Рет қаралды 53
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melalui program pengabdian masyarakat berupaya memberdayakan Desa Wisata Pampang di Samarinda, yang kaya akan budaya Dayak Kenyah. Desa ini memiliki potensi besar dalam pariwisata dan kerajinan tangan, seperti anyaman rotan, ukiran kayu, dan seni resin. Namun, desa ini menghadapi berbagai tantangan seperti promosi yang minim, pengelolaan usaha yang belum optimal, dan keterbatasan infrastruktur.
Program ini melibatkan warga lokal, khususnya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dengan memberikan pelatihan pembuatan merchandise berbasis seni resin, pemasaran digital melalui media sosial, serta manajemen keuangan usaha kecil. Hasil awal menunjukkan peningkatan keterampilan peserta hingga 80%, dengan target penjualan mencapai 500 unit dalam enam bulan. Selain itu, pemasaran digital berhasil memperluas jangkauan promosi produk budaya Dayak, sementara strategi keuangan meningkatkan efisiensi usaha hingga 15%.
Program ini bertujuan menjadikan Desa Pampang sebagai destinasi wisata budaya berkelanjutan sekaligus berkontribusi pada pelestarian budaya Dayak dan kesejahteraan masyarakat lokal. Infrastruktur desa, termasuk akses jalan dan fasilitas umum, diidentifikasi sebagai area yang memerlukan peningkatan untuk mendukung pengalaman wisatawan.
Melalui sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat, ITK memperkuat identitas lokal Desa Pampang dan menjadikannya model pengembangan desa wisata di Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.