Рет қаралды 112,586
amangkurat I digambarkan sejarawan Merle C. Ricklefs dalam War, Culture, and Economy in Java 1677-1726 (1993) sebagai penguasa tanpa sedikit pun keberhasilan atau kreativitas. “Jika Sultan Agung menaklukkan, menggertak, membujuk, dan bermanuver, Amangkurat I menuntut dan memb4ntai" (hlm. 31).
Dengan sedikit sekali perhatian kepada keseimbangan politik-sesuatu yang amat dibutuhkan dalam pemerintahan Jawa abad ke-17-Amangkurat I mencoba membangun kekuasaan terpusat dengan tujuan menyenangkan kepentingannya sendiri. Akibat perilakunya itu, dia terasing dari semua aparatus pemerintahan dan elemen-elemen yang biasanya menjadi bagian konsensus: para pangeran, patih, tumenggung, dan pemuka agama.
Amangkurat I juga dianggap tidak memiliki kualitas kebajikan yang harus dimiliki seorang raja. Dalam Serat Jaya Baya, kitab rahasia yang dianggap sakti karena bisa meramal masa depan, Amangkurat I dilukiskan dengan metafora negatif: Kalpa sru semune kenaka putung (masa kelaliman yang diibaratkan dengan kuku yang putus). "Masa lalim" maksudnya kekejaman pemerintahan raja, dan "kuku yang putus" maksudnya banyaknya panglima yang dibunuh tanpa guna.
narasi video dikutip dari :
www.historyofc...
www.netizenword...
backsound
* gamelan (7&9) karya donk gedank
• Donkgedank - PITU (Roy...
*gending agni wlwatikta karya enpras chanel
• GENDING MAJAPAHIT-AGNI...