PKL di Malioboro Direlokasi. Sultan: "Aku Wis Ngenteni 18 Tahun" | Narasi Daily

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggusur 1.800 Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro. Alasannya, katanya Malioboro akan diajukan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Selain itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X juga bilang kalau ia telah menantikan relokasi PKL ini selama 18 tahun.
Lalu gimana tanggapan PKL setempat? Katanya, sih, belum ada pertemuan antara pemerintah dengan para PKL yang terdampak langsung. Belum lagi ternyata yang bakal terkena imbasnya enggak cuma PKL heu.| Narasi Daily
#PKLMalioboro #PenggusuranPKL #SriSultanHamengkuBuwonoX #NarasiNewsroom #JadiPaham
(Narasi)
Subscribe Newsletter Newsroom untuk update informasi terkini dari Narasi juga ya. Klik link bit.ly/newslett...
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.
Tonton konten video-video lainnya di www.narasi.tv
Follow:
/ narasi.tv
/ narasi.tv
/ narasitv
Konten video dan KZbin Channel ini adalah bagian dari Narasi.

[@callmeyachi9837]

Saya sebagai warga jogja sangat setuju dengan relokasi PKL. Supaya malioboro lebih rapi dan tertib. PKL/pedagang malioboro kebanyakan warga pendatang, bukan warga asli jogja. Wajar pedagang menolak, khawatir nanti dilokasi yang baru tidak laku. Sehingga perlu dilakukan pendekatan humanis. Tapi mau kapan lagi malioboro berbenah kalau tidak sekarang 👍

[@azr0ckw4rsh1p]

Ane yg bukan org Jogja Aja setuju karena selama ini PKL tuh kadang Sok iye dgn modus rakyat kecil Mulu tp giliran Bayar Pajak mangkir n suka menutupi Hak para Pemilik toko yg kadang tertutupi oleh para PKL n suka jual Beli lapak lahan trotoar padahal itu milik Umum...

[@XaliberDeathlock]

Jogja: kota buat turis dan kelas menengah, bukan buat warganya.

[@reqibellamy5026]

Ya memang kebanyakan pendatang baik di malioboro maupun di pasar lainnya. Dan ada kemudian istilah "aku wong kene" "aku wong mburi" njaluk wae murah kadang minta gratis, padahal tidak semuanya demikian

[@andraaselole7997]

@@XaliberDeathlock hehee..aku jg mau komen ky anda..enenge kurang..hhhhh

[@reqibellamy5026]

@@pritt23293 gan PKL di kawasan malioboro yang depan tokonya itu gak nyimpen barang/gerobak disitu, tapi ada tukang dorongnya

[@hawhyanusjiwana585]

Cukup masuk akal apabila Sultan mengatakan demikian. Opini pribadi, ketika mau ke Jogja selalu yang di ingat adalah Malioboro, Keraton dan Vredeburg. Sebagai wisatawan pastinya selalu dengar istilah "Jangan makan di Malioboro, mahal. Cari yang agak dalam pasti dapat murah" "Ke mall Malioboro saja atau ke ambarukmo, harganya pasti" "Cari burjo daerah kampus aja lebih hemat" Memang banyak PKL menjadi daya tarik bagi Malioboro dan suasananya menjadi hidup. Disisi lain, sebagai wisatawan bingung sendiri dengan keadaan aslinya.

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Wong cilik apanya, PKL malioboro itu bawaannya mobil, klo dipaksa sewa ruko mereka jelas mampu banget, cuma ya itu mereka maunya gratisan, ga sewa tempat ga bayar pajak.... harus ada keadilan antara pengusaha yg sewa ruko dan pengusaha ilegal kyk gini

[@andisulis]

Saya prnh makan soto di malioboro murah kok,seporsi plus es degan gak sampek 20rb. Jd mgkn mmg hrs teliti cari warung yg harganya affordable

[@sambernyowo24]

Betul, emang harus ditata smua nya biar rapi. Macam2 aja pkl ni sikat aja

[@pakdot007]

Disana banyak lingkaran setan yang mengatasnamakan kemiskinan.. Wong cilik.. Hilih orang jogja juga pasti tau lah.. Mentalitas yang seperti itu yang Sultan ga mau... Warga jogja manut sabda raja.

[@alvianrimbangpramudyo1143]

@@andisulis aku pernah makan bakso dah mahal bakso gorengnya kayak dah lama banget apek

[@TheAndriefe]

Banyak PKL yang tidak setuju karena mereka takut penghasilannya berkurang. Padahal mereka menggunakan tempat jualan yg sebenarnya bukan hak mereka. PKL malioboro berjualan di depan Toko yang membayar pajak, dan PKL malah membuat pemilik toko menjadi rugi. Sebagai Warga Daerah Istimewa Yogyakarta pasti tau bahwa kita harus mengikuti perintah Sultan. Sultan pasti akan memberikan solusi yang tepat bagi warganya. Semua daerah di DIY memang sejatinya milik Sultan (Keraton Ngayogyakarta). Kasultanan Yogyakarta lebih dulu ada sebelum Indonesia resmi menjadi sebuah negara. Dulu kalo Sultan DIY gak mau gabung Indonesia, mungkin sekarang udah jadi negara sendiri.

[@agungadiputra]

Setuju.. krn kebanyakan pkl justru pendatang yg tidak mengerti akar budaya jogja.. lbh nya pun membela kepentingan sebahagian org yg bukan dr jogja.. dari nama nya saja sudah ketahuan bukan asli jogja..

[@omboss88]

daerah istimewa di indonesia cuma 2 jogja dan Aceh . aceh ngk kompak , semua ingin jadi Sultan/raja maka nya hancur sampai skrg.

[@nang2695]

@@agungadiputra betul. Malioboro sebagai salah satu ikon Yogya harus dipertahankan tetap bernuansa njawani.

[@iwantjiptadi1863]

Bukan digusur..tp dipindahkan ke lokasi yg juga masih di Malioboro..menurut sy Malioboro mlh hrsnya semakin rapih

[@samantha.179]

Setuju

[@deaththeking7691]

Mau direlokasi klok orgnya (wisatawan) ngak ke tempat para PKL sama aja. Direlokasi sekalipun tidak akan mengubah hidupnya bisa jadi semakin menyengsarakan.

[@yusufcuzz1386]

@@deaththeking7691 menurut saya bang.. semua itu butuh waktu untuk wisatawan/warga sekitar ke t4 relokasi walaupun bisa memakan bertahun2...

[@yusufcuzz1386]

@@deaththeking7691 walau banyak ruginya si.. saya pedang bakso di pasar, hanya renovasi pasar saja dampaknya signifikan.. yang awalnya saya ada 3 roko di bagian depan dapat bagian tengah dan tidak berfungsi + luas tanah kecil banget ( itu gedung seperti untuk sayuran+pasar ikan )

[@yusufcuzz1386]

Jadi saran saya kalau relokasi jgn nanggung2 langsung siapin dana + liat lokasi untuk bekerja sama dengan yang terkait disitu.. klau gak nasib sampean bisa kek saya

[@feryhalim2096]

saya liat dari video youtube, bentuk bangunan "teras Malioboro 1 & 2", sangat layak dan baik. terlihat lebih baik daripada di emperan toko dan trotoar jalan. suatu saat nanti saya berkunjung ke kota yogja, pasti saya akan mampir ke 2 tempat tersebut.

[@CarstenHazz]

Karna udah di abaikan sejak lama lalu menjadi budaya. Coba kalau dari awal emang di halang. Pasti ga jadi rame. Sama kaya Jakarta. Dibiarkan banyak yang bangun rumah liar pas mau di alih fungsi ke sebenarnya malah lebih galak 😂 Itulah Indonesia.

[@lockthedoor8240]

Dulu memang masih jadi daya tarik kalo main ke Malioboro, nyari makan enak banyak PKL Tapi sekarang malah keliatan ga rapi, kaya lebih jorok, nyari makan jadi milih2, mana harganya kadang lebih mahal, dan susah mau jalan2 santai sekitar jalan itu. karna padet banget jadinya Setuju sih, wajib ada relokasi PKL disana, cuman pemda setempat wajib menjamin promosi ke area relokasi juga lebih besar, supaya pedagang juga terbantu

[@azr0ckw4rsh1p]

Sejak kapan PKL jadi daya tarik Wong dimana-mana Aja PKL banyak dikota2 diIndo bahkan suka menjajah trotoar n jual Beli lapak trotoar yg notebene milik Umum...

[@prasetyosastro5355]

Di mana mana PKL itu susah di tertibkan .mau nya seenaknya sendiri nempati yg bukan milik nya ..di tata di relokasi itu supaya lebih tertib nyaman dan indah .. Saya sering berkunjung ke malio boro dulu yg ada dumpeg berjejal PKL semrawut .

[@garasiakun8528]

Jangan pake alasan wong cilik tapi gak mau diatur dan maunya egois; hidup jorok, suka2, gak bayar pajak

[@beck3740]

nah bener

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Wong cilik apanya, PKL malioboro itu bawaanya mobil, klo dipaksa sewa ruko mereka jelas mampu banget, cuma ya itu mereka maunya gratisan, ga sewa tempat ga bayar pajak.... harus ada keadilan antara pengusaha yg sewa ruko dan prngusaha ilegal kyk gini

[@azr0ckw4rsh1p]

bukan wong cilik mereka itu cikal bakal Koruptor karena suka mengambil hak n menjajah trotoar n tak menghargai para pemilik toko resmi yg tokonya justru tertutupi oleh para PKL yg gila keuntungan tapi kagak bayar pajak

[@andraaselole7997]

Dan stelah menunggu berpuluh puluh tahun..yg punya ruko bs legaa..tidak mrongoss..byr pajak.laku kagak..

[@eshaihya]

Seluruh wilayah Yogyakarta secara kultural milik Sri Sultan Hamengkubuwono X. Beliau adalah Raja bagi masyarakat Yogyakarta. Jika Raja sudah ber titah, yasudah harus dilaksanakan sesuai titah Raja. Beda dengan wilayah Indonesia lainnya yang perlu persetujuan dan lain-lain. Makanya disebut Daerah Istimewa.

[@akhyarahmad1845]

Sebab sebelum adanya indonesia.. Kerajaan jogja sudah berdiri lama

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Di video PKL ngakunya Wong cilik, Wong Cilik apanya, PKL malioboro itu bawaannya mobil, klo dipaksa sewa ruko mereka jelas mampu banget, cuma ya itu mereka maunya gratisan, ga sewa tempat ga bayar pajak.... harus ada keadilan antara pengusaha yg sewa ruko dan pengusaha ilegal kyk gini

[@danwlilvi4384]

sudah kuno.

[@lyq232]

@@danwlilvi4384 bukan berarti gak boleh lanjut

[@keloto5799]

@@danwlilvi4384 kepemilikan ga ada hubungannya sama kuno, yg kuno itu muka lo

[@failedindonesianpainter6539]

Kok PKL-nya komplain masalah komunikasi pemda DIY?,, disitu kan Monarki bukan demokrasi, ya suka-suka yang punya keratonlah

[@maspaijo48_paijo75]

Agree with you sir

[@AgoesSies]

Ceritanya mau sarcasm nih

[@samantha.179]

Setuju setuju

[@chandraoktavianus3341]

Bener namanya daerah istimewa yogyakarta...dimana daerah ini sangat istimewa dimana sultan pimpinan tertinggi di yogya

[@ranggaryuzaki6238]

Bener banget itu. APA days tawar mereka. Sudah syukur bisa jualan.

[@vinnyolstore]

Lah... DIY itu daerah istimewa... Ada tipe pemerintahan khusus di sana... Dimana raja masih diakui... Kalo Raja ngendikan begitu lah mosok arep mbalelo? Apalagi ini PKL, apa benar semua asli Yogya? Ngko ndang kebanyakan para pedagang pendatang, yang ngga paham banget sama kultur priyayi Yogya? Soalnya meski sesama Jawa itu masalahnya beda-beda budayanya. Nek Jawa timuran seperti saya ini ya rodok brangasan, nek Jawa tengah an biasanya lemah lembut dsb. Lah Yogya, itu pusat budaya Jawa. Orang asli Yogya memang punya tingkat budaya yang tinggi. Tepo sliro, unggah ungguh nya halus, lah mosok wes dienteni 18tahun sik gak rumongso, malah tambah ngroso ngga salah, yang salah kanjeng Sultan kie piye? Toh itu bilangnya relokasi, dirapihkan, dibersihkan, dipercantik, sanes diusir dari Yogya Lo... Nggih sesama tiyang Jawi, mbok ya o sedikit ngrumangsani lah nggih.. Ampun ngantos ngoten... Jangan lupa unggah ungguh Jawa... 😁🙏Saya sekedar mengingatkan... 😁🙏

[@ydanjaya]

Kebanyakan bukan orang asli Jogja yang jualan di PKL skrng.

[@edyriyanto2313]

Jenengan leres...katah pkl sanes tiyang jogja ten malioboro meniko...lan malah seolah2 dadi penguasane ngalah2 i sing due toko lan sing due jogjanipun kiyambak

[@ayundav3]

komene jleb nanging sae tur leres.

[@masjagad]

Karena PKL Malioboro urip tanpa PKL malioboro ompong....sultan wae gawe mall nang kana, dulu ijinnya parkiran kok....

[@juliuslucky8861]

Wong jawa timur brangasan jare wkwkwk tapi ancen iyo kok mas 😂 salam teko Kediri

[@reviariani6704]

Alhamdulillah, 18th mereka bikin kumuh kota yg sangat indah

[@nikendedes8081]

Betul

[@oreoblue5706]

Saya sebagai warga Jogja juga mendukung relokasi PKL karena jalan malioboro terlihat kumuh, dan tidak nyaman untuk digunakan, saya kira keputusan pemerintah sudah tepat.

[@Lachrone]

mungkin bisa di contoh sistem di fukuoka jepang. PKL itu baru boleh menata tempat mulai pukul sekian dan harus bersih pada pukul sekian. sistem nya sewa per plot dan itu benar-benar di regulasi dan terbatas. otomatis ya harus di kurasi oleh pihak independen siapa yang mendapat jatah lapak. yang tidak dapat ya masuk ke tempat relokasi. kalau dalam perjalanan, PKL yg mendapat lapak bermasalah dapat diganti dengan PKL lain.

[@bedhenis]

Sulit dilakukan di indonesia yang banyak rakyat dan pejabatnya yang bermental korup.

[@chandraoktavianus3341]

Kalau pemikiran orang indonesia sama kayak jepang, sudah maju ini Indonesia 😂

[@r1cky068114123]

Idenya bagus tapi pelaksanaannya sulit, kalau terjadi pelanggaran biasanya tidak ada tindakan tegas dengan alasan kemanusiaan, dan jatah tempat itu biasanya nanti dikuasai orang2 tertentu, lalu dijual lagi/disewakan dengan harga lebih mahal, sangat rawan korupsi. Mau digitalisasi? Data ktp aja semrawut 🤕

[@dens133]

Waduhh sayang jogja lebih milih kyoto dari pada fukuoka 😁 Setau saya jogja jg nerapin itu , walaupun beda dikit , beda dihari tanpa pkl aja setiap selasa wage , dan barangnya gak dibawa pulang aja . Ini bukan digusur ya ,malah dibikinin tempat sendiri yg sebelumnya jualan depan lapak orang skrng ada lapak sendiri ,

[@ariffahrurrozi6378]

G bakal mentale g nurut

[@choirudinabdulgani6351]

Yg harus di bantu termasuk pemilik toko agar bisa mengelola hak nya sebagai pemilik lahan yg pajaknya lumayan besar , sementara pkl juga harus berusaha agar kedepan bisa punya toko agar gak menggangu dengan jualan di toko nya orang , selama ini hasilnya kemana ?

[@azr0ckw4rsh1p]

Ya heran diIndonesia ini PKL tuh berasa Paling Rakyat n Sok2n padahal para Pemilik toko legal justru hak2nya diserobot oleh para PKL....hmm

[@extrapayah3658]

gak tau kondisinya gimana di malioboro, tapi di sini, pkl di cikutra, bandung, pkl asik pakai lahan orang, buang sampah ke kali, jalan rusak, nutupin toko, bebas pajak (bayar sih uang preman, preman makin kaya, duitnya ntah dipake buat apa...) apakah budaya seperti ini ingin dipertahankan?

[@user-yf2rd1sx3y]

hampir sama c dg yg di malioboro

[@bendtner-oh6un]

Efek jogja yang dihuni beragam suku, jadi lupa apa yang harus dilakukan ketika Sultan bersabda

[@samantha.179]

Bener tuh

[@user-mp4nb2ns11t]

Thats right sirrr...

[@muhammadwalid8440]

Bener disitu masalah ga rapih dan ngasih harga suka suka mentang mentang turis yg dateng. Udah banyak yg komplain turis juga, jadi mau gamau udah jadi keharusan untuk dirapihin, kalo ga dirapihin ya setengah ekonominya jogja ya runtuh

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Di video PKL ngakunya Wong cilik, Wong Cilik apanya, PKL malioboro itu bawaannya mobil, klo dipaksa sewa ruko mereka jelas mampu banget, cuma ya itu mereka maunya gratisan, ga sewa tempat ga bayar pajak.... harus ada keadilan antara pengusaha yg sewa ruko dan pengusaha ilegal kyk gini

[@kunciberlari9966]

pemprov bukan mau ngerapihin tapi menggusur mas

[@dens133]

@@kunciberlari9966 hak milik pribadi kah ?? Kok gusur ???

[@herdimassa2481]

@@kunciberlari9966 kan disediain tempat alternatif! Gusur itu ga disediain tempat lagi! Alias diusir! Ga bersyukur bgt ini PKL Harga Ambyar bikin wisatawan kapok ke Jogja!

[@nikendedes8081]

Oooo....ternyata spt itu ya ..dan pedagang malioboro kebanyakan jg bukan org lokal...akeh cinone​@@ShalahudinAlAyubiZLA

[@asykarcompany]

Di jalan Malioboro, mereka PKL, warung makan, bahkan tukang parkir selalu nuthuk (harga dilambungkan) dengan alasan wisata. Pengamen datang klu nyanyi harus dibayar, klu enggak dirasani. Warung makan tidak menuliskan harga makanannya, tiba tiba melambung sekali harganya. Parkir motor 5.000 plus bonus helm/motor baret. Orang jogja yang punya kepentingan untuk sekedar mampir saja disana direpotkan sekali.

[@eza_aditya]

Itu pun kalo hilang bukan tanggung jawab tukang parkir katanya wkwkwk

[@nadjihbedjoe6074]

Jika para PKL orang asli Jogja dari turun temurun mereka akan bilang "sendiko dawuh kanjeng Sultan" 🙏 karena Jogja istimewa :)

[@aliibrohim6165]

Aku sempat trauma beli sarapan,cuma beli nasi rames sama dua gorengan dan dua sate udang aja harganya sampai sembilan puluh ribuan,pas bayar rasanya seperti kena prank gt&nyesel aku sebelum makan ga nanya harga dulu. Lain kali kalau aku jajan di sana harus nanya harga dulu,ga perlu gengsi atau malu dari pada nyesek kena prank😭

[@rezapratama8609]

Saya wong jogja aseli, lha kadang beberapa pedagang di ajak ngomong kromo inggil malah ndak mudeng... Yang asli jogja kudu d prioritaskan, yang luar dipertanyakan kok bisa buka lapak disitu... Mesake yang asli.

[@ydanjaya]

Bener banget, sebagian besar PKL itu pendatang, bukan orang Jogja asli.

[@reefighter]

Nurut aja sama sultan. Mau buka lapak di tempat selain malioboro masih bisa. Kalau tetap ingin di malioboro ya sewa toko di malioboro atau sewa kios di pasar beringharjo. Kalau rapi juga wisatawan tambah senang ke malioboro

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Wong cilik apanya, PKL malioboro itu bawaannya mobil, klo dipaksa sewa ruko mereka jelas mampu banget, cuma ya itu mereka maunya gratisan, ga sewa tempat ga bayar pajak.... harus ada keadilan antara pengusaha yg sewa ruko dan pengusaha ilegal kyk gini

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Klo ada yg bilang "Lah mereka sewa tempat kok", Lha itu sewa ke siapa? Preman? wong itu tanah trotoar punyanya negara, justru harus lebih galak lagi diberantasnya kalo kyk gini

[@jemijonathan8121]

Saya pribadi dukung Sultan dan yakin kok pilihan beliau uda di pikirkan terbaik dan dia pasti mau Malioboro jd terbaik buat wisata Yogya dan lain nya ,Maju Sultan emang ada istilah tidak semua tindakan kita bs bikin semuanya puas, can not making everybody happy,mohon maaf kalo pendapat pribadi ku salah..jgn di bully yah

[@ideaone]

Uwiss laah.. Pindah saja laah.. Sri Sultan saja sudah ngenteni 18 tahun... Daerah itu Istimewa... Ada Raja Jawa disana.. Pindah sajalaah.. Sudah puluhan tahun berlangsung.. pengap dan sumpek lagi... Janganlah selalu berlindung dibalik jargon pedagang kecil dan asongan... Gimana mau naik level kayak Singapura kalo nggak mau bersih2 dan rapi2... ✍️

[@samantha.179]

Setuju

[@bismanaufa5618]

Raja? Sultan.

[@Zxzuu29399]

@@bismanaufa5618 raja jogja ya sultan

[@ahmdrozikin5165]

@@bismanaufa5618 Berapa tahun tinggal di Indonesia Om?

[@bismanaufa5618]

@@ahmdrozikin5165 ya seumur hidup saia

[@_rzalad]

Wahai PKL Malioboro . Seluruh wilayah DIY secara kultural adalah milik dari Sri Sultan Hamengkubuono. Sejatinya sejak dahulu kala semua rakyat di Ngayogyokarto hanya menumpang. Sri Sultan HBX pasti melakukan yang terbaik untuk rakyatnya. Protes boleh² saja, tapi mbok ya tidak perlu membuat framing buruk seolah² Sri Sultan HBX tidak memperdulikan nasib PKL. Coba untuk Sendiko Dawuh, Insya Allah berkah.

[@reedtya5201]

gweh suka sarkas enteh... BRAVO..

[@ssanto8847]

@@reedtya5201 itu bukan sarkas bro. sejatinya emang seperti itu.

[@korniasetyawan]

Dukung sri sultan, aku wong jogja 😁

[@medyarizkadani]

"Tidak melibatkan partisipasi masyarakat" 🤭 gimana ya, lha itu tanah'e sultan kok 😅 sudah ditungguin sultan 18 tahun, supaya pada bisa balik modal dan relokasi sendiri ke tempat yg layak kok, kurang sabar dan baik apa coba 😅

[@masjagad]

Sultan mu kok mbok percaya mas....anake selingkuh, hamil diluar nikah....meneng kabeh

[@lev_rzld_]

@@masjagad Ya memang sultan pemimpin kultural tertinggi di Jogja kok, ngga salah lah, sesuai dengan statusnya sebagai Daerah Istimewa

[@SudutJogja]

Doakan saja yang terbaik untuk semuanya. Semoga kedepannya para PKL nambah rejeki dan berkah. Setiap sudut Jogja itu Istimewa.

[@indonesiahebat3936]

Pedagang makanan depan RSUP Sardjito bisa di-relokasi di sebelah, dan ramai tak ada masalah berarti. Bikin macet kumuh. Di sekitar Kerajaan Inggris Buckingham juga tak ada PKL.

[@Zumriyanto]

yang punya toko itu mereka bayar sewa, bayar pajak, yg PKL? apakah etis toko jualan batik tp PKL didepan jualan batik, mungkin saya sudah lama ga main ke jogja tp harus diakui untuk lalu lalang itu agak susah, menurut saya akan lebih baik jika Pemerintah daerah kota Jogja membuat tempat semacam alun-alun ditengahnya kolam air mancur dan melingkar itu isinya toko² kecil untuk relokasi PKL, Malioboro ga akan sepi kalo PKL direlokasi hanya tidak sepadat sebelumnya aja.

[@g-hj1937]

lahan punya orang lain komplain. masih mending dikasih lahan baru. itu kan bagus jadi ada wisata kuliner baru .

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Di video PKL ngakunya Wong cilik, Wong Cilik apanya, PKL malioboro itu bawaannya mobil, klo dipaksa sewa ruko mereka jelas mampu banget, cuma ya itu mereka maunya gratisan, ga sewa tempat ga bayar pajak.... harus ada keadilan antara pengusaha yg sewa ruko dan pengusaha ilegal kyk gini

[@choirudinabdulgani6351]

Pkl marah marah padahal bukan orang jogja kebanyakan ,di beri lahan harusnya bersukur , di beri kesempatan jualan di lahan toko kok gak mau pindah sebagai tamu harusnya tahu diri kasihan juga yg punya toko

[@ydanjaya]

Bener banget, sebagian besar PKL itu bukan orang Jogja asli.

[@bedjomulyo3477]

Udah dijual2in itu lapak. Yg jual warga luar jogja

[@mingcessi3431]

Gak perlu bernegosiasi pun namanya jg sultan. Meskipun bagian dari Indonesia Yogyakarta adalah daerah khusus dibawah kesultanan. Jadi suka2 sultan karena itu wilayah kekuasaannya dia selama rakyat dapat kompensasi yg pas, adil atau tdknya tergantung prespektif masing2

[@Zxzuu29399]

Yes...sultan...tiada lawan

[@TheAndriefe]

Iya setuju, Kasultanan Yogyakarta lebih dulu ada sebelum Indonesia resmi menjadi sebuah negara. Dulu kalo Sultan Jogja gak mau gabung Indonesia, mungkin sekarang udah jadi negara sendiri.

[@masjagad]

@@TheAndriefe hahahaha jogja juga sudah dikasih dana keistimewaan kemana dana nya? Buat bancaan...sultan tanpa wahyu....geger ambruk kraton ne....melanggar adat....

[@ayraputri2873]

@@masjagad APBN pertama Indonesia ......itu sumbangan dr sultan Jogja ......🤭

[@elbo3473]

Sekitar tahun 2009 - 2012 an, saya merantau ke Jogja. Dan maaf, kawasan Malioboro memang indah bersama PKL nya, tapi juga agak jorok dan tidak tertata rapi. Itu dulu, sekarang ga tahu karena belum sempat mampir lagi. Secara keseluruhan, Jogja memang sangat istimewa secara sosial, histori.

[@AgoesSies]

Lebih rapih ketimbang saat itu

[@aro7942]

Masih semerawut. Tapi gk perlu hilangkan Hanya perlu di tata dan jumlah pkl di batasi

[@ShalahudinAlAyubiZLA]

Di video PKL ngakunya Wong cilik, Wong Cilik apanya, PKL malioboro itu bawaannya mobil, klo dipaksa sewa ruko mereka jelas mampu banget, cuma ya itu mereka maunya gratisan, ga sewa tempat ga bayar pajak.... harus ada keadilan antara pengusaha yg sewa ruko dan pengusaha ilegal kyk gini

[@kunciberlari9966]

harusnya ditata kawasan maliboronya, dijadikan kawasan tanpa kendaraan bermotor, bukan digusur PKL nya

[@hansnoor9637]

indah, tapi jorok dan tidak rapi. Standar ada cukup membingungkan, kawan.

[@ozilchannel2285]

aku kasih tau ya mbak, keputusan sultan itu "mutlak"

[@bejoishandsome3902]

Sudah dibuat kan tempat relokasi secara tertata rapi.. tinggal pindah aja susah bener. Jangan meniru hal buruk dan Bodoh masyarakat ibukota... yang bandel cukup wilayah ibukota aja jogja jangan.! Menata kota sendiri juga nilai plus bagi wisatawan toh relokasinya juga masih diwilayah malioboro.. lalu apa masalahnya.??? Masalahnya ya para pkl itu sendiri yang Bandel dan gak mau nurut.. udah dikasih tempat. Ehhh malah suka yang ilegal. Anehh emang masyarakat indonesia😖. Di ajak maju seperti singapura gak mau, mau nya yang semrawut sak penake udele dhewe.

[@azr0ckw4rsh1p]

karena mereka itu bermental KORUP suka yg ilegal yg makan hak orang lain makanya negeri ini AMbyaar terus karena mo dari kalangan bawah sampai atas mentalnya begitu karena bibit pemerintahan itu dari rakyat kalo rakyatnya begitu maka roda pemerintahn jg bakalan begitu....

[@coyyoo1060]

paduka raja gak ada rencana relokasi klitih ?

[@reedtya5201]

vangsat..!!!!!!!!!!

[@lowegule135]

Kwkwkwkwkwkwk

[@ardhyfitri]

Yo salah km mbak, kan dh dibilang bkn lahan milik anda. Jogja kan punya kekhususan, dimana jogja milik keraton dan nurut kalih sultan

[@achmadsanusi1090]

Sekarang Malioboro sudah rapi, enak buat nongrong dan foto2

[@supervodka9]

ikuti aja aturan. krn itu yg bkin jogja istimewa. pkl sudah dimanjakan sampe ad mafia parkir bhkan angkringan harga ga wajar

[@prasetyosastro5355]

Yang nyinyir itu PKL pendatang dari daerah lain ...di tertipkan kok melawan sama yg punya tempat ...seharusnya bersukur di beri tempat usaha yg lebih tertata .klo gak puas ya beli ato sewa ruko gitu aja kok repot .

[@kyukyu5241]

18 thn...kurang sabar apa sebagai seorang sri sultan yg menunggu waktu yg pas & tepat,,,lagian PKL di malioboro bikin hrga mkanan jg gak masuk akal..mahal2

[@bestblazer3598]

Sekelas Narasi mencoba menggiring opini masyarakat untuk prihatin akan nasib PKL. Harusnya media mengabarkan sesuatu dari 2 sisi dan tidak berpihak, bukan mencoba menggiring opini untuk menarik perhatian demi view !!

[@ideaone]

Hormatilah sultan.. Jasanya besar sekali buat Republik ini... Dia mau KQ5 angkat kaki.. Yoo wiiss manut wae laah.. Wis kenyang puluhan tahun menghuni murah dan gratis.. Saiki Yoo pindah.. Ojo nesu lan misuh2... Sendiko dawuh mawon..❤️👍🏽

[@reedtya5201]

yg besar jasanya ke RI itu Sultan HB IX

[@samantha.179]

Setuju

[@ekokhairulnurrahmat945]

@@reedtya5201 nungguin 18thn kurang?

[@garasiakun8528]

@@reedtya5201 gak ada jogja, gak ada republik Mataram udh ada lebih dahulu dan diakui dunia dibanding republik, makanya belanda mau aja diajak berunding padahal sudah melakukan agresi

[@reedtya5201]

@@garasiakun8528 lha jogja bergabung ikut republik pada masa Sultan siapa??

[@yanrosario8732]

Puji Tuhan. Malioboro lbh rapih. dan ndak semrawut lg. Sukak. jalan gak harus nubruk2 org krn terlalu padat pedangan. blm lg kl ada copet. tinggal parkir beresin Pak Sultan.

[@gugughoki1291]

Lah lu rakyat jelata, bikin usaha ditempat orang, ga bayar pajak, ga jaga kebersihan Udah dikasi tempat baru sama sultan masih ga terima Meski sultan ngusir mereka secara paksa tanpa ganti aja hak sultan lo padahal

[@candradurochanel3340]

PKL Dimalioboro kbnyakan mungkin sudah bukan orang asli jogja. Dan kebanyakan PKL disana hanya mementingkan pendapatan dengan cara main tembak tembak harga. Beda halnya dengan warung yang masuk2 lebih memilih cari pelanggan sehingga bisa berjualan jangka panjang

[@azr0ckw4rsh1p]

yup keknya banyakn pendatang yg cuma ngeruk keuntungan sang penjajah trotoar n gak menghargai pemilik toko pribumi yg jelas2 bayar pajak n punya hak bangunan,,,

[@prasetyosastro5355]

Betul PKL Malioboro justru sangat banyak pendatang ..makanya susah di atur ..protes sama yg punya lahan / tempat .

[@mahasiswacumlaude3743]

Gini dong maliobor jadi rapih dan aman 💯

[@masjagad]

Sultan pekok !!! Nuruti bojone....adoh ro Bapak e.....rasah kerja dadi rajaaa

[@kimsichul3339]

@@masjagad diciduk nangis lu ntar

[@mahasiswacumlaude3743]

@@masjagad cah pelir asu kon

[@yoga.akbarrr4872]

Orang Jogja Patuh dan Taat !!

[@John-xx7]

Namanya aja Sultan atau Raja, kalau Raja sudah berkehendak........

[@obaysoebarna3966]

Lebih murah aman dan damai kalau dilarang/ ditertibkan diawal, kalau semua taat aturan pasti lebih baik. Bikin aja lokasi baru dengan perencanaan yg baik untuk lokasi PKL. Tapi jangan mengganggu hak siapapun.

[@pakdot007]

Memang di relokasi. Dan masih di Malioboro.

[@amithya_ratnanggani]

Cinta yang tak bertemu ini judulnya ya, padahal selama delapan belas tahun pasti ada dialog-dialog. Tapi nggak dapet chemistry.

[@prihanggonoridwhan6533]

Saya driver Gojek yang hampir setiap hari masuk kawasan Malioboro sangat setuju relokasi PKL Malioboro.

[@ugitsimatupang5766]

Ya gimana kita mau maju dong kalau di tata dan di rapihkan aja gak mau dan susah, ini kan relokasi bukan di tutup paksa, di singapore dan negara maju lainnya mau buat usaha itu sulitnya minta ampun, di indo tinggal buka warung depan rumah seenaknya ga usah pake ijin sana sini juga bisa.. ya bagaimanapun jalan itu mutlak loh fasilitas publik bukan tempat dagang, pemerintah sangat berhak untuk mengaturnya.. mau diskusi dgn para pkl untuk relokasi juga pasti sulit sih karena jumlah pkl nya udah membludak dan tidak terkendali..

[@anesbarnes3116]

Wah kalo di gusur nga asyik lagi dong kalo ke jogja...malioboro tuh icon banget

[@dedisugiharto9060]

Jogja Istimewa Bersyukur Sultan sudah bijaksana, coba saja kalau daerah wakanda, punya power kayak Sultan, udah kelar tuh pkl sejak 18 tahun lalu. Nb: narasi please jangan jadi provokator ya, lihat masalah lebih kompehensif, sisi historis dan pakai helikoper view juga, hindari kacamata kuda🙏

[@arisumbodo6063]

Saya prihatin dg adanya"Bentor"yg dibiarkan/masif berkeliaran..sangat5 mengganggu pemandangan & menimbulkan Polusi.! Utamakan Andong & Becak Tradisional..

[@andraaselole7997]

Sebelum menjadi ribuan bentor..krna kl didiamkam dl mungkin cmn 1 atau 2.. trus yg lain ikutan..pdahal motornya opo yo ono pajekknya..ngebakki dalan iyoo.hhh

[@tretangaok]

Cerminan raja yg mencintai masyarakat nya.

[@wahyuwidianto1695]

Sekelas narasi opini dan prespektifnya sempit?Toh bener dia berpihak pada rakyat rmnh bener, tapi ini daerah istimewah lahian juga para pkl pkl cuma dipindahkan di relokasi ke tempat yang sama orang sama" terletak di malioboro

[@ekabuanawati8452]

Saya pertama kali jalan ke Malioboro thn 2015 terus terang kaget... Kok begitu ya kondisinya... Tidak rapi dan kumuh... Mana bau pesing lagi... Tidak sesuai dengan ekspektasi saya tentang Malioboro. Makanya jika sekarang mau dirapikan dan ditertibkan supaya Malioboro jadi indah dan nyaman... saya sangat setuju.

[@rajapetualang8730]

toko harga milyaran di tutupin sampai g kelihatan.g punya malu.

[@icemaker6233]

Kasian yg sewa toko pasti kena biaya sewa toko, pkl yg depan kan gak ad biaya sewa toko. Harga otomatis lebih murah yg pkl. Toko bisa bisa lama lama bangkrut dan engan sewa di situ lagi

[@andraaselole7997]

Sudahh bnyak yg kukut.alias bangkrut.

[@dwicahyono4188]

Yo tanah leluhur beliau ya suka2 beliau.

[@teknomedikaid2554]

Kalau sultan ngendika, ya sudah mengikuti. Paling yg protes itu kebanyakan bukan orang jogja asli.

[@margaastajaya]

Saya tidak mendukung PKL. Sudah betul itu direlokasi.

[@phoenixreborn6224]

Tempat yg baru juga hrs dibuat seatraktif mungkin. Ada pagelaran budaya. Bentuk PKL yg lebih cantik dan atraktif. Mahasiswa yg ada di yogya bisa diberdayakan. Sekalian praktek ilmu. Intinya kerjasama. Pemda sedia tanah untuk digarap. Aku ke malioboro food street nya masa sama semua. Its suck tau. Mumpung ini baru. Foodnya bisa dibagusin selera nya. Jaman now woro2 tempat baru bisa dg sosmed. Asal ada sst yg atraktif pasti bisa. Yogya kan byk manusia kreatif. Wong Malioboro pasti ada tk catut nya. Ora mungkin ga ada preman nya. Setiap pkl biasanya ada uang keamanan nya.

[@vivilutfiana3739]

Kalo aku setuju direlokasi,..karena beberapa kali ke Malioboro sempat heran juga kok rame dan penjual saja isinya,. Kemudian ada penataan sedikit2 dari ada kursi dll aku mulai suka dan sekarang lebih suka lagi dengan Malioboro yg sekarang jadi kelihatan jalan Malioboro nya

[@budhzie]

18 tahun sudah tahu bakal direlokasi kok malah tambah nyaman jualan di lahan orang?, coba Narasi menghubungi pemilik2 toko di jalan Malioboro, bagaimana dampak pkl di depan toko mereka?, dan bagaimana pkl bisa berjualan disitu?, kalau ada retribusi ke pemerintah apakah berarti diijinkan selamanya?, lalu apakah ada pihak ketiga yang bermain menyewakan lahan berjualan?, wis di sabar i 18 taun kok yo isih di eyel i

[@brownbee4889]

Setuju dengan Sultan. Biar rapi, lagian sudah untung direlokasi bukan diusir begitu saja.

[@ReedWanadiOfficial]

Salahmu dewe kok, sejak saya masih kecil, kira2 tahun 90-2000 an memang sudah terkenal kalau harganya 'ngpruk' dan terus menerus terjadi, walaupun pada akhirnya saya kalau main ke situ selalu nanya harga dulu, tapi kan gak semua orang kayak saya

[@gwencylee8447]

Yang protes udah tau blm dipindahun tempat nya, keren bngt cuy gedung nya, dan nanti nya wisatawan bakal kesana jg, aku seh setuju pkl di pindah

[@gabrieldanar841]

Trus kenangan malioboro ne ilang tanpa PKL. Daya tarik malioboro adalah beli oleh2 dan tawar menawar dengan para pedagang PKL. Bsk apa donk yg bkin orang pengen mampir ksna? Trus sinuwun kanjeng sultan kenapa harus menunggu 18 tahun? Nek memang niate mindah kan y bisa. Wonk sampean dalem yg punya jogja. Kok nunggu. Aku wonk jogja malah bingung dewe

[@pakdot007]

Kenangan citra buruk PKL disana.. Terkenal ngemplang.. Kalo mau tawar menawar beringharjo lebih baik. Nunggu 18 tahun karena Banyak yang berkepentingan. Perputaran duitnya tinggi. Kalo di senggol bisa bikin chaos jogja..

[@SAM-1997]

Cirikhas Kota² di Asia menurutku adalah Street Foodnya, karena culture kita memang seperti itu PKL tersebut menurutku yang menjadikan Magnet bagi Wisatawan Lokal apalagi Wisman. Jika permasalahannya adalah "Rapih dan Tertata" menurutku yang menjadi fokus untuk dikerjakan seharusnya lebih ke "Pengawasannya" PKL. Mungkin bisa diberdayakan PolPP nya bersama Polisi, layaknya Sheriff di kawasan Wisata dan Komersial seperti sistem keamanan kota² Eropa dan Asia Timur.

[@CarstenHazz]

Control yg kamu sebut itu kaya SG atau minimal Lvl Thailand atau MY. Mereka ada sertifikasinya, ada izin. Ga asal langsung buka grobak, jadi. Control higenitas juga ada.

[@SAM-1997]

@@CarstenHazz Nah mungkin ini tugas Sri Sultan kedepan khususnya di Malioboro dan umumnya Jogja. Kalau masalah Sertifikat Hygienist, Gizi dll susah menurutku 😅 karena masalah ini bukan hanya PKL Malioboro saja namun Produk Makanan dari PKL, Warung Makan, Restoran bahkan mungkin Hotel satu Indonesia yang jarang bahkan tidak diawasi oleh Dinkes/Kementerian Kesehatan 😅

[@CarstenHazz]

@@SAM-1997 Belum lagi PKL disana keberagaman makanan tuh banyak. Jadi ga bosen. Kalau di sini kan bisa ada 2/3 makanan dan minuman sama, belum lagi kalau ada tren musiman. Jadi monoton, bosen. Makanya wisata kuliner mereka lumayan maju. Kalau sertifikat gitu gw rasa hotel udah ada standarnya. Yang resto ini yang masih abu abu. Apalagi PKL yg bebas.

[@noorwidjaja7316]

makanya mau dipindah/relokasi PKL biar bisa lebih tertata dan terpantau

[@zawjig9709]

Cari PKL ya mending di luar malioboro, harga beda dan bukan rahasia umum

[@ilhamrj2599]

hmm baru tahu sy kalau Pemprov Jogja lebih punya power utk menggusur ketimbang Pemkot dan Pemkab di bawahnya. Setahu sy di Indonesia, yang menggusur itu Pemkot dan Pemkab masing2, kecuali Pemprov DKI, karena emang ga punya Pemkot dan Pemkab secara geopolitik. Cuman administrasi saja...

[@TheAdit899]

Kata kuncinya “DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”

[@ydanjaya]

Jadi begini Mas, sepanjang Jl. Malioboro itu tanah milik Kraton, kepemilikan ada di Sri Sultan HB X. Toko2 di sepanjang jalan itu dasar yang dipunyai adalah 'Serat Kekancingan' atau hak pakai yang diterbitkan oleh Kraton. Dalam hal ini, Yogyakarta juga Daerah Istimewa, dimana Raja Kraton juga menjadi Gubernur. Jadi, menurut saya kapasitas Sultan dalam menyampaikan itu dalam kapasitasnya sebagai Raja Kraton Jogja / pemilik tanah, maka dipakai kata 'sudah menunggu', sedangkan pelaksanaannya tetap dilaksanakan oleh Pemkot Yogyakarta sebagai pengelola UPT Malioboro.

[@pakdot007]

Disini monarki.. Jangan samakan daerah lain.. Warga jogja manut sabda raja.. Itu sudah sangat dihitung matang matang.. Ga mungkin sembrono..

[@Ur_kristiiano]

Pro kontra pasti ada tp saya pribadi setuju dengan Sri Sultan. Toh juga udh di siapkan tempat bukan yg asal gusur kayak daerah2 lain . Kalo soal mahal atau nggknya retribusi. Bukanya tu para PKL rela beli puluhan juta juga buat bisa jualan disitu . Jngn merasa paling sengsara deh penghasilan kalian harusnya lebih dari cukup . Terlepas dari pandemi semua juga ngalamin . Sisi baiknya Malioboro jadi bersih jadi rapi jadi bnyk tempat foto. Lebih nyaman buat para wisatawan .

[@ahmadsyams6105]

latar belakang keistimewaan Jogja memang sudah lama bahkan sebelum Indonesia merdeka,, bahkan keraton jogja punya andil besar dalam mendukung masa² awal berdirinya republik,, Swargi Ndalem HB 9 menyumbangkan 6 juta gulden untuk biaya dan gaji pemerintah Indonesia pada awal² kemerdekaan,, lantas balas budi pemerintah Indonesia adalah menjadikan jogja sebagai daerah istimewa yg dimana segala bentuk aspek tatanan kehidupan yg ada didalam Jogja berada dalam titah ndalem sultan Hamengku Buwono yg ber takhta,, jadi orang² yg berkata bahwa "kasian lah masih feodal, kuno dan lain lain" tolonggg adab nya dipakaii,, jangan sembarangan bicara,, Jogja itu lain,, Jogja itu istimewa,, bagi masyarakat Jogja sudah tau kalo titah ndalem sultan sudah seharusnya di turuti atau dengan kata lain "sendiko ndalem",, karena sultan yang tau mana baik mana buruk bagi rakyat nya dan rakyat Jogja juga sudah tau sri sultan merupakan pemimpin yg arif dan bijaksana bagi warga jogja,, bahkan sekalipun keputusan nya dinilai mungkin kurang berpihak kpd rakyat,, maka tetap sebagai rakyat harus sendiko ndalem kepada sultan,, tetapi Alhamdulilah tidak ada satupun titah ndalem yg memberi kemudhorotan kepada rakyat Jogja,,

[@gusmangusman9509]

Intinya PKL Numpang jualan Kalau yang punya minta kita pindah harus nurut,

[@zhentian1977]

Buat kebijakan harga juga, semena-mena banget ngasihnya ke turis, itu yg bikin ogah balik lagi.

[@May-qr1dt]

Mau gimana lagi ya, tapi demi tujuan kota yg lebih baik maka harus berani mengambil kebijakan yg tidak populer

[@amads683]

Mg wae bakul bakul sikil Limo ento pasaran seng Luweh apik lan nurut ae karo pemimpin ok aman damai ...walaupun HILANG SEJARAH...!

[@muhammadharunwiyadi2834]

Ada saatnya penataan secara benar dan tegas ...selama ini di nilai wis nglunjak.

[@jokoprayitno3745]

Assalammualaikum netizen semua. Maaf. Ini cerita kok pada kemana mana.. Uda baik sultan ngasih ijin jualan PKL berpuluh puluh tahun di lahan yg bukan peruntukkannya.. dan ketika dibenahi dengan merelokasi lapak PKL kok ngomonge iso macem macem.. Kurang baik apa nya pemerintah DIY?

[@smilegadjahmada2353]

Di syukuri lah Bu Pedagang...

[@EllyKusumastutiDamayanti]

Mbak nara sumbernya ini gimana sih, bangunan untuk relokasi sebagus itu juga modern dibilang atapnya ga kokoh (?), ga ada yg menarik (?)... saya rasa Ngarso Dalem tidak sesembarangan itu, tempat itu dibuat untuk jangka panjang, kemudian juga dibilang PKL identitasnya malioboro (?)... duh identitas dari mananya??? Itu cuma karena pkl sudah terlanjur terlalu lama dan soyo akeh wae di sana nganti ga genah. Bayangkan saja para pemilik toko yang ada di sepanjang malioboro, semua muka toko tidak ada yang bisa terlihat dengan benar dari luar, semua terhalang pkl, mereka punya hak untuk bisa terekspose dengan benar, to be honest... pkl di sana rata² orang mampu bukan orang² yg ’literally’ tidak mampu. Dan sesungguhnya juga berjalan di sepanjang malioboro juga tidak leluasa dan tidak nyaman juga. Kuwi dudu digusur, gur dipindah, nek digusur yo mung kon lungo ra diwenehi panggonan. Kalaupun ditata mau seperti apapun tetep wae marai semrawut, amargo pancen kuwi dudu panggonan dodolan. Duuhh mbak itu Ngarso Dalem nunggu sampai 18th, logikane ra mungkin ra ono omongan/rerembug, itu kan bukan perintah yg keluar hari ini trus besok suruh pindah, di mana² rerembug karo pkl meskipun diwenehi ’win win solution’ ki tetep alot, pkl e sik mesti ra gelem. Jangan terkesan framing spt itu. Kalau ngomongin soal hak, ya yg lebih berhak di sini para pemilik toko, jalan bukan haknya pkl untuk dodolan, haknya pejalan kaki utk dapat jalan nyaman. Mereka dipindahkan juga supaya sumber penghasilan tdk mati, kenyataan bahwa dipindahkan itu Ngarsa Dalem memikirkan mereka, masih di Malioboro juga tempatnya. Jangan berpikir spt cuma kalian yg rugi, para pemilik toko juga punya kerugian tanpa kalian tahu bagaimana ruginya. Untuk mas² LBH juga gimana sih... itu para pemilik toko juga apa kabarnya, mereka pemilik tempat yg legal juga berhak terekspose dengan benar dan bisa menjalankan aktivitas bisnisnya dgn lancar pula, bayangkan muka toko bisa ketutupan semua gitu dari luar, kok seolah olah yg dianggap merugi hanya pkl dan rentetannya saja... kalian ga tau saja apa yg mereka alami dan rasakan selama ini, bagaimana kerugian selama ini, pleaaassseee deehhh. Jangan karena pkl = wong cilik (tdk mampu), rata² pkl di malioboro ga gitu² amat. Intinya tempat publik ya seharusnya digunakan dengan semestinya, wes untung ra mung kon lungo tapi diwenehi panggonan, apik sisan. Justru itu membangkitkan kreativitas, mendorong komunitas itu membangun promosi dengan tempat berjualan yang lebih baik & layak. Setiap keputusan pasti ada pro kontra, win win solution harus dapat dijalankan karena itu untuk kepentingan & keuntungan bersama. Salah satu pihak tidak bisa hanya berpikir dirinya yg paling rugi, coba pikirkan kalian berada di pihak lainnya. Juga buat Narasi, ekspose informasinya ga seimbang, narsum tidak dari 2 sisi jadi terkesan misleading.

[@ndhan_wisanggenioficial2020]

Harus tegas....rapikan PKL

[@hilmanuraziz]

Yang penting kalau saya haus, beli minumnya ga susah aja wkwk

[@sunnygo8674]

bagus lah. saya sebagai turis udah kapok belanja di PKL Malioboro. apalagi pedagang makanannya.

[@abdullahaddrebi5079]

sultan top. tegas maju trs

[@rezzapurnatufarrikh8953]

Memang tidak fair sih dengan pemilik toko, mereka memiliki dan membayar PBB juga tidak murah, tetapi tertutupi dengan adanya PKL didepan toko mereka. Menurut saya pribadi sih ya 🙏🏻🙏🏻

[@andraaselole7997]

Dan rukonya bnyk yg bangkrut krutt

[@volksraad6253]

alhamdulillah, saya bukan orang sana

[@murkanata]

Tertib tertib rapih... jgn didik ketdktertiban...

[@herdimassa2481]

Setuju Kanjeng Sultan, gusur aja, PKL kok Harganya lebih mahaal dr Mall Bintang 5!!!

[@caesar_bm]

Waktu saya kuliah 2007, studi ini sudah ada cuma eksekusinya sangat sulit, mungkin ini saat yg tepat

[@mohamadrahmatcahyadi3467]

Kan Monarki. Trus mau gmana lg 🙂 Urusan rakyat keraton Jogja, penilaian baik atau buruknya. Yg bukan orang Jogja sebaiknya tidak usah ikut2an (krna sistem rumah tangga mereka beda dgn kita, warga mayoritas provinsi di Indonesia).

[@sandihidayat2043]

Padahal ciri khas malioboro itu PKLnya, harusnya di tata saja supaya rapih. Kalau pklnya di hilangkan malah jadi sepi dan kurang menarik.

[@ydanjaya]

Yang dilakukan memang penataan, direlokasinya masih di Jl. Malioboro, 1 di sisi utara dekat stasiun, 1 di sisi selatan dekat 0 KM / depan Pasar Beringharjo. Masih di jalan yang sama yang dilalui wisatawan.

[@trisusanto119]

Raja yg ramah pun sekarang mengikuti jejak2 penguasa berpolitikus

[@vitoaufa9098]

Nah ini, kurang belajar sejarah pasti gini, gatau malu trus suudzon jelek plus ngomongnya gk ada filter. Coba pelajari dulu itu Tanah 1 Jogja pnya siapa, siapa pemegang kekuasaan absolut di jogja. Inget, Indonesia bisa muter ekonominya krn dulu Sultan Jogja hibahin dana 6,5jt golden (500T) ke Soekarno Jogja nggk pnya hutang ke siapa2, justru Indonesia yg pnya hutang ke Jogja. Relokasi PKL terlalu remeh sebetulnya utk di blow up kyk gini. Toh itu hak2 sultan jg, tanah dia. Dan gw rasa ini udh keputusan terbaik yg Sultan ambil... tentu Sultan pnya tim riset sndiri dll, dan tentu udh dipikirin jg konsekuensinya.. tinggal nurut dan nikmatin aja apa susahnya. Dan perlu diinget jg, sultan gk pnya hutang sama para PKL, justru mereka yg pnya hutang budi ke Sultan krn udh dibiarin dagang bebas puluhan tahun.

[@arnos5152]

Jogya sejuta kenangan 😔

[@bocahmbelink6318]

menata kota itu emang susah, dari masyarakatnya juga belum mengerti 😃