Рет қаралды 10,580
Buku ini adalah riset baru tentang pemikiran Albert Camus dari sudut yang berbeda. Ide Camus tentang keadilan tidak berasal dari argumen filosofis melainkan dari pengalaman penderitaan. Camus berbicara tentang kelas, bukan etnis dan identitas. Karya terbaru Goenawan Mohamad ini menegaskan kembali rasa solidaritas Albert Camus dengan penderitaan masyarakat Arab. Lebih lanjut ikuti bincang-bincangnya bersama Goenawan Mohamad dan Akhmad Sahal.
𝐏𝐫𝐨𝐟𝐢𝐥 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐜𝐚𝐫𝐚
𝗚𝗼𝗲𝗻𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗠𝗼𝗵𝗮𝗺𝗮𝗱 adalah intelektual publik, sastrawan dan kini juga beraktivitas sebagai perupa. Beberapa buku terbarunya adalah 𝘙𝘶𝘱𝘢, 𝘒𝘢𝘵𝘢, 𝘖𝘣𝘺𝘦𝘬, 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘎𝘳𝘰𝘵𝘦𝘴𝘬 (2021) dan 𝘈𝘭𝘣𝘦𝘳𝘵 𝘊𝘢𝘮𝘶𝘴: 𝘛𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘚𝘦𝘫𝘢𝘳𝘢𝘩 (2021).
𝗔𝗸𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗦𝗮𝗵𝗮𝗹 peminat kajian filsafat sosial dan politik. Ia pernah bekerja di Teater Utan Kayu dan Freedom Institute. Ia mendapatkan gelar master dalam filsafat politik dari New York University (NYU).
Buku 𝘈𝘭𝘣𝘦𝘳𝘵 𝘊𝘢𝘮𝘶𝘴: 𝘛𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘚𝘦𝘫𝘢𝘳𝘢𝘩 (2021) didukung oleh Institut Français d'Indonésie (IFI).
Thank you to Charlotte ESNOU, Attachée culturelle / Directrice déléguée , Ambassade de France en Indonésie et au Timor Oriental / Institut Français d'Indonésie, for reading the french excerpt.
--
𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐈𝐅𝐄𝐬 𝟐𝟎𝟐𝟏: 𝐀𝐫𝐚𝐛 𝐀𝐬𝐲𝐢𝐪
Khazanah kebahasaan dan kesusastraan Arab menyebar ke penjuru dunia bersamaan dengan penyebaran agama Islam sejak pertengahan abad ke-7 masehi. Dari satu perspektif, agama Islam dan bahasa Arab tidak bisa dipisahkan. Tapi, dari perspektif lain, keduanya tidak selamanya melekat. Ada kompleksitas, khazanah dan kekayaan pemikiran yang lahir dari persoalan itu.
LIFEs 2021 mengajak kita semua untuk merayakan kekayaan intelektual dari khazanah kesusastraan Arab. Kita bisa menyaksikan beragam program seru dari seminar, pembacaan karya, ceramah dan pentas musik dari 25 September - 02 Oktober 2021.
lifes.salihara...
--
𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐒𝐨𝐬𝐢𝐚𝐥
Twitter: / salihara
Instagram: / komunitas_salihara
#Salihara #LIFEs2021 #ArabAsyiq