Khususon Romo Kyai Jamaluddin Ahmad, Al Fatihah...
@dewisti9582 Жыл бұрын
Jombang hadir
@ahmadAhmad-d1w1y11 ай бұрын
Ijin download kak ❤
@ngajimbahjamal11 ай бұрын
Silakan 😊
@rokhimin8364 Жыл бұрын
Penyebab utamanya nafsu mencintai dunia lebih besar daripada Allah Yang Memberi nikmat dunia . Lebih banyak mengingat Allah Yang Memberi dunia atau dunianya.? Al-Wajd adalah Gerak jiwa pada ruh didalam jasad bukan pada jasad. Gerak ini muncul tanpa dibuat-buat oleh si pezikir, akan tetapi mengikuti kehendak Allah . Tarikan ruhani dari Allah (Al-Haq) pada qalbu anak adam akan menimbulkan perasaan tenteram dan bahagia : ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (qs.ar-rad : 28), sedang gejolak jiwa karena nafsu akan menyakitkan badan. اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat)-lah imannya dan hanya kepada Tuhan, mereka bertawakal, (Yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (pada jalan Allah)." (Qs.Al-Anfal : 2-3) أَفَمَنْ شَرَحَ الَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚفَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ الَّهِ ۚأُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (23). الَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ الَّهِ ۚذَٰلِكَ هُدَى الَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚوَمَنْ يُضْلِلِ الَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka celaka yang besarlah (pada hari kiamat) bagi mereka yang telah membatu (lalai) hatinya dari mengingati Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya." ( Qs.Az-Zumar : 22-23 ) وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan JANGANLAH KAMU TERMASUK ORANG-ORANG YANG LALAI (DARI MENGINGATI ALLAH)." (Qs.Al-A'raf : 205) Di dalam Kitab Sirrul Asror, Tuan Syekh Abdul Qodir al Jailani, Qs. mengatakan : Gejolak Qolbu (al wajdu) dan Gejolak Pendengaran (as simaa') adalah dua sarana yang melahirkan gerak jiwa; sebagaimana hal itu muncul di dalam qolbu para perindu Alloh Swt. dan para ahli ma'rifat. Keduanya adalah makanan para kekasih Alloh Swt. dan Vitamin bagi para pencari Alloh Swt. Dari Nabi Shallahu alayhi wa salam. : اَنَّ السِّمَاعَ لِقَوْمٍ فَرْضٌ وَلِقَوْمٍ سُنَّةٌ وَلِقَوْمٍ بِدْعَةٌ An nassimaa'a liqaumin fardhun, wa liqaumin sunnatun, wa liqaumin bid'atun. "Merasakan gejolak pendengaran (as Simaa') bagi sebagian kaum adalah fardhu, bagi sebagian lain sunnah, dan sebagian lainnya adalah bid'ah". Fardhu bagi orang-orang yang khowas, sunnah bagi kekasih Alloh, dan bid'ah bagi orang-orang yang lalai.