Рет қаралды 32,142
Industri perkebunan sawit Tanah Air banyak memperbincangkan peran Pabrik Kelapa Sawit tanpa kebun (PKS Komersial) terhadap masa depan petani sawit dan keberlanjutannya.
Selama ini, kehadiran pabrik kelapa sawit komersial, memberi harapan bagi petani sawit swadaya. pasalnya pabrik ini memberikan kepastian penyerapan sawit oleh petani swadaya. Namun, kini kehadiran pabrik komersial justru dipermasalahkan oleh pabrik kelapa sawit yang terintegrasi ke kebun inti dan mitra plasma atau pabrik kelapa sawit konvensional.
Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung menilai pro-kontra ini diawali oleh pesatnya pertumbuhan petani sawit rakyat yang melebihi ekspektasi dan kian banyaknya petani yang melepaskan diri dari kemitraan PKS Konvensional. Sehingga kehadiran pabrik komersial yang menyerap sawit petani rakyat sedikit dipermasalahkan PKS konvensional, menghadapi kondisi ini pemerintah diharapkan memberikan solusi yang tepat bagi semua pihak yakni melalui kemitraan
Senada dengan Apkasindo, Direktur Eksekutif PASPI, Tungkot Sipayung menilai hal ini bukan polemik karena PKS Konvensional dan PKS Komersial sama-sama dibutuhkan oleh petani sawit. Sementara Kepala Pusat Studi Sawit IPB, Budi Mulyanto melihat kehadiran PKS Komersial dan PKS Konvensional sama pentingnya, dimana PKS Konvensional hanya mampu melayani kurang dari 7% petani swadaya sehingga kehadiran PKS komersial bisa menyerap TBS 93% petani sawit lainnya.
Di sisi lain, Direktur Ekonomi & Keuangan Jamintel Kejagung, Supardi mengatakan keberadaan PKS Komersial dan petani swadaya harus disikapi dengan bijak melalui penataan ulang untuk melakukan kemitraan sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku.
Seperti apa pro-kontra terkait PKS Komersial? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dan Direktur Ekonomi & Keuangan Jamintel Kejagung, Supardi dengan Kepala Pusat Studi Sawit IPB, Budi Mulyanto serta Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy (PASPI), Tungkot Sipayung dan Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat Manurung dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Rabu, 24/04/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindone....
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT