Mbah Iro Medjo Lahir pada abad ke 19. Beliau tinggal di Desa Jonggol Jambon Ponorogo. Beliau menjadi lurah Jonggol sampai akhir hayatnya. Mbah Iro Medjo memiliki 3 istri dan memiliki 12 anak. Anak-anaknya yaitu : Gundeg, Diran tole, Jogo boyo Karjan, dll. Dari istri pertama memiliki 11 anak, istri kedua tidak memiliki anak, istri ketiga hanya memiliki 1 anak. Mbah Iro Medjo wafat pada abad 20 Masehi di usia 130 tahun. Dimakamkan di TPU Desa Jonggol Jambon. Saat Mbah Iro Medjo menjadi lurah, yang menjadi Carik adalah Mbah Donomiharjo. Kamituwonya adalah Mbah Jai dan Mbah Katimin bin Iro Medjo. Yosep Priyangga Mukti adalah keturunan Mbah Iro Medjo. Yosep Priyangga Mukti masih sempat bertemu dengan Mbah Damiah, Mbah Misdi, Mbah Misni, Mbah Sibang, dan Mbah Kemis. Berdasarkan Versi lain: Mbah Iro Medjo memang wafat pada usia 130 tahun, saat itu Indonesia telah merdeka. Sebelum wafat sudah tidak menjadi lurah dan digantikan pada oleh Mbah Donomiharjo. Mbah Iro Medjo memiliki ipar Mbah Wagiah dan Mbah Kleyeng, dari Mbah Saman jugak beliau berkata bahwa pada abad ke 20 Mbah Iro Medjo datang ke Dayakan Badegan untuk menemui saudara Mbah Iro Medjo.
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
Desa Mangunharjo merupakan sebuah Desa yang sudah tua dan memiliki sejarah tersendiri dan unik sejak jaman dahulu. Desa Mangunharjo pada saat jaman Kerajaan Majapahit sampai Mataram adalah sebuah Tanah Perdikan atau Bumi Merdeka yang bernama Karang Sudha, yang memiliki wilayah : Desa Gading, Desa Ngawu, Desa Karang (Jetis Kidul),Kedungbendo, Ngasem,Banyuanget,Gegeran,Sono (Kali Kuning sebelah Utara), Trenggono,Kebondalem,Gedangan dan Pager Gunung dan Nangka (Petung Sinarang sebelah Selatan). Yang di bagi menjadi 3 (tiga) Kademangan, yaitu Kademangan Gading dengan wilayah Gading, Ngawu, Sono, Pager Gunung, Nangka, Karang. Kademangan Kedungbendo dengan wilayah Kedungbendo, Ngasem, Banyuanget, Gegeran, Jati. Kademangan Gedangan dengan wilayah Gedangan, Kebondalem, Trenggono sampai Krebet, Ngumbul Wetan. Tentang asal mula Karang Sudha adalah bahwa pada jaman dahulu di Karang Sudha ada sebuah Danau/Sungai yang tersumbat di Kedung Gupit yang pada setiap habis panen di gunakan untuk upacara ritual adu kesaktian dari Desa-Desa sekitar yang di sebut Adu Lesung yang sampai sekarang Lesung itupun masih ada. Dan menurut perhitungan dan pertimbangan untuk persatuan dan kemakmuran serta bisa digunakan sebagai lahan pertanian dan tempat tinggal sehingga Danau/Sungai tersumbat tersebut di keringkan dengan cara membuat aliran sungai seperti yang ada sekarang ini di Gupit Kedungbendo. Adapun yang membuat aliran atau memindah/mbedhah (Jawa) sungai tersebut adalah sepasang Ulama yang merupakan saudara kandung yang bernama Tunjung Biru dan Tunjung Sekar yang selanjutnya terkenal dengan Eyang Gusti dan Eyang Damuk, dan Makam dari Eyang Gusti berada di Dusun Ngasem Desa Kedungbendo, sedangkan Makam Eyang Damuk berada di Imogiri, sedangkan yang ada di Gading Mangunharjo adalah bekas Tempat Tinggal dan tempat berjemur Eyang Damuk di pagi hari, yang sekarang di tumbuhi pohon Sawo Kecik. Desa Gading yang terdiri dari Dusun Gading/Krajan dan Tegal. Juga desa Ngawu yang terdiri dari Dusun Ngawu/Karanganyar dan Sepatan bergabung menjadi satu dengan nama Mangunharjo, tentang penamaan Mangunharjo tersebut dimaksudkan untuk mengenang nama dan jasa Onder Karang Sudha yang bernama Mangun Winata, karena pada jaman Onder Mangun Winata ini Kaonderan Karang Sudha mencapai jaman keemasan dan Onder Mangun Winata mampu memakmurkan masyarakat Karang Sudha pada umumnya.
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
Mbah Kerto Terong Lahir pada abad ke 19. beliau adalah anak dari Mbah Nadi. Beliau tinggal di Dukuh Bandar Desa Karangjoho Badegan. Beliau memiliki 7 anak. Anak-anaknya yaitu :Kadi, Kanimin, Kainah, dll. wafat pada abad 20 Masehi. dimakamkan desa KarangJoho Badegan. Beliau disebut Kerto Terong karena tanaman andalannya adalah Terong.
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
Makam eyang Karangjati Desa Mangunharjo Kecamatan Arjosari Pacitan. Makamnya ada di dekat jembatan panjang. Yosep Priyangga Mukti pernah kesana. Setelah itu bertemu Mbah Rustamaji Mangunharjo Arjosari Pacitan. Mbah Karangjati tewas terbunuh diatas kudanya. Beliau hafal kitab, sehingga daerahnya akan dijadikan daerah perdikan bebas pajak. Memiliki banyak keturunan. Mbah Kerto Terong adalah keturunan Mbah karang jati. Makam Mbah Karangjati diziarahi banyak orang.
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
Mbah Joi Kromo Lahir pada abad ke 19. Nama istrinya adalah Mbah Manis. beliau tinggal di Dukuh Pendung Duri Slahung sebagai Kamituwo, tidak tahu siapa orang tuanya. beliau memiliki 9 anak. Anak-anaknya yaitu : Somiah, Joyo Japan, Senen, Yahudi, Onggo, Surat, Sepe, dll. Mbah Joikromo wafat pada abad 20. dimakamkan di Dukuh Pendung Duri Slahung. Setelah wafat yang menjadi Kamituwo Pendung adalah Mbah Yahudi bin Joi Kromo, anaknya.
@RiniRini-ds4jk2 жыл бұрын
Alhamduliliah aq yo ws kro resik2
@SamudraFandi2 жыл бұрын
Syukron🙏
@adiwirojoyo3832 жыл бұрын
Mau nanya mas,,disitu ad gk makam nya mbah Linggo Karso,,beliau tokohdari bayat klaten jawa tengah,,beliau meninggal di tembak samabelanda,,karena saya masih keturunannya,,dlu bpk saya pernah cerita beliau dimakam kan di makam sendang dekat jln raya ,,dan beliau punya anak di karang mojo tegalombo,nama anak beliau mbah singo karso beliau yg babat dusun karang mojo,,matur swon
@SamudraFandi2 жыл бұрын
Kalau yang di atas hanya ada 2 makam salah satunya makam pangeran sendang . Kalau yang bagian bawah ada makam umum
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
Tokromo bin Merto Drono lahir pada abad ke 19. Memiliki istri bernama Baniyah. tinggal di Dukuh Blimbing Desa Janti. Memiliki 6 anak yaitu : Damiah binti Tokromo bin Merto Drono, Garimin bin Tokromo bin Merto Drono, Marso bin Tokromo bin Merto Drono, Situk bin Tokromo bin Merto Drono, Demes binti Tokromo bin Merto Drono, Sarengat bin Tokromo bin Merto Drono. Wafat abad ke 20 dan dimakamkan di pemakaman Banaran Janti Slahung.
@nandataqwa24093 жыл бұрын
Tertarik dgn ceritanya
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
@@nandataqwa2409 makam ini masih ada
@nandataqwa24093 жыл бұрын
Di daerah mana
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
@@nandataqwa2409 Pemakaman BANARAN Desa Janti Kecamatan Slahung PONOROGO Jatim INDONESIA
@satriyoprihastomo34233 жыл бұрын
Ralat mas. Di akhir video "ALLAH SUBHANALLAHU WA TA'ALA" yang betul adalah "ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA"
@SamudraFandi3 жыл бұрын
Nggeh matur sembah nuwun
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
@@SamudraFandi الله سبحانه و تعالى
@nandataqwa24093 жыл бұрын
Pohon apa aja yg berukuran besar di situ mas
@muhammadrisqirisqi4173 жыл бұрын
Yok iii
@SamudraFandi3 жыл бұрын
Siap🙏
@ridwanahmad54893 жыл бұрын
Ayoo mas gass mrono
@SamudraFandi3 жыл бұрын
Monggo
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
Kapan kita bisa bertemu. Biar saling mengenal
@SamudraFandi3 жыл бұрын
Monggo atur jadwal
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
@@SamudraFandi WA ?
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
@@SamudraFandi nanti malam jam 9 bisa
@SamudraFandi3 жыл бұрын
Ngapunten dereng saget lek niki mangke
@yoseppriyanggamukti37653 жыл бұрын
@@SamudraFandi umpami besok jam 2 siang
@pujahati50463 жыл бұрын
Seh endi iki ? Aq warga sendang,koq gk ngerti tmpt iki.🙊🙈🙈