Bali skrg bukan hanya jadi salah satu tempat wisata terbaik, tetapi jg menjadi tempat nyaman untuk tempat tinggal dan tempat untuk berbisnis pariwisata. Gak heran orang asing yg skrg datang ke Bali orientasinya berbisnis jg. Gak salah peluang org lokal skrg mulai direbut diambil org asing jg! Sudah byk org asing yg menetap lama di Bali justru menjadi guide yg ngantar teman² yg berkunjung yg murni liburan di bali😊
@lisrijkschroeff8675Ай бұрын
Karena lokalan tidak bisa dipercaya banyak scammer dari airport turis sudah discam dari registrasi sudah harus kasi 100 ribu. Penumpang wanita single merasa horror saat kedatangan malam dipalak taxi airport resmi. Pedagang Madura menghalangi jalan paling baik di raya Kuta dan pantai Kuta seperti flirting suka menunjuk nunjukkan jarinya dan menggoda turis wanita merusak citra Bali.
@resiliafasion7807Ай бұрын
@lisrijkschroeff8675 ya kan itu kontribusi buat masyarakat bali biar setara juga
@Nick-035Ай бұрын
@lisrijkschroeff8675 ini mungkin sekian alasan buat para pekerja ilegal. Intinya sepertinya sebagian dari mereka ngak dpt kerjaan di tempat asalnya alias pengganguran. Salah satu ketololan pejabat korup, hasilnya yg begini. Pengganguran pun datang disambut seolah raja. Akhirnya sebagian malah membuat ulah 😀 Sampah yg sudah jadi mslh skrg di Bali justru di kasi sampah tambahan Setelah byk masalah justru citra Bali yg disorot
@ngurahrakambnАй бұрын
mungkin lebih baik untuk tanggal 24 desember 2024 s/d 05 januari 2025 terapkan ganjil genap untuk mobil di Bali,. seiingga dapat mengurangi jumlah mobil dijalan pada saat mobil padat ke Bali
@ciptogunawan7498Ай бұрын
Tanggapan thdp podcast: Mengenai pungutan wisatawan: - Didalam Perda sdh ada ketentuan sangsi, namun memang tidak tegas dan penerapan sangsi masih berkesan malu2. - Pungutan ini sdh (seharusnya) berbasis digital dan ini sudah ada namun memang belum sempurna dan perlu diperkuat (aksi memperkuat bisa saya perjelas). - Insentif pungutan sdh dibicarakan lama, baik insentif kpd wisatawan maupun insentif kpd pemungut pihak ke 3 (end poin). - Sosialisasi pungutan memang belum maksimal, ini perlu diperbaiki. Detail bisa saya berikan. - Detail penggunaan pungutan sdh ada di Perda. Mengenai larangan Non Dk: masuk ke Bali, secara nasional ini tidak dimungkinkan dalam kerangka NKRI. Utk melakukan manajemen lalu lintas dalam jangka pendek, yg bisa dilakukan adalah pemberlakuan bbrp ketentuan, misal: pengaturan dan manajemen rute, buka tutup jalan termasuk contra flow, penerapan ganjil-genap di bbrp ruas jalan utk waktu-waktu tertentu. Utk hal tsb diperlukan sosialisasi yg masif dan kesiapan semua personil baik dari kepolisian, perhubungan bahkan satpol PP dan pecalang. Diperlukan hotline pengaduan dan monitoring berbasis peta digital. - Pembangunan infrastruktur diperlukan tapi bukan satu2nya solusi. Solusi manajemen destinasi (termasuk destinasi pariwisata: infrastuktur, sistem dan sdm). Bisakah melarang org masuk DTW, jawabnya: Bisa dengan ketentuan tertentu yg jelas. Ini bisa jadi disinsentif pungutan. Sy setuju utk segera dilakukan: - Inventarisasi aset - Pemanfaatan - Kasino (bertentangan dg KUHP, diluar hal yg terkait sosial, agama dan politis) dan Tajen sama2 potensial dan utk Tajen sebenarnya ada contoh di Phillipines yg melegalkan adu ayam. Kasino dulu pernah ada di Jkt (Hailai) namun akhirnya ditutup. Pernah juga diusulkan di Likupang disekitar pertengahan 90an dan tidak pernah disetujui. - Bandara Bali Utara bisa bermanfaat namun bisa menjadi awal kehancuran Bali secara keseluruhan. Detail mengenai hal ini bisa saya jelaskan. Bali perlu akses distribusi bukan pintu masuk baru. Ini bisa jadi topik sendiri. - Moratorium Sarbagita juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Mulai dari data dan RDTR dulu sebelum bicara moratorium. - Mengenai PMA dan nominee ini banyak yg diduga melakukan pelanggaran. - Mengenai ParQ, kalau ijinnya sdh bisa dilengkapi maka usaha bisa berjalan. - Pemanfaatan produk lokal Bali juga sdh ada solusi, dan ini bisa dilakukan secara kongkrit. Perda utk hal ini bisa memperkuat hal ini.
@KompyangArdanaАй бұрын
Org”yg berusaha di Bali tdk ada kontribusinya utk kebudayaan Hindu Bali kalau bisa yg berusaha di Bali harus di kenakan biaya utk kelestarian budaya Hindu Bali …biar ada take Hans givenya utk Bali jangan cari naskah di Bali ngak ada kontribusinya…🙏
@putubagus2903Ай бұрын
Siapapun boleh berkunjung ke bali Ini bukan rasis atau sara ya, kalau boleh disarankan memang selama libur natal & tahun baru mobil luar bali bisa dibatasi dan diatur kuotanya, takutnya kalau dibebaskan pasti akan sangat krodit & macet dijalanan bali ( sekarang sehari-hari saja tanpa libur sudah sangat macet ) tapi kalau tetap membandel dan tidak dibikin aturan oleh pihak yang berwenanag silahkan dan selamat menikmati liburan dijalanan bali dengan macet totalnya, dijamin waktu liburannya akan habis terbuang dijalan dibanding menikmati obyek wisata dan keindahan alamnya
@NyomanYasa-n1sАй бұрын
Mungkin Bali masih dibangga banggakan dgn pariwisata budayanya..okelah..dan masih menjadi destinasi dunia..dimana Bali masih diserbu oleh wisatawan manca negara..dan ini memang kenyataan..tapi maaf kita mengamati Bali sekarang ini sdh mengalami pergeseran yg sangat tajam dr aspek pengelolaan lingkungan yg lebih besar mengacu pada pertumbuhan ekonomi dgn begitu besar memporak porandakan alam dan sawah2 profuktip seakan akan dgn perkembangkan seperti ini alam budaya Bali mulai tergerus..kita tinggal hanya mengandalkan budaya adat dan tradisi..mungkin saja suatu saat bisa tenggelam karena kwalitas wisatawan yg ke Bali itu bukan semua melirik Budaya Bali ..kebanyakan yg sekarang wisata investasi berbinis .mungkin market Bali yg masih dipromosikan diluar adalah Bali jaman thn silam bukan Bali jaman now yg sdh banyak..ada kemacetan..kwalitas lingkungannya banyak sampah..sawah2 sdh tergerus oleh pembangunan..adanya pemasangan dan tiang2 kabel yg semrawut..ini kita harus akui dan tidak perlu ditutup tutupi.tksh
@blieuroi3377Ай бұрын
kalau di Bali ada Kasino..... maka Indro harus di panggil juga sekalian si Dono...
@putuedwinwibisana6928Ай бұрын
Saya pribadi sebenarnya sudah muak dengan pariwisata. Bali terlalu rapuh dengan pariwisata.