Rangkuman Kajian: Kelemah lembutan dan pentingnya sikap tenang Pengajian dimulai dengan membahas pentingnya kelemah lembutan dalam kehidupan, terutama dalam rumah tangga. Disebutkan bahwa Allah SWT adalah Zat yang Maha Lemah Lembut dan mencintai sikap kelemah lembutan. Rasulullah SAW pun mencontohkan sikap ini dalam keseharian beliau, baik kepada keluarga maupun kepada umatnya. Nabi SAW tidak pernah berkata kasar, keji, atau mencela orang lain, bahkan tidak pernah melaknat. Beliau menunjukkan kelembutan sebagai bentuk keberanian dan hikmah, bukan kelemahan. Ditekankan bahwa kelemah lembutan adalah elemen yang dapat memperindah hubungan rumah tangga. Jika sikap ini ada, maka suasana akan penuh keberkahan dan kebaikan. Sebaliknya, jika kelemah lembutan dicabut, suasana menjadi panas, penuh amarah, dan kehilangan keberkahan. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang tidak bisa bersikap lemah lembut akan kehilangan banyak kebaikan dalam hidupnya. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, tantangan seperti kelelahan fisik, tekanan pekerjaan, masalah anak, atau hubungan yang monoton sering kali membuat seseorang kehilangan sikap lemah lembutnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengingat bahwa kelembutan mendatangkan kebaikan yang luas. Sesi Tanya Jawab 1. Mengungkapkan Perasaan kepada Laki-Laki Seorang wanita bertanya tentang keinginannya untuk mengungkapkan perasaan kepada seorang laki-laki yang sudah dikaguminya selama tiga tahun. Dijelaskan bahwa dalam Islam, wanita diperbolehkan untuk menyatakan keinginan menikah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Khadijah RA terhadap Nabi SAW. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: - Doa dan Istiqoroh: Wanita disarankan untuk banyak berdoa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan kekuatan dalam mengambil langkah. - Pastikan Sosok yang Tepat: Mengagumi seseorang dari kejauhan tidak selalu mencerminkan karakter asli orang tersebut, apalagi jika hanya melalui interaksi di media sosial. Penting untuk memastikan calon pasangan adalah sosok yang tepat dan dapat dipercaya. - Langkah Bijak: Gunakan pendekatan yang menjaga kehormatan dan marwah sebagai seorang wanita, seperti meminta bantuan pihak ketiga yang dapat dipercaya untuk menyampaikan keinginan tersebut. - Belajar dari Khadijah RA: Beliau memastikan integritas Nabi SAW sebelum melangkah dengan meminta staff-nya untuk mendampingi beliau dalam perjalanan bisnis. 2. Suami Selingkuh dan Mengajukan Cerai Pertanyaan kedua datang dari seorang istri yang suaminya ketahuan selingkuh dengan teman sekantornya. Dalam prosesnya, suami berbohong kepada atasan bahwa hubungan tersebut telah berakhir, tetapi bukti menunjukkan sebaliknya. Kini, suami mengajukan cerai dengan alasan sudah tidak nyaman dengan istri. Dijelaskan bahwa talak adalah hak suami. Jika suami mengucapkan kata talak, maka secara syariat jatuhlah talak tersebut. Namun, istri disarankan untuk mengambil langkah-langkah berikut sebelum menerima perceraian: - Taubat: Baik istri maupun suami disarankan untuk bertobat atas dosa-dosanya masing-masing, karena setiap musibah tidak lepas dari dosa manusia. - Usaha Mempertahankan Rumah Tangga: Istri diajak untuk berbicara baik-baik dengan suami, menyampaikan bahwa pernikahan ini adalah amanah yang harus dijaga demi anak-anak. Namun, upaya mempertahankan rumah tangga hanya dilakukan jika suami mau bertobat dan memperbaiki diri. - Fokus pada Takwa: Rumah tangga bukan segalanya. Yang utama adalah hubungan dengan Allah. Jika suami tetap keras kepala, maka istri telah berusaha maksimal dan bisa mempertanggungjawabkan pilihannya di hadapan Allah. 3. Suami Tidak Mau Bekerja Seorang istri bertanya tentang suaminya yang tidak mau bekerja, sementara ia merasa lelah bekerja untuk menafkahi keluarga. Ia ingin kembali menjadi ibu rumah tangga tetapi terhalang oleh keadaan ekonomi. Dijelaskan bahwa keinginan istri agar suami bertanggung jawab adalah hak yang sah, karena suami diwajibkan oleh syariat untuk mencari nafkah. - Konsekuensi Tidak Bekerja: Suami yang tidak bekerja akan menghadapi banyak dampak negatif, baik dalam keluarga, keberkahan hidup, maupun pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. - Nasihat untuk Suami: Istri disarankan untuk memberikan nasihat dengan cara yang baik, mengingatkan bahwa mencari nafkah adalah kewajiban suami dan bagian dari ibadah. - Proaktif: Jika suami tetap tidak mau berubah, istri dapat mempertimbangkan langkah-langkah lebih serius untuk memperbaiki situasi. 4. Pentingnya Doa dan Sabar dalam Rumah Tangga Ditekankan bahwa doa adalah kunci utama dalam setiap masalah. Misalnya, doa keluar rumah, doa naik kendaraan, dan doa-doa lain yang dapat menenangkan hati. Kesabaran juga merupakan elemen penting dalam menghadapi suami yang sulit. Nabi SAW menyebutkan bahwa kebijaksanaan dan kesabaran hanya bisa diperoleh melalui proses panjang dan latihan terus-menerus. Kesimpulan Pengajian ini menekankan pentingnya kelemah lembutan, kesabaran, dan kebijaksanaan dalam menghadapi setiap ujian hidup. Baik dalam hubungan rumah tangga maupun interaksi sosial, menjaga sikap lembut dan hikmah adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan kebaikan. Setiap langkah yang diambil harus selalu dilandasi takwa kepada Allah SWT dan niat untuk memperbaiki diri. Dengan demikian, apapun keputusan yang diambil, dapat menjadi hujah di hadapan Allah SWT di hari akhir.
@aufar_053 күн бұрын
Al Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullahu Ta'ala Rahmatan Waasi'ah Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala MeRahmati Al Imam Ibnul Qoyyim, seluruh para ulama, Al Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, orang tua Ustadz, guru guru Ustadz, keluarga Ustadz dan seluruh team dengan RahmatNya Yang Sangat Luas. Syukron Ustadz Hafizhahullahu Ta'ala ❤ Jazaakumullahu khairan Baarakallaahu fiikum
@F__Nurfadillah3 күн бұрын
Jazaakumullahu khayran ustadz dan tim.. Barakallahu Fiikum 🤲
@AthaliaHumeyra-ie9sk4 күн бұрын
Barakallah fiik❤
@seandysusanti53804 күн бұрын
Alhamdulillahi rabbil alamiin Robbana taqobbal minna