Pewarisan Wahyu Ilahi (KKGK 11-17)

Apakah Anda ingin tahu jawaban-jawaban ini?
11. Mengapa dan dengan cara bagaimana wahyu ilahi itu diwariskan?
12. Apa Tradisi Apostolik itu?
13. Bagaimana terjadinya Tradisi Apostolik?
14. Apa hubungan antara Tradisi dan Kitab Suci?
15. Kepada siapa iman ini dipercayakan?
16. Kepada siapa diberikan tugas untuk menafsirkan khazanah iman ini secara autentik?
17. Apa hubungan antara Kitab Suci, Tradisi, dan Kuasa Mengajar?
Ikuti dalam kursus Kompendium Katekismus Gereja Katolik bagian: Pewarisan Wahyu Ilahi
#SeriPembelajaranKKGK

[@theresiaduma9865]

Luar biasa Bapak Stefanus Tay dan Ibu Inggrid Tay atas pelayanan dan pewartaan melalui media ini. Saya mendapatkan bimbingan virtual melalui playlist video KKGK yang menemani perjalanan saya belajar kembali semua unsur esensial dan dasariah dari iman dan ajaran Gereja Katolik dalam KKGK. Semua uraiannya sangat jelas untuk kami awam, apalagi untuk orang muda. Pokoknya channel dan web katolisitas ini luar biasa dan keren!

[@KatolisitasAdmin]

Shalom theresiaduma9865, Syukur kepada Allah! Terima kasih atas dukungan Anda pada situs Katolisitas, Tuhan memberkati. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Chieko

[@satik-t7l]

Terima kasih...Anda berdua adalah pasangan yg ditetapkan untuk menyebarkan kabar Gembira Kristus. Tuhan Yesus memberkati, Bunda Maria menyertai.

[@cicil1136]

Keren Pak Tay dan Ci Inggrid penjelasannya clear dan gamblang. Semoga menambah Iman dan kepercayaan kami. Amin🙏

[@udinmainan6053]

Pe Waris Ilmu ilahi mungkin kita semuanya dan mungkin utamanya Sosok Pejuwang sebage Toladan yang Sudah Br Jasa Untuk Umat untuk menuju kebaikan/ kemaslahatan umat sesama sama sama Ada Bisa Tr Tata Rapi dan kariya dan usaha dame Dengan Landasan Aturan sang Ilahi/ sang pencipta untuk Br Gotong Royong Brsama sama Kita Semuanya Sodara Sodara Sesama Sama Sama Ada sah Hingga Semuanya Jadi Amin

[@laskarkemenangan5278]

Terimakasih penjelasannya pak stef dan bu ingrid .. Melalui website _katolisitas.org_ dan kursus online pengajaran iman ini, semakin memperteguh iman katolik. Tuhan berkati selalu karya kerasulan ini bersama penyertaan Bunda Maria 🌹🙏 Amin

[@nat6322]

Hallo samat malam, pa Stef dan bu Ingri mau tanya saya baru denger pengajaran kkgk 11-17. Bahwa Allah tidak secara aktif menghendaki manusia binasa, manusia memiliki kehendak bebas. Tapi sy baca di Roma 9:12-16 sepertinya Tuhan sudah menentukan sesuai kehendakNya. Mohon pencerahannya... Terimakasih

[@katolisitas_official]

Salam Nat’ Tentang keselamatan, Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa Allah telah dengan aktif menentukan sejumlah orang masuk Surga dan sejumlah lagi lainnya masuk neraka. Karena ini menentang Sabda-Nya sendiri yang mengatakan bahwa Allah “menghendaki semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1Tim 2:4). Namun, sekalipun Allah menghendaki semua orang diselatakan, kita ketahui bahwa dalam sepanjang sejarah manusia, ada banyak orang yang dengan kehendak bebasnya sendiri telah menolak Allah sampai akhir hayat, dan dengan demikian, memisahkan diri dari Allah. Keberadaan neraka pun disebut dalam Injil. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan? St. Thomas Aquinas (lihat Summa Theologica, I, q.19. a.6) menjelaskan, bahwa kehendak Allah dapat dilihat dari dua sisi/ dua macam, yaitu: yang pertama: kehendak awal mula (istilahnya disebut Antecedent will) yaitu bahwa semua manusia diselamatkan. Sisi yang kedua adalah kehendak-Nya dengan memperhitungkan keputusan kehendak bebas manusia (disebut Consequent will). Nah di sini, Allah yang mahatahu, telah mengetahui sejak kekekalan, semua keputusan manusia, tentang apakah ia akan menerima atau menolak tawaran keselamatan dari Allah. Sebab Allah itu mahakuasa dan mahatahu, maka tak ada yang dapat membatasi-Nya dan Ia mengetahui segala sesuatu. Allah tidak memerlukan sejarah atau urutan waktu untuk mengetahui segala sesuatu. Allah, sejak kekal, sudah tahu segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia dari awal sampai akhir. “Segala pekerjaan manusia seperti matahari terbentang di hadapan Tuhan, dan mata-Nya selalu tertuju kepada langkah laku mereka.” (Sir 17:19). Karena inilah Allah dapat menyatakan nubuat akan segala sesuatu yang akan terjadi, karena Dia sudah mengetahuinya, yaitu semua peristiwa, yang juga melibatkan kehendak bebas dari orang yang bersangkutan. Maka ketika dikatakan dalam Kitab Suci tentang Yakub dan Esau, “Anak yang tua [Esau] akan menjadi hamba anak yang muda [Yakub]..... “ (Rm 9:12) itu adalah karena memang Allah telah mengetahui hal itu yang terjadi sebelum hal itu terjadi. Dan bahwa peristiwa itu terjadi karena ada perbedaan tanggapan yang diberikan oleh keduanya, yaitu Yakub dan Esau, terhadap tawaran keselamatan Allah. Dalam Perjanjian Lama, kita melihat betapa Esau tidak menghargai hak kesulungannya [sesuatu yang merupakan karunia istimewa dari Allah] dan malah menukarkannya dengan semangkuk sop kacang. Maka apa yang terjadi pada Esau kemudian, itu bukan semata karena Allah semata-mata sudah menakdirkan Esau untuk menjadi hamba bagi Yakub adiknya, tetapi keadaan itu juga merupakan akibat dari keputusan Esau sendiri. Jadi, “mengetahui” tidak sama dengan “menyebabkan”. Seperti dokter telah mengetahui gejala penyakit pasiennya tapi bukan dia yang menyebabkan pasiennya sakit. Maka Allah tak mungkin menyebabkan orang menjadi sakit rohani atau berdosa sehingga ia tak dapat diselamatkan. Sebaliknya, kepada setiap orang Allah memberikan rahmat yang cukup baginya untuk dapat diselamatkan, namun agar rahmat itu dapat menyelamatkan, dibutuhkan kerjasama dari orang tersebut. St. Agustinus menyimpulkannya dengan indah, “Allah telah menciptakan kita tanpa kita; tetapi Ia tidak mau menyelamatkan kita tanpa kita” (lih. KGK 1847). Dalam rencana keselamatan, langkah pertama selalu datang dari Allah, bukan dari jasa manusia itu sendiri, sehingga di Rm 9:16 dikatakan tentang kemurahan hati-Nya itu “tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang”. Tetapi apakah rahmat keselamatan Allah itu berdayaguna menyelamatkan orang, itu tergantung juga dari apakah orang itu menanggapinya dengan baik atau tidak. Karena itu, Allah yang telah “mengetahui bahwa sejumlah orang tidak dapat diselamatkan”, itu tidak sama dengan secara aktif menyebabkan mereka tidak dapat diselamatkan. Jangan lupa bahwa Allah itu mahabaik dan mahakasih, dan karena itu tidak mungkin merencanakan hal yang jahat kepada manusia yang telah diciptakannya. Allah tak mungkin menentang sifatNya, atau menyangkal diriNya sendiri (2Tim 2:13), maka tidak mungkin Allah yang baik sekaligus juga jahat; atau Allah yang secara aktif merencanakan keselamatan sekaligus juga adalah Allah yang secara aktif mau membinasakan manusia di neraka. Jadi kalau seseorang masuk neraka, itu adalah karena ia sendiri memilih untuk memisahkan diri mereka dari Allah dan Kerajaan-Nya (lih. Mat 7:13-14, 25:31-46; KGK 1033-1037); yang diwujudkan dengan menolak untuk mengimani Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang diperintahkan-Nya atas dasar iman kepada-Nya. Keadilan Allah lah yang mengizinkan hal itu terjadi, karena Allah menghormati kehendak bebas manusia yang diciptakan-Nya itu. Sebab malah menjadi tidak adil kalau manusia “dipaksa” oleh Allah untuk melakukan segala sesuatu yang tidak dikehendakinya sendiri. Demikianlah dalam keselamatan berlaku keadilan dan belas kasih Allah. Dalam belas kasih-Nya Allah secara aktif menghendaki manusia diselamatkan, namun dalam keadilan-Nya, Allah mengizinkan manusia menerima konsekuensi pilihan kehendak bebasnya, jika ia memilih untuk menolak Allah. Semoga penjelasan ini menjawab pertanyaan Nat. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Ingrid-Katolisitas.org

[@nat6322]

@@katolisitas_official selamat malam bu Ingrid, terimakasih pencerahan nya sudah cukup jelas. GBU 🙏

[@balanginsquad2862]

Mohon Informasi nya Bapak Stef dan Ibu Ingrid, dimana saya bisa mendapatkan buku Kompendium KGK? Terimakasih 🙏

[@katolisitas_official]

Hi, Coba di Avila atau toko buku obor. Mungkin juga di toko buku rohani gereja. Semoga ada ya.

[@balanginsquad2862]

@@katolisitas_official owh iya Terimakasih ya ibu dan bapak, semoga Tuhan Yesus memberkati selalu segala kegiatan nya Amin 🙏😇

[@veronicayuliani9144]

❤❤

[@joseluisdejesusbarreto6638]

Shalomm... Bu Inggrid n pak Stef... Trimakasih suda mmbuat channel katolisitas. Sblmnya sy Suda bnyk blajar di website katolisitas.org ... Ttg iman Katolik. Sy prnh bljr Alkitab di suatu komunitas di kota kupang slma 3 thn wktu msh kuliah. Sy sngt brtrima ksh kpd komunitas itu, krn mndorong sy utk mncari n bljr ttg iman Katolik. Sy brhnti di komunitas itu krn Wahyu 12...akhirnya sy mndptkn jawabannya di website katolisitas.org pd thn 2014 n sy ttp stiap mngunjungi website hingga hr ini. Slm kasih dr Timor Leste 🙏