SyafakaAllah ustadzuna, semoga selalu di lindungi dan kesehatan oleh Allah agar bisa melanjutkan dakwah yang mulia ini.
@ahidamuhsin9536 ай бұрын
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Session Tanya-Jawab: Tanya: Bagaimana cara menyusun strategi untuk menaklukan hawa nafsu dan logika, ketika semua hal yang di rasa semua kurang greget pada saat ujian dari orang-orang terdekat datang bertubi-tubi dan mencoba dilewati dengan memupuk kesabaran, berjuang ikhtiar sebiasanya lalu berserah diri. Mencoba dengan memperbaiki diri dengan dimulai memperbaiki ibadah shalat beriringan dengan amal ibadah lainnya, namun untuk khusu saja itu sangat sulit sekali terkadang sampai habis air mata. Saya paham ini akibat dosa-dosa saya setelah akhir baligh yang entah sudah bagaimana banyaknya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa hamba ini. Mohon do’anya Ustadz agar kami bisa melalui ujian-ujian ini dan tidak remedial (perbaikan) terus dan mohon arahannya agar tetap Istiqomah, Jazakallahu Khairan. Jawab: Memang benar bahwa salah satu sebab musibah yang datang bertubi-tubi adalah perbuatan dosa-dosa kita, sebagimana firman Allah dalam QS Asy-Syura: 30 yang berbunyi; وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ Yang artinya, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”. (QS Asy-Syura: 30) Namun bukankah keimanan Ahlussunnah wal Jama’ah menyatakan bahwa dalam diri manusia bukan hanya ada dosa tetapi ada cabang-cabang keimanan dan iman itu sendiri. Jadi betul ada andil dari kesalahan dan dosa, tetapi di sisi lain ketika seseorang berusaha beriman, melawan dan berusaha bertaqarrub kepada Allah, arahannya juga karena ini Allah menyayangi dia, Nabi ﷺ bersabda, إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ “Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285). Dan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ingin melihat dan mendengar dia terus berdo’a dan terus tadharru' dengan merendahkan diri kepada Allah lalu sujud, merintih dan terus meminta kepada-Nya. Dan itu salah satu alasan tentang adanya ujian di Dunia. Bukankah Allah berfirman dalam QS Al-An’am: 42 yang berbunyi; وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ Yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri”. (QS Al-An’am: 42). Dan tujuannya agar mereka Tadharru’ atau merendah, sujud, kembali, munajat, minta, ruku kepada Allah, jadi inipun harus dilibatkan, sehingga kita tidak selalu berfikir dari satu arah saja yang akhirnya pesimis lalu akhirnya nanti syaitan bermain dan akhirnya kita terjatuh kepada keputusasaan, karena misalnya musibah datang silih berganti, padahal bisa jadi itu karena Allah cinta kepada kita. Jadi ini yang perlu kita renungkan bersama-sama, terus berjuang, on track, tuduk kepada Allah, beristighfar lalu perbanyak shalat-shalat Sunnah dan In Sha Allah, Allah akan berikan yang terbaik untuk kita, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Tanya: Bolehkah terbersit di benak kita untuk menurunkan standard cita-cita, karena menurut saya, saya sudah berusaha semaksimal mungkin namun masih tetap gagal. Di satu sisi saya pernah mendengar bahwa mengejar Dunia itu jangan terlalu berlebihan, karena rizki masing-masing itu sudah di takar dengan porsi yang sesuai. Jawab: Nabi ﷺ yang bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai hal-hal yang tinggi atau besar dan Allah benci dengan hal-hal yang rendah atau receh”. Dan tentu saja hal-hal yang tertinggi dan besar itu adalah Surga Firdaus, sebagaimana sabda Nabi ﷺ dalam hadits yang lain, hadits dari Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه, Nabi ﷺ bersabda, فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ فَسَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ، وَأَعْلَى الجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ “Apabila kalian meminta kepada Allah, maka minta kepada-Nya (Surga) Firdaus. Karena sesungguhnya Surga Firdaus itu adalah Surga yang paling tengah, dan juga yang paling tinggi. Di atasnya ada 'Arsy Ar-Rahman, dan darinya mengalir sungai-sungai Surga” (HR Bukhari no 7423). Dan untuk mendapatkan Surga Firdaus kita harus mengeluarkan seluruh kemampuan kita dan kemampuan itu dicurahkan dan dikeluarkan di Dunia, karena di Akhirat itu Yaumul Hisab dan menjadikan dunia sebagai jembatan menuju Akhirat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Imam Ibnu Qoyyim. Jadi selama Dunia dijadikan jembatan dan jalan menuju Akhirat, maka In Sha Allah tidak tercela, namun yang tercela ketika Dunia dijadikan tujuan dan membuat orang lalai dan lupa terhadap Akhirat. Dan kita lihat praktek para sahabat, lihat bagaimana manusia terbaik setelah era kenabian, Abu Bakr ash Shiddiq رضي الله تَعَالَى عنه, beliau menutup usia dan hidup beliau sebagai khalifah dan itu puncak tertinggi dalam pencapaian Dunia. Lihat Umar bin Khattab رضي الله تَعَالَى عنه, beliau menutup hidupnya sebagai Khalifah dan itu puncak tertinggi dalam kehidupan dunia. Jadi kalau masih CEO dan seterusnya itu jauh dari Khalifah, lihat Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib رضي الله تَعَالَى عَنْهُمَا, beliau menutup hidupnya dengan menjadi Khalifah. Itu manusia-manusia terbaik dari yang terbaik itu best of the best nya, wafat di posisi tertinggi di Dunia dan akan mendapatkan kedudukan tertinggi di Akhirat kelak. Lalu secara logika sederhana semua yang besar dan tinggi tidak bisa didapatkan dengan mudah dan tidak bisa didapatkan tanpa kegagalan. Lihat bagaimana proses yang dijalani Rasulullah ﷺ, beliau harus menjalani 13 tahun di kota Mekah dengan hidup secara tertindas, termarjinalkan, tersingkirkan, sahabat-sahabat beliau di siksa bahkan sebagian ada yang Syahid lalu setelah itu Allah bukakan pintu ke Madinah, baru setelah itu memasuki tahun ke-5 kondisi jauh lebih baik dan akhirnya terjadi perluasan dan pengembangan. Madinah tidak di bangun dalam 1 hari dan 1 malam, jadi kalau konsepnya apakah saya harus revisi cita-cita saya karena saya berkali-kali gagal itu salah, karena tidak ada orang sukses di Dunia. Semua orang-orang berhasil itu syaratnya pernah mengalami kegagalan dan banyak dari mereka bukan gagal 1 atau 2 kali gagal bahkan pernah gagal ratusan kali, namun dengan demikianlah Allah mendidik dia lalu memberikan hikmah karena dia diberikan taufik untuk tepat dalam meresponse. Dia meresponse dengan Iman, kesabaran dan ketaqwaan, adapun bagi ahli Dunia itu Istidraj bagi dia. Jadi yang namanya sesuatu yang tinggi itu sulit untuk di dapat dan tidak ada yang mudah. Ini bukan tentang motivasi atau motivator, tetapi ini tentang meraih cinta الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, “Sesungguhnya Allah mencintai hal-hal yang tinggi atau besar dan Allah benci dengan hal-hal yang rendah atau receh”. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Jum’at, 21 Dzul Hijjah 1445 AH/28 Juni 2024 Ahida Muhsin
@elvirawidyatiofficial62476 ай бұрын
Bismillah Do'a bagi yang sedang sakit : Allahumma rabban nasi, adzhibil ba'sa isyfi antas syafi la syafiya illa anta syifa'an la yughadiru saqaman. Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikan kesembuhan karena Engkau adalah penyembuh.
@mnmusyafa206 ай бұрын
syafaakumullah ustaz, jazaakummullah khairan
@hodijahridwan7796 ай бұрын
Syafakallah ya Ustd.. Barakallah fiikum
@Latifahid46 ай бұрын
Syafakallah Ustadz... Jazakumullahu khayran wa baarakallahu fiikum untuk ilmu yang tak hentinya disampaikan kepada kami
@rasyarayan60506 ай бұрын
Syafakallah ustadz..
@idaasyidah91966 ай бұрын
SyafakAllah La ba'sa thohuurun insyaa Allah BaarakAllahu fiikum
@Rumah_Belajar_Hamzah_Ibnu6 ай бұрын
Syafakallāh ustadz. Aamiin...
@ukhtydhie596 ай бұрын
حياك الله استاذنا ، شفاك الله، امين
@Ihsan1610946 ай бұрын
Syafakallah ustadz.. Aamiin..
@fauziah41916 ай бұрын
Syafakallah ustadz 😢
@syaputrifebrinasari48406 ай бұрын
Masya Allah Tabarakallah
@widiwardani3646 ай бұрын
Syafakallah Ustadzuna semoga Allah selalu melindungi Ustadz,,Aamiin,,
@muhammadsulham32696 ай бұрын
syafakumullahu ustadz
@SatiahBintiNadija6 ай бұрын
Bismillah smg kita semua diberi kesehatan berkah barokah Aamiin
@fadillaazizah33656 ай бұрын
Syafakallah ustadz.
@elvirawidyatiofficial62476 ай бұрын
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillah Subhanallah Alhamdulillah Laaillahaillalah Allahu Akbar Astaghfirullah Syafakallah Ustadz hafidzahullah Laba'sa thohurun in syaa Allah
@rahimakillah6 ай бұрын
qadarullah samaan sedang musim sakiit ini, syafaakumullaah untuk semua yg sedamg sakiit
@membacakannyaringyuk54236 ай бұрын
Syafakallah Ustadz~
@esa.puspita6 ай бұрын
Syafakallah syifaan ajilan, ustadz
@ainurinayah82886 ай бұрын
Syafakallah ustadz
@camilladewanthy6 ай бұрын
Jazaakumullahu khayran wa baarakallahu fiikum Ustadz dan team