Рет қаралды 146
Oleh : Ust. Nur Ihsan Jundulloh
Pada kajian @mtkobaruparahyangan
"Berkumpul, berteman dan mencintai orang orang yg sholeh sama dengan mengangkat derajat kita di syurga nanti"
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَـنَّةِ زُمَرًا ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَآءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَا بُهَا وَقَا لَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَا دْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ
"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 73)
Begitupun dengan kisah salah satu shohabiyyah, yang sangat mencintai Allah dan Rasulnya,
NUSAIBAH BINTI KA'AB
Berasal dari Yastrib , Madinah.
Pertama kali mengenal Rasulullah di tahun ke 12 kenabian. Saat usia rasulullah 52 tahun. Nusaibah sudah memeluk islam meskipun belum pernah bertemu dengan Rasulullah.
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Musab bin Umair , sahabat Rasulullah dari keluarga yg kaya raya, beliau diutus Rasulullah utk ke Madinah.
Akhirnya mereka bertemu pada musim haji. Dimana pada saat itu 73 orang dari Yatsrib, Madinah, berencana bertemu Rasulullah, Salah satunya Nusaibah binti Ka'ab.
Pada pertemuan itu Rasulullah menyatakan siap hijrah ke Madinah dengan menyebutkan beberapa permintaan, yaitu :
1. Untuk dijadikan pemimpin.
2. Memohon Orang Madinah utk siap berinfaq & berkorban dengan hartanya.
3. Meminta perlindungan jika nyawanya terancam dan rela berkorban dengan nyawa.
Nusaibah saat itu bersama keluarganya, suaminya Zaid bin Ashim, dan anak²nya Habib dan Abdullah bin Zaid,
Saat itu yang mereka pertanyakan adalah, "Apa yang akan kami dapat jika menyetujui permintaan Rasulullah tersebut?"