Рет қаралды 2,587
Cek Jun Channel Episode ke 58
Liputan Cek Jun Channel kali ini mengambil tema Ngobeng dan Ngidang Makanan Tradisi Khas Palembang Yang Kian Memudar. Sebanyak delapan orang duduk bersila dengan membentuk lingkaran saling berhadapan. Mereka siap menyantap nasi dengan beragam lauknya yang berada di tengah-tengah.
Cara makan tersebut adalah tradisi leluhur Palembang dengan istilah Ngobeng dan Ngidang Makanan ini merupakan menghubungkan makanan dalam kegiatan adat Palembang seperti dalam acara pernikahan, khitanan, syukuran, dan perayaan hari-hari keagamaan.
Sayang, kearifan lokal itu kini nyaris tak pernah lagi ditemui, bahkan sudah hilang. Masyarakat setempat telah mengubah cara menghidangkan dengan masa kekinian, ada istilah prasmanan atau juga prancisan. Ngobeng atau ngidang awalnya dibawa pendatang Arab ke Palembang. Namun pada masa Kesultanan Palembang Darussalam, cara penyajian diubah dengan memasukkan kultur Palembang.
Secara teknis, kegiatan ini dimulai dengan saling tolong saling menyambut makanan dari satu orang ke orang lain hingga ke tempat tujuan yang telah disiapkan dengan dilapisi kain.
Jika budaya Arab menghidangkan makanan dan lauk-pauknya di satu tempat dan dimakan secara bersama-sama oleh empat orang atau lebih, ngobeng versi Palembang sedikit berbeda. Ngobeng dan Ngidang ini dengan menyediakan nasi, baik nasi putih maupun masih minyak dan lauk-pauknya di wadah terpisah, namun dihidangkan dalam satu tempat dengan jumlah delapan orang yang akan memakan menu hidangan yang telah disiapkan tersebut.
Makana Hidangan ini biasanya dipisahkan antara tamu Laki - laki dan perempuan, sesuai dengan syariat Islam, dan Untuk Tamu Laki - laki didahulukan untuk menyantap hidangan makanan, apabila Tamu Laki-Laki telah selesai semua menyantap hidangan makanan, maka baru dipersilahkan Tamu Perempuan menyantap hidangan makanan.