KLARIFIKASI SUWARNO WISETROTOMO TENTANG PAMERAN YOS SUPRAPTO | PutCast

[@YatiSymington]

Terima kasih atas pencerahan informasinya. Pak Suwarno HEBAT, Anda tidak hanya seorang kurator yang profesional tapi juga seorang PENDIDIK BANGSA yang mempunyai prinsip seni yang teguh. Salute.

[@Stevansulistyo]

Apa yang dilakukan Pak Suwarno menurut saya sudah benar sebagai kurator lukisan...

[@mamipooh973]

Yos aja yg nggak bener,antara tema sama isi pameran tdk nyambung.menjijikkan

[@ardianrachmaddwiyanto]

Rocky Gerung wajib liat podcast ini

[@purwadisutrisno2771]

Bpk Suwarno salam santun salut buat bpk. Seni Rupa apapun bentuknya muski mengedepankan etika dan edukasi....

[@luklukwati7170]

Pak Suwarno sangat profesional, jujyr dan lugas, penjelasannya sangat baik dan dapat di fahami oleh masyarakat umum, terimakasih pak Suwarno dan putcast kepala suku mojok atas pencerahannya

[@meneer4085]

Terima kasih P.Suwarno atas percerahannya. Salam sehat selalu.

[@Magdalena_Narendi]

Alhamdulillah terimakasih Pak Suwarno atas penjelasan yg semoga bisa mengikis bola liar di luar sana karena ketidakpahaman awam tentang manajemen seni dan proses kuratorial. Sehat selalu dan tetap menginspirasi Bapak 🙏☺️

[@rendyflair2048]

saya setuju pak warno, saya tahu beliau saya selalu melihat,mendengar saat beliau bekerja ntah itu saat kurasi/mengajar, selama ini +-5th saya tau betul beliau, ilmu profesionalisme sangat tinggi🎉❤sehat selalu Pak Warno hormat🙏

[@buntjeharbunanginkanal1889]

Terima kasih penjelasan kuratornya. Pameran memang tidak bisa lepas dari soal motivasi dan integritas

[@kabartikami]

Terima kasih. Saya jadi mengerti masalahnya. Episode yang mencerahkan.. Banyak hal di luar kesenirupaan masuk dan digoreng. Terima kasih mas Puthut atas kerja pencerahannya dan salut kpd Pak Warno atas kesetiaan dan dedikasi profesi. 👍

[@komangdharmawan3288]

Sangat mencerahkan, pewawancara dan narasumber sangat menguasai permasalahan. God jobs

[@ndartokhelm2145]

Lukisan Pak Yos itu sangat murahan dan tidak layak dipajang di sebuah pameran resmi. Buat yang pernah mendalami seni atau paling tidak penikmat seni yang paham akan seni pasti paham bahwa lukisan yang bermutu adalah karya yang berbobot dan subtle, kritik yang halus tapi tajam. Sedangkan lukisan Pak Yos ini terlalu vulgar, pesannya terlalu terang benderang, dan obyek kritiknya digambar langsung. Bukankah itu hanya "karikatur koran harian yang diwarnai"? Saya justru heran dengan seniman yang membela Pak Yos. Hanya karena kebenciannya pada Jokowi mereka melacurkan ilmu yang dimilikinya dengan mengatakan "karikatur murahan yg diwarnai" sebagai "seni tingkat tinggi" yg layak ditampilkan di sebuah pameran.

[@wiwiksukiyat8740]

Sepemikiran pak 🙏

[@imansegara4456]

Apalagi melihat lukisan teralhir yg sangat2 vulgar (jarang ditampilkan media) ini lebih ke p***no....(maap)

[@saniarahma3416]

Benar.. gak ada unsur seni yg istimewa.. Karikatur berwarna.

[@teguhsoepriyono1112]

Lukisan kelas pasar loak...,dia belajar sama kelompok seniman muda TARING PADI, yg muatan politis nya kental...yos sih bukan siapa siapa di senilukis

[@widyanuariekoputra2534]

Mas, mbok jangan kasar begitu komentarnya. Beda haluan seni itu wajar, tapi ya mbok jangan begitu komentarnya.

[@zenlokamaya]

Terima kasih pak Suwarno. Sepakat, setiap profesi harus dihormati dan harus punya dignity.

[@srimurdoko1589]

Ini suatu pelajaran, sesungguhnya setiap masalah ada jalan keluarnya, hanya orang tidak tahu karena tertutup egoisnya, padahal jika tidak mengedepankan egoisnya pameran ini menghasilkan nilai yang besar.. solusi dari kurator sangat baik.

[@mufimubaroh1830]

Disetiap profesionalisme ada adab/etik yg harus di jaga dan dihormati, itulah yang bapak contohkan..sehat2 bapak dan tetap profesional ❤

[@UncleNugroho]

Opo wani p Yos e ?

[@syafa-e7e]

🙏🏻

[@cemerlangkaca3178]

Presiden juga tidak punya adab dan etik 😂😂😂

[@suyatpenthoel2967]

Cocotmu buktikan dong​@@cemerlangkaca3178

[@Leo-ps4ct]

Ini yg suka nonton acara TV, yg kontennya di 'BLUR'

[@kidangtalung]

Mengedukasi dan mencerahkan... "Membela tema"... begitulah seharusnya setiap perjuangan. Matur nuwun Mas Warno dan Mas Puthut🙏🙏🙏

[@artefine8428]

Jadi paham akan proses kurasi yang cantik oleh pak Suwarno, apresiasi untuk teguh dengan prinsip yang seharusnya dan bukan tempatnya untuk dimasukkan dalam kancah kegaduhan politis pada akhir-akhir ini. Jaya seni rupa di Indonesia.

[@laluilingcahya9771]

1:10:10, terbukti kata pak Warno, tema yang sebagus itu malah terganggu sama karya yang gk cocok sama tema. dan justru itu yang lebih diributkan orang daripada meributkan tentang penelitian tanah

[@ahmadismail7056]

Terimakasih pak Warno,,,,bukan berarti seniman bisa seenak jidatnya,,,,,yg bikin karyamu mahal adalah kurator❤❤

[@wisogeni-1031]

@@ahmadismail7056 kurator penjilat penguasa bikin karyamu batal dipamerin

[@hanimulyono2595]

Bagus penutupnya: "Kurator itu memegang tanggung jawab kepada publik. Ia membawa beban estetik, beban sosial dan terutama beban intelektual" Harusnya sang seniman harus faham beban sosial yang diemban kurator. Bukan fokus ke beban estetik dan intelektual saja sebagai pembelaan diri.

[@korbanlapindo]

1:24:24 Disini sy kira host kurang tajam, menerima begitu saja penjelasan soal rapat 19 des siang itu dr kurator. Yaitu : 1. Menggeser penyebab dia menyatakan mundur sebagai kurator hanya sekedar karena perupa dianggap tidak menghargai dia karena 'mengakali' penutupan lukisan dg kelambu 2. Mengecilkan dampak dr last minutes walk out nya dia dg kata2, hanya mundur sebagai kurator, tapi tidak menghentikan pameran. Padahal dia tau persis, ketentuan galeri dan pameran modern pada umumnya, tdk ada pameran tanpa kurator. Maka keputusan dia mundur sebagai kurator di hari pembukaan itu tentu saja praktis juga membatalkan/menghentikan atau setidaknya memundurkan pameran. 3. Tapi yang paling fatal, selain dari dua alasan diatas, adalah justru alasan yang ketiga, yaitu tidak dijelaskannya bahwa di rapat 19 des siang itu, setelah 2 lukisan diterima utk ditutup, ada tambahan dari pihak galeri untuk menutup 3 karya lagi, sehingga total ada 5 karya yang diminta untuk di drop. Kenapa ini lebih fatal, adalah justru karena kemudian integritas kurator menjadi meragukan ketika dia membiarkan pihak galeri (pemerintah?) ikut mengatur karya yang dipamerkan. Lebih jauh, ini juga sekaligus mengundang pertanyaan, apakah jabatannya sebagai ketua dewan kurator galnas, justru membuktikan telah terjadinya konflik kepentingan ketika perannya sebagai kurator menemui perbedaan artistik dg perupa? 4. Dan dari keterangan perupa di kesempatan yg lain, bukankah justru tambahan keberatan terhadap 3 lukisan inilah yang menjadi breaking point antara kurator dan perupa? 5. Sama sekali tidak disinggung tentang keberatan dr pihak wamen yang menerima laporan pra hari h pembukaan, apakah itu atas laporan kurator atau galeri?

[@upakupik]

Saya tertarik dengan gagasan 1 dan 2, tapi terkait 3 lukisan tambahan sepertinya bukan jadi kapasitas kurator untuk menjelaskan itu, melainkan pihak Galnas. Ketika dia memutuskan mundur kan berarti dia sudah tidak ada urusan dengan apa yang terjadi setelahnya. Mungkin host bisa menanyakan "pendapat"nya kurator terkait itu, tapi bukan berarti bisa jadi pegangan fakta.

[@Voyzka]

You miss the whole point, bisa gak sih kamu melihat bahwa lukisan itu memang tidak layak melalui proses kuratorial, dan itu sama sekali bukan bermaksud utk pembredelan. Karena memang semua lukisan lainnya sudah disusun utk membuat komposisi dan pesan2 yg mau disampaikan sebagaimana dijelaskan. Salah alamat kalau tanya kurator kemana wamen, galnas, dan kemdikbud. Video ini bertujuan utk memberikan klarifikasi dr standing point seorang kurator bukan institusi pemerintah.

[@wisogeni-1031]

kurator penjilat

[@saritanjung2477]

Wajar saja bubar, misalnya .... Jelas themanya Kuliner, tapi maksa yang ditampilkan gambar Kebo2an, mentang2 di rumah punya Kebo

[@andikawiztyo4151]

😅 Pikiranmu sibuk sekali. Selamat beristirahat.

[@agusimamsantoso6764]

Trima kasih bapak2 atas pencerahan nya tentang tugas dan fungsi kurator smg mencerdaskan masyarakat indonesia terutama para pilitikus yg sok tau dan sok menguasai isi dunia.... Jangan pernah lelah untuk mencerdaskan indonesia.. ❤❤❤❤❤❤❤❤❤

[@taparsiadiwinoto7167]

Sangat mengerti dan bisa memahami, poin yg saya tangkap adalah pentingnya saling respect antar pelaku dalam sebuah pekerjaan kolektif, khususnya disini dalam sebuah pameran seni rupa, tdk ada hirarki dan semua pelaku harusnya paham untuk saling melengkapi sesuai perannya, meninggalkan dulu ego diri di rumah masing2 demi berjalannya tema yg sudah di sepakati bersama....maturnuwun pak Suwarno penjelasannya jg sharing pengetahannya tentang proses kuratorial, thx team mojok

[@upakupik]

Sebagai editor buku saya bisa relate sama Pak Suwarno. Kalau ingin nampilin lukisan-lukisan itu ya mending dibuatkan pameran lain dengan kurasi khusus. Kalau begini kan sayang banget jadi gak bisa melihat karya2 di bawah kurasi Tanah untuk Kedaultan Pangan yang risetnya 15 tahun itu. Pantes pas baca beritanya kok antara lukisan yang dihighlight sama tajuk temanya gak nyambung, ternyata ada ego seniman yang ngintip di sini. Persis seperti kata Pak Suwarno, semua orang sibuk melihat lukisan-lukisan itu dan lupa pada substansi aslinya. Nevertheless mungkin udah rezekinya Pak Yos jadi viral karena lukisan kontroversialnya, tapi semoga karya2 yang lain bisa mendapat spotlight kembali karena jadi isu yang gak kalah penting.

[@AgusLandungSundjata]

'..tidak larut dan tidak KELI..' wihh keren diksi pilihan pak doktor... luammaaa tidak lagi dengar kata KELI ini sementara tak terasa kita ini gampang sekali keli kemana mana.. Keren pak doktor...

[@ikuahmadsaiku1745]

Hebat bpk kurator! propesional. Mantap ❤

[@AndiAli-b4r]

Suwarno Profesional sbagai Kurator..yg ndk terima malah makai alasan seni..jgn bicara definisi seni..tapi Senimu kanggo opoo?? Mantabbb...

[@wahyupurnomo2927]

1:03:38 Nah disini kan jelas titik tumpu kurator yang enggak dekat sama persoalan konflik agraria di Indonesia, padahal ini masih segaris sama tema kedaulatan tanah atas pangan yang dia maksud sendiri.

[@RullyWK]

Tgl 5 Januari kemarin Alhamdulillah sy di beri kesempatan untuk berjumpa pk Warno di rumah nya. Seorang yg sgt santun, penuh ilmu dan kasih sayang. Sy mendapat hadiah buku...☺️ Makasih pk Warno dan ibu Rini 🙏

[@ridwanmaulana7]

Akhirnya #PutCast kembali!!!! Terima kasih Mas Puthut EA dan tim #PutCast mojokdotco...

[@tarman5377]

Yang terpenting kemasan peristiwa ini punya argumen cerdas sesuai bidangnya, baik kurator, seniman, pihak Galnas dan mentri kebudayaan, sehingga masyarakat dapat tercerahkan duduk perkaranya .

[@igreasiswanto]

Enaknya menyimak kl intelektual seniman berbicara... daging semua penuh muatan etika dan nilai2 filosofi kehidupan yang santun beda kl politikus yg ngomong.

[@antariniarna9088]

Menarik Penjelasannya Suwarno. Saya mengerti mengapa profesi harus punya dignity, termasuk profesi kurator.

[@Elsa-ml5vc]

Ketika kerja dilakukan bersama, penting menghormati profesi masing2.. jangan cheating...

[@greenoceana8634]

Salah satu podcast terbaik

[@budihantarabinwongpetir5561]

Terima kasih Pak Suwarno atas pencerahannya.

[@bendiyudha9928]

Kurator Dr. Suwarno, memang harus tegas, karena harus bertanggungjawab atas hasil karya yang dikurasinya. Reputasi sebagai seorang kurator harus dijaga konsistensinya. sukses selalu buat Dr. Suwarno, lanjutkan !!!

[@HaqqiAliFamily]

Jujur bagusnya lukisan2 itu di pamerkan bersama dengan Media Tempo. Karna itu lebih related. Karna lukisan tersebut lebih cocok seperti karikatur yang fungsi nya mengkritik pemerintahan. Yaaa jelas kurator menolak atau mengundurkan diri. Dan seniman jangan ikut2 terkena virus seolah2 menjadi alat oposisi yang sakit hati karna penghianatan seseorang. Anda jadi seperti Yang belum lama keluar dunia pers , masuk Politik, dilaporin , masuk lagi jadi pers karna takut dan cari2 perlindungan

[@jonjoberly2731]

Bener. Semua ada tempatnya. Orang di pantai mau pakai baju renang ga akan ada yang negur. Tapi kalau ke gereja pakai baju renang pasti bakal banyak yang ngelarang. Kira2 gitu lah analogi sederhanya. Kalau ga mudeng ya kebangetan.

[@presidentsquidward1223]

Seniman mau jadi oposisi juga tidak ada masalah, justru diharapkan seniman selalu 'memotret' kelakuan penguasa. Seniman musik bisa lewat lagu-lagunya, seniman seni rupa bisa lewat lukisan-lukisanya, seniman panggung bisa lewat theater dan film-filmnya. Justru diharapkan semua pihak peduli dengan politik negri ini, apalagi orang-orang terpelajar seperti para seniman. Karena produk politik efeknya ke semua pihak termasuk seniman. Seperti PPN yang bulan depan naik, dimana akan menyebabkan kenaikan harga semua barang. Seorang seniman pun kena dampak produk politik tersebut. Secara esensi, sebenernya semua warga negara kecuali anggota partai koalisi, kabinet, staf dan jajaranya, harus menjadi oposisi pemerintah. Oposisi tugasnya mengawasi pemerintah karena memang sejatinya pemerintah harus diawasi. Adalah kesalahan jika ada rakyat yang justru menjadi pendukung dan pembela pemerintah

[@andikawiztyo4151]

😂 Ya, yang jelas si pelukis niatnya mau "main aman". Tapi jatuhnya malah seperti "lempar batu sembunyi tangan".

[@HaqqiAliFamily]

@@presidentsquidward1223 bener banget. Tapi ini konteks nya etika gak sih, attitude. Penting banget ni ya guys dimanapun kita berada. **Alasan kurator mengundurkan diri.** Oposisi? Gua setuju apa kata lu. Tapi memposisikan/penempatan diri itu penting banget. Ya minimal kita ngerti how to be professional. Ya gua misalnya kerja yang mendukung program pemerintah. Kerja ya kerja. Diluar kerja gua oposisi. Ya lu seniman digaleri nasional. Punya aturan. Ada Tema. Terus lu nyolong2 masukin lukisan diluar dari Tema. Itu culas bro. Kalo lu musisi dan oposisi sejati ya lu bikin dikuaran juga bisa. Dijalan2. Dirumah. Itu jujur.

[@presidentsquidward1223]

@@HaqqiAliFamily artinya permasalahanya di kesepakatan yang gagal bukan masalah oposisi atau tidak, apalagi anda sampe bilang seniman jangan jadi oposisi, ini salah banget. Btw galeri nasional itu dibiayai oleh pajak negara yang duitnya berasal rakyat, bukan duit pribadi para pejabat, jadi sebenernya ga masalah mau pajang kritik ke pemerintah sekalipun, karena itu suara rakyat yang disampaikan melalui bangunan yang dibangun oleh rakyat juga. Mungkin besok2 bikin tema pameran kritik jokowi gitu biar tidak ada perselisihan paham antara kurator dan seniman kayak gini

[@edymuryanto3863]

Matursuwun pencerahanipun..... Panjenengan justru mementingkan berhasilnya pemeran itu, agar tidak tenggelam oleh hal2 yg tdk penting bahkan memalukan. Maaf tapi pelukisnya milih utk dipermalukan, dan betul tema yg membangun menjadi sia2 tenggelam

[@bambangmudjiono586]

🙏Alhamdulillah...Terima kasih banyak atas klarifikasi Mas Suwarno & PutCast mojokdotco, hal ini menjadikan kita lebih baik, dewasa & berwawasan.Amiin.

[@diaranwarcorner4108]

Terimakasih atas Penjelasannya. Komprehensif.

[@iqbalrekarupa]

Mas Putut & Sedulur Mojok, kalau boleh usul. Mas Putut dan Mojok menjadi penyelenggara diskusi terbuka antara Pak Warno, Pak Yos, Direktur GALNAS secara langsung dan disiarkan secara langsung tanpa proses editing, biar masyarakat luas melihat langsung dan menilai, aga ini bisa menjadi pembelajaran yang baik buat publik sekaligus fakta otentik yang bisa dijadikan rujukan siapapun. Seperti debat terbuka Dandhy Laksono & Budiman Sujatmiko beberapa waktu lalu. Maturnuwun Mas Putut dan sedulur Mojok 🙏

[@evaindriati2500]

Mengundurkan diri sbg kurator pameran yg gak semonoh dan jahat itu sdh tepat, anda msh punya nurani yg hidup.

[@kulinekuliner2923]

Di podcast ini Suwarno mengaku lupa berapa kali persisnya dia mengunjungi studio Yos Suprapto. Sementara di video yang bertebar di medsos, Yos mengaku Suwarno berkunjung 3 kali. Suwarno juga tidak dari awal memberi penegasan bahwa karya yang tidak sesuai tema sebaiknya/harus tidak dipamerkan. Ini yang barangkali jadi persoalan di kemudian hari. Tidak jelas, apakah ada kontrak kerja dalam hubungan kerja ini.

[@jonjoberly2731]

Masa perupa ga tau ketentuan kesesuaian karya dengan tema agar pesan yang ingin disampaikan tidak bias. Rasa-rasanya itu udah jadi etika dasar sebuah pameran. Kecuali memang ga peduli lagi dengan etika seperti itu.

[@rendyflair2048]

wkwk seniman ngeles itu,gak mau salah😂udah tau bakal bikin indonesia gempar,karena yg dserang seorang mantan presiden banteng yg melawan balik😂

[@odeckariawan]

terima kasih utk pencerahannya. utk sbg pembelajaran kedepan, kalau boleh sy urun rembug, pameran yg ada kuratornya,di gallery plat merah yg punya visi nasional, mou di tanda tangani dgn foto2 lukisan yg sudah disepakati, sebelum undangan dikirim. spy ga gaduh, tdk mendidik, dan memberi ruang utk pansos, cari perhatian, promosi gratis. ga ada yg perduli 100 karya yg tdk disetujui utk pameran di galleri lain. playing victim, se olah2 jd korban kekuasaan, padahal korban ego sendiri utk cari popularitas murahan.

[@yoserizal6342]

Saya akhirnya bisa menyaksikan lima lukisan itu melalui internet.

[@sugiartodr7360]

Diskusi yang mencerahkan dan penting untuk dipelajari untuk semua pihak , terimakasih 🙏

[@MulirMulir-z2i]

Mari melihat diberbagai sudut, terima kasih pak suwarno dan mojok

[@ariefadityawansosroyudho5052]

Sayangnya Mas Puthut tidak mengelaborasi: 1) YS sudah sepakat 2 lukisan ditutup, terus kenapa mas Warno masih mundur? Karena ditutup dg gaya gordin yang "menantang dibuka" kah, atau apa? 2) bagaimana dengan permintaan tiga lukisan lagi yang harus diturunkan? 3) Apa konteks menyebut lagi di akhir obrolan kasus 'Pink Swing Park' nya Agus Suwage? Apakah itu sebagai contoh salah?

[@wisogeni-1031]

kurator penakut bin penjilat. sial itu pelukis pakai kurator beginian

[@achsultannawawi2137]

Konfirmasi cerdas dari pihak kurator secara profesional. Pernyataan penting dari kurator adalah tidak ada tindakan pembredelan pameran. Yang ada tindakan kurator mundur dari jabatannya sebagai kurator pada pameran itu. Sungguh sangat disesalkan yang berkembang adalah adanya informasi tindakan pembredelan sebagai informasi yang menyesatkan. Dan jika itu pembredelan, saya pun menyesalkan kenapa harus ada pembredelan kayak zaman Orba. Mohon maaf pak kurator. Dan Terimakasih atas pencerahannya.

[@SisWanto-ex2ir]

Itulah sifat oknum2 media atau oknum2 masyarakat kita belum tahu masalah yg sebenarnya tapi sudah koar2 seperti yg paling paham saja...

[@ABDULRAHMANSALEH-w8b]

Bom waktu itu bernama"Nggak Enakan" karakter khas wong Jogja

[@LasMia-d1u]

Senang sekali mendengar dan melihat perbincangan beliau orang" yg sopan ...

[@didocnue605]

Karena jujur

[@muhammadyusuf6126]

Pernyataan Mas Warno bahwa pengunduran dirinya sebagai kurator di dalam posisinya sebagai Dewan Kurator Galnas seharusnya di dalami lagi karena terdengar naif. Semua alasan dan pembenaran KEPUTUSAN dari Galnas mau pun Kementerian Berbudakya SELALU bersandarkan pada peran dan posisi kuratornya. Dan memang, sesemrawut apa pun kondisi sistem di Galnas sekarang, sikap dan pernyataan Kurator akan menjadi kebijakan lembaga. Itulah posisi Dewan Kurator dan penunjukannya, seabsurd apa pun perannya dalam kondisi Galnas saat ini. 😁

[@ngatuwasno8600]

Sangat setuju . . . Klo sudah tidak saling menghargai knapa harus bersama . . .

[@imambucah4873]

apapun lah... aku tidak setuju Galeri Nasional untuk kepetingan pameran tunggal.. Ibarat kereta kencana masuk pasar Kremyeng..., sangat terasa elite di tengah berseraknya puluhan ribu perupa di 17.000 pulau diantara 280 juta penduduk Indonesia... Bukan masalah bisa atau tidak.. tapi secara etis tidak elok. Mestinya Galeri Nasional adalah fasilatas resmi kenegaraan yang penggunaanya rame-rame. Para pelaksana kerja Galeri Nasional aku pikir faham tentang kerakyatan..(?)

[@sutardjogsindhu1090]

Becak rombeng masuk balai kota.

[@Magdalena_Narendi]

Saya setuju ini mas, akan lebih semarak jika setiap rencana pameran memberikan ruang bagi seniman di seluruh pelosok negeri karena akan menjadi ruang interaksi baru bagi ekosistem seni Indonesia juga akhirnya. Pameran tunggal cukuplah di gelar di galeri swasta agar seimbang pelaksanaan pameran antara galeri swasta dan nasional.

[@Kusumo2166]

Mengkritik dengan media apapun selama santun dan ber etika sesungguhnya sangat diperlukan , tetapi jika terkesan kasar dan tidak baik sebaiknya memang di tertipkan

[@bambangtjahjadi1]

wah terima kasih mas putut dan pak warno. sy belajar banyak tentang proses kurasi dan peran kurator.

[@Seratjati]

Dari podcast ini ternyata pelukis ingin melakukan fait a compli. Mau nyolong kesempatan, jempol untuk kurator.

[@didocnue605]

Brati jiwa maling ya pelukisnya haha

[@wisogeni-1031]

kurator penakut

[@teguhsoepriyono1112]

Benar sekali ,dia menjebak KURATOR ,dengan cara politik kotor...tak patut bagi ssniman ...Yos bukan siapa2

[@nostalgilachannel]

Menarik. Habis ini harus undang Pak Yos, biar cover both side.

[@nostalgilachannel]

Pertanyaan yang saya tunggu (sayang sekali tidak terjelaskan), mengapa galerinya kemudian ditutup sebelum dilakukan pembukaan? Bahkan Pak Yos dalam jumpa pers menjelaskan bahwa dia tidak bisa masuk karena lokasi galeri tempat pameran dikunci. Sehingga hal itu mengakibatkan pembukaan pameran "batal". Masalah intinya di situ.

[@cocongazan4911]

Gak yakin akan diundang...

[@CalistoAraujo-c1p]

@@nostalgilachannel siapa yang bertanggungjawab kepada publik mengenai beban estetik, beban sosial dan beban intelektual kalau kuratornya mundu? Galnas tidak bertnggungjawab atas itu.

[@ibususilowati6975]

Nostalgilachanel karena ada lukisan yang tidak sesuai tema jadi pamerannya dibatalkan

[@didocnue605]

Ya kalau gak sesuai aturan ya ditutup .gitu saja kok gak paham​@@nostalgilachannel

[@Tokyo-zf4qo]

….mungkin yg di maksud penulis / kurator seni rupa th 80/90an almarhum pak Senanto Yuliman. Kalo gak salah beliau dosen seni rupa ITB. Beliau pernah belajar filsafat seni di Perancis. Semoga bisa membantu.

[@tasinobasuki]

Podcast yahuud Jadi menambah cakrawala etika seni rupa

[@radentriyanto4859]

Kurator inikan "jabatan" pinjaman dari museum. Seseorang yg bertanggung jawab menata produk museum sehingga tertata dgn jelas runutan sejarah, capaian budaya dari yg terdahulu sampai yg paling akhir. Kalau cara kerja srperti ini digunakan dalam penataan pameran lukisan maka yg dilihat adalah seberapa jauh kelima lukisan yg "dianulir" tidak bisa disandingkan dengan 20 lukisan lainnya. Artinya ga cocok runutannya bila disertakan, bukan karena suratannya mirip si ini mirip si itu ...

[@MSAllam-yq4re]

Melukis itu tidak gampang dan tidak asal buang ludah, terkadang seniman memikirkan ide dan konsep serta durasi pengerjaan yang tidaklah singkat, memakan biaya dan umur mereka, ketika berhadapan dengan kurator yang membaca konsep seniman tidak sependapat dan tidak mengizinkan karya seniman dipajang, pasti akan ada hati seniman yang menolak gagasan kurator.

[@purwadisutrisno2771]

Jika dipahami disana ada Garis Merah sebagai Tema Pameran " Kedaulatan Pangan " Yang diofservasi 15 tahun. Jadi tidak ujug- ujug ... Semestinya seniman paham karya apa yang relevan, bernilai estetis, educatip dan berbagai standar kelayakan dan sesuai dengan kebutuhan pameran.

[@bajowinarno2062]

Saya kira belum jelas, karena tidak hanya dua lukisan yang diminta tidak dipajang. Disebut seniman ada tujuh lukisan yang diminta diturunkan. Galnas meminta 5, kurator meminta 2 lukisan. Skandal Desember Hitam Kedua.

[@paiman1720]

Kurator menghendaki 2 lukisan d copot,sedang pihak lainmeng hendaki 3 lukisan LG di copot,jadi pihak kurator hanya bisa menjelaskan 2 lukisan

[@usnulali377]

Yos mencederai MoU.... seniman macam apa si yos itu.... koar2 sok paling benar akan tetapi sdh menghianati kesepakatan dg pihak yg punya galery....

[@evialthof]

Semoga yg kemarin membela pelukis scr membabi buta bisa memahaminya jg...

[@ungkiprasetyo236]

Seniman macam apa? Yg jelas gak penting!

[@UjangCetuk]

terimakasih mas putut dan mas suwarno, dari podcast ini saya baru paham tentang kegiatan pameran seni rupa, hubungan antara pameran itu sendiri, seniman dan karyanya dan kurator dengan kurasi dan kuratorialnya

[@anssilaturasa2906]

Kalau tema nya pameran " bullying jokowi " mungkin itu bs di perdebatkan.tp kan ini tema ketahan pangan tp di susupi ttg jokowi ( menyerang individu ) .skrng yos brarni jujur dan terbuka gk pameran itu sengaja nyerang jokowi atau gmn? Jangan berlindung dg kata seni...semua tau lo lukisan itu mengarah menyerang jokowi..

[@BossLisci]

Masyaallah panjang umur perjuangan seni

[@ismadiher151]

apapun lukisan nya ga ada yg salah, mau politik mau pornographi mau apapun bentuk jeritan, kalau sesuai tempat dan tema..

[@sadirun-ez6rn]

akhirnya udah lumayan jelas

[@donkebunapik945]

Sukses smua ... 🇲🇨

[@javabirth7342]

Semoga semakin banyak yg buat lukisan-lukisan yg menyatir kekuasan

[@KandangSawungBoyolali-l1n]

Salam hormat Pak Suwarno

[@bukuharianabsurd]

Sepertinya kehebohan tentang lukisan pak Yos ini juga nggak berdiri sendiri, bukan sekedar beberapa lukisan nggak boleh dipamerkan oleh kurator atau pameran lukisan pak Yos batal digelar dengan isu pembredelan. Tapi peristiwa ini adalah 'pemantik' dari isu-isu yang terjadi dan dialami oleh masyarakat yang mungkin kecewa bahkan ketakutan sehingga menimbulkan skeptisisme kepada pemerintah. Ketika ada umpan yaa langsung "duarrr" (rasional, emosional, dan prasangka jadi satu di dalam pikiran banyak orang)

[@didocnue605]

Usah jauh jauh antara tema tujuan dengan yg ditampilkan. Misal gak boleh di galery nasional kan bisa dijalanan. Digalery negara ada aturan nya.

[@jonjoberly2731]

Kamu komen tapi kayaknya ga nyimak podcast ini ya? Miskin literasi.

[@rbh513]

Temanya berhasrat meningkatkan legasi Mulyono dalam ketahan pangan, namun legasi Mulyono gagal malah menindas rakyat menurut Yos S.

[@YudhistiraAbadi]

Keren,, cocoknyanpameran di tempat pelacuran. Cocok itu😂

[@rudikurniawandahlan6131]

Pertama, Puthut terlalu byk menyampikan prolog sblm mengajukan pertanyaan yang bisa meleading persepsi penonton dan menuntun nara sumber jd mekakukan semacam pembelaan. Kedua, puthut tdk mengeksplorasi pertanyaan ketika dua lukisan ditutup, kenaoa tidak sesuai dg keinginan suwarno bukankah di awal sudah dijelaskan bahwa tim display berasal dari, galnas/suwarno? Ini penting karena ini pokok pangkal di detik akhir Suwarno memutuskan mundur. Ketiga, puthut sm sekali tidak mempertanyakan, dari mana kemudian tambahan 3 lukisn lainnya, yang tidak sm sekali ada dalam kesepakatan antara suwarno dg yos, tapi kemudian masuk sbg tambahan lukisan yang harus diturunkan. Jadi wawancara ini sm sekali belum mengklarifikasi penuh sbg mana yg podcast ini rencanakan. Tapi lebih berat pada pembelaan kurator, suwarno. Mojok telah memberi runag kurang berinbang jika tidak memanggil oelukisnya Yos.

[@VinnaKacangh]

Yos kok dikasih panggung. Cari gaduh.

[@wahyupurnomo2927]

Orang kok takut gaduh, ga siap banget hidup ​@@VinnaKacangh

[@rosaningindrawanto8865]

host terlalu banyak prolog n mnyimpulkan dendiri

[@VinnaKacangh]

@@wahyupurnomo2927 orang kok suka gaduh. Lu manusia atau Sengkuni?

[@VinnaKacangh]

Hidup kok suka gaduh. Kayak senggkuni aja ​@@wahyupurnomo2927

[@istifadahnurahma]

jika pak warno dan tim manajemen galnas itu seringnya “ngga begitu tahu” atas beberapa keputusan yang diambil oleh galnas, jadi penasaran nih, pas ngundang media untuk preview, siapa yang bertanggung jawab atas daftar karya yang dipamerkan, ya?

[@kartiktama]

Saran, Mas, poin-poin pentingnya dibuatkan dalam bentuk short. Harapannya masyarakat luas yang mungkin tak ada waktu untuk menonton penjelasan yang luar biasa ini bisa tetap paham konteksnya menurut perspektif lain. Terima kasih.

[@dibiodepaint]

Saya jadi tahu, siiip👍👍👍

[@kopigunung]

Tampaknya benar mas Warno ini memang sebenarnya kurang cocok utk jadi kurator untuk tema "kedaulatan pangan" untuk karya seni .. Dari wawancara ini saya kurang bisa menangkap apa pemahamannya tt konsep dasar pangan terutama sebagai hak dasar (dalam penerapannya dalam kesenian) dari mas Warno .. Seingat saya mas Warno juga ngaku tidak menguasai semua masalah di balik karya2 dan pekerjaan serta keterlibatan mas Yos, sehingga pilih bikin presentasi video .. Sayangnya ketidakcocokan baru disadari ketika sudah sangat terlambat dan malah diakhiri dg pengunduran diri, dan mengapa hanya pada detik2 akhir jelang waktu pamer ..

[@benyaminhwang6267]

maaf munglin suwarno ini mengundurkan diri karena mencari selamat terimakasih

[@rosejayus2771]

Suwarno merasakan nuansa politik yang sangat masif...sebagai kurator seni, mungkin dia merasa tidak nyaman. Saya sangat setuju dia memilih mundur.

[@CalistoAraujo-c1p]

@@benyaminhwang6267 bukan masalah cari aman, pak warno disamping punya tanggungjawab moral, estetik,sosial dan intelektual dia juga ingin mempertahankan kehormatan sebagai seorang kurator. Pak Warno lebih memilih mundur daripada kedepannya profesi kurator tidak dihargai sama pelukis.

[@saniarahma3416]

Pak Warno pegang prinsif, punya keteguhan profesi yg kuat untuk menjaga keilmuannya..

[@abangiwan7793]

waktu suharto dilengserkan. lukisan joko pekik beburu celeng dihargai hingga 1 miliar. diburu kolektor. skrg jiwa idealisme akal sehat menantang penguasa sdh sirna. yg tersisa tinggal ketakutan n berebut berada diketiak penguasa

[@presidentsquidward1223]

Tapi pameranya gimana, lukisan berburu celeng sesuai tema ga waktu itu?

[@tidarable]

Karakter orang Jogja itu gak enakan, apalagi sm orang yg sdh kenal. Tp itulah yg kadang disalah gunakan.

[@soredimana]

saya seorang awam(menyesal pilih jokowi 2 kali).. saya punya keluhan terhadap pemerintah pak tuan ku raja jokowi sehingga pendapat saya pada pembatalan pemeran sangat dipengaruhi keluhan saya tentang tuanku raja pak jokowi.. apa yang saya keluhan tentu saja ghibran yang menjadi wakil yang sampai "mengorbankan" pamannya yang harus berhenti menjadi hakim agung.. juga kasus pesawat jet kaesang dan pembelaan para wakil rakyat terhadap kaesang yang sampai2 harus demo besar2an (garuda biru) dan kasus yang membuat saya begitu "dendam" dengan pemerintah adalah kasus judol yang belum bisa diberantas... negara kalah dengan gembong judol??? apakah begitu yang terjadi?? beberapa tersangka telah diamankan sampai ke kementerian telekomunikasi yang pada saat itu di kepalai oleh ketua pemuja tuan ku raja pak jokowi (ketua projo) Budie Arie yang beliau juga telah diperiksa.... coba bayangan kalau beliau menjadi tersangka dan biarkan pikiran berkelana siapa saja yang dapat bagian uang judol yang katanya bisa 20 T pertahun .. coba bayangkan suatu saat kelak buku sejarah menulis siapa saja yang mendapatkan bagian uang tersebut...

[@Playamni]

Kurator (Mas Suwarno) memang sejak awal tidak ingin 2 lukisan tersebut ditampilkan, tapi bukan dengan alasan "takut secara politis krn mirip Jokowi dsb", melainkan terkait ketidaksesuaian dengan tema.

[@Playamni]

Pertanyaan saya: apakah Pak Suwarno mundur setelah viral atau sebelum viral ya?

[@zenlokamaya]

​@@Playamniada dalam video di atas jika menonton cermat.

[@yustinuswisnu3583]

Kayaknya karena bersinggungan dgn mantan penguasa..jadi sangat riskan di bredel.. kalo masalah tema bisa di rekayasa

[@SugiYanto-e6r]

Terus terang saya tidak senang dengan 2 lukisan yg tidak disetujui oleh kurator utk dipamerkan, karena menurut saya memang 2 lukisan itu jelek dari segala aspek.

[@rbh513]

@@Playamni Mao Ze Dong ada lukisan yang mempersendakan persona diktator itu. Begitu juga Hitler Stalin dan lain-lain pemimpin dunia tetapi tidak di museum negeri atau nasional..

[@dulkaris8224]

Setahuku seniman hatinya bebas dr kebencian, kalau ada yang hatinya penuh kebencian itu bukan seniman

[@ironice6719]

Justru kalo punya kebencian itu adalah seniman, tulus-pamrih,cinta-benci adalah bukti dia punya hati, dan seniman bekerja dengan hati😊

[@dulkaris8224]

@ironice6719 sama dengan iblis, yah?

[@rudikurniawandahlan6131]

Loh kok gak dibahas, mengapa yang muncul di .edia ada 5 karya yang harus diturunkan atau ditutup? Dari mana munculnya 3 karya lainnya seperti yg diberitakan, harus diturunkan?

[@anggitaparamesti4919]

Tanya media yg publikasikan lah. Kan bukan Suwarno yang koar-koar 5 karya

[@bahasaperasaanphotowork2124]

enak sekali mendengarnyaaa

[@farizrizkywijaya7110]

Bagus mas phutut, sangat mengedukasi

[@mahdisuharsono5924]

Luar biasa, pencerahan penjelasan kurator Suwarno, sehat selalu pak Terima kasih Put Cast

[@kopihitam12345]

proses pameran ditunda sekian lama oleh galnas, mgkn karena dia bukan pelukis top ya? hehehhe, lalu tiba2 September ada perintah harus digelar segera, lalu ada lukisan "rajajawa"" , yg bahkan istilah itu baru muncul agst 2024. Timeline terbaca sih, Podcast di AFU 22 Nop - Pameran Yos -->> Hasto tersangka. Semua menurut saya rangkaian untuk mengalihkan perhatian dari Hasto. Siapa orang di galnas yang memunculkan ide awal pameran ini harus segera direalisasikan?? Saya setuju, SENImu untuk APA?? Kalau mau bebas, dipamerin saja di pinggir2 jalan.

[@silent_disaster]

terima kasih pak , sudah bikin ramai kembali dunia seni lukis , sekarang yang cuma bisa gambar manusia lidi dan awam soal seni lukis jadi sok2an pandai soal seni di medsos , wkwkwkwkwkwkwkwkwk

[@Supriyanto-M20]

Beginilah seharusnya podcast - menjelaskan duduk soalnya secara gamblang ...Agar masyarakat tak terombang ambing oleh isu yang melebar lebar...

[@somadjubaedi5886]

Lukisan seorang seniman yg mumpuni biasanya tidak bisa di pahami hanya dg penglihatan sepintas karya seni yang bermutu itu hanya dapat di pahami orang 2 yang punya daya rasa yang tajam dan mendalam

[@Wjejdkdnskdjek]

Seni itu gagasan keindahan,bukan gagasan untuk menciptakan suasana negatif...

[@nimadesudani4684]

Pak Suwarno keren dan berkwalitas tinggi

[@votd2749]

Sangat jelas dan gamblang apa yg di presentasikan oleh pak Suwarno sebagai kurator dari pameran lukisan Yos suprapto bahwa kurator sebagai penanggung jawab karya seni kepada publik memutuskan untuk mengundurkan diri apabila hal2 yg di tampilkan tidak di setujui oleh kuratornya,jadi polemik ini sebenarnya tidak ada urusan sama sekali dengan isu pebredelan pameran lukisan oleh pemerintah....paham ya😊

[@KennediansFarm-o4t]

Nah, klo begitu ada sisi negatifnya jg klo ada posisi kurator krn hasil karya itu harusnya bebas tafsir bagi yg melihat. Posisi kurator hanya salah satu dr tafsir atas karya. Klo peran2 lain dr kurator sbg konduktor jg sbagai bagian dr tafsir yg mau disampaikan ke publik. Ketika seseorng melihat karya seni ya sudah bebas, bahkan katalog dn suasana pendukung yg disetting tdk bisa 'mengendalikan' tafsir. Memang benar, kurator punya peran penting dlm event tsb, tp bicara tafsir akan kembali pd setiap pribadi. Tafsir kurator dn bhkan perupa sendiri tdk bisa sepenuhnya mengendalikan tafsir atas sebuah krya seni. Di point inilah perupa dn kurator jelas beda posisi. Perupa ttp pd prinsip menekankan bebas tafsir dg tetap pd tema besarnya kedaulatan pangan, sementara kurator berposisi pd tafsir tunggal yg kaku sesuai tema. Pada akhirnya, gagalnya pameran, justru memblow up karya pk yos. Karya yg tadinya ditampilkan terperangkap dlm ruang gedung galnas, justru menjangkau ruang yg bebas, tanpa sekat tembok. Makna/tafsir tunggal yg tadinya disetting ttg bangkitnya kedaulatan pangan sesuai 'selera' pemerintahan baru, justru seolah macan lepas dr kandang. Tema bahkan tersingkirkan dr arus utama perdebatan publik, krn dr puluhan lukisan justru hnya 5 lukisan yg akhirnya menjadi viral dan bebas tafsir. Dr kondisi ini, karya seni kembali pd awalnya, tampil untuk dibebaskan tafsirnya.

[@waskitokito8461]

anda jg gak memahami apa yg diomongkan pak warno. 1.kesepakatan 2 lukisan tuk ditutup kain hitam deal. kenapa stelah pak warno pergi dibuka. jelas² pak yos cari masalah. 2 .kata pak warno "saya mundurpun bisa saja pameran itu tetap berjalan. sperti yg pernah terjadi pd seniman lain. menurutku ini jd ketularan seniman sakit hati.😅😅😅

[@rentolumbanbatu-vc6bd]

Mmng kurator mundur itu penghianatan jg kah.....kurator itu sukses person dlm event. Tanggung jawab ny disitu.

[@SandyakalaSanda-ug1to]

Ngundang pak yos ngundang pak yos, la wong beliau sudah prescon dan curhat duluan di banyak media kok 😅

[@SetyoHariPriyono]

Podcastnya cukup lambat, pakai kecepatan 1,5x kali masih nyaman dsn terasa normal..

[@elobintang4482]

Sy bkn seniman atau ahli dlm bidang seni, tp begitu mendengar kata seni, di otak saya muncul kata "indah" dan keindahan, Krn penasaran maka sy searching di google, dan ini hasil searching sy: Seni adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia yang melibatkan kemampuan terampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan pikir. Proses ini menghasilkan karya yang indah, selaras, dan bernilai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti seni yang pertama adalah keahlian membuat karya bermutu. Parameternya adalah kehalusann, keindahan, dan nilai estetika. Arti kedua adalah karya yang diciptakan dengan keahlian luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran. Arti seni ketiga adalah kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yg bernilai tinggi (luar biasa). Trus kalo sy hubungkan dgn kasus yg anda bahas maka sy berkesimpulan bhw seni itu lbh berkorelasi dgn keindahan dan estetika, bkn sebaliknya. Setiap manusia bebas utk mengekspresikan diri dlm bentuk apa pun yg disertai dgn kesadaran dan konsekwensinya. Mengkritik itu blh tp hrs menggunakan saluran yg tepat, dlm bentuk karikatur misalnya.

[@slametsantoso4538]

Biar berimbang info nya, pak Yos patut di undang 🙏🇮🇩

[@evialthof]

Lebih seru lagi kalo diskusi seni terbuka antara mereka berdua, budayawan, orang ahli bidang sospol, dan yg kompeten lainnya. Biar masyarakat kita yg tidak melek seni... Bisa paham kalo seni tidak bebas sebebas bebasnya...

[@agunghujatnikajennong864]

Yang dimaksud mas puthut dengan penulis seni rupa sebelum pak jim adalah Sanento Yuliman

[@muloyoung]

Menarik, jadi tahu sedikit dapur galnas. cukup pelik klo persoalan deadlock kurator dan ego seniman, apalagi liat timeline kronologinya menjelang pameran. Tapi 1:01:44 poin ini disisi lain pak warno sebagai kurator juga saat menentukan judul mentrigger pak yos yg aktivis untuk dibawa ke politis. Harusnya paham klo soal kedaulatan pangan faktualnya ada perampasan tanah utk ikn pun masuk dari bagian tema beriringan jg soal hasil riset soal tanah, malah lebih berwarna jujur pamerannya klo senimannya menyuarakan lewat karya. sayang banget interview part ini ga dielaborasi host. Dan satu hal lagi, disini ga ditanyakan juga bagaimana respon pak warno, soal kok bisa sampai kejadian galnas merespon dengan mengunci ruang pameran saat opening.

[@niuniu1445]

Tanah perampasan utk IKN??? 😂😂😂 halusinasimu terlalu out of the box

[@fabetaworks]

Bagus sekali

[@ariefyulianto3656]

Dosen saya Pak Warno. Semangat Pak.