Рет қаралды 2,988
Podcast #56
Pada awal tahun 90-an saat lagu pop Bali mulai banyak digemari, nama sosok yang satu ini muncul dengan mengibarkan bendera Intan Dewata Record (IDRE) yang berperan besar memunculkan banyak penyanyi top Bali. Namanya Dek June. Dari Lampung hijrah ke Bali, awalnya untuk kuliah. Ketertarikan terhadap seni khususnya menyanyi dan bermusik, mengantarkannya masuk ke kancah musik pop Bali. Serba bisa, begitulah. Dek June yang banyak berguru dari maestro lagu pop Bali A.A. Made Cakra (alm.) tak hanya menjadi produser, juga menciptakan lagu, mengaransemen musik, operator rekaman, hingga “memimpin” rombongan penyanyi IDRE manggung ke berbagai pelosok daerah di Bali.
“Saya hanya pemain kecil, tak mungkinlah saya menyaingi studio rekaman besar pada masa itu,” ujarnya merendah.
Meski demikian, sebagai wanita produser rekaman pertama di Bali, tak bisa dimungkiri banyak penyanyi lagu pop Bali yang mengawali kariernya dari IDRE, seperti Bayu KW, De Balon, Kejoer, Yan Se, hingga nama tenar yang masih eksis saat ini seperti Ayu Saraswati, Dek Ulik, Eka Jaya, dan Mang Cucun. Lagu garapannya juga banyak yang sukses dan masih digemari sampai saat ini seperti “Sayang Sekayang-Kayang” yang dinyanyikan Mang Cucun, atau “Rindu Matemu Rindu” yang didendangkan Susi Paramita. Ia pun tak hanya menjadi produser, tetapi juga teman, saudara, bahkan “mami” bagi penyanyi asuhannya yang berjumlah sekira 28 orang.
Mengapa pada akhirnya Dek June memilih untuk mengibarkan bendera putih dan menghentikan aktivitas IDRE belasan tahun silam? Apa tanggapannya terhadap musik pop Bali masa kini, juga komentarnya ketika penyanyi yang ia orbitkan banyak berkiprah dan menjadi makin besar di bawah label lain? Simak obrolannya khusus untuk Oke Made.
Like dan share jika suka dengan video ini. Mari kembangkan channel ini dengan menekan tombol lonceng dan subscribe
FB : okemade.ganghan
#okemade #podcast #ganghan #worlcup #dekjun