Рет қаралды 100,164
Ditinggal mati anak, yang tewas dibunuh saat hendak menolong nyawa orang, amat pahit bagi seorang ibu. Itulah Sumarsih.
Semasa kuliah, Wawan aktif sebagai anggota redaksi majalah kampusnya, Warta. Ia juga bergabung dengan Tim Relawan untuk Kemanusiaan yang mendampingi para korban kekerasan Tragedi Mei 1998.
Saat jantungnya ditembus timah panas, Wawan mengenakan kartu identitas Tim Relawan untuk Kemanusiaan. Sampai akhir hayat, ia berjuang untuk kemanusiaan.
Kini, perjuangan Wawan diteruskan oleh sang ibunda, Sumarsih.
Simak topiknya di: smarturl.id/Hh...
----------------------------------------------------------------------------------------------
Homepage: kumparan.com/
Twitter : smarturl.id/9g...
Facebook : smarturl.id/iq...
Instagram : smarturl.id/g5...
KZbin : smarturl.id/KX...