Nasehat Buya Yahya Untuk Walisantri & Santri, Sebelum Kepulangan Liburan Lebaran 1443 H

[@abdurrohim2177]

Syukron buya

[@hamba1022]

Assalamualaikum wr wb.. jazakumullah khoiran Buya.

[@rizilkananda1489]

Amin

[@candraputraf4543]

Ya Allah bnr sekali ap yg d katakan buyah yah.... Ank saya jg mondok kl ps liburan d rumah....pegangnya hp melulu... Trs kl d suruh / d bangunin sholat jg susah.....mohon pencerahannya buya yah....ats perhatian kami ucpkn terima kasih

[@filatussalsabila6529]

sya sendiri klo anak pulang pondok selalu was2 ,kaya dia lebih aman dipondok dari pada dirumah 😢

[@harissyaeful]

Semua bisa terjadi, kejahatan bukan saja dilakukan oleh orang beragama, bahkan orang tidak beragama bisa sadis, masalah hukum islam melarang menghukum tanpa lewat pengadilan, jika itu dilakukan mereka dihukumi sebagai bukan pengikut Nabi mereka sudah keluar dari Islam, bahkan seberapa jahat seseorang tidak dibenarkan main hakim sendiri, penganiayaan terhadap orang dianggap jahatpun dilarang, Islam tidak membenarkan penganiayaan tanpa prosedur hukum yang tertib, seperti Napoleon, seperti Armando, itu pelakunya dianggap menghianati nabi, Siapa yang tidak menghormati orang kafir yang damai bukan pengikut nabi, siapa bermain hakim sendiri bukan pengikut nabi, ada hukum yang harus dipatuhi. Tentang pelanggaran karena memang mereka jauh dari pendidikan Islam, Islam KTP, Islam yang tak pernah belajar. Saya yakin di agama lainpun orang bisa bertindak jahat, bahkan lebih brutal dan sekala besar. Semoga tuhan melindungi orang orang baik dari rencana jahatnya, melindungi orang orang Sholeh dari tipu daya iblis, amin Tidak ada yang terjadi kecuali Tuhan telah menghendakinya. Semoga tuhan selalu memelihara orang baik, amin

[@maulidahmaulidah3957]

assalamualaikum buya.. mudah2n buya dan umi beserta keluarga selalu ada di keridoan allah SWT. saya mau bertanya buya.. insya allah saya ingin masukan ank saya di cabang albahja buya yahya bogor. apakah nanti pas SMA nya bisa masuk di pusat albahja cirebon..? mohon respon nya buya... terimakasih... wassalamualaiukm

[@Carnawi1]

Bisa orang tua kami

[@harissyaeful]

Api kebejatan sedang menyala Ini dagangan boleh dibeli, dan gratis. Siapa menanam dia akan menuai, siapa menabur angin, dia akan menuai badai, Itu hanya sebuah kata kata mutiara, tetapi setiap orang beragama percaya, siapa yang membunuh tanpa adanya peperangan fisik, membunuh tanpa hukum, main hakim sendiri, meskipun dia memang pantas dibunuh, dia sedang menabur angin. Semua tindakan harus tunduk pada hukum, bahkan agama, siapa bertindak tanpa hukum dia sedang menjatuhkan dirinya ke dalam badai api yang menyiksa, karena dia sudah menanam bara api kejahatan. Tidak ada yang sia sia karena semua akan diberi upah oleh Tuhan yang maha kuasa. Jangan pernah meminta balasan kebaikan kepada orang yang kita bantu, lupakan kebaikan diri sendiri, ingatlah apa yang pernah dilakukan apakah itu kejahatan atau bukan, Ketika itu terjadi maka meminta pengampunan adalah pilihan tepat Doakan yang mencederai, doakan yang menghina, doakan yang berbalas air tuba, semoga diberi kebaikan, diberi petunjuk, dan dianugrahi Rezki yang bertambah. Tidak ada yang sia sia, tidak ada yang terlewatkan, tidak ada alasan berduka, bersedih meskipun kebejatan datang. Berusaha mencegah, berusaha menghambat, menghentikan adalah keharusan, berjuang di jalan Tuhan adalah keberuntungan, dan kematiannya adalah jalan mudah bertemu dengan Tuhan.

[@harissyaeful]

Kejahatan dan dosa presiden yang maha jahat, jika Di setiap agama ada saja penjahat, baik sekala kecil atau besar, bahkan ulama ada yang busuk, ulama busuk seburuk buruk makhluk, ada individu yang bodoh, pemahaman bodoh, peran negara sangat penting untuk melindungi dari individu jahat atau kelompok. Negara harus mendidik warganya, merumuskan kerukunan, toleransi, lewat pendidikan formal atau non formal, membuat produk hukum yang adil bagi semua Di Indonesia mungkin ada, belum maksimal Tetapi negara luar tidak tahu, mungkin lebih buruk, peran negara, sangat bertanggung jawab, lewat ulama. Dosa pemimpin akan sangat besar, jika tidak memperhatikan kerukunan beragama, siksa tertinggi bagi presiden yang lalai. Kejahatan maha sadis jika presiden tidak paham terhadap pendidikan terutama toleransi. Juga Mentri agama dia yang akan menempati siksa tertinggi jika, tidak bisa mendidik, dan tidak mengerti bagaimana mendidik umatnya, ulama yang lalai neraka jahannam untuknya, Semoga semua diberi hidayah, amin