Рет қаралды 182
Dari sudut kesejarahan, biola di dalam kebudayaan Melayu Pesisir Timur Sumatera khususnya riau diakulturasi dari biola dalam kebudayaan Barat. Suku Melayu Pesisir Timur Sumatera / riau menyebut alat musik gesek ini biola. Mereka mengakultursi alat musik biola ini ke dalam kebudayaan Melayu, karena adanya hubungan dengan bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Inggris dan Belanda sejak abad ke-16. Sistem akulturasi biola dalam kebudayaan Melayu mengikuti konsep kebudayaan Melayu. Alat musik biola memang berasal dari Barat, namun gaya melodi yang disajikan adalah khas Melayu. Ciri utama melodi yang disajikan adalah cenderung melodis, menggunakan modus Melayu atau Timur Tengah untuk lagu tradisionalnya yang kaya akan improvisasi melodi, variasi nada dan teknik ornamentasi. Dalam memainkan variasi melodi dan ornamentasi nada, mereka mempergunakan konsep patah lagu, cengkok, dan gerenek yang menjadi identitas budaya musikal Melayu di beberapa kawasan. Melalui alat musik biola ini, para pemusik biola mengakomodasikan konsep-konsep melodi pada kebudayaan suku Melayu dengan ciri memakai interval mikrotonal dan nadanada luncur. Suku Melayu Pesisir Timur Sumatera / riau adalah suku yang terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh kebudayaan yang datang dari luar. Namun unsur kebudayaan luar tersebut mereka gunakan sesuai dengan kepribadian dan jatidiri mereka.
biasanya biola juga dipaduka dengan alat musik lainnya seperti seruling,gitar,bebabo dan alat musik lainnya yang menajdikan instrumen yang enak didenggar. tidak hanya itu musik ini juga sering digunakan untuk latar musik teater / drama dan pertunjukkan teater bangsawan.
yang saat ini dimainkan adalah musik senandung pesisir yang mengambarkan keragaman budaya di pesisir sungai rokan. yang mayoritas masyarakat nya adalah nelayan.