasasana tetap lestari. Semoga Bermanfaat Semoga Anda Berbahagia Semoga Semua Makhluk Berbahagia
#buddha
#dhammaonyoutube
#dhammaisforyouandme

[@etise2066]

Saya bukan Budhist, pernah mendengar ceramah Bhante Uttamo. Jwb nya gak perlu. Hidup keseharian saya mayoritas menerapkan ajaran Budha ( lebih logis). Demikian.

[@endangteguh2984]

Saya juga bukan umat buddha,tapi tiap hari mendengarkan darma lewat youtube

[@dhammaonyoutube_]

Terima kasih semoga bermanfaat

[@dewisnu9168]

Waktu zaman hindu-buddha nusantara dulu, waktu zaman itu tidak ada "Agama" seperti pengertian "Agama" di Indonesia sekarang, tapi yang ada zaman itu hanyalah "Ajaran" atau yang disebut "Phaksa"/-Isme Zaman itu tidak ada agama hindu, tapi yg ada nama mahzabnya yaitu Siwaisme, Waisnawa, Bhairawa, Sora, dsb ada banyak Pada zaman itu tidak ada upacara Sudhiwadhani/masuk hindu dan tidak ada upacara Wisudhi/masuk Buddha, karena Mereka yg berminat dengan Hindu atau Buddha ya tinggal belajar, jalankan dan praktekan saja dalam keseharian secara pribadi, jika bosen ya tinggalkan Gitu ajha Selain itu zaman hindu-buddha dulu, segala yg berkaitan dengan keagamaan adalah wewenang Brahmana dan Para Biksu-Biksuni, sedangkan segala urusan politik/pemerintah dan tata negara adalah sepenuhnya wewenang Raja, sehingga Nusantara zaman hindu-buddha secara tidak langsung sudah sekuler sejak zaman itu. Di zaman modern sekarang, Jepang menganut sistem yang seperti itu, makanya di Jepang tidak ada upacara masuk agama shinto dan tidak ada upacara masuk agama buddha, klo minat dengan shinto atau dengan Buddha ya tinggal pelajari dan jalan kan dan sembahyang saja dan klo bosen ya tinggalkan, itu saja Tetapi waktu zaman hindu-buddha dulu dan di Jepang untuk agama Abrahamik, jika berminat masuk islam ya mesti baca kalimat syahadat dan jika berminat masuk Kristen ya mesti Baptist dulu karena ketentuan agamanya memang mengharuskan seperti ituu

[@rahmatadiwarga6364]

🙏 Vandami YM Bhante Uttamo MT。Anumodami 🪷🪷

[@meongcongkok3686]

Saya umat islam sangat teduh mendengar ceramah bhante uttamo bhante pannavaro dlll.. Semua tentang berbuat baik tidak ritual semata.. ❤❤ semoga semua mahkluk berbahagia amin..🙏🙏

[@RL-ce2dx]

Anumodana Bhante. 🙏🙏🙏

[@jom.a.md.s.h.2206]

Anumodana, Bhante Uttamo Mahathera, 🙏🙏🙏

[@adhiejihanda1327]

Terima kasih bhante uttamo ,sehat dan panjang umur ,semoga semua mahluk berbahagia 🙏🙏🙏

[@user-tn5zg5yc8w]

Maaf ya bhante saya gk dgr smpai slsai wkt ditaiwan sdh pkl 10,lwt 4detik

[@dhammaonyoutube_]

Tidak apa apa

[@dewisnu9168]

​@@dhammaonyoutube_ Waktu zaman hindu-buddha nusantara dulu, waktu zaman itu tidak ada "Agama" seperti pengertian "Agama" di Indonesia sekarang, tapi yang ada zaman itu hanyalah "Ajaran" atau yang disebut "Phaksa"/-Isme Zaman itu tidak ada agama hindu, tapi yg ada nama mahzabnya yaitu Siwaisme, Waisnawa, Bhairawa, Sora, dsb ada banyak Pada zaman itu tidak ada upacara Sudhiwadhani/masuk hindu dan tidak ada upacara Wisudhi/masuk Buddha, karena Mereka yg berminat dengan Hindu atau Buddha ya tinggal belajar, jalankan dan praktekan saja dalam keseharian secara pribadi, jika bosen ya tinggalkan Gitu ajha Selain itu zaman hindu-buddha dulu, segala yg berkaitan dengan keagamaan adalah wewenang Brahmana dan Para Biksu-Biksuni, sedangkan segala urusan politik/pemerintah dan tata negara adalah sepenuhnya wewenang Raja, sehingga Nusantara zaman hindu-buddha secara tidak langsung sudah sekuler sejak zaman itu. Di zaman modern sekarang, Jepang menganut sistem yang seperti itu, makanya di Jepang tidak ada upacara masuk agama shinto dan tidak ada upacara masuk agama buddha, klo minat dengan shinto atau dengan Buddha ya tinggal pelajari dan jalan kan dan sembahyang saja dan klo bosen ya tinggalkan, itu saja Tetapi waktu zaman hindu-buddha dulu dan di Jepang untuk agama Abrahamik, jika berminat masuk islam ya mesti baca kalimat syahadat dan jika berminat masuk Kristen ya mesti Baptist dulu karena ketentuan agamanya memang mengharuskan seperti ituu

[@dewisnu9168]

​@@dhammaonyoutube_: Pasca berakhir nya zaman Hindu-Buddha Nusantara, Hindu masih ada bentuk aslinya seperti zaman dulu karena masih lestari di Bali pasca berakhir nya zaman Hindu-Buddha Nusantara, sehingga hindu nya disebut sebagai Hindu Zaman Purana karena masuk ke Nusantara waktu zaman Purana Weda Sebenarnya zaman Hindu-Buddha dulu juga ada Agama Buddha zaman Purana yg sekilas terlihat seperti Hindu di Bali tapi versi Buddhis, dimana prakteknya yaitu Sembahyang di alam terbuka langsung didepan patung Buddha dibawah pohon Bodhi Disana umat buddha duduk sembahyang dan bermeditasi lalu membaca lontar" Buddhis Sutra" Nya berbahasa Kawi dan Sansekerta dan berbahasa Kawi dan Sansekerta Dipraktikkan dengan Tradisi Jawa Kuna Lalu kadang" mendapatkan bimbingan/dharmawacana dari Para Biksu dan Biksuni, Dari Para Mpu Buddhis dan Dang Hyang Buddhis, serta ada Jro Mangku Versi Buddhis nya Dikatakan ada beberapa biksu yg ada di Bali zaman Bali Kuno yaitu Biksu Siwa Nirmala, Biksu Siwa Prajna, Biksu Siwa Sanghita, dan Biksuni, bahkan Guru Bodhidharma pernah berkunjung ke Bali zaman Bali Kuno Lalu ada "Bale Basare" Adalah "Kuti" tempat peristirahatan para Biksu-Biksuni Dan memberikan upacara kepada Stupa 🙏😇 Lalu apa mahzab Buddhis Kuna Nusantara zaman itu? Theravada berbahasa Kawi dengan berbudaya Jawa n zaman itu disebut Aliran Buddha Hwuning Mahayana Berbahasa Sansekerta dan Kawi dan berbudaya Jawa Kuna Tantrayana berbahasa Sansekerta dan Kawi dan berbudaya Jawa Kuna Ketiganya disebut Kasogathan yang artinya adalah Kabodhan atau Ka-Buddha-an atau Sugatha atau Buddha Ketika di China hanya ada buddha Mahayana dan Vajrayana, tidak pernah kenal yg namanya buddha Theravada tapi di masa itu di Nusantara sudah ada Theravada dan ada ketiganya Di Thailand zaman itu hanya mengenal buddha Theravada dan kurang mengenal Mahayana dan Vajrayana, tapi pada zaman itu di Nusantara sudah ada ketiganya bahkan lebih tua jauh sebelum Thailand ada Karena di Nusantara zaman hindu-buddha sudah ada semuanya, Nusantara sebagai tanah para pendatang tempat berdatangannya pendatang dari segala negeri(Nusantara tempat orang-orang berdatangan dan mencari suaka, sehingga sebenarnya di Nusantara tidak ada pribumi karena semuanya datang dari berbagai negeri ke Nusantara) sebagai segitiga emas jalur pertemuan antara budaya China dari Utara dan Budaya India Kuno dari Barat dan akhirnya berkumpul di tanah ini/Nusantara 🙏😇 Di Nusantara sudah ada semuanya Demikian lah praktek Buddhisme di Nusantara di masa lalu, demikianlah cara leluhur Nusantara mempelajari dharma di masa lalu yg kadang sering menggunakan istilah-istilah dan semboyan" Untuk memudahkan memahami ajarannya dan mengembangkan teknik terbaru dalam memudahkan menjalani buddha sasana(metode Bodhi citta dan lamrim oleh Guru Dharmakirthi Suwarnadwipa, Tantrayana) Di Nusantara sudah ada semuanya dan sudah ada ketiganya yg zaman itu disebut "Buddha Phaksa" Ajaran buddha berbahasa Kawi dan berbudaya Jawa Kuna/Nusantara lama Sekilas terlihat seperti umat Hindu di Bali tapi dalam versi Buddhis Buddha Phaksa mengajarkan bahwa Sejatinya Theravada-Mahayana dan Vajrayana adalah Satu, karena bersumber dari sumber yang sama yaitu Sang Buddha itu sendiri 🙏😇 Demikianlah Gambaran Praktek Buddhisme di Nusantara zaman hindu-buddha dulu, tetapi "Buddha Phaksa" telah hilang pasca berakhir nya zaman hindu-buddha dulu, hilang jejak nya dan sulit dilakukan penelitian, telah hilang hingga ke akar"nya telah hilang, hilang, telah lenyap bagaikan "Sirna ilang kerthaning bhumi" sehingga sulit dilakukan penelitian, sulit dikembalikan dan sulit dipraktikkan lagi di zaman sekarang karena kita sudah kehilangan jejak nya di masa lalu Meskipun hakekatnya Buddha Phaksa memiliki intisari ajaran yang sama dengan Buddhisme di Indonesia zaman modern sekarang inii

[@kucinggaronk4622]

Saya rasa Sidharta Gautama bukan beragama Buddha, tapi dia bisa tercerahkan.. jadi sudah jelas donk 😂😂

[@joedisantheng]

Aneh analisanya 😅😅😅