Kakek saya ada di pasukan Wehrkreise III pimpinan pak Harto. Di sana juga ada tokoh legendaris TB Simatupang. Ikut mundur dan membuat Markas Besar Komando Djawa di tengah pegunungan Menoreh di daerah Dekso, Kulon Progo. Suatu waktu air di sungai Progo merah, kemudian di ikuti mayat mayat mengambang orang kulit putih. Setelah di cari informasi ternyata pecah perang besar di Magelang, yang di pimpin Bambang Soegeng, yang akhirnya membuat markas di Gunung Sumbing. Ada tokoh utama dalam serangan umum 1 Maret , yaitu Jenderal Soedirman, Sri Sultan HB IX, Kolonel Bambang Soegeng ( pangkat saat itu ) dan Letkol Soeharto sebagai pemimpin lapangan.
@ayungneo333213 күн бұрын
Lanjutkan perjuangan ❤
@ridwandwiatmadja330910 күн бұрын
Sri Sultan Hamengku Buwono itu Jenderal dan Menteri Pertahanan lho, Jangan lupa Beliau adalah salah satu Jenderal pertama kita. Pak Harto sebagai Panglima Daerah istimewa Yogyakarta, waktu itu Beliau adalah seorang Letnan kolonel adalah Pelaksana perintah dari atasan atasannya ( Panglima Jenderal Sudirman, Menteri Pertahanan Jenderal Hamengku Buwono IX dll)
@aditayudhistira10 күн бұрын
Maaf saya hanya membaca sejarah dan catatan surat menyurat antara Jenderal Sudirman dengan Kolonel Bambang Soegeng. Dalam catatan, Jenderal Sudirman memerintahkan Kolonel Bambang untuk melakukan serangan besar besaran, namun waktu dan konsep di serahkan ke Bambang Sugeng selaku komando wilayah. HB IX itu komandan laskar Mataram, di anugerahi Jenderal Kehormatan oleh Presiden Sukarno 14 Januari 1960, jenderal yang di angkat dari Sipil. Menteri pertahanan juga betul, tapi kalau Jenderal pertama jelas ada Panglima Besar Jenderal Sudirman. Nah ketika ada perintah ke Bambang Sugeng, maka diperintahkan Letnan Suharto untuk menemui Sultan. Jadi perencanaan dan penentuan serangan pada 1 Maret itu yang tahu hanya Sultan dan Letkol Suharto. Jadi Bambang Sugeng tak menentukan tanggal, hanya perintah melakukan serangan. Itulah hasil bacaan saya, terkait polemik klaim siapa tokoh utama. Maka kesimpulan saya 4 tokoh utama ini lah yang andil dalam ide, ketimbang saling menjelekkan yang lain. Karena semuanya pejuang yang berjasa besar.
@aditayudhistira10 күн бұрын
Tambahan : setelah agresi militer 2, para tentara dan politikus berbeda pendapat. Sementara HB IX saat itu menjabat jabatan politik, yaitu Menteri Pertahanan. Ada bisa baca sejarah, perseteruan Jenderal Sudirman dengan Presiden Soekarno. Karena berbeda pandangan dalam melawan Belanda.
@marwanto840913 күн бұрын
Almarhum kakek saya kata temen temen seangkatan tentara rakyat tapi setelah kemerdekaan karena alasan surat nya hilang beliau hanya menjadi rakyatta biasa bukan pejuang kemerdekaan ....tapi saya sebagai salah satu cucu tetap bangga walaupun itu hanya dari cerita cerita teman sejawat nya
@syahrialslametbejo623216 күн бұрын
ini salah satu pengetahuan sejarah yang sangat mahal dan luar biasa dalam bentuk film dokumenter. matur nuwun, paniradya kaistimewan
@SingSong51812 күн бұрын
Perjuangan para pahlawan sedikit sia"..... Kerana skr korupsi merajalela
@panonaqw14 күн бұрын
sedih melihat dan merasakan perjuangan jiwa raga para pejuang kemerdekaan karena nyatanya para penjajah asing makin erat mencengkeram bangsa ini,seakan hampir mustahil Indonesia hari ini bisa merdeka.
@fokkyfuad15 күн бұрын
Dulu materi ini masuk ke dalam pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa), selain ada materi pelajaran Sejarah.
@samahmadoke870412 күн бұрын
P-51 Mustang bukan F-51 Mustang.
@ridwandwiatmadja330910 күн бұрын
Hehehe Tentara Belanda dan Sekutu hanya bisa bertahan sekitar 4 tahunan, betapa malunya mereka melawan negara Indonesia yang baru lahir.
@ファーミ15 күн бұрын
yang disayangkan londo² ini msh menjajah dengan media yg namanya investasi dgn beli tanah dan properti di beberapa daerah yg vital untuk pariwisata serta londo sipit pun sama dgn membangun pabrik².
@IoemaoemPrivate-xs2tb16 күн бұрын
Dodo yogya mbah buyut saya kromotani di dor londo stlh 1 maret 49 di gancahan godean dlm pencarian knil thd ltkol soeharto dan wrekres 3 beliau di makamke di mkm wngsomenggalan brkttuhan
@rens07115 күн бұрын
andaikan saja Belanda tetap mempertahankan perjanjian Renvile, tentu bisa mendapatkan kalimantan, sulawesi, Bali, Flores, Ambon dan Papua. itu sudah lebih dari cukup daripada Jawa dan Sumatera. Dan daerah-daerah tersebut bisa lebih baik seperti suriname.