Ojek Lusi | Film Pendek Dokumenter Lumpur Lapindo

(English subtitles available! Cilck "CC")
Best Short Documentary - Festival Film Dokumenter 2017 (FFD 2017)
Nominated for Piala Citra - Festival Film Indonesia 2018
Best Documentary - Malang Film Festival 2018
Nominated for Best Documentary - Minikino Film Week 4
Special Mention - ReelOzInd! Australia-Indonesia Film Festival 2017
Best Documentary - Banten Short Movie Festival 2017
Ruedi Hofmann Media Awards - Festival Film Puskat 2017
Best Cinematography - Banten Short Movie Festival 2017
Best Story - Banten Short Movie Festival 2017
Candrawala - ARKIPEL 2018
People's Choice Award - ReelOzInd! Australia-Indonesia Film Festival 2017
Forum Komunitas - Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2018
Nominated for Best Documentary - UCIFEST 8
Nominated for Best Documentary - Denpasar Film Festival 2018
Official Selection - Pesta Film Solo 8
Official Selection - Festival Film Papua 2018
Official Selection - UMN Screen 2018
Official Selection - Solo Documentary Festival 2018
Official Selection - Andalas Film Exhibition 2017
Official Selection - Parade Film MMTC #5
Official Selection - Indonesia Raja 2018
Official Selection - S-Express 2018
_________________________________________________________________
Sebelas tahun lalu Lumpur Lapindo menyembur dan menenggelamkan enam belas desa di tiga kecamatan. Beberapa warga korban lumpur mencari penghasilan dengan menjadi tukang ojek sekaligus tour guide di daerah "wisata lumpur" itu.
Sebelas tahun adalah waktu yang panjang untuk beradaptasi, tetapi tidak melupakan, karena mereka setiap hari menceritakan kembali kronologi kejadian saat lumpur itu menyembur dan menenggelamkan rumah mereka.
________________________________________________________________
On May 29th, 2006, a mud volcano on the gas drilling site of PT. Lapindo Brantas in Sidoarjo erupted. It has been in eruption since then. The mud had drowned at least 16 villages. Until 2017, victims' compensation for the loss of their home has not been settled.
Some of the Lapindo mud flood victims are now selling documentary DVDs and providing tours by motorcycles (ngojek) on the "tourist site".
________________________________________________________________
Director: Winner Wijaya
/ winnerwijaya
Producer: Antonius Willson
/ darminhoo
Sound Mixing and Recording: Cornelius Kurnia
/ corneliusku. .
Music: Ando Loekito
ampersoundpost....
Executive Producer: Yosep Anggi Noen
Media Partner: Infoscreening.co
infoscreening.co/
Hore Besok Libur Films.
www.horebesokl...
#filmpendek #dokumenter #lapindo #shortfilm

[@nursyahbanikatjasungkana5925]

Sedih lihat film ini, apalagi jika ingat, dengan segala cara, Lapindo meminta agar ditetapkan sbg bencana nasional shg bisa memberikan kompensasi dr APBN. Tks Winner sdh mengabadikan sebagian kecil kehidupan para korban dlm film ini. banyak kata-kata syarat makna dari para tukang ojek tsb.

[@indahsasoe]

Menceritakan dari sisi tukang ojek dan penjual DVD yang sekaligus menjadi pemandu wisata, mereka gaakan pernah bisa lupa bahkan setiap hari menceritakan kronologi peristiwa itu terjadi. Film Dokumenter yang bikin haru :) Di balik senyum dan tertawanya mereka ada sebuah luka yang ga pernah bisa sembuh, ada sebuah momen yang ga akan pernah bisa mereka lupa. LUSI (Lumpur Sidoarjo)

[@shahnazadeliaputri3765]

Waktu kecil lewat sana, berenti, ngeliat, ditawari jg sm warga sana kaset nya. Nyokap beli, dan kata nykp kita liat ini dijadikan mata pencaharian warga yg rumahnya sudah hilang. Ngeliat lgsg yg tadinya perkampungan berubah jd hamparan lumpur nyokap terus terusan blg "bersyukur"

[@Fauzanarief-n7i]

Keluarga saya juga dulu adalah korban lumpur lapindo, rumah keluarga saya di porong tenggelam terkena lumpur, untungnya sudah dapat ganti rugi rumah di kahuripan nirwana

[@WinnerWijaya]

Wah, bagus lah kalau begitu. Salam untuk keluarganya.

[@arifirfanfadillah3159]

Luka lama, Sampai kapanpun tetap sama.

[@chenouritha460]

Inget banget waktu awal mula kejadian lumpur ini tak lama setelah gempa Jogja, ga terasa waktu sudah berlalu selama itu Agak miris dan senang mungkin?? Melihat tempat bencana yang dijadikan wisata Senangnya ya karena warga disitu seperti mengambil hikmah dari kejadian itu, walau dalam keadaan dibiasakan untuk terpaksa menerima yang terjadi, semoga para korban diberikan yang terbaik Terima kasih dokumenternya, saya suka lihatnya

[@sujrenk4746]

Sebagai orang Sidoarjo sendiri, terkadang minder kalo di tanya dari mana sama orang luar Jawa. Karena sering kali mereka lebih tau Lapindo dari pada kota Sidoarjo. >_

[@awmegiii1059]

"pak niki pinten, pak? pak niki regane pinten?" Yaallah nguakak sampek kepingkel 😭😭😭😭😭

[@rahelssiahaan1977]

Winner, you make me proud !!!

[@cacaaja7211]

HAL KECIL YANG KERAP DILALAIKAN "Senantiasa bersyukur" sehat slaluuu saudara-saudari se tanah air kuu;)

[@ZeroLPU]

gokil, udah 13 tahun ya. waktu berjalan dengan sangat cepat, namun mungkin dirasa lama bagi beberapa warga yang tak kunjung mendapatkan ganti ruginya. yuk bersama buka mata dan menerima fakta bahwa LUSI masih ada dan tentunya masih berhak mendapatkan sorotan dari media/berita.

[@WinnerWijaya]

Iya, jangan dilupakan. Lumpur Lapindo semakin lama semakin tinggi dan melebar. Saat shooting film ini dua tahun lalu dan sekarang saja sudah berbeda jauh. Tanggul dipertinggi, ada yang jebol, dll.

[@GLHFSon]

Wah wah wah wah - Gio 2017

[@amilannaca3569]

Suatu kebetulan yang gak terduga. Barusan tadi baca topik colour tone luar negeri di quora dan di KZbin ketemu mahakaryanya.

[@DolananisPlaying]

yok podo di share sam, ben trending..

[@ahmadjanuri4752]

Terimakasih atas banyak hikmah yang bisa diambil dari Film dokumenter ini.👍🙏

[@andreaslie1130]

Keren banget, Winner! Pas gue nonton film dokumenter ini, somehow gue kayak ngerasain nonton film dokumenter sekelas di Netflix!

[@WinnerWijaya]

Terima kasihh Andreas!

[@achmadrezifahlevie9712]

Film dokumenter yang berkelas :))

[@rayhannn2602]

Shut out buat mas yang buat dokumenter

[@kertasbiru864]

Sinematografinya keren, 15 tahun lalu namun masih kerasa sedihnya..

[@VandyWu]

Gila sih shotnya, gimana dapetnyaaa

[@VandyWu]

Ralat, maksudnya Scene, bukan shot ya :)

[@astimargi8999]

jadi tempat wisata dadakan hingga kini

[@prasojowahyu6287]

Before Viral

[@opodustv9389]

Gw yakin ini bakalan viral bos 😊 tunggu beberapa hari bakal up di tranding YT

[@hendrikeko7875]

Kenyataannya?

[@TriAjiPrabandaru]

dari kecil bisa ngomong bahasa jawa, tapi kenapa nonton ini masih baca subtitle inggrisnya?

[@krr1253]

Iya cuk

[@WinnerWijaya]

Gakpapa, biar nggak sia-sia kami buat subtitle inggris. Lol.

[@rifaatulmahmudah8338]

15th berlalu dan entah sampai kapan :(

[@akualvin3928]

Tanah kami subur bunda

[@RosariaIndahS]

Selama pandemi ini, mereka dapat pemasukan dari mana ya? :(

[@ferdinandushardipasgoro3541]

Bagus filmnya

[@vionaaureliasaputri296]

Eh bajunya I Love jember , kota ku tu hehe

[@vexule]

salut

[@syawalabufaris3351]

Ayo di up lagi

[@aldo0407]

coba dong di tambahkan, spa aja pemilik lapindo berantas selain ARB, apakah benar muhamad mutakar juga? yg ketua GNPF ijtima itu?

[@tommyirawan7534]

14:14 plokkk

[@radityaaqil7661]

uapik tenan

[@ezdzure]

kesini karena quora

[@watiwati5938]

Segala sesuatu yang di awali dengan keserakahan akan ancur.... Ambisi pemerintah dan oligarki nya yang berakibat hukum karma atau timbal balik...

[@yudhacannavaro9786]

Sekarang kaya apa ya kondisinya?

[@krr1253]

Sad😢😥

[@adeknonek2259]

Biar Allah saja yg menunjukkan kuasanya,toh dg sendirinya sikeluarga bakry akan mendapatkan ap yg dia perbuat

[@Joeysus]

Miris ya ner 💔

[@WinnerWijaya]

Miris lebih nikmat dijalani dengan banyak guyon. Hehe.

[@aniskurnia7904]

😭😭😭😭😭😭🙏

[@Vivy_same]

Quora Indonesia

[@vionaaureliasaputri296]

Yang kaya makin kaya yg miskin makin miskin.ini indonesia

[@fitriawardani4115]

Jadi mikir..orang2 masih pake dvd di rumahnyakah ? Kalo nanti udah bener2 punah pemutat dvd, kira2 mereka jualan apa ya. Kasihan juga

[@WinnerWijaya]

Kebanyakan VCD. Pemutar DVD masih belum banyak yg punya.

[@artikasari5284]

Keluarga bakrie tertawa

[@pangeran8810]

Its a bullshit kurang apa lagi kita ceritakan tentang lumpur lapindo, Tapi ttp aja gaada manfaat baik sampai hari ini dan itikad baik pemerintah

[@Maya_inst]

cung yg kesini karna insta story admin SAD FOOD ? 🖕

[@k6i70]

:((((

[@aldiprabowo152]

Capitalism kill

[@airrojasa8689]

2:42 sapi dilempar dibuat tumbal, supaya lumpur nya berhenti 😊 aku suka kebodohan syirik ini 😄 mending di goreng di dum sekampung bosss jak pengajian 🙏

[@ThisBridget]

Maap disamping itu yang menilai itu yang diatas . Itu sudah temurun dipercayai yah gimana lagi , namanya itu adat kejawen .

[@suroboyowani149]

Kalau ga ngerti sikon disana pada saat itu mending gausah bilang orang bodoh