Рет қаралды 43,920
Pada abad pertama masehi, seorang penjelajah dunia berkebangsaan Romawi bernama Ptelomeus mencatat dalam peta perjalanan ada lima pulau bernama Barousai. Sebuah tempat yang kemudian disepakati oleh para ilmuwan adalah Fansur atau Barus yang berada di Pantai Barat Sumatera Utara.
Beberapa abad kemudian, Nabi Muhammad menyebarkan ajaran Islam dengan wahyu Allah yang kini terhimpun dalam Alqur'an. Sebuah surah didalamnya yaitu surah Al - Insaan termaktub kata "kafura" yang oleh ahli tafsir dan bahasa, berasal dari tata bahasa Austronesia atau Melayu.
Kafura menjadi satu - satunya kosakata non Arab dalam Al - Qur'an yang sangat identik dengan komoditi damar yang tersohor di dunia yaitu kapur dari Barus.
Kapur Barus menjadi magnit yang menarik datangnya bangsa - bangsa pedagang dunia terutama Arab yang memiliki kepentingan besar pada kapur barus ke nusantara.
Kedatangan mereka pada akhirnya membawa corak baru dalam sistem kehidupan masyarakat lokal terutama dalam agama dan budaya.
Maka dalam episode kali ini, kita akan melihat keterkaitan yang terjadi antara Islam dan kapur dari Barus dalam kehidupan masyarakat.