Рет қаралды 30
Kajian manuskrip di UIN Sunan Kalijaga sudah berjalan sejak tahun 2000-an, bermula dari kegiatan transliterasi (alih aksara) naskah Keraton Jawa. Pak Maharsi, salah satu Pimpinan Pusat Studi Manuskrip UIN Sunan Kalijaga, menyampaikan bahwa setidaknya terdapat 10 naskah yang dilakukan alih aksara oleh tim dosen dan peneliti dari internal UIN sunan Kalijaga maupun Universitas Gadjah Mada (UGM) tiap tahunnya. Setelah dilakukan transliterasi menjadi aksara latin, naskah kemudian diterjemahkan dari bahasa jawa menjadi bahasa Indonesia dengan penambahan analisis dan penjelasan yang relevan.
Oleh sebab naskah keraton yang dikerjakan memiliki corak Islam, fokus tim peneliti dari UIN lebih banyak porsinya ke ranah analisis dari hasil transliterasi naskah yang dilakukan tim UGM, sebab personalia dosen UIN dinilai lebih memiliki pondasi keagamaan yang lebih dalam sehingga mampu menghadirkan konteks dan memperkaya diskusi dari isi manuskrip.
Dari proses literasi manuskrip yang cukup panjang, Pak Maharsi menyampaikan bahwa pengalaman praktik keagamaan di masa lalu akan memberikan ketauladanan untuk prilaku kita saat ini, sehingga dirasa mengkaji manuskrip kuno menjadi hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa depan. Selain menelaah peristiwa di masa lampau, kajian manuskrip juga menjadi langkah untuk lebih mengenal jati diri suatu peradaban.
#podcast2m #lppmuinsuka #pusatstudimanuskrip #manuskrip