Рет қаралды 122
Sebagai anak yang dilahirkan dalam adat dan budaya, tetap menghargai dan menghormati nilai nilai perkawinan yg sudah diwariskan oleh leluhur. Sebagai orang Kisar, walaupun berada di tanah perantauan tetap saya jalankan nilai nilai itu walaupun tidak sempurna,tetapi nilai yang terkandung didalamnya sangat berharga bagi anak perempuan yang keluar tetapi juga bagi laki laki dan keluarga yang minang. Acara kali anak perempuan dari Kisar, Dusun Yawuru Maluku Barat Daya dan laki laki berasal dari Sentani Jayapura dan Pontianak (campuran).
Kolaborasi Adatnya pihak keluarga laki-laki datang dengan sejumlah perangkat adat berupa piring adat dan batu adat yang lasimnya mereka lakukan itu ketika mereka melakukan acara peminangan. Perangkat adat yang terlihat dalam visualisasi diantaranya piring piring adat yang asalnya dari Biak (Nenek aki laki dari Biak) dan Batu Adat Cantik dari Sentani biasanya digunakan sebagai mahar/mas kawin juga tetapi kali ini bukan sebagai mas kawin baik piring adatnya maupun batu adatnya, hanya sebagai rasa hormat dan terima kasih pihak keluarga laki-laki kepada orang tua dan pihak keluarga perempuan, karena bagi orang Kisar tidak mengenal mahar/mas kawin. Yang penting bagi orang kisar adalah mereka jaga dan pelihara anak perempuan dengan baik.
Didalam mekanisme adat yang berlangsung menggunakan Adat Kisar, harus ada Tua² Adat dari kedua belah pihak yg mewakili baik laki laki maupun perempuan utk duduk dalam Meja Adat untuk berunding dan berbicara dalam mengambil keputusan. Setiap keputusan harus disahkan dengan Minum Sopi Adat bersama. Sopi merupakan sopi adat yang digunakan orang kisar untuk memeteraikkan setiap keputusan dan menurut adat tidak boleh ada yang mengingkari. Nilai yang terkandung didalamnya adalah saling hormat menghormati, harga menghargai dan itulah nilai etika, sopan santun bagi orang kisar yang disebut HONOLI.