Ponpes Mansyurin Al-Barokah Banjarmasin Peringati Hari Santri Nasional

Рет қаралды 112

Күн бұрын

Banjarmasin (22/10) - Pondok Pesantren (Ponpes) Mansyurin Al-Barokah merupakan pondok binaan Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII Kota Banjarmasin menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional pada Sabtu, (22/10) pagi.
Bertindak sebagai pembina upacara H. Sudarno selaku pembina Ponpes. Hadir Ketua Pondok Mohammad Dhohir,, sesepuh pondok, perwakilan pengurus DPD LDII, Dewan duru serta santriwan dan santriwati.
H. Sudarno selaku pembina upacara dalam kesempatannya menceritakan tentang kilas sejarah peran ulama dan santri di masa kemerdekaan.
Peringatan hari santri nasional yang ditetapkan pada 22 Oktober mempunyai sebuah sejarah, dimana selama 350 tahun Indonesia dijajah Belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang yang pada akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Namun, begitu Indonesia memproklamasikan kemerdekaan kemudian penjajah Belanda kembali ingin menguasai Indonesia. Disitulah terjadi peperangan dimana-mana yang mengharuskan para pejuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan gigih dan banyak korban.
Beberapa daerah yang kembali hendak dikuasai penjajah diantaranya : Sumatra, Jawa, Sulawesi dan lain sebagainya, bahkan Belanda menggandeng tentara Inggris untuk terus akan menguasai Indonesia, hingga pada tanggal 22 Oktober 1945, KH. Hasim Asy'ari menggagas Resolusi jihad dengan menggerakkan para santri dan ulama untuk bagaimana berjihad menentang penjajah. hingga pada puncaknya 10 November 1945 Belanda beserta tentaral Inggris merapat ke tanjung perak untuk menguasai Surabaya.
Dengan dikomandoi oleh Bung Tomo, atas ijin KH. Hasim Asy'ari, ia mengerahkan seluruh ulama mengobarkan semangat 45, sehingga dapat merebut senjata lengkap tawanan tentara penjajah.
Perstiwa itu banyak menelan korban dari tentara Inggris dan Belanda sekitar 5.000 tentara meninggal dunia, sedangkan dari pejuang Indonesia khususnya warga Surabaya dan sekitarnya meninggal dunia sebanyak 20.000 jiwa.
Ini sebuah momentum, bahwasanya para santri dalam mempertahankan kemerdekaan memerlukan perjuangan, mengorbankan jiwa raga dan harta.
Oleh karena itu, para santri supaya memahami bahwa Indonesia adalah negara yang berbineka tunggal Ika. Dimana Indonesia lahir atas keberagaman suku bangsa, suku bahasa, agama, adat istiadat.
Sejak awal (28/10/1945) yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda, dari berbagai kemajemukan yang ada telah sepakat menjadi Negara Indonesia.
"Kita mengenal dari beberapa tokoh pahlawan, tokoh Islam, Kristen, Katolik, Buda dan Hindu untuk menciptakan sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME." ujar Sudarno..
Padahal saat itu momen Inggris dikenal sebagai pemenang perang dunia kedua dan di kenal tidak pernah terkorbankan jiwanya, namun pada berkobarnya 10 November 1945 yang dikenal dengan hari pahlawan, tentara Inggris banyak yang menjadi korban.
Upacara yang diikuti sekitar 30 santri ini dilaksanakan di halaman Ponpes Mansurin Al-Barokah, Jl. Manggis Gg. Nangka RT. 18, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (rzq)
#ponpesmansyurinbanjarmasin
#ldiibanjarmasin
#rozaqchanel