Рет қаралды 83
salah satu tradisi di Indonesia yang salh satunya sangat dirasakan saat lebaran di kampung halaman saya yang notabene banyak warganya bekerja di luar kota bahkan luar pulau (biasa disebut perantauan) yang konon warisan turun temurun sejak saya kecil enta generasi sekarang masih ada atau tidak, jiwa pengusaha yang melekat bahkan sampai terkenal dimana - mana seperti soto lamongan, sari laut, pecel lele dll. tak layak di saat lebaran mereka akan pulang ke kampung halaman.
sedikit berbeda dengan saya yang mungkin blm menjadi pelaku perantauan sebenarnya, hanya ikut-ikutan dalam merasakan suasana mudik lebaran. tentunya hal paling penting adalah dapat bersilaturahim dengan kedua orang tua (tentunya tidak harus menunggu lebaran) selain itu tentu mengenang proses perjalanan dari lahir di kampung halaman yang telah mengantarkan hingga sekarang.
tentu siapapun akan merasakan hal yang sama jasa kedua orang tua yang tiada tara tidak akan pernah terbalaskan dengan cara apa pun. semoga ALLAH SWT selalu memberikan mereka kesehatan, kesalamatan dan kebahagian di dunia dan di akherat.
tanpa mengurangi rasa hormat dan takdzim saya kepada sanak saudara, sahabat dan tetangga serta khususnya para guru-guru yang telah mengantarkan perjalanan ini, baik di waktu di madrasah diniyah, di MI, SMP, SMA sampai perguruan tinggi, hatur maaf kami jika masih belum bisa bersilaturrahim terimakasih dan mohon maaf lahir dan batin.
serta untuk semua keluarga, rekan guru, murid dan semua yang pernah berinteraksi dengan saya, ibarat dalam ilmu Fisika jika dua permukaan bertemu bisa dipastikan terjadi adanya gaya gesek oleh karena itu momen lebaran sebagai minyak pelumasnya.
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...🙏🙏🙏