Рет қаралды 6,968
Industri makanan dan minuman yang masih mengandalkan bahan baku impor turut merasakan dampak pelemahan nilai tukar Rupiah yang masih berada di kisaran Rp16.390 per Dolar AS.
Ketua Umum GAPMMI , Adhi S. Lukman mengatakan Industri Mamin dalam negeri masih membutuhkan bahan baku gandum, susu hingga kedelai impor, jika saat ini Rupiah melemah Rp 500 saja maka biaya impor naik Rp4,5 triliun.
Selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong hingga logistik yang menggunakan Dolas AS membuat pelemahan Rupiah semakin memberatkan industri Mamin.
Sementara Kepala Ekonom BCA, David E. Sumual mengatakan pelemahan Rupiah yang terus berlanjut 90% dikontribusi oleh sentimen eksternal terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, sementara 10% lain disumbang oleh sentimen domestik terkait isu melebarnya defisit maupun penambahan utang terhadap PDB yang dianggap sebagai risiko fiskal ke depan.
Seperti apa penyebab dan dampak pelemahan Rupiah ke industri Mamin? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman dan Kepala Ekonom BCA, David E. Sumual dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Senin, 24/06/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindonesia.com/.
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT