Mereka Yang Tidak Boleh Menyambut Komuni | Prodiakon

Mereka Yang Tidak Boleh Menyambut Komuni. Dalam Gereja Katolik, ada beberapa situasi di mana seorang Katolik mungkin dilarang atau tidak diperbolehkan untuk menerima komuni atau Ekaristi. Beberapa alasan utama meliputi; Tidak dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik, artinya Gereja Katolik menganggap komuni sebagai perayaan persatuan rohani dalam iman Katolik yang penuh. Oleh karena itu, mereka yang tidak secara penuh bersatu dengan Gereja Katolik, karena mereka mengalami pemisahan gerejawi seperti ekskomunikasi, tidak diperbolehkan menerima komuni.
==========================================================================
#Prodiakon
#RenunganKatolik
#PanduanDoaKatolik

[@aggiolle2428]

Terima kasih banyak atas pencerahannya Romo

[@juliamathewmaton6050]

Terima kasih dengan penjelasan ini. Amen

[@prodiakon]

Terima kasih

[@ritapika37]

Akhirnya terjawab juga. Slma ini suka merasa bersalah. Klo lagi dtg bulan, layak tidak menyambut komuni. Ternyata boleh

[@dominikus4296]

Sudah cerai sipil tapi belum menikah, apakah bisa terima komuni?

[@prodiakon]

Terima kasih atas pertanyaannya. Untuk hal seperti ini ada dua hal yg saya sampaikan; 1. Gereja Katolik memegang teguh "............Apa yang sudah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 2. Tetapi ada keadaan tertentu dimana terjadi orang Katolik terjadi "perceraian" secara sipil misalnya karena nyawa terancam. Nah untuk hal ini saran saya silahkan yang bersangkutan berkonsultasi dengan Pastor Parokinya untuk mendapatkan saran yang harus dilakukan. Aturan dasarnya sebenarnya setelah bercerai jika dia memutuskan hidup sendiri dan tidak "menikah lagi" maka tidak ada masalah menyambut komuni. Saya menyarankan menghadap Pastor dalam rangka mendapat nasehat-nasehat tentang perkawinan

[@jackputra4927]

Kalau kasus saya . 20 tahun lalu cerai karena nikah cacat . Karena kesalahan imam menikahkan . Kenapa saya bilang kesalahan imam . Karena imam tahu kalau ini adalah sebuah kesalahan pernikahan . Lalu 3 tahun pernikahan kami cerai . Baru ini saya nikah sipil . Setlah lama aktif digereja dan pengakuaan . Lalu saya melakukan pembatalan pernikahan ke tribunal karena anjuran imam paroki . Setelah menemui imam tribunal semua sudah selesai . Mau sidang ternyata imamnya ada masalah aib yang saya tak huka . Lalu semua batal . Lalu saya diberi kompensasi diperbolehkan menerima komuni . Menurut romo bagaimana ? Karena imam yang dulu menikahkan pun sudah mengakui kesalahannya . Namun tak berani secara terang . Hanya melalui telp sesama imam . Imam tribunalnya pun kena kasus . Lalu pembatalan pernikahan saya semakin rumit . Tp karena imam paroki mengijinkan saya terima komuni dengan syarat . Maka saya terima komuni kudus

[@prodiakon]

Terima kasih atas sharing dan kepercayaannya menyampaikan masalah yang dialami. Agar saya tidak salah dalam memberi pendapat maka ada beberapa hal yang perlu saya ketahui; 1. “nikah cacat” yang bapak maksud apakah karena Imam yang ada “dosa” yang menurut anda tidak layak melakukan pemberkatan? atau karena bapak dan pasangan ada halangan tetapi tetap dinikahkan? 2. Bapak diberi “terima komuni dengan syarat”. Syarat seperti apa? Jika kedua hal ini sudah saya ketahui berulah saya bisa berpendapat. Terima kasih, di tunggu ya balasannya

[@jackputra4927]

@@prodiakon terimakasih atas reponsnya 1. Nikaj cacar maksud saya . Karena kedekatan iman pada pihak keluarga saya waktu itu . Karena saya dijodohkan . Karena saya saat itu mau 19 thn pasangan saya baru 16 . Dibaptis pun tanpa pempelajaran katolik yang wajar . Maksud cacat ini karena disat mau nikah saya menolak nikah . Llalu imam bicara sama pihak keluarga . Katanya semua disiapakan . Undangan sudah dibagi dllnya . Karena kedekatan imam dan keluarga saya . Maka berlangsung pernikahan itu . Tak berselang lama 3 bulan sudah pisah ranjang sampai 1 tahun lalu kembali terus berthan 1 tahun lalu cerai sipil sepihak . Karena saya waktu itu di tinggal pergi sama anak 1. Singkat cerita beberapa tahun lalu karena saya ingin menerima komuni kudus saya ijin sama pastor paroki . Lalu imam paroki telp sama imam yang menikahkan . Dan dia mengakui kalau cerita itu benar namun saudara saya tak mau disalahkan . Disitulah kami ke tribunal . Semua sudah beres dicerirakan . Menunggu proses sidang dan penyerahan berkas . Ternyata imam tribunal kena kasus aib ( maaf tak disebukan) lalu kami pergi lagi ke imam paroki . Minta pendapat . Ternyata diberi kompensasi karena kami sudah nikah sipil tanpa agama anak 2 dan semua sudah dibaptis . Lalu saya dan keluarga diperbolehkan menerima komuni kudus dengan berbagai syrat yang sudah terpenuhi . Namub pembatalan pernikahannya masih belum karena mesti dari awal lagi

[@jackputra4927]

@@prodiakon yang ke 2 . Syaratnya 3 . Aktif kegereja . Membuat anak anak menjadi katolik dan mendidiknya aktif dan aktif dalam segala bentuk komunitas gereja . Nah karena saya cacat . Yang satu akyif komunitas ini tak bisa begitu aktif . Karena saya 16 tahun memnderita oesteoartritis ( pengapuran semua sendi tubuh ). Saya masih usia 46 tahun

[@jackputra4927]

@@prodiakon belum dijawab ya mo ? Masih saya tunggu 🙏

[@prodiakon]

Baik, sekarang saya mengerti masalahnya, tetapi sebelumnya saya mohon maaf saya bukan Romo tapi Prodiakon. Inilah yg saya sampaikan 1. Pernikahan lama sah dan sudah tercatat di gereja Katolik, terlepas dari bahwa ada cacat didalamnya. 2. Yang sudah terjadi, sudah terjadi tidak mungkin akan diulangi dan dibenarkan kembali. Maka sekarang mari kita fokus pada penyelesaian berikutnya. 3. Persoalan aib yg menimbulkan dosa ada dua kemungkinan yaitu diketahui umum dan tersembunyi. Kitapun tak dapat menjamin bahwa para Imam yg memberi kita hosti Kudus setiap waktu itu bersih dari aib dosa, bahkan bisa jadi ada yg lebih besar dosanya daripada Imam Tribunal itu, tetapi untuk Imam yg lain misal Pastor paroki kita positif saja bahwa mereka tidak ada masalah. Jadi jika saya dalam kedudukan bapak saya akan lanjutkan proses tribunalnya. Yang punya kuasa penetapan dan pemindahan atas para Imam adalah Uskup dan sejauh itu belum ada maka semua Imam masih sah menjalankan tugas-tugasnya. Jadi jika saya dalam keadaan bapak, biarlah saya "tutup mata" saya untuk aib Imamnya, tetapi saya harus buka mata lebar-lebar untuk Tuhan Yesus yang berdiri dibelakang Imam tersebut. 3. Pemberian dispensasi seperti itu adalah otoritas Pastor Paroki, keraguan saya adalah jangan sampai setelah berganti Pastor Paroki kebijakan berubah lagi. 4. Jadi jika saya dalam posisi itu, saya akan memikul beban salib itu, lanjutkan penyelesaian di Imam Tribunal. Walaupun dalam keadaan seperti sekarang bisa menyambut komuni Kudus, namun toh tetap ada yg mengganjal dan hidup kita tidak akan bahagia secara utuh. Berat, ya memang berat, tetapi itulah Salib kita sebagai orang Katolik yg taat pada Yesus, taat pada Hirarki Gereja. 5. Sambil mengusahakan penyelesaian itu, berdoalah Novena Roh Kudus secara sungguh-sungguh, niscaya Roh Kudus akan menerangi jalan bapak. Amin

[@user-wi2zz7mg4z]

Admin nanya nih ... Klu mau beli buku KATEKISMUS PRODIAKON caranya gimana ya .....? Mksh.

[@prodiakon]

ada dijual online disini; shopee.co.id/Buku-Kompendium-Tentang-Prodiakon-i.113869027.5359807069 atau disini; www.tokopedia.com/maebookofficial/kompendium-tentang-prodiakon-ed-revisi-1017001058

[@yohanesradirusmansyah5412]

Prodiakon tahu bahwa seorang istri (umat) ini telah bercerai secara sipil (karena suaminya sering melakukan KDRT), dan istri tdk kawin, apakah si Istri ini boleh menerima Komuni ? Mohon pencerahannya ?

[@prodiakon]

Menurut aturan Gereja Katolik, sang istri tersebut tidak melanggar apa-apa dan tetap boleh menerima komuni Kudus. Bahkan justru Gereja harus prihatin dan harus mendampingi orang-orang yang jadi korban seperti ini