Рет қаралды 34,921
Penglipuran Jadi Desa Terbersih di Dunia, Ini Rahasianya.
Desa Penglipuran, Banjar Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali masuk sebagai salah satu desa terbersih di dunia dari tiga desa di negara yang berbeda-beda.
Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng mengaku tersanjung dengan penghargaan tersebut. "Kita terkejut. Saya merasa tersanjung dan bangga," kata Moneng, di kediamannya, Minggu (28/2/2016).
Kendati begitu, ia melanjutkan, penghargaan itu sekaligus memantapkan tanggung jawab warga desa untuk semakin menjaga lingkungannya.
"Penghargaan itu bagi kami sekaligus dibarengi dengan suatu tanggung jawab. Selanjutnya kami harus lebih baik, lestari, asri dan indah dari sekarang, terus meningkat," ucap dia.
Moneng mengaku mengetahui jika desanya masuk sebagai tiga desa terbersih di dunia dari media sosial.
"Saya tahunya dari Facebook info seperti itu. Penghargaan langsung tidak ada kepada kami," kata Moneng.
Warga desa menggelar rapat membahas penghargaan tersebut pada Sabtu malam. Mereka membahas semua masalah terkait lingkungan dan solusinya.
"Misalnya ada got tersumbat, memotong rumput. Berbagai cara kita tempuh untuk menjaga lingkungan kita," ucap Moneng.
Moneng juga menjelaskan, penduduk DesaPenglipuran sebanyak 243 KK atau 986 jiwa. Wilayah desa seluas 112 hektar.
Dari jumlah itu, untuk hunian pemukiman hanya 9 hentar saja. Sisanya untuk hutan bambu seluas 45 hektar.
"Selebihnya fasilitas umum dan lahan pertanian," kata dia.
Menurut Moneng, kebersihan desanya sudah terjalin secara turun temurun. "Sudah dari turun temurun kepribadian kami. Sudah terbentuk dari dulu," papar dia.
Dia mengatakan seluruh warga merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan ajaran leluhurnya secara turun temurun.
"Generasi sekarang punya kewajiban anak-anak kita agar terus terjaga. Tidak mudah menjadi karakter," jelas dia.
Soal kebersihan desa memang diatur dalam peraturan desa (awig-awig). "Dalam awig-awig ada diatur. Kita punya kewajiban menjaga lingkungan, kebersihan, keasrian, keindahan," beber dia.
Meski masuk dalam peraturan desa, awig-awig tersebut tak mengatur sanksi bagi mereka yang membuang sampah sembarangan.
"Sanksi atau denda tidak ada. Kami hanya menegur saja," kata Moneng.
Dengan menjaga kearifan para leluhur yang disesuaikan perkembangan, warga terus meningkatkan cara menjaga kebersihan desa. Pengakuan sebagai desa terbersih di dunia pun pantas diperoleh.
Sumber: goo.gl/5KfWkp
=========================
Alasan Mengapa Desa Penglipuran Bali Menjadi Desa Terbersih di Dunia.
Desa Penglipuran Bali dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia, bersama dengan Desa Giethoorn di Belanda, dan Desa Mawlynnong di India.
Desa Penglipuran di Bali menjadi salah satu pionir desa wisata yang sukses di Indonesia, bahkan di kancah internasional. Awal tahun 2016 ini, Desa Penglipuran dan 2 desa lainnya yaitu Desa Giethoorn di Belanda dan Desa Mawlynnong di India, dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia.
Berikut adalah alasan bagaimana Desa Penglipuran Bali menjadi desa wisata terbersih di dunia.
Terbiasa Bermusyawarah
Masyarakat Desa Penglipuran yang terletak di Banjar Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali ini, rupanya mempunyai kebiasaan bermusyawarah untuk mencapai suatu keputusan tertentu, atau mengatasi solusi dari masalah yang terjadi di lingkungan desa. Jika ada permasalahan seperti got tersumbat, kerja bakti, maupun semua masalah yang terkait dengan lingkungan.
Menganut Falsafah Tri Hita Karana
Selain menjunjung tinggi kerukunan dan kebersamaan antar warga, masyarakat desa wisata Penglipuran ini juga menjunjung tinggi falsafah hidup Tri Hita Karana, yaitu sebuah falsafah yang senantiasa menjaga keharmonisan dalam relasi antar sesama manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan. Meskipun para generasi penerus Desa Penglipuran menempuh pendidikan formal sampai ke tingkat universitas, namun mereka tetap diajarkan untuk selalu melestarikan tradisi yang diwariskan para leluhurnya.
Tak heran, bila arsitektur desa ini sangat kental dengan nuansa budaya Bali dan Hindu yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat. Bangunan-bangunan di sana pun juga ditempatkan secara konsisten dari masa ke masa. Misalnya, bangunan suci harus selalu terletak di hulu, perumahan di tengah, sedangkan ladang usaha berada di pinggir atau hilir.
Berkomitmen dengan Aturan yang Berlaku
Desa Penglipuran yang mempunyai 243 kepala keluarga ini mempunyai aturan desa atau yang akrab disebut awig-awig yang mengatur soal kebersihan desa. Meski menyantumkan aturan soal kebersihan, nyatanya tak ada aturan mengenai sanksi di dalamnya. Dalam awig-awig ada diatur kewajiban menjaga lingkungan, kebersihan, keasrian, keindahan Desa Penglipuran.
Sumber: goo.gl/uP4Kjc